bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis Black Mirror S3 (2016), Diperbudak Teknologi

Ditulis oleh Aditya Putra
Black Mirror Season 3
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Season pertama dan kedua Black Mirror mendapat sambutan positif. Kesuksesan secara komersil selama dua season membuat penggemarnya bertanya-tanya tentang season berikutnya. Butuh waktu selama tiga tahun sampai season ketiga dirilis. Bukan waktu yang sebentar untuk menunggu kedatangannya.

Black Mirror Season 3 hadir lebih intens. Kalau sebelumnya hanya terdiri dari tiga episode, maka kali ini akan ada enam episode. Enam episode itu akan menyajikan berbagai kejadian yang berhubungan dengan teknologi dengan mood berbeda-beda. Kalau kamu ingin tahu lebih dalam, mari simak review dan sinopsis Black Mirror Season 3 di sini.

Sinopsis Episode 1: Nosedive

Sinopsis Episode 1 Nosedive
  •  
  • Genre: Science Fiction, Drama
  • Produksi: House of Tomorrow
  • Sutradara: Joe Wright
  • Pemain: Bryce Dallas Howard, Alice Eve, Cherry Jones, James Norton

Diceritakan masyarakat sudah sangat maju. Orang-orang membagikan kegiatan hariannya melalui implan di mata mereka dan ponsel. Semua kegiatan dan interaksi bersama orang lain akan mendapatkan rating dari nol sampai lima bintang. Rating itu mempengaruhi status orang-orang, baik secara sosial maupun ekonomi.

Lacie Pound berjuang mati-matian untuk menaikkan ratingnya dari 4,2 ke 4,5 demi mendapatkan diskon apartemen mewah. Dia berusaha mencari cara sampai diberi tahu supaya berhubungan dengan orang-orang dengan rating tinggi. Dia memposting foto boneka yang pernah dibuat dengan teman masa kecilnya, Naomi. yang mempunyai rating 4,8.

Naomi menelpon Lacie untuk mengundang ke acara pertunangannya. Banyaknya tamu dengan rating tinggi membuat Lacie setuju untuk datang walau jarak yang ditempuh cukup jauh. Lacie berangkat menggunakan pesawat terbang. Di perjalanan, banyak masalah yang menghambatnya dan membuat ratingnya menurun.

Kehidupan Modern Diukur Angka

Kehidupan Modern Diukur Angka

Episode ini mengungkap bagaimana seseorang rela melakukan apa saja demi status sosialnya naik. Selain itu juga membahas bagaimana rating mempengaruhi kehidupan. Dengan kata lain, kehidupan modern diukur oleh angka. Episode pembuka yang ringan tapi relevan dan mengena, bagaimana kehidupan semacam itu membawa pengaruh buruk pada kesehatan mental.

Sinopsis Episode 2: Playfest

Sinopsis Episode 2 Playfest
  • Genre: Science Fiction, Thriller, Horror
  • Produksi: House of Tomorrow
  • Sutradara: Dan Trachterberg
  • Pemain: Wyatt Russell, Hannah John-Kamen, Wunmi Mosaku, Ken Yamamura

Cooper memutuskan untuk pergi keliling dunia setelah ayahnya meninggal. Ketika berada di London, dia bertemu dengan seorang jurnalis bernama Sonja. Merasa tertarik, dia bersama Sonja menghabiskan malam berdua. Pagi harinya, dia menemukan kartu identitasnya dicuri dan uangnya untuk pulang raib.

Cooper mencari cara untuk mencari uang. Dia melamar pekerjaan di SaitoGemu, perusahaan gim horror yang terkenal. Dia berhasil mendapatkan pekerjaan. Tugasnya adalah mengikuti eksperimen yang kelak digunakan untuk keperluan gim. Sebuah implan bernama mushroom ditanam di lehernya.

Dengan adanya mushroom, Cooper akan dibawa ke dunia virtual yang mirip dengan kenyataan. Di sana dia harus berjuang menyelamatkan diri. Dia berhasil melewati eksperimen pertama dengan baik. Di eksperimen kedua, dia menemukan berbagai hal menyeramkan. Bahkan, ada Sonja di sana tapi dia bukan datang untuk mengembalikan uang melainkan menyerang Cooper.

Eskapisme dan Virtual Reality

Eskapisme dan Virtual Reality

Akhir-akhir ini, kita sering melihat orang yang menyukai travelling. Saking populernya bahkan mulai menjadi gaya hidup. Beberapa memang suka mengeksplor hal-hal baru di tempat yang baru. Beberapa hanya karena ingin terlihat mampu melakukannya. Kesamaan dari dua tujuan berbeda itu adalah kedua-duanya adalah eskapisme dari kehidupan yang ada.

Episode kali ini mengungkap eskapisme Cooper yang berusia 20-an. Dia harus berjuang di dunia virtual reality dengan tujuan mendapatkan uang untuk pulang. Genre thriller dan horror menjadi sajian utama di episode ini. Bahkan ending­­-nya cukup mindblowing, kalau kamu suka kejutan, episode ini jangan sampai dilewatkan.

Sinopsis Episode 3: Shut Up and Dance

Sinopsis Episode 3 Shut Up and Dance
  • Genre: Science Fiction, Thriller
  • Produksi: House of Tomorrow
  • Sutradara: James Watkins
  • Pemain: Alex Lawther, Jerome Flynn, Susannah Doyle, Hannah Steele

Kenny adalah seorang pemuda yang bekerja di restoran. Ketika pulang ke rumah, komputernya terinfeksi virus setelah digunakan oleh adiknya, Lindsay. Untuk menghapus virus tersebut, dia mengunduh antivirus. Hanya saja, antivirus itu membuat dia membuka akses untuk hacker. Hacker itu merekam adegan Kenny sedang masturbasi di depan kamera layar komputernya.

Keesokan harinya, Kenny mendapat pesan supaya datang ke sebuah lokasi. Dia dijemput oleh seseorang dan diberi tugas untuk mengantarkan sekotak kue ke sebuah kamar hotel. Di kamar hotel, dia bertemu dengan Hector yang juga korban peretasan. Bedanya, Hector diancam istrinya akan diberi tahu bahwa dia akan berhubungan intim dengan seorang PSK.

Hector dan Kenny diperintahkan untuk menuju sebuah lokasi. Ketika mengisi bensin, mereka bertemu Karen, teman dari istri Hector. Hector langsung memacu kendaraan demi bisa sampai tujuan tanpa terlambat. Setelah mengantar Karen, mereka menuju lokasi yang ternyata adalah bank. Mereka menerima pesan berisi instruksi selanjutnya yaitu merampok bank.

Thriller Pemerasan dengan Peretasan

Thriller Pemerasan dengan Peretasan

Episode ini membahas bagaimana teknologi dijadikan tempat untuk menyimpan sesuatu yang bersifat rahasia. Ketakutan pasti muncul ketika rahasia itu dicuri orang. Episode ini menyajikan ketegangan yang intens karena bukan hanya Kenny yang menjadi korban. Selain itu, motif hacker tersebut nggak diketahui dan membuat kita bertanya-tanya bagaimana akhir perjalanannya.

Baca juga: Review & Sinopsis Black Mirror S2 (2013)

Sinopsis Episode 4: San Junipero

Sinopsis Episode 4 San Junipero
  • Genre: Science Fiction, Drama
  • Produksi: House of Tomorrow
  • Sutradara: Owen Harris
  • Pemain: Gugu Mbatha-Raw, Mackenzie Davis

Pada tahun 1987, Yorkie bertemu dengan Kelly di sebuah klub di San Junipero. Keduanya menari bersama sampai Kelly mulai menyimpan perasaan. Kelly mengaku sudah bertunangan dan Yorkie menjauh. Minggu depannya, mereka bertemu lagi. Kali ini mereka sampai berhubungan intim. Kelly kemudian mengaku bahwa sebenarnya dia sudah menikah.

Minggu depannya, Yorkie mencari Kelly tapi nggak menemukannya. Mereka baru bertemu lagi di tahun 2002, tapi Kelly menolak Yorkie. Kelly mempunyai penyakit mematikan dan nggak mau Yorkie jatuh cinta padanya. Ternyata, semua kejadian ini terjadi di San Junipero, sebuah dunia virtual yang bisa dikunjungi sesuai dengan kehendak pengunjungnya.

Utopia Virtual

Utopia Virtual

Episode keempat ini merupakan salah satu episode paling menyentuh dari Black Mirror. Di kehidupan nyata, Yorkie ternyata sudah berusia tua dan divonis akan meninggal dalam waktu dekat. Kelly nggak mau kehilangan Yorkie dan memilih untuk menikahinya. Mereka punya tujuan yang sama, hidup di San Junipero selamanya.

San Junipero adalah utopia virtual. Orang-orang yang masuk ke dalamnya bisa kembali muda. Pada dasarnya, San Junipero merupakan tujuan untuk melarikan diri dari kenyataan saja. Kalau dihubungkan dengan dunia nyata, San Junipero adalah ilusi. Sebagian dari kita berharap ada tempat yang bisa membuat kita kembali ke waktu yang lampau dan hidup kembali di masa itu.

Sinopsis Episode 5: Men Against Fire

Sinopsis Episode 5 Men Against Fire
  • Genre: Science Fiction, War
  • Produksi: House of Tomorrow
  • Sutradara: Jakob Verbruggen
  • Pemain: Malachy Kirby, Kichael Kelly, Madeline Brewer, Ariane Labed

Stripe dan Hunter tergabung dalam kelompok militer yang diberi tugas untuk menghabisi roaches. Roaches merupakan monster dengan kulit pucat dan bergigi tajam. Semua anggota ditanam implan bernama MASS. Dengan MASS, perintah yang diberikan akan berupa visualisasi yang ditransfer ke penglihatan para tentara.

Stripe merasa ada masalah dalam dirinya, walau begitu dia bersama kelompoknya dianggap berhasil menyelesaikan tugas. Keesokan harinya, Stripe mendapat tugas mendatangi sebuah rumah. Hunter membabi buta membunuh setiap orang, sementara Stripe mencoba menyelamatkan seorang ibu dan anaknya.

Hunter mencoba menghabisi ibu dan anak yang dibawa Stripe. Stripe ditemui oleh Catarina yang mengatakan bahwa MASS yang ditanamnya mengalami masalah. Sebenarnya MASS adalah alat yang digunakan pemerintah untuk memberi perintah pada anggota militer supaya melakukan tugas tanpa ragu. Dan Roaches yang dibunuh sebenarnya adalah manusia.

Sindiran Politik yang Epik

Sindiran Politik yang Epik

Bagi penggemar teori konspirasi, pasti pernah mendengar bagaimana yang kita serap menanamkan pesan subliminal ke pikiran. Akhirnya pikiran kita akan terkontrol oleh orang yang membuat pesan itu. Episode kelima Black Mirror Season 3 mencoba mengungkap hal itu. Hanya saja bukan lewat tayangan atau pesan terselubung, melainkan melalui implan yang ditanam di tubuh.

Episode ini bukan hanya membahas tentang bagaimana pemerintah menciptakan alat untuk mengubah manusia jadi berdarah dingin. Ada juga tentang Roaches yang dibunuh karena perbedaan etnis. Banyak yang memuji episode ini karena bisa mengangkat cerita dari masa lalu dengan sesuatu yang relevan. Banyak juga yang mengkritik karena ceritanya dianggap terlalu berat.

Sinopsis Episode 6: Hated in the Nation

Sinopsis Episode 6 Hated in the Nation
  • Tahun Rilis: 2016
  • Genre: Science Fiction, Crime
  • Produksi: House of Tomorrow
  • Sutradara: James Hawes
  • Pemain: Kelly Macdonald, Faye Marsay, Benedict Wong

Karin Parke, seorang anggota kepolisian dipanggil pengadilan. Dia dimintai keterangan setelah memberi ancaman online pada Jo Power. Jo adalah seorang jurnalis yang memperjuangkan kesetaraan untuk orang-orang disabilitas. Jo ditemukan tewas sedangkan suaminya terluka dan Parke dianggap mempunyai andil.

Keesokan harinya, seorang rapper bernama Tusk dilarikan ke rumah sakit. Dia menjadi target cercaan online setelah menghina salah satu penggemarnya. Ketika dirawat, ditemukan sebuah objek terbuat dari besi di kepalanya. Nggak lama kemudian, dia meninggal. Objek itu diperkirakan buatan perusahaan Gronular. Objek kecil itu pada awalnya dibuat untuk mengontrol populasi lebah.

Shaun Li, seorang agen, diberi tugas menyelidiki kematian Tusk dan Jo. Dia menemukan pola yang sama. Ada tagar #Deathto di media sosial yang menyasar kedua korban. Tagar itu bermula dari sebuah video berjudul Game of Consequences. Ada nama baru yang muncul dengan tagar itu, Clara Meades yang baru saja buang air kecil ke barang memorial perang.

Kebencian dan Alat Canggih untuk Eksekusi

Kebencian dan Alat Canggih untuk Eksekusi

Ini episode paling kelam dari serial Black Mirror. Walau kita akan dibawa untuk menikmati nuansa film detektif mencari kebenaran, pada akhirnya akan disajikan kengerian. Bukan hanya karena kecanggihan alatnya yang bisa membunuh orang, tapi ada 300 ribu orang yang menggunakan tagar #Deathto. Kebencian yang dilampiaskan secara online seolah menjadi lumrah.

Black Mirror Season 3 menyajikan banyak genre, ada drama, war, crime, horror sampai thriller. Walau nggak terkait satu sama lain, tapi relevansinya dengan kehidupan kita terasa nyata. Waktu nonton, kita nggak akan kesulitan memahami cerita dan pesan-pesan yang ingin disampaikan di dalamnya. Cerita mana yang paling keren menurut kamu? Tulis di kolom komentar, yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram