showpoiler-logo

Sinopsis & Review Blood Quantum, Suku yang Kebal Zombie

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Blood Quantum
2.7
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Keanehan terjadi kala ikan-ikan salmon yang ditangkap Gisigu tidak mati padahal isi perutnya sudah dikeluarkan. Peristiwa ini disusul dengan anjing Moon yang juga hidup kembali setelah ditembak. Tak lama dari sana, Traylor yang berprofesi sebagai kepala kepolisian menerima telepon bahwa seorang wanita berlaku aneh karena memakan bayinya.

Sederet peristiwa menyeramkan membawa Traylor dan orang-orang terdekat pada suatu wabah yang disebut wabah z. Orang-orang yang terinfeksi wabah z akan menjadi zombie. Menariknya, wabah tersebut tidak mempan menginfeksi orang-orang berdarah asli atau orang setempat, termasuk Trylor. Cerita zombie dengan bumbu rasa baru ini bisa Anda lihat dalam film Blood Quantum (2019). Namun, sebelum itu mari simak sinopsis dan ulasannya lebih dulu berikut ini!

Sinopsis

Pada tahun 1981 di Red Crow Indian Reservation di Quebec, Kanada, seorang nelayan bernama Gisigu (Stonehorse Lone Goeman) sedang melakukan pekerjaannya, yaitu menangkap ikan salmon. Merasa cukup dengan tangkapan hari ini, pria itu menepi dan mulai membersihkan ikan-ikan hasil tangkapannya.

Gisigu membelah dan mengeluarkan isi perut ikan hingga bersih. Namun, keanehan terjadi, ikan-ikan yang harusnya mati tersebut tiba-tiba seperti hidup dan terus menggelepar. Gisigu terpana seolah tidak percaya dengan hal yang dilihatnya.

Di tempat lain, Traylor (Michael Greyeyes), seorang kepala kepolisian mendapat panggilan untuk bantu menangani anjing yang sekarat milik mantan istrinya. Traylor bergegas menuju rumah Moon (Gary Farmer), saudara mantan istrinya untuk memeriksa keadaan. Moon menjelaskan bahwa keadaan anjing yang sekarang disebabkan karena ia keracunan.

Tak mau memperpanjang derita si anjing, Traylor memutuskan untuk menembaknya hingga tewas. Polisi itu lalu menyimpan si anjing di bagasi mobil dengan niatan akan menguburnya nanti. Selesai melakukan tugasnya, dia menemui Joss (Elle-Máijá Tailfeathers), istrinya yang bekerja sebagai perawat. Joss kemudian bercerita bahwa anak mereka, Joseph (Forrest Goodluck) membuat satu masalah yang mengakibatkan dirinya ditahan oleh pihak kepolisian.

Traylor lalu pulang dan mendapat sebuah laporan bahwa anak pertamanya yang bernama Lysol (Kiowa Gordon) juga ditangkap oleh polisi. Lysol sendiri adalah putra pertama Traylor dari mendiang istri pertamanya. Hari itu Traylor terlihat sangat sibuk karena setelah dipusingkan dengan urusan kedua anaknya, lelaki itu mendapat kabar dari kantor bahwa sang ayah, Gisigu, mencarinya dengan nada suara yang ketakutan.

Traylor pun bergegas ke tempat Gisigu sebelum menangani masalah anak-anaknya. Sesampainya di sana, Gisigu menceritakan keanehan yang dia temukan. Dia sudah memancing selama kurang lebih 60 tahun dan tak pernah menemukan keanehan semacam itu sebelumnya. Tak ingin pusing, Traylor berniat untuk membakar semua ikan-ikan aneh tersebut.

Saat akan mengeluarkan bensi dan membuka bagasi, alangkah terkejutnya dia mendapati anjing yang tadi sudah ditembak mati tiba-tiba hidup lagi. Tanpa pikir panjang, Traylor menembak si anjing untuk kedua kalinya. Kedua orang pria itu kemudian membakar ikan dan anjing tersebut sekaligus.

Selesai dengan urusannya, Traylor bersama Joss bergegas menuju kota untuk mengeluarkan Joseph dan Lysol. Di penjara mereka bertemu dengan Shamu (Kent McQuaid) dan Shamu mengatakan bahwa Joseph telah melakukan hal memalukan yang merugikan orang lain.

Saat hendak mengeluarkan keduanya, di dalam sel terdapat seorang tahanan yang terlihat mengeluarkan darah. Berniat memeriksa, Shamu pun menghampirinya. Namun, secara mengejutkan dia justru diserang oleh tahanan tersebut dan digigit. Joseph yang berniat membantu malah ikut tergigit. Shamu yang sudah terlanjut emosi memukul tahanan itu hingga babak belur. Jika tidak dihentikan oleh Traylor, tahanan itu mungkin bisa tewas.

Tak lama setelah mereka pergi, si tahanan terlihat mengeluarkan auman. Cerita berlanjut saat Joss membawa Joseph ke rumah sakit untuk berobat. Di sana Joseph malah bertemu dengan kekasihnya bernama Charlie (Olivia Scriven) yang tengah hamil anak Joseph. Saat sedang mencari obat untuk Joseph, Joss mendengar kegaduhan dari ruangan lain dan mendapati seorang perawat melarikan diri.

Sumber: consequence.net

Di tempat yang berbeda Traylor mendapat panggilan darurat dari seorang pria penduduk asli bernama Shooker (William Belleau). Dia meminta tolong padanya karena sang pacar yang berkulit putih memperlihatkan sikap yang aneh dan mengerikan. Traylor pun segera datang masuk ke rumah Shooker.

Benar saja di sana Traylor mendapati seorang wanita sedang memakan bayinya sendiri. Melihat Traylor, perempuan itu justru berbalik mengejar, menyerang serta menggigitnya. Shooker pun tidak luput dari serangan perempuan tersebut. Hingga akhirnya Traylor menghabisi si perempuan dan bergegas melarikan diri bersama Shooker. Mereka lanjut pergi ke rumah sakit untuk mengobati luka gigitan.

Namun, di tengah jalan, Traylor bertemu dengan sang istri, Joss yang sedang berlari ketakutan bersama Joseph dan Charlie. Mereka memakai ambulans untuk segera menghindari kekacauan yang terjadi di rumah sakit. Virus zombie itu menyebar dengan cepat hingga akhirnya Joseph yang berada dalam ambulans ikut diserang.

Ketika Traylor dalam keadaan tidak berdaya atas serangan zombie, Gisigu dan Bumper (Brandon Oakes) datang menyelamatkannya. Waktu berlalu dan serangan zombie masih terjadi hingga enam bulan kemudian. Wabah zombie benar-benar menyebar ke seuruh kota. Masyarakat yang selamat menyebutnya dengan wabah z.

Setelah sekian lama berdampingan dengan wabah z, Traylor mendapati fakta mengejutkan bahwa virus tersebut rupanya tidak bisa menjangkiti penduduk asli. Hal ini disebabkan oleh darah yang ada di tubuh mereka, yaitu darah turunan nenek moyang yang kebal dengan inspeksi tersebut. Lain halnya dengan orang-orang kulit putih yang mudah terinfeksi. Lantas bagaimana kelanjutan film zombie dari Kanada ini?

Film Zombie dengan Gagasan Berbeda

Judul film zombie ini mengacu pada sebuah hukum kuantum darah yang telah lama digunakan di Kanada dan Amerika Serikat guna menentukan keasliannya berdasarkan persentase leluhur asli seseorang. Berdasarkan hukum tersebut, Blood Quantum pun menjelma jadi sebuah film zombie dengan gagasan berbeda, yaitu mengacu pada keaslian darah penduduk suku asli Indian.

Dalam film ini mereka yang berdarah asli Indian punya darah yang kuat hingga tak mempan terkena wabah z. Mereka kebal walau bukan berarti tak bisa meninggal. Sebagai kelompok yang kebal terhadap gigitan zombie, Traylor dan keluarga sesukunya membangun semacam tempat persembunyian atau perlindungan dari serangan zombie.

Orang-orang berdarah asli diceritakan memiliki keutamaan karena bisa terlindung dari infeksi, berbeda dengan orang kulit putih. Mereka pun bertindak sebagai penendali dan penjaga agar wabah tidak semakin menginfeksi banyak orang. Dengan keistimewaannya mereka juga bertindak sebagai pembasmi zombie-zombie di luar sana.

Hal tersebut dilakukan karena jika semakin banyak, hidup mereka pun bisa terancam. Bagian ini memperlihatkan bahwa walau seseorang sudah memiliki keistimewaan, dia tetap harus berjuang untuk tetap hidup dan mencapai tujuannya. Ini salah satu elemen yang membuat Blood Quantum terasa emosional.

Jika bicara mengenai formula, film ini tak beda jauh dengan film zombie kebanyakan. Sebuah wabah zombie menginfeksi seisi kota dan mereka yang selamat berkumpul guna saling menjaga dan menyelematkan diri. Hal yang membuatnya berbeda adalah ide mengenai perbedaan darah leluhur itu tadi.

Baca juga: Film Zombie Terseram yang Bakal Membuat Kamu Ngeri

Pengembangan Karakter Menarik

Sumber: m.imdb.com

Meraih respon positif dari Festival Film Internasional Toronto, gagasan mengenai darah leluhur dalam film Blood Quantum tampaknyamemang berperan besar. Selain itu sebagai sebuah tontonan, Blood Quantum tidak lupa menyertakan elemen-elemen lain yang bisa membuat sebuah tontonan berjalan dengan seru dan tidak membosankan.

Salah satu elemen yang dimaksud adalah pengembangan karakter. Cerita mengenai dua anak Traylor yang sama-sama bengal seperti punya misi tersendiri. Lysol dan Joseph yang lahir dari dua ibu berbeda, satu asli, satu campuran, nyatanya tidak berbeda jauh jika soal kepribadian. Namun, kedua anak muda ini sepanjang film mengalami pengembangan karakter yang menarik.

Lysol dan Joseph hidup baik-baik saja di wilayah perlindungan. Semua keadaan terkendali hingga Joseph, keturunan Traylor dengan Joss yang notabene adalah orang kulit putih, kerap membawa orang-orang kulit putih dari luar untuk berlindung di tempat mereka.

Hal ini lama-lama membuat Lysol, keturunan asli sekaligus saudara tirinya merasa tidak nyaman dan keberatan. Namun, Joseph tidak mau dengar karena kekasihnya pun orang kulit putih yang ikut dia selamatkan. Dari sini, dua karakter tersebut mulai berkembang ke dua arah yang berlawanan.

Pengkhianatan dari Darah Sendiri

Sumber: indigenousx.com.au

Traylor, Gisigu, Bumper dan Shooker merupakan karakter-karakter suku asli yang solid dalam film Blood Quantum. Mereka saling menjaga karena keterikatan darah yang sama. Namun, kekuatan darah bisa kalah oleh emosi dan ego. Anda bisa melihat ini pada karakter Lysol.

Tidak ada yang salah di dirinya, karena Lysol cukup masuk akal untuk menolak dan keberatan jika Joseph terus-menerus membawa orang kulit putih ke markas mereka. Tempat mereka akan penuh dan risiko kematian karena wabah z akan lebih besar. Akan tetapi, maksudnya yang sudah jelas itu, kalah oleh niat tulus Joseph menyelamatkan nyawa orang lain; Lysol diposisikan sebagai sosok yang jahat.

Terlebih dia mengalami hal tragis karena ulah wanita kulit putih. Maka, dendam di dalam dirinya berubah jadi pengkhianatan. Lysol yang berdarah suku asli, membantai siapa pun, termasuk suku asli itu sendiri. Sosoknya merupakan cerminan bahwa pengkhianatan bisa datang, bahkan dari darah sendiri.

Blood Quantum (2019) merupakan film zombie dengan gagasan berbeda yang tetap mempertahankan formula film zombie arus utama. Saat menonton ini, ada rasa tegang sekaligus emosional karena melibatkan pertalian darah, pengkhianatan serta pengorbanan. Tak usah lagi berlama-lama, jika Anda penasaran dengan filmnya, bisa menonton segera! Selamat menyaksikan!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram