bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Black School Rules, Menggugat Aturan Sekolah

Ditulis oleh Siti Hasanah
Black School Rules
2.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Black School Rules berkisah tentang Sora Onoda (Shori Sato) yang resah dengan peraturan sekolah karena dianggap tidak masuk akal. Ia merasa sekolah memperlakukan siswanya seperti binatang yang harus patuh digiring ke sana kemari. Apalagi saat melihat Mao Machida (Serena Motola) yang dilarang masuk sekolah sebab warna rambutnya terang.

Itu adalah satu dari peraturan sekolah yang menurut sora terlalu berlebihan dan justru terlihat mendiskriminasikan siswa di sekolah. Sora kemudian berinisiatif mengajukan petisi untuk mengubah peraturan sekolah. Namun, siapa sangka hanya segelintir siswa saja yang satu suara dengannya. Kisah lebih dalamnya akan disajikan dalam sinopsis dan review di bawah ini.

Baca juga: Film Jepang Tentang Sekolah

Sinopsis

The Black School Rules_sinopsis_

Sora Onoda (Sato Shori) adalah seorang remaja cerdas. Di sekolahnya, ia mendapat rangking kedua meski termasuk murid yang tidak populer. Ia pendiam, naif dan selalu kikuk. Ia jago dalam matematika tapi kurang luwes dalam bersosialisasi. Ia hanya berteman dengan Chuya Tsukioka. Kedua orang ini punya kepribadian yang berlawanan.

Chuya lebih terbuka dan supel. Ia kenal dengan banyak siswa dan selalu tahu info-info terbaru di sekolah dan sekitarnya. Chuya sering dibuat terkejut dengan pemikiran Sora yang di luar dugaan. Suatu hari, Chuya membicarakan peraturan sekolah yang menurutnya terlalu berlebihan.

Alih-alih membuat siswanya tenang belajar, ia merasa bahwa siswa tak ubahnya sekumpulan ternak yang digiring ke sana kemari sesuai keinginan sekolah. Sekolah memberlakukan peraturan siswanya tidak boleh mengikat rambut, rambut harus hitam, rok harus panjang, harus memakai sepatu kulit dan kaos kaki panjang, serta tidak boleh memakai sepeda ke sekolah.

Banyak siswa dengan kondisi tertentu merasa peraturan tersebut justru memberatkan. Kejengahan Sora terhadap peraturan sekolah memuncak saat melihat Mao Machida (Serena Motola) tidak diizinkan masuk ke sekolah sebab rambutnya berwarna terang. Pihak sekolah menginginkan Mao mengecat hitam rambutnya atau menyerahkan bukti bahwa warna rambutnya memang terang alami.

Mao memilih memberontak. Beberapa hari ia nekat membolos dan menghabiskan waktunya di tempat pengumpulan barang bekas. Ia bertemu dengan tiga orang asing yang datang ke Jepang untuk bekerja. Di tempat tersebut Mao sangat diterima dan ia tidak perlu takut dengan identitas dirinya sendiri.

Mao akhirnya mengalah dan ia mengecat hitam rambutnya. Sora menilai bahwa itu adalah perbuatan yang tidak adil bagi Mao. Ia merasa harus melakukan sesuatu untuk Mao agar ia dapat menjadi dirinya sendiri. Sora membuat petisi yang menuntut perubahan sekolah.

Di luar dugaan tidak ada yang mengisi petisi tersebut. Beberapa hari berikutnya pun hanya bertambah lima lembar kertas. Sora bahkan menjadi bulan-bulanan wakil OSIS dan guru olahraga.

Suatu hari tanpa sengaja Sora menemukan sebuah alamat situs bernama Kotsu Underground, sebuah situs misterius di mana semua anggotanya anonim. Mereka tidak saling tahu siapa saja yang berada di dalam situs tersebut. Satu hal yang pasti adalah anggota yang masuk punya persamaan, yakni tidak puas dengan peraturan sekolah.

Perjuangan Sora sangat tidak mudah. Ia dihadang oleh guru-guru yang dengan patuh menegakkan peraturan sekolah. Para siswa pun ternyata banyak yang tidak mempermasalahkan peraturan sekolah. Bagi mereka, cukup bersabar selama tiga tahun saja, mereka bisa menjalani hidup dengan bebas di masyarakat kelak.

Melihat tidak adanya respon dari semua pihak, baik siswa maupun guru, Sora memutuskan untuk berjuang sendiri. Ia sering berulah untuk membuktikan bahwa peraturan sekolah sangat tidak berpihak pada siswa.

Sora memang ceroboh dan semua upaya yang dilakukannya berakhir gagal, tapi kegagalannya mengundang simpati dari segelintir orang yang akhirnya menemani perjuangan Sora.

Lewat situs misterius itu Sora mengajak empat orang lainnya untuk bolos di hari penerimaan murid baru. Di hari itu, sekolah menerima kunjungan orang tua yang hendak mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut. Alih-alih membuat citra sekolah tampak baik, kelima siswa ini mengirimkan foto mereka bolos di pantai sebagai bentuk protes terhadap peraturan sekolah.

Alur Maju Mundur yang Membosankan

The Black School Rules_Alur Maju Mundur yang Membosankan_

Melihat premisnya, Black School Rules terlihat menarik. Dua siswa merencanakan gerakan rahasia demi mengubah peraturan sekolah yang dirasa berat sebelah. Chuya dan Sora membuka adegan dalam kisah serial ini. Mereka berdua mengobrol di pantai sambil menantikan tiga rekan lainnya yang sepakat untuk bolos sekolah hari itu.

Sora bertindak sebagai narator dalam serial ini. Sebelum kisahnya dimulai ia menceritakan background mengapa hal tersebut terjadi. Chuya mendengarkan cerita dari sisi Sora sambil sesekali menimpali dengan lelucon. Sebenarnya interaksi ini menarik, namun penggambaran kisahnya terasa membosankan sekaligus membingungkan.

Terlebih Black School Rules punya pace yang terbilang lambat. Ini membuat kisahnya terasa tidak bergairah. Selipan komedi yang direpresentasikan dalam karakter Sora dengan segala kecerobohan dan sikap naifnya juga tidak membuat ceritanya terasa segar. Sepanjang 7 episode yang masing-masing berdurasi kurang dari 30 menit jadi terasa seabad.

Akting Pemain yang Kurang Maksimal

The Black School Rules_Akting Pemain yang Kurang Maksimal_

Hampir keseluruhan pemain dalam Black School Rules adalah talenta muda yang tengah naik daun. Sora Onoda yang diperankan oleh Sato Shori adalah seorang idol dari grup Sexy Zone. Lalu, ada Takahashi Kaito dari grup King & Prince yang juga tidak kalah populer. Tanaka Juri yang memerankan karakter Matsumoto Michirou berasal dari unit SixTONES.

Sisanya adalah aktor dan aktris muda yang juga model. Sayangnya, wajah-wajah segar para anak muda ini belum maksimal dalam berakting. Meskipun premisnya menarik, tapi dengan akting yang kurang matang membuat serialnya terasa kurang ‘wow’.

Sora dan Chuya memang tampak kompak, tapi interaksi keduanya memunculkan vibe BL. Di episode awal, saya salah mengira Sora dan Chuya adalah pasangan. Rupanya mereka hanya teman yang punya karakter berlawanan. Sora yang memang cenderung kikuk dan ceroboh banyak bergantung pada Chuya yang lebih punya tegar dan luwes.

Tidak Adanya Pendalaman Cerita 

The Black School Rules_Tidak Adanya Pendalaman Cerita_

Bukan rahasia lagi Jepang dikenal dengan peraturan sekolahnya yang unik. Black School Rules memang masih terasa kental khas drama Jepang yang selalu menghadirkan atmosfer hangat dari persahabatan para pemerannya. Tapi untuk kisahnya sendiri, rasanya masih terlalu dangkal.

Penonton hanya diberita tahu Sora yang ingin merubah peraturan sekolah lantaran situasi beberapa siswa tidak memungkinkan mengikuti peraturan tersebut. Sayangnya, tidak ada pendalaman kisah selanjutnya. Seterusnya, penonton disuguhi upaya Sora agar Mao Machida bisa terus belajar dan tidak didiskriminasi oleh sekolah lantaran warna rambutnya.

Lalu, ada Nanaura Keita (Aoi Yo) yang meminta kelonggaran agar diperbolehkan menggunakan sepeda sebab jarak dari rumahnya ke sekolah terlalu jauh. Sementara sekolahnya melarang setiap siswa berangkat ke sekolah menggunakan sepeda.

Permintaannya ditolak dan ia tetap harus ke sekolah berjalan kaki dengan tetap mengenakan sepatu kulit yang membuat kakinya lecet sampai berdarah.

Sebagai sebuah serial drama ringan, Black School Rules masih bisa dinikmati sebab menjelang episode terakhir, kisahnya tampak sedikit lebih seru. Namun, jika kamu berharap ada plot yang mengejutkan atau kisahnya akan mengalami eskalasi, sepertinya kamu harus mengubur ekspektasi tersebut.

Apalagi jika kamu adalah penggemar Shori Sato atau Takahashi Kaito, kamu bisa menikmati penampilan keduanya dalam serial ini. Di beberapa adegan, mereka tampak menunjukkan chemistry yang apik sebagai sahabat.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram