bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Bullet Train, Kereta Peluru Penuh Pembunuh

Ditulis oleh Gerryaldo
Bullet Train
3.8
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Setelah sekian lama Brad Pitt tidak membintangi film aksi-komedi, kini aktor kawakan kelahiran 18 Desember 1963 itu kembali membintangi film bergenre sama besutan sutradara David Leitch yang karya-karyanya kebanyakan mengusung konsep aksi-komedi pula seperti Deadpool 2 (2018) atau Hobbs & Shaw (2019).

Film yang tayang bulan Agustus 2022 ini menceritakan tentang seorang pembunuh bayaran yang mendapat tugas penting namun tanpa disangka bertemu dengan pembunuh-pembunuh lainnya dengan tujuan yang sama, uang. Hal tak terduga adalah, tanpa sengaja para pembunuh itu terhubung atas sebuah kasus satu sama lain.

Sinopsis

Bullet Train_Poster (Copy)
Tahun Rilis 2022
Genre ,
Sutradara
Pemeran Brad Pitt
Review Baca di sini

Film dibuka dengan adegan seorang anak kecil bernama Wataru yang terbaring di rumah sakit setelah didorong jatuh oleh pelaku misterius. Hal tersebut otomatis membuat Ayah Wataru yakni Yuichi Kimura atau yang dipanggil dengan sebutan The Father (Andrew Koji) marah besar dan akan mencari siapa pelakunya.

Di sisi lain, karakter lain diperkenalkan. Adalah Ladybug (Brad Pitt), ia merupakan seorang mantan pembunuh profesional. Ia diberi nama sandi tersebut untuk sebuah tugas baru yang harus ia selesaikan; untuk mencuri sebuah koper berisi uang sebesar $ 10 juta dan menyerahkan kepada sang handler.

Baca Juga: Inilah 20 Film Terbaik Brad Pitt yang Selalu Memesona

Uang itu ada di dalam kereta cepat Tōhoku Shinkansen yang berangkat dari Tokyo menuju Kyoto. Merasa mudah, Ladybug pun menerima pekerjaan itu, hitung-hitung ia berjalan-jalan pasca menjalani terapi untuk menjadi orang baik dan bukan sebagai pembunuh brutal. Ladybug ingin menjalani hidup secara baik dan optimis.

Alasan kenapa Ladybug diutus pun sebenarnya karena terpaksa mengingat agen yang seharusnya bertugas bernama Carver sedang sakit. Saat di stasiun Ladybug segera menuju loker dan mengambil beberapa alat yang ia butuhkan selama di kereta. Tak lama kemudian ia masuk ke salah satu gerbong dan kereta pun berangkat.

Di dalam kereta itu ada sepasang teman yang sudah sangat akrab layaknya saudara kembar. Mereka memiliki nama sandi juga yakni Lemon (Brian Tyree Henry) dan Tangerine (Aaron Taylor-Johnson). Mereka bukan hanya sebagai saudara saja, namun mereka adalah pembunuh profesional seperti Ladybug.

Koper yang dibawa mereka lah yang harus dicuri oleh Ladybug. Koper isi uang itu merupakan uang tebusan yang harus mereka serahkan kepada sang penyewa jasa mereka yang memiliki nama sandi The White Death (Michael Shannon), selain uang, mereka juga bertugas untuk membawa anak dari White Death yang telah diculik.

Sedangkan di bagian depan gerbong kereta kelas 1, tepat di kursi B-4 ada seorang gadis muda yang memiliki nama panggilan The Prince (Joey King). Gadis muda itu didatangi oleh Yuichi karena sang Ayah itu mendapatkan catatan bahwa pelaku yang mendorong anaknya ada di kereta kelas 1 kursi B-4.

Awalnya Yuichi salah kira karena yang ia temukan hanyalah gadis sekolah, namun saat Yuichi akan pergi, The Prince menjegalnya hingga tersungkur jatuh dan pingsan. Saat Yuichi terbangun dari sadarnya, ia dijelaskan banyak hal oleh sang gadis berikut alasan mengapa ia mendorong anak Yuichi.

Di sisi lain, koper yang harus dicuri oleh Ladybug ditemukan; koper kerja dengan petunjuk sticker kereta di bagian pegangan. Sementara Lemon dan Tangerine yang sedang berbicara dengan anak dari White Death tidak menyadari tas tersebut sudah diambil. Mereka baru sadar ketika anak buah White Death menanyakan tas tersebut.

Lemon dan Tangerine kacau balau, mereka khawatir kalau sesampainya di Kyoto, mereka akan dihabisi oleh White Death. Saat mencari dan kembali ke tempat duduk, kesialan tak berhenti.

Anak dari White Death telah dibunuh membuat keadaan semakin chaos. Lemon dan Tangerine pun mencari pelakunya dari gerbong ke gerbong lain.

Saat Ladybug akan turun dari kereta, ia berpapasan dengan pembunuh lainnya bernama The Wolf (Benito A Martinez Ocasio). Ia lantas menyerang Ladybug yang membuat Ladybug kebingungan mengingat ia tidak ada masalah bahkan kenal dengan The Wolf. Defense, Ladybug malah tak sengaja membunuhnya.

Merasa ada yang tak beres, Ladybug pun memberanikan diri mendatangi Lemon yang ada bersama dengan anak White Death. Mereka membuat kesepakatan yang berujung salah paham sehingga mereka bertengkar hebat. Berhasil mengalahkan Lemon, Ladybug segera pergi dengan segala kebingungannya. 

Tak sampai di situ saja kesialan Ladybug, ia pun bertemu dengan The Hornet (Zazie Beetz) yang merupakan pembunuh asli anak White Death dengan bisa ular mematikan. Pertarungan kembali terjadi dengan Ladybug, namun lagi-lagi ia bisa mengalahkan wanita tersebut yang ternyata mengincar koper juga jadi incaran The Wolf.

The Wolf mengincar The Hornet karena wanita itu membantai seluruh keluarganya di hari pernikahannya. Hal itu bikin blunder Ladybug dan membuat ia sadar bahwa kemungkinan ada pembunuh lainnya yang mengincar koper. Salah satunya adalah The Prince yang berhasil mencuri koper itu dan menaruh peledak di dalamnya.

The Prince juga berhasil mengadu domba para pembunuh; bahkan membuat Tangerine tewas saat mengetahui kalau The Prince adalah psikopat jahat. Ia pun menembak Lemon dan Yuichi sehingga membuat Ayah Yuichi, The Elder (Hiroyuki Sanada) menyusul masuk ke kereta yang menuju tujuan akhirnya di Kyoto.

Kereta tersebut kini sudah tidak berpenumpang lagi. Kini hanya tinggal Ladybug, The Prince & The Elder. The Elder menjelaskan kenapa ia menyusul anaknya ke kereta itu; ternyata ia mengetahui bahwa semua kejadian di kereta akan membawanya pada White Death untuk balas dendam.

Saat kereta sampai di Kyoto, kekacauan lainnya terjadi. Koper yang bermasalah itu meledak dan membuat White Death murka. Lemon yang ternyata masih hidup akhirnya membawa kereta itu kabur dan pertarungan sengit antara White Death dan The Elder terjadi hingga akhirnya semua berakhir di tangan The Elder.

Diangkat dari Novel

Bullet Train_Novel (Copy)

Film yang ditulis oleh Zak Olkewicz ini diambil dari sebuah novel yang rilis di tahun 2010 berjudul Maria Beetle oleh Kōtar Isaka. Dalam film, Maria Beetle dikenal sebagai handler atau orang dibalik misi yang dijalankan oleh Ladybug. Namun dalam film tidak terlalu jelas mengapa Maria menginginkan uang tebusan tersebut.

Sang penulis memang doyan sekali untuk membuat cerita-cerita novel bergenre aksi dan thriller. Novel Maria Beetle ini mengajak para pembacanya untuk memecahkan teka-teki yang ia buat untuk mengetahui siapa yang akan mendapatkan koper sialan itu dan apa keterhubungan antara satu pembunuh dengan pembunuh lainnya.

Alur Cerita yang Pintar

Bullet Train_Plot (Copy)

Perlu diakui, meski awalnya film ini dianggap sebagai film yang biasa saja mengingat trailernya saja kurang begitu menarik, nyatanya alur cerita yang disuguhkan benar-benar di luar dugaan.

Mulai dari pengenalan tokoh hingga tugas utama para tokoh dan lainnya dijelaskan secara baik meski terkadang ada saja yang bikin penonton kebingungan.

Hal yang menarik adalah, keterhubungan satu pembunuh dengan pembunuh yang lainnya yang berakhir membuat para pembunuh tersisa saling bekerjasama untuk membunuh pelaku utama dari kekacauan yang terjadi pada mereka selama kereta peluru itu melesat dari Tokyo ke Kyoto, dimana White Death telah menunggu mereka semua.

Diisi Bintang Ternama 

Bullet Train_Casts (Copy)

Meski hanya sebagai cameo yang kemunculannya tidak lebih dari 5 menit, tapi film ini bisa dibilang cukup oke. Di sini menghadirkan beberapa bintang ternama seperti Channing Tatum sebagai penumpang kereta yang jatuh hati dengan para pembunuh yang bahkan sudah sempat mengancamnya termasuk Ladybug yang meminta bantuannya.

Lantas ada Sandra Bullock sebagai Maria Beetle, dan terakhir ada Ryan Reynolds. Bintang film Deadpool tersebut diceritakan sebagai Carver; pembunuh yang sakit dan posisinya diganti oleh Ladybug. Disusul dengan kehadiran bintang drama Heroes yakni Masi Oka yang dalam film menjadi kondektur kereta.

Film berdurasi 126 menit ini cukup seru dan puas membuat kita tertawa dengan hal-hal konyol yang terjadi selama kereta peluru shinkansen itu bergerak membawa ratusan penumpang dan 5 pembunuh. Menjadikan film Bullet Train sebagai film rekomendasi yang kudu kalian tonton. Bacaterus memberi skor 3.8/5 untuk film ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram