bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Beyond the Clouds, Realita Masyarakat Pinggiran

Ditulis oleh Suci Maharani R
Beyond the Clouds
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Beyond the Clouds (2017) adalah salah satu film Bollywood yang berhasil mendapatkan apresiasi dari berbagai festival film di dunia. Berbeda dengan kebanyakan film Bollywood yang langsung di putar di teatrikal secara serentak. Beyond the Clouds justru pertama ditayangkan di Festival Film of India hingga ke London Film Festival tahun 2017.

Dipuji berkat sinematografi dan akting yang sangat bagus dari para pemainnya, tapi dikritik karena ceritanya yang sederhana. Menurut sang sutradara Majid Majidi, ini adalah versi dewasa dari Children of Heaven (1997) yang sangat sukses. Beyond the Clouds mendapatkan ulasan 7 di IMDb, bahkan Ishaan Khatter berhasil mendapatkan Best Actor di Bosphorus Film Festival 2017.

Sinopsis

Beyond the Clouds
  • Tahun Rilis: 2017
  • Genre: Drama keluarga
  • Rumah Produksi: Namah Pictures
  • Sutradara: Majid Majidi
  • Pemeran Utama: Ishaan Khatter, Malavika Mohanan

Aamir adalah anak jalanan yang hidup mencari uang dengan menjadi kurir dan pengedar narkoba di Mumbai. Di nilai kurang ajar, bos Aamir membuat jebakan agar ia tidak besar kepala dengan memberitahu polisi markas perkumpulannya. Aamir berusaha kabur dan mendatangi sang kakak, Aamir menyelipkan bungkusan narkoba di pakaian yang sedang di setrika. Akshi yang di sana mengambil bungkusan Aamir dan membantu menyembunyikan Aamir.

Taara membawa sang adik ke rumahnya, Aamir yang merasa marah meminta Taara membawa bungkusannya. Taara menghampiri Akshi untuk mengambilnya namun Akshi mencoba melecehkannya dan Taara pun terpaksa memukul kepalanya dengan batu. Taara di dakwa hukuman seumur hidup, kecuali jika Akshi pulih dan memberikan kesaksian.

Aamir yang tahu hal ini mendatangi Akshi di rumah sakit, ia putus asa ketika tahu Akshi kesulitan untuk berbicara. Di balik usahanya untuk membuat Akshi pulih dan membuatnya berbicara, harapan muncul ketika Aamir bertemu dengan ibu dan dua anak Akshi. Aamir mungkin dendam dengan Akshi atas apa yang ia lakukan, tapi ia menyadari bahwa ibu dan anaknya tidak ada hubungannya dengan hal ini.

Di sisi lain Taara yang dibawa ke penjara bertemu dengan seorang anak bernama Chotu, anak dari tahanan yang sakit. Pada awalnya Taara sangat takut akan hidup dan mati di dalam penjara, terutama saat ia melihat ibu Chotu mati di hadapannya. Tapi Chotu justru menjadi wadah bagi Taara untuk menumpahkan kasih sayang dan perasaannya terutama saat ibu Chotu meninggal.

Aamir yang merasakan dilema, sempat berfikir untuk menjual anak Akshi ke rumah bordil setempat. Tapi Aamir mengurungkan niatnya di menit-menit terakhir dan membawa putri Akshi kembali ke rumahnya. Aamir menemukan cinta dan harapan baru dari ikatan yang tidak sengaja terjalin dengan ibu dan anak-anak Akshi. Bahkan saat mengetahui kenyataan Akshi meninggal dunia sebelum bisa memberikan pernyataan pada polisi. Aamir menghampiri ibu dan anak-anak Akshi dan mengajak mereka kembali ke rumahnya.

Cerita lainnya, Taara berusaha memberikan kebahagian pada Chotu yang menjadi sangat pendiam pasca kematian ibunya. Taara membayar petugas polisi untuk memberikan kesempatan agar Chotu bisa melihat bulan di luar. Meski sempat ditolak karena cuaca buruk, Taara dan Chotu akhirnya bisa merasakan derasnya air hujan bersama di balik celah pintu yang terbuka.

Sisi Gelap Kehidupan di Mumbai

Sisi Gelap Kehidupan di Mumbai

Di buka dengan suasana kehidupan masyarakat di kolong jembatan hingga kehidupan di dalam penjara. Majid Majidi berhasil membawa para penonton merasa pilu melihat realita kehidupan yang ada. Majid Majidi sepertinya memang ingin menunjukkan kehidupan masyarakat pinggiran di Mumbai. Pasalnya kita bisa melihat lebih detail bagaimana masyarakat kelas bawah Mumbai tinggal dan hidup sehari-hari.

Satu adegan yang dapat membuat kita merasa iba, melihat kondisi anak-anak yang hidup di rumah bordil. Dimana ibu menyuruh anaknya keluar kamar karena akan melayani tamunya dan anak perempuan itu hanya diam di samping pintu kamarnya. Hal ini sangat memilukan, bahkan di usia sekecil itu ia harus tinggal di tempat yang tidak sehat dan aman untuk dirinya.

Belum lagi transaksi penjualan anak-anak, tidak diperlihatkan secara detail bagaimana transaksi itu dilakukan. Namun siluet anak-anak yang diperiksa giginya oleh seorang pria dan tawar menawar harga karena kondisi gigi cukup menggelikan. Begitu mudahnya mereka melakukan transaksi jual beli anak-anak untuk dijadikan wanita penghibur.

Penjara Atau Pemukiman Kumuh?

Penjara Atau Pemukiman Kumuh

Di tempat lain, kita diperlihatkan dengan suasana penjara perempuan India yang cukup semrawut. Bukan sesak karena para penjahat, tetapi sesak dengan adanya anak-anak kecil yang hidup disana. Kehidupan di dalam penjara tidak kalah kumuhnya dengan kehidupan di luar penjara. Sel para napi tidak dikunci sehingga mereka bebas keluar dan anak-anak dapat bermain di sekitar sel mereka.

Sel yang di gunakan memang tidak terlalu sempit, terdapat dua tempat tidur tingkat yang di isi empat orang dewasa. Lalu bagaimana dengan anak-anak? Beberapa anak akan tidur satu tempat dengan ibu mereka dan yang lain ditidurkan di lantai beralaskan kain. Hal yang memilukan melihat anak-anak bermain di dalam sel yang kotor dengan mainan mobil-mobilan yang sudah rusak.

Harus diakui, Beyond the Clouds memberikan kita banyak adegan-adegan yang jarang kita lihat sehari-hari. Anil Mehta sang sinematografi memberikan kita gambaran lain dari megahnya kota Mumbai yang biasa digambarkan orang-orang. Anil memberikan sisi lain dari kota Mumbai yang jarang tersentuh dan di lihat orang-orang.

Beyond the Clouds memanjakan kita dengan pengambilan gambar yang cantik dan fakta-fakta kehidupan yang ada. Bahkan sekumuh-kumuhnya Indonesia, kita tidak akan menyangka hal ini bisa terjadi di masyarakat kita.

Cerita yang Sayangnya Kurang Menggigit

Cerita yang Sayangnya Kurang Menggigit

Beyond the Clouds menceritakan mengenai kehidupan kakak beradik yang hidup di Mumbai berhadapan dengan hukum dan kartel narkoba. Sejujurnya cerita ini sangat menarik, terutama kisah mengenai Aamir dan kartel narkoba dan penjualan anak sangat menarik. Belum lagi cara Aamir memperlakukan Aakshi dan keluarganya, balas dendam dengan cara yang unik.

Sayangnya di cerita Taara dan proses hukumnya atas tuduhan pembunuhan Akshi agak mengecewakan. Awalnya kita berharap akan ada sedikit plot twist yang mengagetkan mengenai kelanjutan proses hukum Tara dan Akshi. Sayangnya proses hukum Taara di akhiri begitu saja dengan kematian Akshi yang tiba-tiba tanpa di ketahui penyebabnya. Kita hayan diberikan satu adegan saat ibu Akshi berada di tempat pengetikan dan memberikan kesaksian kejahatan Akshi.

Untungnya kisah ikatan Taara dan Chotu sangat menyentuh, pasalnya hal ini merupakan duality dari Taara. Di satu sisi Taara begitu tidak ingin tinggal dan mati di dalam penjara saat bertemu dengan Aamir. Tapi saat Taara bersama Chotu, ada kasih sayang yang begitu besar pada anak yang ditinggal mati ibunya. Taara berusaha memberikan sedikit kebahagian pada Chotu yang memiliki keterbatasan sejak kecil. Dimana Chotu tumbuh dan besar di dalam penjara yang bertolak belakang dengan kebanyakan anak lainnya.

Unforgettable Priceless Moment

Unforgettable Priceless Moment

Harus diakui, Majid Majidi tidak hanya menjual sebuah film hanya untuk menghasilkan banyak uang. Tapi Majid Majidi memberikan kita sebuah tontonan mengenai kehidupan, persaudaraan dan kemanusiaan. Ada banyak momen-momen berharga dalam film ini yang terlihat sederhana namun mahal nilainya. Beyond the Clouds di tutup dengan satu adegan sederhana, dua tangan yang merasakan rintikan air hujan.

Kedua tangan itu adalah milik Taara dan Chotu, di balik hujan deras dari celah pintu yang tertahan rantai Chotu mengeluarkan tangannya. Chotu merasakan dingin dan derasnya rintikan air hujan yang diikuti oleh tangan Taara di atasnya. Taara menjadikan tangannya sebagai tumpuan ketika Chotu memindahkan tangannya tepat di atasnya.

Sayangnya adegan sederhana ini justru sangat membekas di ingatan dan menjadi best ending. Hal ini memilukan dan menyedihkan karena mungkin ini adalah momen pertama Chotu dapat merasakan air hujan. Pasalnya kita tahu Chotu tinggal di dalam sel penjara yang pengap, tidak terlihat ventilasi udara atau jendela bersama ibunya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram