bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Romansa Before We Go (2014)

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Before We Go
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Before We Go merupakan sebuah film drama romantis asal Amerika Serikat yang tayang pada tahun 2014 lalu. Film ini terasa lebih menarik karena menjadi debut layar lebar bagi aktor Chris Evans, pemeran Steve Rogers alias Captain America di waralaba Marvel Cinematic Universe, sebagai seorang sutradara sekaligus produser.

Di sini, Evans turut membintangi Before We Go sebagai karakter utamanya yang bernama Nick Vaughan bersama dengan aktris Alice Eve yang memerankan karakter Brooke Dalton. Film ini sendiri pertama kali ditayangkan secara perdana pada bagian Presentasi Khusus Festival Film Internasional Toronto ke - 39 di tanggal 12 September 2014. Seperti apa kisahnya? Baca terus disini ya!

Sinopsis

before-we-go-1_

Pada malam hari, di stasiun kereta api Grand Central Kota New York, Nick Vaughan mencoba mengamen dengan memainkan alat musik terompet yang ia bawa. Saat mengamen, ia lalu melihat seorang wanita, Brooke Dalton.

Wanita itu menjatuhkan ponselnya saat bergegas lari untuk mengejar jadwal keretanya. Nick kemudian menemui Brooke dan mengembalikan ponselnya yang kini sudah rusak

Brooke ketinggalan keretanya dan mengakui kepada Nick bahwa dirinya telah dirampok serta mesti segera pergi ke Kota Boston. Nick bersedia membayar taksi untuk membawanya ke Boston, tetapi kartu debitnya ditolak, dan kartu kreditnya juga telah kadaluarsa. Brooke bersikeras bahwa dia harus tiba di Boston pada pagi hari.

Nick memutuskan membantu Brooke untuk menemukan dompetnya yang hilang. Mereka melacak ke sebuah rumah yang di dalamnya menampung para pekerja dengan upah yang rendah. Ia bertemu dengan pemilik rumah tersebut yang menjual dompet-dompet curian.

Sementara itu, Brooke berada di luar, dan meminta petugas polisi yang sedang lewat untuk menyelidiki rumah tempat Nick berada.

Pemilik rumah tersebut ketakutan dan memukul Nick.Untungnya mereka berhasil melarikan diri membawa dompet milik Brooke. Setelah itu, Nick mengajak Brooke pergi ke pernikahan temannya di sebuah hotel dan berharap ia bisa meminjam uang padanya.

Sepanjang jalan, keduanya saling berbagi cerita tentang dirinya masing-masing. Brooke berada di New York karena baru saja menjual lukisan. Ia berencana akan mengejutkan suaminya dengan pulang lebih awal. Nick sendiri datang ke New York karena berusaha mengikuti audisi untuk masuk band yang sudah ia inginkan sejak lama.

Alih-alih berada di pesta perayaan pernikahan temannya Nick, mereka salah masuk ruangan, dan dikira sebagai musisi penghibur. Keduanya lalu memainkan lagu My Funny Valentine dan melarikan diri ketika band yang sebenarnya muncul.

Malam semakin larut. Sayangnya upaya terakhir mereka untuk mendapatkan jadwal bus ke Boston gagal karena kekurangan biaya. Brooke meminjam telepon seorang pria asing untuk menelepon temannya. Ia meminta bantuan padanya untuk mengambil surat perpisahan untuk suaminya agar ia tidak membaca surat tersebut.

Brooke mulai merasa tenang karena masalah pernikahannya sedikit bisa terpecahkan. Di lain sisi, Nick merasa gundah karena di pesta perayaan pernikahan temannya, ada mantan pacarnya bernama Hannah, yang menolak lamarannya dan putus dengannya enam tahun lalu.

Brooke lalu menawarkan diri untuk berpura-pura menjadi pacarnya di depan Hannah dan menemuinya di acara tersebut. Keduanya kemudian datang, dan Nick melihat Hannah lagi setelah enam tahun lamanya. Hubungan Nick dengannya tidak bisa diulangi lagi karena Hannah kini sedang hamil dengan pacar barunya yang bernama Cole.

Nick akhirnya mengambil sikap untuk tidak mengejarnya lagi dan tidak berharap padanya. Brook, dan Nick selanjutnya kembali menyusuri jalanan Kota New York menunggu pagi tiba untuk kembali ke stasiun kereta api Grand Central.

Permasalahan Cinta Diperlihatkan Realistis

before-we-go-2_

Film ini mungkin bagi sebagian orang terasa seperti film romansa yang klise, dimana laki-laki bertemu perempuan dalam situasi asing yang tak terduga dan keduanya lambat laun saling menyukai satu sama lain. Namun lebih dari itu, Before We Go adalah tentang dua orang yang saling membantu untuk menjadi versi yang lebih baik dari diri mereka sendiri daripada hanya sebuah kisah cinta belaka.

Before We Go secara cukup pedih mencoba menunjukan perasaan cinta dan kompromi dengan cara yang realistis. Film ini juga berusaha menampilkan metode bercerita berbasis dialog yang memiliki pendekatan seperti pada trilogi film romansa Before Sunrise (1995), Before Sunset (2004), dan Before Midnight (2013). 

Banyak dialog yang terjadi di Before We Go antara Nick (Chris Evans),dan Brooke (Alice Eve). Meskipun begitu, kedalaman cerita dan dialog antara keduanya masih kalah kuat dari apa yang telah ditampilkan oleh Ethan Hawke (Jesse) dan Julie Delpy (Celine) dalam trilogi film Before Sunrise.

Meskipun begitu, chemistry karakter yang dimainkan oleh Chris Evans dan Alice Eve masih tetap terasa memikat sepanjang jalan ceritanya. Kedua karakter ini saling mengisi satu sama lain dan masing-masing berusaha membantu permasalahan yang mereka hadapi.

Nick seharusnya menghadiri resepsi pernikahan, dimana mantan pacarnya hadir, sedangkan Brooke harus kembali ke Boston sebelum suaminya pulang sehingga ia bisa mengambil surat perpisahan yang ia tulis pada suaminya untuk menyelamatkan pernikahan mereka.

Kedua karakter ini terlihat cukup menderita dalam kehidupan cinta mereka sehingga Nick dan Brooke membawa beban emosional yang lumayan besar.

Menawarkan Persoalan Hidup yang Apa Adanya

before-we-go-3_

Nick dan Brooke menelusuri daerah pinggiran di jalanan kota New York pada malam hari. Mereka mengalami petualangan yang luar biasa hingga pagi hari tiba. Film ini kemudian memperlihatkan sudut-sudut Kota New York lewat visual sinematografi yang sangat sederhana dan jauh lebih menarik untuk dilihat karena mampu menggambarkan sekilas kehidupan malam di kota paling sibuk tersebut.

Visual dalam film ini memang tidak ada yang terlalu istimewa, namun kesederhanaan yang dibawa oleh sinematografer John Guleserian selaras dengan ide cerita yang dibawa dalam Before We Go. Alur cerita film ini kemudian mengalir dengan apa adanya, alamiah, dan terkadang terasa hangat ketika melihat obrolan diantara karakter Nick dan Brooke.

Permasalahan cinta yang ditampilkan oleh kedua karakter ini seolah mencoba sedikit memperlihatkan persoalan yang mesti dihadapi oleh kebanyakan orang dewasa. Nick belum mampu move on sejak putus enam tahun lalu dengan pacarnya Hannah (Emma Fitzpatrick).

Obsesinya terhadap Hannah menunjukan fakta menyedihkan bahwa selama waktu tersebut ia tersiksa karena tidak bisa melupakannya.

Sementara itu, Brooke berusaha memperbaiki kehidupan pernikahannya dan Nick mencoba lagi mengejar mimpinya menjadi seorang musisi. Setelah menyadari bahwa pilihan hidup mereka pantas untuk diperjuangkan, keduanya kemudian memutuskan untuk tidak lari lagi dari masalah mereka serta menghadapinya dengan perasaan penuh optimis.

Cukup Mengharukan dan Berkesan

before-we-go-4_

Dalam Before We Go, Nick memuji Brooke karena berani mengambil keputusan yang tepat. Brooke pun menghargai Nick karena sudah membantunya dalam memutuskan hal tersebut. Nick dan Brooke saling menolong untuk mewujudkan apa yang mereka inginkan dalam hidup masing-masing.

Pertemuan dan perjalanan antara Nick dan Brooke dari malam hingga pagi hari mampu mengubah cara pandang hidup mereka.  Di akhir film, keduanya kemudian mendapatkan lebih banyak pilihan terhadap kehidupan mereka.

Walaupun mereka harus berpisah, pertemuan diantara Nick serta Brooke menjadi kisah yang cukup indah tentang proses pertumbuhan manusia menjadi lebih dewasa untuk berani bersika, dan merelakan masa lalu. Selama 90 menit berjalan, film Before We Go ini tampil dengan suasana yang penuh kesan, sedih, dan diakhiri lewat cara yang bahagia untuk dua karakter utamanya.

Film ini secara singkatnya memiliki konsep cerita yang sederhana dan penuh dialog antara dua karakter yang mencoba untuk saling menguatkan satu sama lain. Before We Go memiliki pendekatan cerita yang cukup realistis, mengharukan, dan tentunya menjadi tontonan hangat yang layak untuk ditonton.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram