showpoiler-logo

Sinopsis dan Review Black Panther: Wakanda Forever (2022)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Black Panther: Wakanda Forever
3.8
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Bangsa Wakanda harus segera menepis rasa duka mereka dari kehilangan T’Challa, karena ada bangsa asing yang hendak mencuri sumber daya alam mereka.

Selain itu, ada bangsa kuno yang belum pernah bangsa Wakanda ketahui di bawah pimpinan Namor melemparkan ancaman jika tidak mau menjadi sekutu mereka. Bagaimana mereka menghadapi semua ini tanpa kehadiran Black Panther?

Black Panther: Wakanda Forever adalah film superhero karya Ryan Coogler yang dirilis oleh Walt Disney Pictures pada 11 November 2022.

Film yang tidak lagi menampilkan Chadwick Boseman, yang wafat pada tahun 2020 silam ini menjadi film ke-30 dalam Marvel Cinematic Universe. Ia juga sekaligus menjadi penutup Phase Four di franchise Marvel terbesar tersebut.

Tanpa kehadiran karakter T’Challa, apakah film ini masih bisa tampil prima seperti film pertamanya? Simak review berikut untuk mengetahui ulasan lengkap tentang film yang mempertemukan kecanggihan teknologi dengan nilai-nilai tradisional ini.

Sinopsis

black panther wakanda forever_sinopsis_

Rakyat Wakanda dalam kesedihan mendalam saat melakukan prosesi pemakaman T’Challa, raja mereka yang juga adalah Black Panther. Shuri dan Ratu Ramonda tidak bisa menutupi rasa duka dari diri mereka, tapi keduanya harus tetap tegar dan terus maju demi menjaga keamanan Wakanda.

Di hadapan dewan PBB, Ratu Ramonda menyatakan diri tidak akan memberikan vibranium yang merupakan sumber daya alam khas Wakanda, kepada pihak luar. Beliau juga membawa para tentara yang melakukan penyerangan ke fasilitas teknologi mereka di perbatasan negara Mali.

Sepulang dari Jenewa, Ratu Ramonda mengajak Shuri yang selalu sibuk membuat teknologi terbaru bagi militer dan pertahanan Wakanda untuk pergi menyepi.

Shuri melakukan ini sebagai penebus rasa bersalahnya karena tidak bisa menyelamatkan nyawa T’Challa dengan teknologi yang dia kembangkan. Dia gagal membuat herba bentuk hati yang menjadi kekuatan Black Panther.

Saat berdua di tepi sungai, Ratu Ramonda melakukan ritual yang dianggapnya bisa mendatangkan kedamaian hati, yaitu membakar baju berkabung mereka. Tiba-tiba, sesosok orang keluar dari sungai yang membuat mereka berdua terkejut dan langsung bersiaga.

Pria bernama Namor ini mengabarkan bahwa ada bangsa asing yang mencoba mencari vibranium di laut dekat kediaman mereka, Kerajaan Talokan. Dia mengharapkan Wakanda menjadi sekutunya dan memburu pembuat teknologi pelacak vibranium yang ditemukannya. Dan jika tidak, dia akan menghancurkan Wakanda.

Shuri yang kagum dengan alat pelacak vibranium rancangan ilmuwan Amerika langsung menyatakan diri siap untuk menjemput dan mengamankannya dengan bantuan Jenderal Okoye. Mereka pun terbang ke Amerika dan menemui Everett Ross demi mendapatkan informasi tentang ilmuwan ini.

Shuri baru tahu bahwa militer Amerika beserta CIA dimusnahkan oleh Namor dan pasukannya di laut. Setelah mengetahui identitas sang ilmuwan, yang ternyata adalah mahasiswi bernama Riri Williams, Shuri bermaksud membawanya ke Wakanda demi keselamatan jiwanya.

Saat hendak mengambil data-data teknologinya, datang pasukan FBI mengepung mereka bertiga yang bersembunyi di Gudang milik Riri. Ketiganya lalu berpencar dengan mengendarai kendaraan masing-masing.

Saat di jembatan, mereka berhadapan dengan beberapa ksatria Talokan. Okoye bertarung sekuat tenaga, namun bisa dikalahkan oleh salah satu ksatria bertubuh biru itu.

Shuri pun bersedia ikut ke Talokan dengan syarat mereka tidak membunuh Riri. Sementara itu, Okoye pulang ke Wakanda dan dicopot dari jabatannya oleh Ratu Ramonda yang marah.

Shuri diperlakukan dengan baik oleh rakyat Talokan. Dia juga diajak berkeliling kerajaan di bawah laut yang indah itu. Shuri lantas bertemu dengan Namor, pemimpin mereka yang dianggap sebagai dewa.

Mereka saling bertukar pikiran dan Shuri mulai memahami maksud Namor atas tindakan yang dilakukannya. Namor memberikan hadiah berupa gelang peninggalan ibunya.

Tapi, mendadak Nakia hadir lalu membawa Shuri serta Riri dari tempat itu. Nakia diminta bantuannya oleh Ratu Ramonda untuk melacak keberadaan Shuri dan menjemputnya. Namun hal ini membuat Namor marah dan melancarkan serangan besar-besaran ke Wakanda dengan mendatangkan banjir.

Ratu Ramonda tewas saat menyelamatkan Riri di tengah banjir. Bangsa Wakanda berduka lagi. Tampuk pemerintahan kini ada di Pundak Shuri.

Dia mempercepat proses rancangan teknologinya demi menghadapi Namor dengan bantuan Riri. Shuri juga berhasil menciptakan kembali herba bentuk hati dan meminumnya untuk mendapatkan kekuatan Black Panther. Tapi dia justru bertemu dengan arwah Killmonger di alam baka.

Shuri dan militer Wakanda melancarkan serangan ke tengah lautan. Militer Talokan pun menyambut mereka dengan kekuatan besar mereka.

Pertempuran tidak terhindarkan lagi. Mampukah Shuri mengalahkan Namor? Apakah dua bangsa ini akan saling memusnahkan atau berdamai? Tuntaskan keseruan film ini dengan menontonnya hingga akhir.

Persembahan Bagi Mendiang Chadwick Boseman

black panther wakanda forever_Persembahan bagi Mendiang Chadwick Boseman_

Sejak adegan pembuka film, Black Panther: Wakanda Forever dinaungi atmosfer duka mendalam bangsa Wakanda, terutama Shuri dan Ratu Ramonda. Dan film ini dipersembahkan untuk mendiang Chadwick Boseman yang wafat pada tahun 2020 lalu karena penyakit kanker.

Marvel sudah menyatakan tidak akan mencari aktor lain untuk menggantikannya, juga tidak ada rekayasa CGI untuk menghidupkannya lagi.

Kesedihan langsung menyeruak ketika Ratu Ramonda menghampiri Shuri yang terus berusaha mencari obat untuk menyembuhkan T’Challa. Dia mengabarkan bahwa T’Challa kini telah bersama para leluhur mereka.

Upacara pemakaman, lebih tepatnya dibawa ke langit, berlangsung khidmat meski diiringi tarian dan musik khas Afrika.

Bagi fans setia Marvel atau penonton yang mengikuti film pertamanya, maka adegan ini akan membuat dada sesak dan mengundang air mata segera menetes. Namun bagi penonton umum, semua ini tidak akan begitu menggerakkan hati.

Semua karena sinematografi yang serba tanggung dan terasa biasa untuk sebuah film besar. Meski begitu, kita patut memberikan apresiasi lebih kepada seluruh orang yang terlibat dalam produksi film ini yang tentu sangat merasa kehilangan Chadwick Boseman.

Marvel sendiri menampilkan logo khusus yang berisi potongan adegan Chadwick Boseman dari film pertamanya di pembukaan film. Ryan Coogler pun tidak lupa menuliskan salam perpisahannya di akhir film. Pengaruh T’Challa, selalu mengiringi setiap langkah bangsa Wakanda dalam mengambil keputusan, terutama bagi Shuri.

Pesan perdamaian yang digaungkan kakaknya tetap dipertahankan olehnya dengan melakukan diplomasi, meski ada sedikit rasa balas dendam menyelimuti. Dan Shuri berusaha membawa Wakanda ke dunia baru di bawah pemerintahannya.

Baca juga: Akan Selalu Dikenang, Ini 10 film Terbaik Chadwick Boseman

Sosok Antagonis yang Kharismatik

black panther wakanda forever_Sosok Antagonis yang Kharismatik_

Ketidakhadiran T’Challa sebagai Black Panther sempat mengundang tanda tanya besar akan kualitas film ini. Tapi ternyata kita dibuat tidak ragu sedikitpun tentang masa depan Wakanda setelah menyaksikan mereka berjuang bahu-membahu dengan kekuatan yang dimiliki.

Meski awalnya terlihat tidak akan ada sosok Black Panther baru, bahkan ditegaskan berkali-kali oleh Shuri, faktanya Black Panther harus tetap dihadirkan. Tugasnya kini diemban oleh pewaris sah tahta kerajaan.

Memang Shuri terlihat paling dominan, namun perannya sangat terbantu dengan kehadiran karakter lainnya yang mendukung dibelakangnya. Kehadiran mereka terasa efektif dan proporsional.

Tidak ada satu pun pemeran yang tampil mengecewakan, bahkan ada seorang aktor yang berhasil mencuri perhatian. Dia adalah Tenoch Huerta yang memerankan Namor.

Dia berhasil menampilkan sosok anti-hero yang kharismatik, dimana karakternya digali cukup dalam sehingga kita dibuat memberikan empati kepadanya.

Masa lalunya digambarkan secara ringkas namun padat, yang sangat berhubungan dengan sikap dan pemikirannya saat memimpin bangsanya.

Dia sama sekali tidak bermaksud buruk kepada Wakanda, karena sebenarnya musuh mereka sama. Tapi kebenciannya kepada imperialisme barat telah membutakan pemikirannya yang tertutup amarah dan balas dendam.

Tampilan kebudayaan Talokan yang indah adalah salah satu poin positif dari film ini. Tim produksi menghadirkan seluk-beluk bangsa yang hidup di bawah air dengan cukup detail.

Mengambil inspirasi dari kebudayaan suku Maya, kostum yang dikenakan oleh bangsa Talokan cukup mengagumkan. Terutama Namor yang memakai pernak-pernik berbahan vibranium.

Dialog antara Namor dan Shuri ditampilkan dengan sangat apik dan berisi. Pekatnya kesan drama membuat film ini terkesan bertele-tele dan membosankan. Tapi sesungguhnya, di sinilah proses bangunan cerita sebenarnya yang digarap dengan penuh kesabaran, tentunya menuntut kita untuk juga bersabar menyimaknya.

Di pertengahan film, memang tempo sedikit menurun untuk memperkuat cerita keluarga, cinta, masa lalu, visi masa depan dan pemikiran dua pemimpin bangsa ini.

Bangunan cerita ini akan menjadi kunci pilihan berat yang dihadapi Shuri untuk masa depan bangsanya. Dengan ini pula, tentunya kita mengharapkan adanya klimaks yang memuaskan menjelang akhir film.

Tenaga Segar bagi Generasi Baru Marvel

black panther wakanda forever_Tenaga Segar bagi Generasi Baru Marvel_

Tapi nyatanya, apa yang kita harapkan justru terasa antiklimaks di adegan puncak. Memang pertempuran yang disajikan spektakuler dengan koreografi aksi yang rapi dan efek visual mengagumkan khas Marvel, tapi tensi yang dihadirkan tidak mencapai puncaknya lagi.

Alur cerita yang dibangun apik hingga pertengahan film, terasa terburu-buru untuk diakhiri dan meninggalkan banyak lubang dalam ceritanya. Ada banyak karakter yang tampil efektif, tapi ada juga karakter yang seolah tidak berguna. Tanpa kehadiran dia dan ceritanya pun, film ini akan tetap bisa berjalan.

Karakter itu ialah Everett Ross dengan CIA-nya. Kita dibuat tidak mengerti perannya dalam jalan cerita, selain memberikan informasi ilmuwan yang menciptakan teknologi pelacak vibranium kepada Shuri. Sisanya, peran yang dijalaninya tidak terhubung dengan baik ke dalam cerita, malah bisa dibilang terputus.

Tadinya kita berharap ada negara asing lain yang menyerang Wakanda atau Talokan, dimana CIA ikut berpartisipasi di dalamnya.

Sentilan politik tentang penjajahan modern ini sebenarnya adalah tema yang sangat bagus untuk diangkat, dan Joe Robert Cole serta Ryan Coogler sebagai penulis naskahnya cukup apik mengolahnya. Tapi hanya di sepertiga awal film saja.

Sisanya, tema ini kemudian tersisihkan menjadi lebih terfokus pada pertempuran Wakanda dan Talokan. Padahal jika terus dikembangkan, bukan tidak mungkin tema ini akan memperkuat sisi action dan ketegangan, sekaligus melengkapi kekuatan drama yang sudah sangat bagus.

Dan ada satu hal yang terlupakan di dalam film berdurasi 2 jam 41 menit ini, yaitu tidak hadirnya karakter superhero lain dari kalangan Avengers sebagai bintang tamu.

Padahal unsur inilah yang selama ini telah menjadi daya tarik Marvel Cinematic Universe, dimana kemunculan superhero lain menjadi satu hal yang selalu ditunggu. Walhasil, film ini seolah terlepas dari semesta tersebut.

Tapi, setidaknya kita diberikan suguhan baru dari tenaga muda untuk generasi Marvel berikutnya. Peran Shuri tentu akan semakin besar di masa depan jika dilihat dari posisi dan kekuatannya.

Kerinduan kita akan Iron Man juga sedikit terobati dengan kehadiran Riri dan baju zirah yang mirip dengan teknologi milik Tony Stark tersebut.

Dua gadis muda inilah yang direncanakan akan memegang peranan penting di film-film berikutnya dalam semesta ini. Jika kalian terkesima dengan penampilan Riri, dia akan kembali dalam serial Ironheart yang tayang di Disney+ pada akhir tahun 2023 nanti.

Black Panther: Wakanda Forever telah menjadi sebuah persembahan yang sangat menyentuh untuk mendiang Chadwick Boseman. Atmosfer duka menyelimuti keseluruhan film yang mengundang perasaan mendalam sebuah kehilangan yang menerpa Shuri dan seluruh rakyatnya.

Berbeda dengan film-film Marvel lainnya, Black Panther: Wakanda Forever lebih menekankan kepada sisi drama. Selain itu, penampilan para pemerannya tidak ada yang mengecewakan.

Bahkan kita dibuat berempati pada sosok anti-hero kharismatik yang menjadi musuh besar bangsa Wakanda di film ini. Kita juga diperlihatkan satu lagi bangsa kuno yang besar dengan kebudayaannya yang unik.

Film penutup phase four ini sepertinya menjadi jembatan untuk pindah ke fase selanjutnya yang akan lebih banyak diisi oleh para superhero muda dan menandakan akhir sebuah era. Film ini sangat layak untuk ditonton di atas segala kekurangan yang ada. Jangan sampai dilewatkan, ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram