bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Black Beach, Film Thriller Bermuatan Politik

Ditulis oleh Jihan Fauziah
Black Beach
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Black Beach (2020) adalah sebuah film bergenre action, thriller dan drama yang disutradarai oleh Esteban Crespo. Sutradara asal Spanyol ini sebelumnya sudah menggarap beberapa judul film pendek dan juga film romance-drama berjudul Amar yang tayang di tahun 2017 silam.

Crespo menggandeng aktor Raul Alevaro, aktris Milena Matthews serta Candela Pena untuk menjadi tokoh utama dalam film berdurasi 1 jam 55 menit ini. Mau tahu seperti apa jalan cerita filmnya dan apakah film ini worth to watch? Yuk, simak sinopsis dan review Black Beach sebelum kamu menonton filmnya.

Sinopsis

Carlos (Raul Alevaro) adalah seorang pengacara asal Brussels, Belgia, yang bekerja untuk sebuah perusahaan perminyakan. Ia mendapat promosi dari perusahaan untuk bekerja di New York. Hal tersebut sangat berarti bagi Carlos dan istrinya, Susan (Milena Matthews) yang sedang mengandung putri tercinta mereka.

Namun, alih-alih pergi ke New York, Carlos dihadapkan pada situasi yang tidak menguntungkan. Pria ini diminta oleh atasannya untuk menyelamatkan seorang insinyur bernama Steve Campbell yang dikabarkan diculik dan ditawan di salah satu negara yang ada di Afrika. Kabarnya, penculik dari Steve adalah seorang teroris.

Belakangan, ia mengetahui bahwa teroris yang menculik Campbell adalah sahabat lamanya, Carlixto Batete (Jimmy Castro). Akhirnya, Carlos berusaha untuk mencari keberadaan Batete dan juga Campbell.

Dalam perjalanannya, Carlos dibantu oleh seorang temannya yang bernama Alejandra atau Ale (Candela Pena). Saat pertama bertemu dengan Ale setelah sekian lama, ia diantarkan menuju rumah Leon Ndong (Emilio Buale) yang merupakan putra dari presiden negara tersebut, yakni Gregorio Ndong (Mulie Jarju).

Carlos diminta tinggal di rumah mewah Leon selama ia berada di Afrika. Untuk mencari informasi tentang keberadaan Calixto, ia pergi menuju ke rumah sahabat lamanya itu. Di sana, ia bertemu dengan Eva (Fenda Drame) yang juga merupakan teman lama Carlos selama ia tinggal di Afrika dulu.

Di sanalah Carlos menemukan bukti bahwa Calixto menikahi mantan pacarnya, Ada (Aida Wellgaye) yang kini ditangkap dan dijebloskan ke penjara Black Beach. Ia juga bertemu dengan Mama Claudina (Teresita Evuy) dan menanyakan tentang keberadaan Calixto pada wanita paruh baya tersebut.

Mama Claudina menegaskan pada Carlos bahwa ia tak percaya Carlixto merupakan seorang teroris. Beberapa waktu kemudian, ia dan Ale memutuskan untuk pergi ke Black Beach guna menemui Ada dan menanyakan dimana Carlixto berada.

Ia akhirnya dipertemukan dengan Ada oleh Jenderal Mba (Babou Cham), seorang sipir penjara sekaligus panglima militer negara tersebut. Saat bertemu dengan Carlos, Ada dalam kondisi sekarat. Carlos memohon pada Jenderal Mba untuk memasukkan Ada ke rumah sakit.

Saat di rumah sakit, Carlos mengetahui fakta bahwa Ada telah mengandung anaknya yang kini sudah berusia hampir 10 tahun. Anaknya, Carlixto Jr., yang diasuh oleh Carlixto dan Ada, dikabarkan tinggal di sebuah panti asuhan.

Sebelum mencari Carlixto Jr., Carlos memutuskan untuk mencari Carlixto Batete terlebih dulu. Ia akhirnya mengetahui tempat persembunyian Carlixto Batete dari Ada. Carlos pun meminta Ale dan kekasihnya untuk menemaninya ke tempat persembunyian Carlixto yang ada di sebuah hutan.

Ale awalnya menolak mentah-mentah permintaan Carlos. Namun akhirnya Ia luluh juga. Carlos pun berhasil bertemu dengan Carlixto yang mencoba meyakinkannya bahwa ia tak menculik dan membunuh Campbell. Carlixto menjelaskan bahwa Mba dan pasukannyalah yang telah menghabisi nyawa insinyur kilang minyak tersebut. Tentu, Carlos percaya padanya.

Tak disangka, pasukan militer yang dikepalai Jenderal Mba datang menyerbu tempat persembunyian Carlixto. Di sana, Carlixto dihabisi nyawanya oleh Mba. Terungkap, ternyata Campbell dan Carlixto membawa dokumen rahasia yang berisikan informasi tentang kejahatan yang dilakukan Presiden Ndong terhadap sebuah suku di negara tersebut.

Dokumen yang dimaksud tak berada di tangan Carlixto, melainkan ada di rumah Mama Claudina. Carlos berhasil mendapatkan dokumen itu, dan ia pun harus berhadapan dengan pasukan Jenderal Mba yang berusaha merebut dokumen itu darinya, guna melenyapkan bukti kejahatan Presiden Ndong. Akankah Carlos berhasil menyelamatkan dokumen tersebut?

Asal-usul Nama Black Beach

review black beach 4

Nama Black Beach yang disematkan sebagai judul film ini kemungkinan besar diambil dari nama penjara Black Beach yang ada di dunia nyata. Penjara tersebut berada di Pulau Bioko yang berlokasi di Guinea Khatulistiwa. Penjara ini kabarnya sudah dibangun sejak tahun 40-an silam dan merupakan penjara dengan tingkat keamanan tinggi.

Dalam film ini, Penjara Black Beach digambarkan sebagai penjara yang padat. Sayangnya, para narapidana yang berada di sana diperlakukan dengan sangat tidak manusiawi. Mereka tidur berjejer di lantai layaknya ikan yang dijual di pasar. Saking penuhnya penjara ini, tak tersisa space untuk berjalan sedikit pun, lho.

Menghadirkan Premis yang Menarik, Namun Plotnya Berantakan

review black beach 3

Film Black Beach menyuguhkan premis yang menarik, yaitu tentang misi untuk membebaskan seorang insinyur dari tawanan teroris, demi menyelamatkan reputasi tokoh utamanya sebagai seorang pengacara dan pebisnis. Namun, premis tersebut tak berhasil dibangun dengan baik karena plotnya berantakan.

Di mulai dari banyaknya konflik yang disuguhkan dalam cerita, dengan penyelesaian yang terbilang mudah dan tidak berkesan. Misalnya ketika Carlos bertemu dengan Ada yang sedang dalam keadaan kritis di penjara Black Beach. Ia berhasil meyakinkan sipir penjara untuk memindahkan Ada ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan.

Setelah Ada dirawat di rumah sakit, Carlos mendapatkan informasi penting tentang keberadaan Carlixto. Konflik tersebut selesai dan tokoh Ada menghilang begitu saja. Kemudian, muncul konflik baru ketika Carlos bertemu dengan Carlixto di tempat persembunyiannya. Hal yang sama terjadi pada Carlixto, kami merasa ia 'didepak' begitu saja dari dalam cerita.

Pola tersebut kembali terulang, bahkan sampai akhir cerita filmnya. Pola seperti ini mungkin sengaja dibuat oleh Esteban Crespo untuk menghadirkan plot twist pada ceritanya. Namun, konflik yang kesannya dibuat melompat-lompat justru membuat kami sulit menangkap isi cerita film secara keseluruhan.

Plot Hole

review black beach 2

Selain memiliki plot yang berantakan, di dalam film ini kami menemukan beberapa informasi yang menghilang dari dalam cerita. Contohnya seperti masa lalu Carlos saat tinggal di Afrika dulu, kemudian bagaimana ia bisa membangun sebuah hubungan dengan Ada hingga wanita itu melahirkan buah cinta mereka.

Asal mula Carlixto dan Campbell berkenalan, hingga Carlixto dituduh sebagai teroris pun, menurut kami kurang dijelaskan di dalam filmnya.

Genre drama rasanya kurang pas untuk disematkan pada film ini karena menurut kami unsur dramanya tidak begitu kentara. Bahkan, saat Carlos bertemu putranya pun, kami tak merasakan kesan dramatis yang begitu mendalam.

Overall, Black Beach adalah sebuah film yang masih layak untuk disaksikan meski ada beberapa plot hole, serta plotnya yang berantakan dan membuat kami kebingungan. Gimana, kamu tertarik untuk nonton film ini?

Demikian pembahasan kami tentang sinopsis dan review Black Beach, film Spanyol yang menarik terlepas dari segala kekurangan yang dimilikinya. Jika kamu sudah menonton film ini, silakan sampaikan kesan dan pendapatmu lewat kolom komentar di bawah, ya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram