bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Big Mouth S1, Animasi Tema Seks Remaja

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Big Mouth Season 1
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Remaja dan masa puber memang penuh dengan pertanyaan, terutama terkait masalah seksualitas. Nick dan Andrew adalah contoh remaja yang harus menghadapi masalah-masalah tersebut. Mereka mempertanyakannya sekaligus mendapat informasi dan pelajaran berharga mengenai hal-hal menyangkut organ intim mereka, termasuk masturbasi dan ejakulasi.

Premis demikian diangkat oleh Andrew Goldberg dan kawan-kawan hingga menjadi satu serial animasi yang menarik berjudul Big Mouth Season 1. Serial animasi Big Mouth terbagi menjadi tiga musim. Khusus di musim pertama, masalah ada di seputar pengenalan remaja pada organ intim dan kebutuhannya. Ingin tahu lengkapnya? Alangkah lebih baik jika Anda membaca sinopsis serta review-nya terlebih dahulu. Yuk!

Sinopsis

Sinopsis Big Mouth Season 1
  • Tanggal/Tahun Penayangan: 29 September 2017
  • Genre: Animasi, Coming of Age, Komedi Situasi
  • Jumlah Episode: 10
  • Pengisi Suara: Nick Kroll, John Mulaney, Jessi Klein, Jason Mantzoukas, Jenny Slate
  • Sutradara (Created): Andrew Goldberg, Nick Kroll, Mark Levin, Jennifer Flackett
  • Produksi: Danger Goldberg Productions, Good at Bizness, Inc., Fathouse Industries, Titmouse, Inc.

Anak-anak remaja yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama mulai memasuki dunia pubertas. Mereka adalah Nick Birch (Nick Kroll) dan Andrew Glouberman John Mulaney). Keduanya mulai mengenai masturbasi dan gairah seksual.  Nick sendiri tinggal bersama dua orangtua yang penuh kasih dan terlalu protektif. Dia memiliki kakak laki-laki bernama Judd (Jon Daly) dan kakak perempuan bernama Leah (Kat Dennings).

Keadaan seperti itu membuat Nick tidak nyaman dengan pubertas yang dialaminya. Hasilnya, dia terhitung terlambat berkembang dibanding teman sebaya. Nick kadang perlu bantuan dari orang lain untuk menghargai emosi serta tubuhnya. Sementara Andrew dia lebih ‘berpengalaman’. Remaja itu menghabiskan sebagian besar waktunya dengan diam-diam melakukan masturbasi.

Beberapa hari sebelum pesta dansa di Bridgeton Middle School digelar, Nick tanpa sengaja melihat kemaluan Andrew dan menyembunyikan hal tersebut dari siapa pun, termasuk Andrew sendiri. Namun, Nick tidak bisa menutupi perasaan bahwa dirinya cemburu pada hal itu. Remaja itu lantas mengajak Andrew berkelahi sebab percaya sahabatnya itu membawa gadis yang lebih tua ke sekolah untuk berdansa.

Sementara itu, Andrew’s Hormone Monster tidak ingin meninggalkannya sendiri dan meyakinkannya untuk melakukan masturbasi padahal waktunya tidak tepat. Di sisi lain, Jessi (Jessi Klein) mengatakan bahwa dirinya menyukai Nick dan kedua remaja itu berciuman untuk pertama kali.

Big Mouth Season 1

Nick dan Andrew akhirnya dapat kembali berbaikan. Nick melihat Andrew’s Hormone Monster meninggalkan kamarnya; sesuatu yang dia asumsikan sebagai teman khayalan. Suatu hari sekolah mereka melakukan perjalanan mengjungi Patung Liberty. Pada saat bersamaan Jessi mendapat menstruasinya yang pertama.

Cerita berlanjut ketika Andrew menyaksikan sebuah trailer film Dwayne Johnson terbaru dan membuatnya mempertanyakan orientasi seksual miliknya. Sementara itu hubungan Jessi dan Nick berakhir. Kedua remaja tersebut lantas menginap di rumah teman mereka bernama Jay Bilzarian (Jason Mantzoukas).

Jay adalah seorang anak lelaki keturunan Armenia yang terobsesi dengan sihir dan seks. Dia bahkan beraktivitas seksual dengan bantal yang dibuat menyerupai sex toy. Ayahnya seorang pengacara perceraian dan Jay memiliki dua kakak laki-laki yang sering mengganggunya. Mereka adalah Kurt (Paul Scheer) dan Val (Mark Duplass). Selain terobsesi pada sihir dan seks, remaja ini juga punya obsesi terhadap keluarga Nick yang bahagia.

Ketika Nick dan Andrew menginap di rumah Jay, para gadis, Jessi dan Missy (Jenny State) menginap dengan DeVon (Jak Knight) dan Lola (Nick Kroll). Mereka merencanakan tema untuk buku sekolah. Kebetulan romance novel menjadi trend di antara anak-anak sekolah. Tema itu yang akhirnya dipilih. Bagaimana kelanjutan perjalanan Nick dan teman-teman mengalami dan menghadapi masa-masa pubernya?

Animasi Satir dengan Tema Seks

Animasi Satir dengan Tema Seks

Serial original Netflix Big Mouth dibuat oleh Family Guy, American animated sitcom untuk Fox Broadcasting Company. Ceritanya ditulis oleh Andrew Goldberg. Seri animasi ini mencoba mengangkat tema dan mengeksploitasi pubertas sembari mengajarkan untuk jujur mengenai tubuh manusia dan kebutuhan terhadap seks.

Big Mouth Season 1 dan musim-musim selanjutnya menyampaikan guyonan dan keresahan terhadap apa pun terkait seksualitas dengan cara yang satir. Di dalamnya Anda akan menemukan dialog-dialog yang pedas dan jujur. Serial animasi ini juga menampilkan grafik yang cukup vulgar untuk menggambarkan bagian intim pria dan wanita. Mereka divisualisasikan dengan unik dan tidak menghilangkan esensi serta nuansa satir itu sendiri.

Dalam serial animasi ini, Anda juga akan melihat visualisasi hormon yang dimiliki manusia pada masa-masa pubernya. Hormon tersebut digambarkan sebagai monster yang kerap datang tanpa melihat waktu dan tanpa diundang. Hasilnya, beberapa karakter diceritakan kerap ejakulasi sembarangan serta mengalami luapan emosi yang tidak menentu.

Memuat Pertanyaan tentang Seksualitas Remaja

Memuat Pertanyaan tentang Seksualitas Remaja

Selain bernuansa satir, serial animasi Big Mouth Season 1 juga merupakan sebuah cerita dengan genre coming of age. Di sini, pembahasan utama terletak pada pertanyaan-pertanyaan para remaja seputar area seksualitasnya atau area intimnya. Dialognya dibuat bagai setumpuk jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seputar ukuran penis, menstruasi, hingga orientasi seksual.

Isu-isu tersebut dikemas dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti sekaligus bernuansa dark joke. Pada salah satu scene, Anda akan melihat Jessi berbicara dengan kelaminnya sendiri menggunakan media cermin. Di sana, vagina divisualisasikan sebagai ‘sesama wanita’ sehingga lebih terasa dekat.

Baca juga: Film Animasi Netflix Terbaik dengan Cerita Penuh Makna

Big Mouth: Saat Isu Seks Bukan Bahasan Tabu

Big Mouth Saat Isu Seks Bukan Bahasan Tabu

Big Mouth Season 1 dan selanjutnya menghadirkan isu yang sebenarnya masih cukup sensitif, yaitu seksual. Namun, di sini Anda tidak akan melihatnya sebagai sesuatu yang saru atau tabu. Masturbasi, dan ejakulasi adalah topik-topik yang diangkat tanpa sensor.

Demi mengubah bahasan tersebut menjadi isu yang lebih mudah diterima tanpa ada perasaan malu, mereka mengandalkan grafik yang menarik. Para karakter dan celetukannya yang menggelikan juga merupakan upaya membuat topik seksual ini lebih santai dan tidak menegangkan.

Serial animasi ini menjelaskan masturbasi secara sederhana sekaligus mengena. Mereka menerima informasi mengenai masturbasi dan secara bersamaan membagikannya pada para penonton. Bahwa masturbasi adalah praktik seksual yang bisa dilakukan oleh pria dan wanita.

Big Mouth Season 1 ikut menyinggung bahwa masturbasi bagi wanita bukan sesuatu yang sensitif. Anggapan buruk di masyarakat masih menjadi faktor utama mengapa wanita seolah terpojokkan bila melakukan hal tersebut. Termasuk reaksi Nick dan Andrew yang terkejut ketika mendengarnya.

Angkat Isu Seksual Lain

Angkat Isu Seksual Lain

Ketika membicarakan isu seksual, yang terlintas biasanya hanya seputar aktivitas seksual. Padahal, kesehatan organ reproduksi juga termasuk di dalamnya. Beruntung Big Mouth Season 1 turut mengangkat tema tersebut, terutama menstruasi.

Menstruasi pertama pasti menjadi pengalaman tidak terlupakan bagi anak gadis manapun. Tidak terkecuali Jessi. Jessi digambarkan frustasi dan bingung menghadapi hal ini. Padahal kita hidup di era yang sudah maju, tapi masalah menstruasi pada wanita selalu diikuti oleh ketakutan dan kekhawatiran. Pasalnya hal tersebut kerap dianggap sebagai sesuatu yang memalukan.

Pada serial ini hal tersebut dipertontonkan secara alami, maksudnya menstruasi diperlihatkan sebagai sesuatu yang bersifat natural. Selain menstruasi, isu lain yang diangkat di musim pertama adalah orientasi seksual seseorang dan kekerasan terhadap seksual.

Serial animasi yang bisa Anda saksikan di Netflix ini boleh dikatakan sebagai sesuatu yang baru. Walau berangkat dengan membawa topik yang cukup sensitif bagi para remaja, eksekusi dan pengemasannya dilakukan dengan sangat baik, sehingga tidak terasa menggurui sekaligus terlalu vulgar. Penasaran dengan keseluruhan ceritanya? Saksikan serial ini segera!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram