bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Behind Enemy Lines, Berjuang di Tanah Musuh

Ditulis oleh Suci Maharani R
Behind Enemy Lines
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Pernahkah kamu memikirkan bagaimana caranya untuk tetap hidup saat berada di daerah musuh? Inilah yang dialami Chris Burnett (Owen Wilson) yang melanggar Zona Demiliterisasi dan memfoto kuburan massal muslim Bosnia. Burnett harus berjuang sendirian hingga ke titik penjemputan di tengah-tengah kepungan militer Serbia yang berusaha menyembunyikan kampanye genosida di Bosnia.

Disutradarai oleh John Moore, film berhasil mendapatkan banyak keuntungan, tapi dihujani dengan berbagai respon negatif para kritikus. Di situs Rotten Tomatoes film ini diberikan nilai 37% dari ulasan 130 Kritikus film dan rating 6.4 di situs IMDb.

Penasaran dong, apakah Chris Burnett dapat bertahan berada di bawah gempuran tentara Serbia? Jangan sampai ketinggalan, kamu bisa membaca review film Behind Enemy Lines di bawah ini.

Baca juga: Inilah 10 Rekomendasi Film Tentang Tentara yang Seru

Sinopsis

Chris Burnett (Owen Wilson) adalah seorang pilot yang ditugaskan untuk melakukan misi pengintaian udara selama Perang Bosnia. Burnett yang berniat mengundurkan diri dari militer melakukan tugas terakhirnya dari komandannya, Admiral Reigart (Gene Hackman).

Burnett dan Stackhouse (Gabriel Macht) akhirnya menerbangkan pesawatnya, tapi penerbangan mulus ini justru berakhir mengerikan.

Burnett yang membujuk Stackhouse menerbangkan F/A-18F Super Hornet keluar dari jalur dan tidak sengaja memotret militer Serbia yang mengubur mayat.

Ternyata mayat tersebut adalah mayat dari masyarakat muslim Bosnia yang dieksekusi dan di kubur masal disana. Mendengar suara pesawat melintas di atasnya, para tentara tersebut melaporkan hal ini pada atasannya.

Jenderal Miroslav Lokar (Olek Krupa) yang memimpin, langsung memerintahkan menembak jatuh pesawat tersebut. Burnett dan Stackhouse jatuh dan menyelamatkan diri dengan kursi lontar mereka.

Keduanya jatuh di tempat yang berbeda, Stackhouse yang terluka, ditemukan dan langsung di eksekusi oleh Sasha (Vladimir Mashkov). Sementara Burnett yang mengawasi dari jauh tidak sengaja berteriak lalu melarikan diri dari sana.

Setelah pesawat mereka digeledah, mereka menyadari bukti hard drive foto tidak ada disana. Jenderal Miroslav yang tidak ingin kampanye genosida-nya di ketahui, memerintahkan Sasha dan kolonel Bazda (Marko Igonda) untuk memburu Burnett.

Sementara itu Admiral Reigart berusaha menyelamatkan Burnett, namun dilarang oleh Laksamana Piquet (Joaquim de Almeida) komandan AL Nato. Sebagai atasan Admiral Reigart terus memantau Burnett dan berusaha menenangkan tiap kali Burnett berhasil menghubungi pangkalan.

Burnett hampir saja tertangkap di hutan sebelum ia terjatuh dan bersembunyi di antara tubuh mayat di kuburan masal itu. Burnett yang terus berlari dari Sasha bertemu dengan warga sipil dan meminta bantuan.

Tapi hal ini justru membuat para warga sipil dihujani peluru oleh para tentara Serbia di kota Hač. Sementara itu militer Serbia menyebarkan propaganda bahwa Burnett ditemukan tewas, dengan memakai tubuh orang lain mengenakan seragamnya.

Burnet menyadari kenapa dirinya di buru, memutuskan kembali ke tempatnya kursi lontarnya mendarat. Burnet mengaktifkan suar, lalu bersembunyi karena tahu Sasha pasti akan memburunya hingga kesana.

Melihat tanda suar ini, Admiral Reigart memantapkan diri untuk melakukan operasi penyelaman. Mengesampingkan peringatan Piquet, Reigart dan pasukannya terbang ke tempat suar itu.

Sasha secara perlahan mendekati kursi lontar Burnett, namun ialah yang menjadi buruan dan disergap oleh Burnett. Sasha akhirnya tumbang, di saat sedang mengambil hard drive tentara Serbia datang mengepungnya namun Reighart membalas dan melindungi anak buahnya.

Burnett berhasil mengambil hard drive dan kembali ke pangkalan dengan selamat bersama teman-temannya. Foto yang diambil Burnett dan Stackhouse mengenai kuburan massal itu akhirnya membuka tabir genosida Serbia.

Burnett yang awalnya ingin mengundurkan diri akhirnya terus melanjutkan karirnya di Angkatan Laut. Sementara Admiral Reigart menerima hukuman bebas tugas dari kemiliteran dan pensiun dari segala tugasnya.

Penuh Respon Negatif tapi Film yang Entertaining

Behind Enemy Lines berhasil masuk dalam jajaran film yang mendulang kesuksesan besar di tahun 2001. Film yang disutradarai oleh John Moore ini berhasil bertengger di posisi kedua sebagai film terlaris.

Kala itu Behind Enemy Lines memang mendapatkan pesaing yang sangat sulit untuk dikalahkan. Di tahun 2001, film ini harus tertahan di posisi kedua oleh film Harry Potter and the Sorcerer's Stone.

Sayangnya meski menjadi film yang laris, Behind Enemy Lines ini ternyata banjir respon negatif dari para kritikus film. Pasalnya film ini disebut-sebut terlalu mengandalkan jingoistic dibandingkan dengan kredibel.

Memang harus diakui bahwa Behind Enemy Lines dapat membuat para penontonnya terenyuh dan begitu meresapi setiap adegannya. Adegan aksinya di eksekusi dengan baik, terutama saat Burnett kucing-kucingan di hutan dari Sasha si sniper Serbia yang sangat menegangkan.

Namun yang menjadi masalah, jika kamu menelaah lebih baik lagi sang hero dan penjahat seperti Tom and Jerry. Pasalnya Chris Burnett (Owen Wilson) adalah Jerry yang cerdik namun terkadang begitu gegabah dengan perilakunya.

Bagaimana ia begitu percaya diri diam di tempat terbuka tanpa menyadari bahwa ia adalah buruan yang mantap untuk di tembaki. Hal lainnya yang cukup mind blowing, Burnett begitu sembrono membuka penutup kepalanya saat berada di antara tentara Serbia.

Sementara itu militer Serbia yang begitu powerfull justru terlihat seperti si kucing besar Tom. Pasalnya mesi kekuatan penuh, mereka bahkan tidak bisa menyentuh Burnett seujung jari pun.

Mereka hanya mengerahkan seluruh kekuatan militernya, menebak sana-sini lalu mundur begitu heli AS datang. Film ini dengan jelas menganut jingoisme dimana sang pahlawan dari negeri besar tidak akan terkalahkan.

Owen Wilson, dari Aktor Komedi hingga Jadi Letnan Angkatan Laut

Berbicara mengenai Owen Wilson, semua orang pasti sepakat dia adalah seorang aktor komedi. Pasalnya dari begitu banyaknya film yang pernah dibintanginya, semuanya hampir bergenre komedi.

Saya sendiri memang mengenal Owen Wilson sebagai aktor komedi dan filmnya Shanghai Noon (2000) sangat membekas pada diri saya.

Terlalu sering melihat Owen Wilson dalam film komedi seperti Shanghai Noon (2000), Zoolander (2001) hingga Night at the Museum (2006). Saya sendiri tidak menyangka bahwa Owen Wilson akan mengambil film bertema drama aksi dan peperangan seperti Behind Enemy Lines.

Bahkan tidak ada ekspektasi tinggi untuk melihat Owen memainkan karakter pilot Chris Burnett. Meski pada awalnya masih terbayang aksi Owen di Shanghai Noon atau Night at the Museum.

Sepanjang film Behind Enemy Lines, saya seakan melihat sisi lain dari seorang Owen Wilson yang jenaka. Dalam film ini ia berhasil menampilkan ekspresi dan body language yang terlihat natural sebagai seorang tentara dan pilot Amerika.

Owen mengembangkan karakter Burnett dengan baik dan natural, sehingga para penonton dapat melupakan aksinya sebagai aktor komedi di film ini.

Ekspersi takut dan bingung yang diberika Owen, berhasil di deliver ke penonton dengan baik. Saya cukup kaget dan tidak terbiasa melihat Owen Wilson tidak melucu sepanjang film, ini pengalaman yang baru.

Terinspirasi dari Kisah Tentara AS yang Pesawatnya Ditembak Jatuh di Bosnia

Behind Enemy Lines memang mengambil pengalaman mengenai kisah pilot Angkatan Udara AS Scott O’Grady tapi tidak secara utuh. Dikutip dari Wikipedia, pada 2 Juni 1995, Scott O’Grady pernah mengalami hal buruk saat dirinya sedang bertugas sebagai pilot pesawat F-16 dari Skuadron Tempur 555.

Scott O’Grady ditembak jatuh di atas Bosnia dan Herzegovina saat peluncuran SAM seluler 2K12 Kub dan dipaksa mengeluarkan dari F-16C ke wilayah musuh.

O’Grady tidak bisa melihat rudal yang sengaja ditembakkan ke pesawat NATO, mereka menembakkan dua rudal. Rudal pertama meledak tepat di antara dua pesawat F-16, sayangnya serangan rudal kedua meledak mengenai F-16 miliki O’Grady.

Untungnya ia berhasil selamat dengan memakai kursi lontar dan mengambil tas bertahan hidup lalu bersembunyi. Menurut pengakuan O’Grady, pasukan Serbia-Bosnia yang menemukan parasutnya sengaja menembakkan senapan disekitar tempatnya jatuh dan sembunyi.

Mereka ingin mengeluarkannya lalu membunuhnya, namun ia sudah dilatih dengan baik di Washington dan bisa selamat. Pengalamannya selama di Bosnia ini ia tuangkan dalam sebuah buku yang ditulis dengan Michael French. Buku tersebut berjudul Basher Five-Two: The True Story of F-16 Fighter Pilot Captain Scott O'Grady.

Behind Enemy Lines mengembangkan kisah O’Grady ke dalam versinya sendiri yang lebih menjual. Ceritanya ditulis oleh Jim Thomas dan John Thomas, tapi film ini tidak base on true story. Film ini hanya mengadaptasi apa yang terjadi, karena terdapat banyak perbedaan di film dan kisah aslinya.

Kritik Scott O’Grady Mengenai Framing Karakternya

Seperti yang sudah disebutkan diatas, Behind Enemy Lines memang mengambil kisah dari pengalaman Scott O’Grady seorang pilot Angkatan Udara AS.

Namun film ini tidak seutuhnya mengambil seluruh kisah dan pengalaman dari Scot ‘Grady. Film ini secara longgar mengadaptasi pengalamannya dan mengembangkan ceritanya sendiri.

Dari sinilah muncul kritik dari O’Grady mengenai bagaimana karakter yang disebut sebagai dirinya “Chriss Burnett”. Saat O’Grady hadir di acara televisi Hot or Not, ia memberikan review dan pemikirannya mengenai film Behind Enemy Lines.

Baginya film ini terlihat bagus dan menghibur, sayangnya ia tidak menyukai framing karakternya sebagai pilot yang membangkang dari perintah dan sumpah.

Scott O’Grady membantah dirinya tidak mengindahkan perintah dan membangkang dari sumpahnya. Pada hari itu ia terdesak hingga rudal akhirnya menjatuhkan pesawatnya dan ia harus bertahan selama enam hari di Bosnia.

Meski film ini beruntung karena tidak mendapatkan tuntutan darinya seperti film dokumenter dari 20th Century Fox tahun 2002 dan selesai tahun 2004.

Meski tidak seutuhnya mengambil kisah dari hero sesungguhnya Scott O’Grady, Behind Enemy Lines memang menarik untuk ditonton. Drama aksi dan peperangan ini bisa membuat kamu merasakan putus asa dan tegangnya ketika harus sendirian di tanah musuh.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram