bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Big Miracle, Perjuangan Melepas Paus

Ditulis oleh Gerryaldo
Big Miracle
3.4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Film besutan sutradara Ken Kwapis ini menceritakan tentang perjuangan banyak sekali orang hingga melibatkan banyak negara untuk membantu sekelompok paus besar yang terjebak di dalam es di perairan Arktik. Paus-paus itu membutuhkan ruang udara terbuka untuk sampai ke lautan terbuka, namun suhu di Arktik membuat ruang udara sepanjang jalan ke laut tertutup es.

Film ini cukup populer mengingat filmnya super ramah untuk keluarga. Meski demikian, keuntungan dari penayangan film ini hanya sebesar $24,7 juta saja, sehingga sama sekali tidak menutup anggaran produksi yang sudah digelontorkan sebanyak $40 juta. Sayang sekali ya? Padahal filmnya lumayan bagus mengingat ini diangkat dari kisah nyata.

Sinopsis

Big Miracle_Poster (Copy)

Pada tahun 1988 di kota kecil wilayah Alaska, ada sebuah peristiwa terjadi, 1 keluarga ikan paus California abu-abu terperangkap dalam laut yang mengalami pembekuan es super cepat di lautan Arktik. Para paus itu tidak bisa berenang terlalu jauh ke laut terbuka karena mereka kesulitan mengambil nafas ke permukaan air yang sudah mengeras jadi es itu.

Hal ini disiarkan oleh seorang reporter berita lokal bernama Adam Carlson (John Krasinski). Selain memberitakan kejadian itu, ia juga meminta bantuan dari mantan kekasihnya, Rachel (Drew Barrymore) yang menjadi sukarelawan di sebuah lembaga non-profit bernama Greenpeace untuk bergabung dengannya dalam kampanye penyelamatan paus abu.

Baca Juga: Sinopsis dan Review Film In the Heart of the Sea (2015)

1 keluarga ikan paus abu itu terdiri dari Ayah paus bernama Fred, Ibu paus bernama Wilma dan anak paus bernama Bamm-Bamm. Ketiga nama itu diberikan oleh Adam sendiri, sehingga ia dan tim penyelamat lainnya bisa mengenali mereka dengan mudah. Adam harus bergerak cepat mengingat es menjadi semakin cepat mengeras karena suhu udara di sana mulai turun.

Progress kampanye ternyata sama sekali tidak bergerak banyak. Banyak orang yang menganggap hal itu bukanlah sesuatu yang urgen sehingga hal itu luput di mata masyarakat. Adam dan Rachel kebingungan. Mereka benar-benar diburu waktu sebelum lapisan es terakhir membeku dan menjebak paus-paus itu hingga mati lemas karena tidak bisa mengambil udara ke permukaan. 

Rachel akhirnya tidak habis ide, ia lantas mendatangi sebuah konferensi yang sedang diikuti oleh para pengusaha juga seorang seorang taipan minyak yang telah memenangkan sewa untuk mengebor sumber minyak baru di perairan Arktik utara bernama J.W. McGraw (Ted Danson). Selain kegiatan pemboran minyak di perairan Arktik, ia juga ingin mengebor di Suaka Margasatwa Nasional Arktik.

Rachel dengan lantang mengatakan bahwa hal itu tidak boleh dilakukan dan akan membahayakan para mahluk hidup disana tak terkecuali para paus yang kini terjebak di perairan Arktik itu. Belum sempat menyelesaikan pidatonya yang ia buat dadakan, Rachel ditarik keluar para petugas keamanan. Usaha Rachel pun kembali gagal.

Berita mengenai terperangkapnya para paus akhirnya mulai beredar luas saat salah satu stasiun televisi besar, NBC, menayangkan berita itu akibat tidak ada berita menarik lagi yang harus diulas. Tak disangka, berita yang dibacakan oleh pembawa berita kondang, Tom Brokaw, malah membuat berita tersebut jadi headline news. Semua orang jadi ingin tahu perkembangannya.

Melihat kesempatan tersebut, istri dari J.W. McGraw, Ruth (Kathy Baker), lantas membujuk suaminya untuk mendapatkan simpati dengan membantu pembebasan hiu menggunakan alat bor milik perusahaan, dengan begitu nantinya banyak yang akan tertarik untuk bekerjasama dengan perusahaan McGraw.

Menganggapnya sebagai salah satu ide bagus, McGraw pun mengikuti saran istrinya dan segera menelpon Rachel kalau mereka akan membantu.

Berkat hal itu, semua berita mulai menayangkan kemajuan dari misi penyelamatan sehingga memancing mata dunia untuk mengikuti terus perkembangannya. Banyak orang berbondong-bondong untuk ke Alaska guna melihat langsung proses penyelamatannya. Tidak ketinggalan, stasiun televisi beken lainnya seperti ABC dan CBS juga ikut meliput ke tempat dingin itu.

Usaha pembebasan para paus itu kembali tersendat, para warga lokal yang dipimpin oleh penatua suku Iñupiat bernama Malik (John Pingayak) mengatakan bahwa paus-paus itu milik mereka, mereka hidup dengan memburu paus dari sejak jaman dahulu. Beruntung setelah negosiasi, mereka juga mengurungkan untuk memburu paus tersebut dan akan membantu melepaskannya.

Kini informasi mengenai misi penyelamatan paus sudah makin besar hingga seorang kolonel bernama Scott Bouyer (Dermot Mulroney) yang bertugas di Garda Nasional Alaska, diberikan tanggung jawab penuh atas misi penyelamatan paus ini.

Bahkan seorang pembantu politik di gedung putih bernama Ronald Reagan (Vinessa Shaw) juga ikut meyakinkan Presiden untuk menelpon kolonel itu untuk mendapatkan kabar terbaru dari misi yang Scot lakukan.

Presiden bahkan meminta bantuan pada pihak Uni Soviet, dengan meminjam kapal pemecah es Arktik milik negara mereka. Akhirnya operasi ini menjadi operasi internasional karena melibatkan banyak negara. Saat kapal pemecah es dalam perjalanan, Rachel memberanikan diri untuk masuk ke dalam laut untuk melihat keadaan para paus secara langsung.

Rachel melihat kalau paus kecil yakni Bamm-Bamm tidak bisa berenang secara benar karena sirip belakangnya terlilit oleh jala nelayan. Rachel pun mendekati Bamm-Bamm dan mencoba melepaskan jala itu supaya ia bisa berenang bebas dan rencana Rachel berhasil. Bamm-Bamm bisa kembali berenang setelah jala-nya lepas. Namun sayang Bamm-Bamm tidak lama kemudian tewas membuat semua sedih.

Semua orang pun makin getol membuat jalur darurat dengan melubangi es berpetak-petak untuk sampai dekat dengan laut terbuka. Di saat yang sama kapal pemecah es Uni Soviet datang dan mendobrak dinding es yang menghalangi jalan paus ke laut lepas. Usaha mereka pun berhasil, setelah dinding runtuh, para paus yakni Ferd dan Wilma bisa berenang bebas ke laut terbuka.

Kisah Nyata

Big Miracle_True Story (Copy)

Pada tahun 1989, penulis bernama Tom Rose merilis bukunya yang berjudul Freeing The Whales yang mencakup operasi Breakthrough, sebuah operasi internasional pada tahun 1988 untuk menyelamatkan paus abu-abu yang terperangkap dalam es di dekat Point Barrow, Alaska. 

Namun cerita dari buku yang Tom Rose buat pun ditulis berdasarkan kisah nyata warga Alaska yang bahu membahu melepaskan paus California abu-abu yang besar sekali dari jebakan es yang membuat para paus tidak bisa bertahan hidup di dalam es tersebut dalam waktu yang lama. Berangkat dari cerita tersebut, sutradara Ken Kwapis mengkonversinya menjadi sebuah film.

Usaha Tak Pernah Mengkhianati Hasil

Big Miracle_Effort (Copy)

Meski awalnya tidak terlalu peduli, akhirnya masalah paus terjebak itu jadi perhatian mata dunia karena Adam, sang reporter lokal, berhasil untuk memberitakan hal tersebut. Ini membuat semua orang jadi prihatin dengan keadaan yang ada. Mau tidak mau semua orang harus turun tangan untuk membantu para paus malang itu.

Usaha mereka siang-malam bahkan sampai berhari-hari akhirnya dibayar lunas dengan bebasnya para paus ke lautan terbuka. Sayangnya paus yang bisa bertahan hanya tinggal dua ekor saja karena paus yang paling kecil tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Rasa kehilangan itu dialami semuanya dan membuat mereka jadi berusaha lebih hingga apa yang dikerjakan berhasil. 

Makna Kebersamaan

Big Miracle_Togetherness (Copy)

Bayangkan saja, menurut buku yang ditulis Tom Rose, pemerintah setempat mengatakan ada setidaknya lebih dari 150 jurnalis dari empat benua yang mewakili setidaknya 26 jaringan televisi berkumpul di pos kecil Eskimo di Barrow, Alaska, untuk meliput hal itu. Bahkan negara Uni Soviet pun bergabung untuk menyelamatkan para paus.

Warga lokal Alaska, bahkan suku asli di sana pun mengenyampingkan ego mereka untuk memburu paus untuk makanan mereka. Mereka ikut, bersama-sama, untuk membuat para paus tetap hidup dan bisa berenang sejauh 5 mil ke arah laut terbuka. Wah, melihat bagaimana mereka bekerja sama membuat penonton merinding pastinya.

Film ini mengajarkan kita banyak hal sehingga menurut saya pribadi, film ini menjadi salah satu film yang harus teman-teman tonton setidaknya sekali seumur hidup. Selain menghibur, film ini juga penuh dengan pengetahuan juga. Bacaterus memberi skor 3.4/5 untuk film berdurasi 107 menit ini. Rekomen sekali.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram