Sinopis & Review Bed Friend Series, Bisakah Jadi FWB Saja?

Jika dilihat dari aktor dan jalan ceritanya, kamu akan menemukan kesamaan Bed Friend dengan serial Middleman's Love. Bukan jiplakan, tapi Bed Friend memang spin-off dari serial tersebut.

Jika Middleman's Love berfokus pada kisah Jade dan Mai, Bed Friend menceritakan sisi Uea dan King. Mereka sama-sama teman dekat Jade, tapi bersaksi saling membenci. Namun, mereka malah terlibat hubungan panas rutin yang mereka labeli sebagai friend with benefit.

Sinopsis

Episode 1

Uea Anol (James Supamongkon Wongwisut) tipe orang yang pendiam. Dia lebih suka menyendiri dan hanya memilih segelintir orang yang menjadi temannya. Padahal—karena ketampanannya—enggak sedikit orang yang ingin dekat dengannya, tapi tetap saja Uea bersikap dingin pada siapapun.

Sahabatnya saja cuma satu, yakni Jade Jetanipatis (Yim Pharinyakorn Khansawa), teman kuliah yang sekarang jadi rekan kerjanya juga. Sayang, Jade juga bersahabat dekat dengan King Kunakorn (Net Siraphop Manithikhun), cowok paling menyebalkan seantero kantor.

Dia orangnya selalu tebar pesona ke cewek maupun cowok. Dan, walau mengaku selalu menghindari casanova, Uea juga pernah terbuai rayuan King. Mungkin karena itu dia sangat enggak menyukai King, walaupun mereka berbagi sahabat bersama: Jade.

Suatu malam sepulang kerja, dia menerima telepon dari kekasihnya, Pock. Tapi, setelah diangkat, bukan suara Pock yang dia dengar. Pria itu mengaku sebagai pacar Pock, dan menanyakan siapa gerangan Uea. Ya, pacar Uea menyeleweng.

Tepat setelah itu, listrik di parkiran kantor padam yang membuat trauma Uea akan tempat gelap kumat. Untung King yang masih ada di kantor melihat kejadian itu dan menenangkan Uea, namun setelah listrik kembali bekerja, Uea langsung pergi tanpa pamit.

Uea dewasa mengingat kembali perlakuan ibunya ketika dia masih remaja. Sepulang sekolah ibunya melihat Uea pulang diantarkan oleh seorang cowok.

Ibunya melihat mereka berdua bukan 'cuma teman', tampaknya ibunya tahu orientasi seksual anaknya yang menurut ibunya 'enggak normal'. Karena itulah Uea sering dibentak, dikurung, bahkan disiksa, yang membuatnya depresi dan menghindari sang ibu.

Di kantor, Uea akhirnya cerita pada Jade kalau dia sudah putus dengan Pock. Jade menyemangati sahabatnya itu dan juga berdoa agar hubungan Uea yang selanjutnya akan baik-baik saja.

Sepulang kerja, tiba-tiba Uea dan teman seruangannya mendapatkan pesan "S.O.S", katanya mereka harus segera berkumpul di parkiran. Yang ternyata Bas (Mark Sorntast Buangam), atasan mereka, mau mentraktir karena ini hari gajian.

Walau 'bersenang-senang', tapi pikiran Uea sebenarnya dipenuhi banyak hal. Kerjaan kantor, ibunya yang selalu meminta uang, pacarnya yang berselingkuh, itu membuat Uea yang sebelumnya hendak pulang duluan kembali ke karaoke room untuk minum-minum.

Di sana masih ada Gunn (Thomas Teetut Chungmanirat) dan King. Tapi Gunn sudah tepar karena mabuk, menyisakan King yang minum juga, tapi enggak sampai mabuk.

Uea yang sudah sangat mabuk pun ditolong oleh King yang membawa Uea pulang. Entah karena mabuk atau apa, tapi Uea sendiri yang menginisiasi terjadinya malam panas di antara mereka berdua.

Saat terbangun pagi harinya, Uea terkejut karena ada di condo orang lain, dalam keadaan tanpa busana. Apalagi setelah melihat orang yang tertidur di sampingnya—juga tanpa sehelai pakaian pun—adalah King.

Episode 2

Uea menghindari King di kantor dan enggak mengangkat teleponnya juga. Itu membuat King frustasi. Ia mencari Uea di seluruh gedung kantor dan akhirnya menemukannya di ruangan print. King ingin membahas kejadian semalam, tapi Uea meminta King untuk melupakannya. Namun, tentu saja bukan sifat King untuk menyerah begitu saja.

Uea jadi enggak fokus selama hari itu. Ketika berkendara, dia hampir menabrak rekan kerjanya di tempat parkir kantor. Pekerjaannya juga sedikit terbengkalai. Jade dan King menyadari hal itu, tapi Uea yang tertutup memang jarang bercerita tentang dirinya. Tiba-tiba ada telepon dari rumah sakit yang mengabarkan kalau ibunya ada di IGD.

Uea buru-buru pergi mencari taksi, karena mobilnya ada di tempat servis. Ternyata King menyusulnya dan menawarkan tumpangan. Akhirnya Uea ditemani King ke rumah sakit. Walau enggak dekat dengan ibunya, Uea tetap khawatir dengan keadaan sang mae (ibu). Tapi, ternyata ibunya enggak parah, kok.

Buktinya dia masih bisa marah-marah setelah Uea datang. Sang ibu juga menyalahkan Uea yang enggak pernah ada di rumah sehingga menyebabkan tangannya terluka seperti ini. Bukannya menanyakan kabar anaknya yang lama enggak dia lihat, ibu Uea meminta uang untuk pulang ke rumah dengan ketus.

Tapi, setelah Uea menyodorkan selembar 1.000 Baht (Rp 440.000), ibunya merasa kurang dan meminta lagi. Uea hendak pergi ke ATM, tapi dilarang King yang kemudian menyodorkan beberapa lembar 1.000 Baht lagi untuk ibu Uea. Setelah kejadian itu, King dan Uea jadi sama-sama 'dingin'.

Uea akhirnya mau berbicara lagi pada King. Mereka saling minta maaf soal kejadian malam itu, dan bersikap civil. Setelah itu, mereka berjanji untuk pergi ke rumah sakit bersama untuk tes darah. Ini mereka lakukan untuk mengetahui kegiatan mereka malam itu apakah berdampak buruk atau enggak pada kesehatan mereka.

Sebab, saat itu mereka enggak dalam keadaan sober, mereka juga enggak mengetahui kondisi kesehatan masing-masing. Setelah hasil tes keluar, mereka berdua dinyatakan bersih. Itu membuat King dan Uea merasa lega. Enggak langsung pulang, King mengajak Uea makan dulu.

Eh, di food court Uea melihat Pock, mantan pacarnya, dengan kekasihnya yang lain. Itu membuat Uea merasa sedikit down. King menyemangati Uea untuk move on dari mantannya itu. Setelah hampir sampai ke kediaman Uea, King mengajak Uea jalan-jalan sebentar sambil mengobrol.

King mengutarakan keinginannya yang cukup mengejutkan, yaitu meminta Uea menjadi friend with benefit-nya. Dan, Uea menerima. Dua orang rekan kerja yang saling membenci jadi friend with benefit, akan sekacau apa hubungan mereka di masa mendatang?

Episode 3

Sebelum terjun ke hubungan rancangan mereka, Uea dan King menetapkan batasan dan aturan terlebih dulu. King harus menuruti semua syarat dari Uea, yang rupanya cukup panjang.

Salah satunya adalah King enggak boleh berhubungan intim dengan orang lain, karena Uea enggak suka berbagi walau dia enggak mencintai King, dan dia juga takut tertular penyakit. Yakin King akan mundur setelah mendengar permintaannya, ternyata King tetap maju untuk melakukan FWB dengan Uea.

Di kantor, entah mengapa Uea merasa sedikit kesal melihat kedekatan King dengan rekan kerja wanitanya. Setelah makan siang, Gun mengobrol dengan King dan Uea, menanyakan tipe orang kesukaan masing-masing. King menjawab menyukai orang yang seksi secara alami tanpa perlu dibuat-buat.

Uea bilang menyukai orang yang bukan player. Gun pun mem-pukpuk pundak King karena terlempar dari kriteria orang yang bakal disukai Uea. Malam itu Uea enggan bertemu King karena kesal dengan kejadian selama di kantor. Tapi, kemudian ibu Uea menelepon menyuruh dia pulang ke rumah, karena ayah tirinya terus menanyakan tentangnya.

Itu membuat Uea ingin menghabiskan malam dengan King, karena ada sesuatu yang ingin dia lupakan. Mereka pun menghabiskan malam panas yang panjang. Semua baik-baik saja hingga King melakukan sesuatu yang Uea enggak sukai. King meminta maaf, tapi itu sudah terlanjur men-trigger trauma Uea.

Ternyata, sejak kecil Paman Sorn alias ayah tiri Uea sering melecehkannya secara seksual. Sudah memiliki ibu yang toksik, ternyata ayah tirinya red flag juga. Keesokan harinya di kantor, King meminta maaf pada Uea karena telah melakukan hal yang membuat dia sedih.

Itu disaksikan oleh Jade, yang kemudian menuduh King, kalau dia pasti sudah membuat Uea kesal. Setelah itu, Jade meminta Uea hangout dengannya, sementara King diajak pergi oleh Gun. 

Walau akan clubbing bersama Gun, sebelumnya King menelepon Uea karena ingin mendengar suaranya. Walaupun ‘mengusir’ King, tapi tampaknya Uea sedikit menunggu kabar dari King. Di kantor, Gun dan Uea berbincang di pantry. Kemudian Gun enggak sengaja kelilipan karena terkena debu kopi. 

King yang melihat Uea membantu Gun langsung terbakar api cemburu. Uea enggak terima mendengar kata cemburu dari King yang enggak pernah komit dengan satu hubungan sebelumnya.

King agak marah mendengar Uea bicara seperti itu, dan Uea juga merasa menyesal. Malam itu, mereka tidur bersama lagi dan sedikit menceritakan tentang diri masing-masing. 

Siangnya di kantor, tiba-tiba Pock, mantan pacar Uea, datang dan membuat keributan. Untung Jade datang tepat waktu dengan security, dan Uea juga mengancam kalau hal ini tersebar akan memengaruhi ayah Pock yang politisi. Pock pun pergi, tapi Jade yakin Pock enggak akan berhenti mengganggu Uea.

King yang terlambat mengetahui kabar itu merasa khawatir, dan menawarkan Uea untuk tinggal sementara di condo-nya, tapi Uea belum menjawab tawaran King. Malam itu, King meminta datang ke apartemen Uea karena kesepian, tapi Uea menolak karena sudah terlalu larut.

King akhirnya mengajak sleep call, yang mungkin dia lakukan karena sangat khawatir dengan keadaan Uea. Dan mereka pun tertidur ketika video call masih terhubung.

Malam itu Jade dan Gun pulang duluan karena mengejar promo makanan di restoran. Sementara King akan lembur karena masih ada pekerjaan yang belum selesai, dan dia menyuruh Uea untuk enggak menunggunya. 

Akhirnya—entah kenapa, dengan berat hati—Uea pulang meninggalkan King sendirian di ruangan kerja mereka. Mungkin inilah mengapa Uea merasa berat hati untuk pulang, karena di parkiran mobil, dia tiba-tiba disergap oleh Pock yang berniat melecehkannya.

Episode 4

King tiba tepat waktu, Pock enggak sempat melakukan keinginannya lebih jauh. Tapi, tetap saja menorehkan trauma pada Uea. King menemani Uea, memastikan Uea benar-benar baik saja. Lalu dia bersikeras agar Uea pindah ke apartemennya secepatnya. Uea pun akhirnya mengiyakan saran dari King.

Setelah melalui malam intim bersama, King diam-diam mengobati memar di lengan Uea yang disebabkan oleh Pock. Uea yang asalnya tertidur terbangun, mengetahui semua perlakuan baik King padanya. Tapi, itu enggak membuat Uea serta merta pindah ke condo King.

Ini hari ulang tahun Uea! Jade datang ke apartemen Uea untuk mengajaknya bermain. Uea akan ke kuil untuk berdoa terlebih dulu sebelum pergi dengan Jade. Tapi tiba-tiba Uea mendapat panggilan telepon dari Tonkhao (Pang Buntarika Singpha), adik perempuan Uea.

Tonkhao ingin Uea pulang ke rumah dan makan siang bersama dalam rangka merayakan ultah sang kakak. Uea sebenarnya sangat enggak ingin kembali ke rumah itu, tapi dia enggak bisa menolak permintaan Tonkhao. Dan, benar saja, seharusnya Uea mengikuti feeling-nya dengan enggak datang ke sana. 

Ada ayah tirinya dan ibunya yang bukannya menyelamati sang anak, malah marah-marah seperti biasa. Ketika sang ayah tiri berusaha mendekati Uea, itu men-trigger traumanya yang membuat dia memutuskan pergi. Uea teringat kembali bertahun-tahun lamanya sang ayah tiri melecehkan dia secara seksual dan verbal.

Tapi, ibunya, yang notabene ibu kandungnya sendiri, enggak pernah mendengarkan Uea. Baginya Uea menjijikkan karena menjadi homoseksual. Dia dari dulu memang terlihat enggak menyayangi Uea, tapi semenjak mengetahui orientasi seksual anaknya, dia tampak semakin membencinya.

Dalam keadaan kalut, Uea selalu menuju King. Walaupun cuma FWB-an, King satu-satunya orang yang mengerti dari raut wajah Uea, kalau dia sedang merasa gelisah. Tapi karena Uea belum mau cerita, King membiarkannya dan hanya memberikan apa yang dia inginkan saat ini. 

Saat Uea berendam di bathtub, tiba-tiba King masuk membawakan kue ulang tahun. Ini adalah pertama kalinya seseorang memberikan begitu banyak perhatian pada Uea. Karena sejak kecil, sang ibu bahkan enggak pernah memberikan kue ulang tahun, atau sekedar ucapan selamat untuknya. 

Beberapa hari setelah itu, kantor Mandee, atau lebih tepatnya Divisi Desain, pergi outing bersama. Ada insiden yang membuat Gun terluka, Jade kurang lebih bertanggung jawab atas kejadian itu.

King pun memanfaatkan keadaan dengan berkata di depan semua orang agar Jade jadi roommate Gun saja, karena dia yang secara enggak langsung membuat Gun terluka. Jade setuju dan akhirnya King berhasil membuat Uea satu kamar dengannya, sementara Jade jadi seruangan dengan Gun.

King langsung memanfaatkan momen, mengajak Uea ‘bersenang-senang’ berdua. Tapi, Uea malah kabur ke luar kamar, mengerjai King telak. Tim desain pun bersenang-senang di pantai dengan cara mereka, hingga Uea melipir ke bar seorang diri.

Uea minum beberapa gelas alkohol hingga mabuk dan berbincang dengan pengunjung bule, yang tampak tertarik padanya. Cemburu, King menyeret Uea kembali ke kamar. Uea yang tipsy enggak bisa mengejar langkah kaki King yang penuh amarah, sehingga mereka berdua pun terjatuh di atas pasir pantai.

Episode 5

Setelah terjatuh, King dan Uea menghabiskan sore di pinggir pantai yang kosong itu dengan bercengkrama, berpelukan, berciuman, layaknya kekasih. Tapi, mereka bukan. Malam itu Uea masih mabuk, dan King memutuskan untuk enggak mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Uea menghargai perlakuan King yang menghormatinya, tapi dia enggak mau memberi reward pada King karena itu memang sudah bare minimum. Semuanya telah kembali bekerja di kantor seperti biasa. King mencoba membuat Uea cemburu dengan dekat-dekat Jade, tapi tentu saja Uea enggak merasa apapun karena Jade sahabat mereka berdua.

Malamnya, sebelum King dan Uea melakukan tugas sebagai partner seks, mereka makan bersama terlebih dulu. Tiba-tiba Uea jadi down setelah membaca pesan teks dari ibunya yang mengumpat dan meminta uang darinya. King menyadari itu tapi dia mendapat panggilan telepon, jadi dia melipir sebentar.

Rupanya ibu King telah mengatur kencan buta untuk anaknya. King menanyakan pendapat Uea soal itu, tapi Uea menjawab yang bisa memberikan keputusan hanya King seorang (setelah mencoba mengalihkan pembicaraan).

Uea mengingat pact FWB mereka, yaitu jika telah menemukan pasangan yang ingin diseriusi, maka hubungan mereka usai. Uea merasa sedikit gundah ketika hal itu mungkin akan terjadi.

Di kantor terjadi drama baru. Bos besar tiba-tiba memperkenalkan Krit (Chane Tawatson) sebagai Manajer IT yang baru. Padahal semua pegawai Divisi Desain sudah yakin kalau atasan mereka, P’Bas, yang akan mengisi posisi tersebut.

Rupanya karena ada hubungan keluarga dengan bos, Krit bisa tiba-tiba mengantongi posisi tinggi di perusahaan. Dan ternyata Krit dan Mongkol merupakan keluarga. Pantas saja Mongkol semena-mena di kantor, ya? Semua pegawai enggak ada yang suka dengan keputusan itu, tapi mereka hanya pura-pura welcome pada Krit.

Entah kenapa Krit sering mendekati Uea. Awalnya dengan alasan dia enggak mengerti desain grafis, jadi dia menggunakan alasan itu untuk sering-sering ‘bertanya’ pada Uea. Dia bahkan ngotot ingin memanggil nama kecil Uea, bukan nama aslinya, Anol, dengan alasan sulit dilafalkan bagi dia yang baru balik dari AS.

Dia enggak tahu saja, justru King suka menggoda Uea dengan memanggilnya ‘Khun Anol’, dan Uea tampak menyukainya. Hingga dua minggu kemudian, Krit menyapa Uea yang sedang memesan kopi. Dia ingin membayar kopi Uea, tapi ditolak karena Uea merasa sudah terlalu sering ditraktir atasannya itu.

Krit bingung ketika Uea memesan dua kopi, lalu muncullah King yang jelas-jelas mempertontonkan dominansinya atas Uea. Di ruangan Divisi Desain, Jade mengeluh karena ibu King terus menelepon padanya soal kencan buta King. Dengan santai King menjawab sedang menyukai seseorang, tapi orang itu belum siap untuk berpacaran.

Mendengar itu, Uea panik, bukannya marah. Mungkin sebenarnya deep down dia juga mulai menyukai King dan ingin hubungan lebih dari sekedar FWB. Suatu malam, King dan Uea nobar pertandingan sepak bola Jerman vs Jepang. King mengambil sisi Jerman, sementara Uea Jepang.

Mereka bertaruh, yang kalah harus melakukan apapun yang diinginkan pemenang. Mungkin Uea sedang apes karena Jepang kalah kali ini. Setelah melalui malam panjang bersama, Uea terbangun dalam keadaan panik. Tapi, King mengerti dan memeluknya dengan sayang, mengatakan kalau dia ada di sini untuknya.

Di Divisi Desain, Gun si teman dekat King dan Uea mulai curiga kalau mereka berpacaran diam-diam. Tapi, Jade yang polos mengatakan kalau itu enggak mungkin. Dia bahkan sampai bersumpah kalau King dan Uea benar-benar berpacaran dia akan menggonggong bersama Dong, anjing yang suka mangkal di depan kantor mereka. 

Minggu depan, diperlihatkan snippet Uea ‘dikerjai’ oleh King, mungkin ini pembayaran ketika mereka bertaruh saat pertandingan bola tempo hari. Kemudian Krit masih terus berusaha mendekati Uea, dia bahkan terlihat sudah mulai berani pegang-pegang tangan Uea, loh!

Episode 6

Selain Jade yang bersumpah akan menggonggong dengan anjing di depan kantor jika King dan Uea terbukti pacaran, Gun juga ikut-ikutan berjanji bakal makan makanan anjing. Setelah obrolan enggak jelas itu selesai, Uea tiba-tiba dipanggil ke kantor pribadi Krit.

Bukannya membahas pekerjaan, Krit malah mengajak Uea makan bersama. Tapi Uea menolak karena akhir-akhir ini pekerjaannya sangat banyak. Kemudian Krit menjelaskan kalau pekerjaan yang sedang Uea lakukan harus diubah total karena customer menginginkan tema yang berbeda.

Padahal Uea sudah hampir rampung untuk jobdesk itu. Krit menawarkan bantuan (modus), yang langsung ditolak Uea. Teman-teman Uea: King, Jade, dan Gun berpikir kalau ini akal-akalan Krit saja untuk berbincang dengan Uea, karena selama ini Uea selalu menghindarinya di kantor.

Pada pertengahan jam kerja, Krit mengunjungi Divisi Desain hanya untuk mepet-mepet Uea. King dan Jade yang menyadari hal itu langsung bangkit dari kursi masing-masing, tapi Jade yang sampai lebih dulu karena memang kursinya lebih dekat dengan Uea.

Jade langsung menghadang Krit dengan berpura-pura menanyakan apakah pekerjaannya sudah betul, dan Krit yang asalnya mau terus dekat-dekat Uea langsung keluar ruangan. Gelagat Krit membuat semua orang jengkel, terutama Uea dan King tentunya.

Untuk mengembalikan suasana, King dan Uea memutuskan melakukan sesuatu yang berbeda dalam malam panas mereka. Di kantor, Uea dan King lagi-lagi terlibat perbincangan ‘pura-pura telepon padahal lagi ngobrol berdua’. 

King sempat ingin menanyakan tentang hubungan mereka, apakah bisa suatu saat nanti mereka menjadi sepasang kekasih resmi, bukan FWB lagi. Tapi, King mengurungkannya, karena dia tahu Uea belum siap.

King malah menyarankan Uea untuk resign kalau-kalau perlakuan Krit sudah sangat mengganggunya. Setelah itu, King mengajak Uea jalan-jalan ke pantai, dan Uea mengiyakannya. Masih mengerjakan proyek mendadak Krit seorang diri, Mongkol (Park Parnupat) tiba-tiba ‘menyuruh’ Uea menyelesaikan pekerjaannya atas perintah Krit.

Uea semakin kesal saja, tapi kemudian senang lagi mengingat rencana liburannya bersama King. Akan tetapi, King tiba-tiba membatalkan rencana mereka karena dia harus menghadiri kencan buta yang sudah diatur ibunya. 

King berjanji segera menghampiri Uea setelah kencannya selesai, tapi Uea menyuruh King untuk menghabiskan waktu dengan teman kencannya saja dan enggak perlu memikirkannya. Uea dan Gun mengobrol di kantor tentang liburan mereka. Diantara yang lain, hanya mereka berdua yang enggak punya acara.

Kemudian Kirk tiba-tiba join the conversation dan menanyakan tentang rencana liburan masing-masing. Kirk juga menanyakan di mana mereka tinggal. Tapi untungnya sebelum Gun menjawab alamat Uea, King datang menginterupsi. Well.. Kalau Kirk benar-benar berpikir, seharusnya dia bisa melihat dari data kepegawaian Uea saja enggak, sih?

Anyway, Jade sedang enggak ada di kantor entah mengapa, mungkin sedang dinas atau cuti. Gun kemudian menanyakan King tentang kencan buta yang dia dengar dari Jade. Muay (Bookko Thanatchaphan), senior di Divisi Desain, juga ikutan kepo.

Mereka mempertanyakan kenapa King enggak melanjutkan kencan dengan gadis yang dijodohkan oleh ibunya. King bilang dia menunggu seseorang untuk menerimanya, yaitu Uea. Obrolan tentang perjodohan itu lagi-lagi membuat Uea down. 

King menyadari itu dan ingin make up kesalahannya sudah meninggalkan Uea untuk kencan buta, dan membatalkan rencana mereka liburan ke pantai. Tapi sekarang Uea sudah enggak mau pergi lagi. Dia juga memberikan batasan yang jelas, kalau mereka hanya FWB. Jadi, perasaan mereka berdua enggak perlu terlibat. 

Beberapa hari kemudian, Uea ternyata telah menyiapkan surat resign. Kebetulan saat itu merupakan masa-masa evaluasi pegawai kantor. Kirk memerintah Jade untuk mencari Uea dan memanggilnya ke kantor pribadinya. Ternyata Kirk ‘akan memberikan nilai lebih’ untuk evaluasi Uea, tapi tentu dia ada maunya. 

Episode 7

Ternyata Jade cuti seminggu untuk liburan. Ketika akhirnya ngantor lagi, Jade menodong King tentang kencan buta yang diatur ibunya. Tapi King enggan menjawab. Dia bahkan sedikit membentak Jade yang terus menerus kepo. Semua karena dia enggak ingin Uea mendengar pembicaraan ini.

Suatu hari, King, Jade, dan Uea makan siang bersama. Jade membuka pembicaraan tentang Uea yang terus menerus dipanggil ke ruangan Krit. King kesal karena yakin maksud Krit itu ingin dekat-dekat Uea, bukan murni karena pekerjaan. 

Ternyata sekarang sedang musim evaluasi pegawai. Ketika Uea masuk ke ruangan Krit, sedang ada pegawai wanita bernama Mild yang dicecar oleh Krit karena pekerjaannya enggak benar. Berbeda dengan Mild yang disuruh duduk di kursi depan meja Krit, Uea dipersilakan duduk di sofa.

Lagi-lagi Krit beralasan, memberikan kerjaan lebih untuk Uea yang sebenarnya bukan jobdesk dirinya. Uea lagi-lagi terpaksa menerima pekerjaan itu tanpa protes karena enggak ingin ada drama. Ketika lembur, King menemani Uea hingga tertidur di sampingnya.

Saat sedang memandang King dengan sayang, Krit mengintip ruangan Divisi Desain dan melihat semuanya. Malam itu semuanya terulang, Uea lembur dan ditemani King. Tapi, saat itu King sedang pergi sebentar ketika Krit memanfaatkannya untuk mengundang Uea ke ruangannya.

Kali ini Krit beralasan dengan meminta maaf atas perlakuan Mongkol yang enggak pernah becus bekerja. Tapi kemudian Krit ‘memaksakan diri’nya pada Uea, yang membuat Uea kembali mengingat ayah tiri dan mantan pacarnya yang melakukan hal sama padanya. Setelah berhasil kabur dari Krit, Uea berpapasan dengan King. 

Bukannya menenangkan Uea yang jelas-jelas terlihat habis lari luntang-lantung, King langsung mencerca Uea, menyalahkannya “Kenapa kamu enggak menolak (Krit)?” King bahkan memiliki pikiran buruk bahwa mungkin saja Uea melakukan sesuatu dengan Krit di dalam sana.

Itu membuat Uea sangat sakit hati, dia enggak percaya King berpikir begitu tentangnya. Esoknya, Jade baru tahu dari King kalau selama ini Uea lembur terus karena ‘dikerjai’ Krit. Mulai sejak itu dia berjanji enggak akan meninggalkan Uea sendiri di kantor, dan akan pulang bersamanya setiap hari.

Jade juga memberikan ‘masukan’ kalau King sangat peduli pada Uea. Itu membuat Uea berpikir karena kemarin dia dan King bertengkar. Seakan belum cukup beban yang ditanggung Uea, Mild tiba-tiba mengundurkan diri dari kantor, sehingga beban kerja Uea semakin tinggi. 

Semua masalah yang menumpuk ini membuat Uea mantap untuk keluar dari kantor. Suatu sore, Tonkhao, adik Uea, meneleponnya. Selain mengobrol biasa, Tonkhao juga memberi tahu Uea kalau Krit datang ke rumah ibunya. Itu membuat Uea langsung tancap gas ke sana. 

Setibanya di kediaman sang ibu, Uea langsung mengusir halus bosnya, yang untungnya mau-mau saja diperlakukan seperti itu oleh bawahannya di kantor. Kemudian setelah Krit out of the picture, ibunya yang asalnya sok baik pada anak sulungnya langsung berubah jadi nenek sihir lagi.

Karena Krit seorang bos dan tampak kaya raya, ibunya mendadak memberikan restu. Padahal, selama ini ibu Uea membenci dan menghukumnya karena dia gay. Tapi, sekarang dia enggak peduli, yang penting cuan.

Akhirnya Uea mengkonvrontasi ibunya, mengeluarkan unek-unek yang selama ini dia pendam. ibu Uea bukannya minta maaf malah terus mencerca anaknya, bahkan mengatakan kalau kehidupannya akan lebih baik jika enggak ada dirinya. 

Di sisi lain, King mabuk di apartemennya karena merasa bersalah atas perlakuan dan ucapannya pada Uea. Karena sekarang Uea enggak bisa sebebas itu datang ke apartemen King, dia datang ke rumah Jade untuk curhat. Ketika Jade pamit sebentar untuk ke kamar mandi, Uea menelepon Krit. 

Kini dia sudah enggak ada takutnya lagi pada orang-orang yang jahat padanya, termasuk Krit. Diancam Krit, Uea langsung balik mengancam atasannya itu. Keesokan harinya, Uea menelepon Jade, meminta sahabatnya membawakan surat resign-nya pada HRD. Jade kaget atas keputusan Uea, tapi dia mengerti. 

Setelah menelepon Jade, Uea mengirim pesan pada King. Baru sampai kantor, King bingung melihat kursi Jade dan Uea yang kosong. Ketika membuka aplikasi chat, pesan Uea langsung membrondol masuk. Uea meminta maaf sekaligus berterima kasih, dia juga mengajak King untuk berhenti jadi FWB.

Episode 8

Ternyata Uea kabur ke Lampang. Enggak cuma staycation, Uea mendatangi seseorang, yakni bibinya. Sangat berbeda dengan ibu kandungnya, bibi Uea (Ya Janya Thanasawaangkoun) terlihat merindukannya. Hubungan sang bibi dengan ibu Uea juga enggak baik, tapi dia tulus menyayangi keponakannya itu. 

Mari mundur waktunya sebentar. Di kantor, King murka karena Krit membuat Uea resign dan enggak dapat dihubungi. Setelah bertanya pada Jade, King panik mencari keberadaan Uea, sebab dia baru menyadari perkataannya sebelumnya telah menyakiti hati Uea. 

Akhirnya Jade mengetahui hubungan King dan Uea, karena dia merasa aneh kenapa King begitu marah dan khawatir ketika Uea tiba-tiba menghilang. Karena yakin King sebenarnya betul mencintai sahabatnya, Jade memberi tahu keberadaan Uea pada King.

Kembali ke masa sekarang, Uea enggak cuma tinggal gratisan, tapi dia membantu sang bibi mengelola penginapan. Suatu hari, ada tamu baru yang menanyakan ruangan kosong untuk disewa, dan dia adalah King. King menanyakan perasaan Uea padanya, karena perasaannya sendiri begitu nyata.

Dia sayang Uea bukan karena mereka teman di tempat tidur saja, tapi lebih dari itu. Akan tetapi, Uea mengatakan kalau perasaannya enggak penting, karena pada akhirnya King tetap harus menikah (dengan wanita pilihan ibu King). Kemudian King menyakinkan kalau dia akan melakukan semuanya demi Uea.

King juga meminta izin untuk mendekati Uea dengan cara serius untuk berpacaran, bukan sebagai FWB lagi. Selain pembahasan tentang perasaan masing-masing, King juga mengajak Uea kembali ‘pulang’. Tapi Uea ragu karena dia sudah enggak punya pekerjaan lagi. 

King mengatakan kalau Uea belum resign, karena Jade enggak memberikan suratnya pada HRD. Bahkan King, Jade, dan Gun membagikan video rekaman CCTV ruangan Krit ketika Krit melakukan sexual harassment pada Uea. Akhirnya Krit keluar dari kantor, dan Mongkol, senior mereka semua yang suka mangkir dari kerjaan, didisiplinkan.

Uea sangat tersentuh, tapi dia tetap belum siap pulang, dia masih ingin tinggal di sini. Time skip, Uea telah kembali ke kantor. Dia disambut oleh rekan-rekan kerja terdekatnya. King dan Uea juga mengumumkan hubungan mereka di depan teman-teman. Tiba-tiba big boss perusahaan ingin bertemu dengan Uea. 

Ternyata walaupun Krit dan Mongkol adalah kerabatnya, tapi bos sangat bijaksana. Dia langsung mengeluarkan Krit dan memberikan ancaman pada Mongkol kalau dia bisa dipecat kapan saja. Bahkan sang bos memberikan tunjangan untuk Uea jika ingin pergi ke psikiater setelah semua yang terjadi. 

Untuk Mongkol, dia berubah drastis. Ketika ada pekerjaan tambahan dadakan, dia mengajukan diri untuk melakukannya secara sukarela. Karena sudah resmi berpacaran, King lebih sering menghabiskan waktu di apartemen Uea. Saat ini Uea sudah berani menceritakan tentang kehidupannya, masa lalunya, dan traumanya.

Uea menceritakan tentang perlakuan enggak menyenangkan sang ayah tiri. Juga bagaimana ibunya enggak pernah percaya pada perkataan Uea, dan selalu menyiksanya secara fisik maupun verbal. King merasa berterima kasih karena kekasihnya mau berbagi bagian hidup kepadanya. 

Setelah mendengar itu semua, King merasa enggak nyaman jika ayah tiri Uea masih berkeliaran di mana-mana, terutama di dekat Uea. Dia ingin melakukan sesuatu agar ada efek jera untuk ayah tiri Uea, dan akhirnya Uea menyetujuinya. King mencari tahu kiranya apakah ada korban lain selain Uea, dan ternyata ada. 

Sorn (ayah tiri Uea) ternyata telah melakukan sexual harassment beberapa kali pada orang yang berbeda-beda. Enggak cuma pada lelaki, tapi juga pada perempuan. Bukti yang dikumpulkan seharusnya cukup membawa Sorn ke balik jeruji besi.

Episode 9

Detektif sewaan King menelepon, dia memberi tahu bahwa Tuan Sorn (ayah tiri Uea) akan segera ditangkap oleh polisi atas tuduhan sexual harassment. Semua berkat laporan perempuan yang Uea dan King temui tempo hari. Ibu Uea sangat sedih suaminya ditangkap.

Dia tetap terus membela sang suami walau tetangganya enggak ada yang menolong maupun merasa iba ketika ibu Uea menangis di jalanan. Uea dan King datang untuk melihat langsung adegan tersebut, tapi Uea enggak menghampiri sang ibu.

Sampai saat ini, Uea kepikiran atas semua yang telah terjadi. Ternyata dia mengkhawatirkan adik perempuannya. Tapi King meyakinkan kalau adiknya akan mengerti.

Natal hampir tiba. Kantor Uea dipenuhi hiasan Xmas dan orang-orang tampak lebih bergembira dari biasanya. Departemen Design terlihat meriah, dengan teman-teman menggodai Uea dan King yang tempo hari go public. Mereka juga 'berdamai' dengan Mongkol yang kemarin-kemarin selalu menambah beban kerja mereka.

Suatu siang, Uea bertemu dengan Tonkhao, adik perempuannya satu-satunya. Tonkhao bercerita kalau di rumah keadaannya enggak baik-baik saja, ibunya menangis tiap hari, tapi kemudian Tonkhao juga meminta maaf atas apa yang dialami Uea.

Dari percakapan tersebut, tampaknya Tonkhao adalah anak kandung Tuan Sorn, jadi dia dan Tonkhao adalah kakak-adik satu ibu saja. Walau begitu, Uea dan Tonkhao saling menyayangi seperti saudara kandung.

Tonkhao pergi lebih dulu untuk kuliah, kemudian dia menitipkan Uea pada King, layaknya sibling pada umumnya. Time skip ke Hari Valentine. Ternyata hubungan Uea dan King sampai sekarang masih belum resmi, tapi mereka berperilaku sebagai pacar, hanya enggak ada label saja.

Itu mengingatkan Gun dan Jade atas sumpah serapah mereka, kalau Uea dan King jadian, Jade akan menggonggong dengan anjing depan kantor. Sementara Gun enggak perlu makan makanan anjing karena dia bertaruh yang sebaliknya dari Jade.

Tiba-tiba ada co-worker Uea yang menyapanya. Dialah Boom, rekan kerja Uea dari departemen lain. Saat Boom hendak mengajak ngobrol Uea, datang Jade menginterupsi. Jade dengan otak cenayangnya menebak kalau Boom suka pada Uea!

Besoknya, alias satu hari setelah Valentine's Day, Boom datang membawakan bunga dan menyatakan perasaannya. King menyaksikan adegan itu, tapi dia bangga dan senang ketika Uea mengaku sudah punya pacar, yang berarti dirinya.

Suatu waktu, King mampir ke kantor ayah dan ibunya, membawa Uea turut serta. King kemudian memperkenalkan Uea sebagai pacarnya.

Ayah King diam saja, tapi ibunya sedikit sinis. Walau mengaku enggak akan mengatur dan ikut campur atas kehidupan percintaan anaknya, dia memaksa King untuk segera resign dan bekerja di perusahaan keluarga.

King bersikukuh untuk tetap di kantornya yang sekarang, bersama Uea. Dia meminta ibunya mengerti, dan ayahnya pun memberikan izin untuk King melakukan apapun yang dia mau.

Setelah hujan-hujanan, King jatuh sakit. Uea menemani King di apartemennya. Uea juga memasakkan bubur sesuai request dari King. Kemudian saat King tidur, ada telepon masuk ke ponselnya, dan itu dari ibunya. Sempat ragu, Uea mengangkat telepon ibu King dan memberitahunya kalau King sakit.

Uea terkejut ketika ibu King tiba-tiba datang ke condo. Ibu King seolah-olah 'mengusir' Uea dari kamar, atau mungkin dari apartemen King, yang membuat Uea keluar dari kamar King.

Ibu King enggak cuma mau merawat anaknya yang sakit, tapi sekaligus memberitahu kalau ibunya membebaskan King untuk bekerja di mana saja, enggak harus di perusahaan keluarga. Ibu King juga mengingatkan kalau suatu saat King kesusahan, ibu dan ayah selalu ada untuknya.

Selalu terlihat ketus dan enggak antusias dengan kehadian Uea, ibu King menghampiri kekasih anaknya itu ketika sedang di dapur. Uea memanggil ibu King 'tante', tapi kemudian ibu King meminta Uea memanggil dirinya mae saja yang berarti mama. Ini berarti ibu King merestui hubungan Uea King!

Episode 10

Terpantau Jade sudah melakukan dare-nya, yaitu menggonggong bersama anjing di depan kantor mereka. Kemudian scene berganti ke acara liburan King dan Uea di lautan. Mereka menghabiskan hari-hari dengan kesenangan yang membara. Kemudian King diam-diam merencanakan sesuatu untuk Uea.

Dia bahkan meminta tolong Jade dan mendiskusikan semuanya dengan keluarganya sendiri. Ternyata dia berniat untuk melamar Uea. Awalnya orang tua King enggak percaya anaknya mau dan bisa settle, secara dulu anak mereka sangat anti komitmen. Tapi King yakin dan maju terus untuk melangsungkan niatnya.

Ternyata semuanya mendukung keinginan King. Dia sudah menyiapkan karangan bunga, perhiasan mewah, hingga rangkaian kalimat untuk bertanya pada Uea. Kiranya sudikah dia menikah dengan King. Proposal itu King lakukan di ruangan kantor mereka.

Enggak sendiri, King mengundang keluarganya, rekan-rekan kerja sedivisinya, dan juga Tonkhao adiknya Uea. Pada awalnya ada jeda yang membuat overthinking, tapi akhirnya Uea menerima lamaran King. Setelah euforia selesai, King dan Uea melakukan pelemparan hand bouquet layaknya pasangan yang baru menikah.

Yang menangkap karangan bunga tersebut adalah Jade, sahabat mutual King dan Uea. Segera setelah itu, ada calon pegawai magang masuk ke ruangan, bertanya apakah di sana menerima trainee. Jade yang menyambut calon pegawai baru itu dan mengatakan kalau mereka menerima trainee.

Psst, cowok yang bertanya tentang magang itu adalah Mai (Tutor Koraphat). Dia dan Jade (Yim Pharinyakorn) menjadi bintang utama dalam serial Middleman's Love, spin-off dari serial ini. #BedFriendFinalEP pun tamat.

Khas Domundi Banget

Jika kamu penonton karya production house Domundi, seperti Cutie Pie, mereka ini tampaknya sangat menyukai satu tipe tertentu. Karena, saya bisa melihat polanya. Cerita pasti akan dibuka dengan narasi monolog dari salah satu pemeran utamanya, agar penonton bisa lebih mengenal dia dalam waktu singkat.

Itu berulang di Cutie Pie yang pembukaannya introdaksi tentang NuKuea, salah satu protagonis utama di sana, dan di Bed Friend juga dibuka oleh pengenalan tentang Uea.

Karena saya sudah pernah melihat gaya pembukaan cerita seperti ini di Cutie Pie, jadi rasanya opening scene di Bed Friend enggak 'orisinil' lagi. Walaupun sama-sama karya Domundi, mereka seharusnya bisa lebih kreatif lagi, dong?

Enggak hanya itu, mulai dari alur dan inti cerita, kemudian cara pengambilan gambar, semuanya terlalu seragam. Memang, ini bisa menjadi hal baik, karena orang-orang yang memerhatikan jadi ingat "Oh, ini pasti buatan Domundi." Tapi bisa jadi blunder juga, karena orang mungkin bosan dengan gaya repetitif.

Alur Ngebut bak Kereta Ekspres

Alur serial Bed Friend ini campuran, maju tapi kadang mundur. Alur mundurnya terjadi ketika karakter sedang flashback mengingat kejadian dulu-dulu. Tapi, menurut saya sejak awal series diputar, alurnya sangat cepat.

Adegan yang paling terasa cepat itu ketika pengenalan karakter, Uea mendeskripsikan dirinya dan memperlihatkan sepotong kecil dari bagian hidupnya pada penonton. Itu dalam beberapa menit awal serial dimulai, loh.

Apalagi ternyata karakter Uea memiliki trauma terhadap ibunya yang abusive, jadinya menurut saya informasi ini terlalu berat untuk dicerna padahal serial baru saja dibuka. Apa karena Bed Friend hanya terdiri dari 8 episode saja, jadinya cerita ini dibuat sepadat dan seringkas mungkin?

Mempromosikan Hubungan Intim yang Sehat

Pada awalnya adegan ini dirumorkan akan dihapus dari series. Tapi, saya menyukai keputusan mereka karena mempertahankan adegan tes darah. Kkarena itu sangat relevan dalam kehidupan nyata dan meningkatkan kesadaran kepada orang-orang yang akan menonton serial ini.

Menurut saya, pengetahuan seperti ini untuk semua orang, bukan hanya untuk mereka yang secara aktif melakukan hubungan seksual. Soalnya, enggak pernah sekalipun dalam serial boys love atau LGBTQ lainnya saya menemukan adegan juga pembahasan tentang safe sex.

Jika di cerita tersebut melibatkan sexual intercourse, ya mereka hanya melakukannya begitu saja. Padahal, di dunia aslinya, orang-orang di komunitas tersebut tahu kalau hubungan mereka lebih beresiko.

Di Bed Friend, King dan Uea sama-sama sadar kalau mereka harus tes darah, untuk mengecek kejadian satu malam itu apakah berdampak pada kesehatan mereka atau enggak. Adegan di mana King dan Uea berada di rumah sakit untuk tes darah dan menanyakan tentang STD (penyakit menular seksual) benar-benar dijelaskan dengan cukup informatif.

Kemudian King mengatakan dia selalu menggunakan pengaman dan rutin tes darah, jadi Uea enggak perlu khawatir. Dialog seperti ini bagus untuk meningkatkan kesadaran orang-orang, terutama yang menonton serial ini, tentang keselamatan dalam berhubungan intim.

Karena, tentu saja kita sebagai penonton enggak mungkin meminta setiap produksi film dan serial dengan tema serupa mengangkat social awareness, kan? Jadi, hal yang dilakukan oleh Bed Friend ini patut diapresiasi.

Orang Tua Problematik Pemicu Trauma

Saya, para pembaca novel Bed Friend, dan juga para penonton, pasti setuju kalau ibu Uea sangat menjengkelkan. Sejak Uea kecil, ibunya selalu menyiksa dia karena gay. Tapi, setelah Uea dewasa dan menghasilkan uang, ibunya seakan-akan 'mewajarkan' anaknya gay.

Dia menanyakan pada King, apakah dia pacar baru Uea, seakan-akan itu adalah hal biasa untuknya. Sepertinya sekarang ibu Uea enggak peduli anak lelakinya gay atau enggak, yang penting Uea tetap memberikan uang untuknya dan keluarga. Amit-amit banget, ya?

Apalagi ditambah dengan ayah tiri Uea yang ternyata sering melecehkannya secara seksual. Tapi, ibu Uea malah menyalahkan anak kandungnya alih-alih suami barunya. Itu menunjukkan betapa bobroknya karakter orang tua Uea yang berpengaruh besar terhadap hidup Uea hingga saat ini.

Teknik Editing Series ala Film Aksi

Biasanya film atau serial aksi gaya editing pas adegan berantemnya itu punya ciri khas, kan? Kadang diperlambat, kadang dipercepat. Nah, uniknya, Bed Friend menggunakan editing serupa. Untuk apa? Untuk adegan intimnya saja.

Entah apa tujuannya, karena untuk adegan lainnya mereka menggunakan editing normal. Ada beberapa penonton yang komplain, merasa pengambilan gambar dan editing scene seperti itu jadinya cringe dan terlalu dibuat-buat. Bagaimana menurutmu?

Benar-Benar Berlatarkan Dunia Kerja

Ketidakadilan dalam tempat kerja, senioritas, dan adegan di mana para tokohnya benar-benar bekerja digambarkan secara gamblang di serial ini. Contohnya Mongkol, rekan kerja senior di Departemen Design. Dia enggak pernah menyelesaikan job desk-nya. Dia seringkali menyusahkan Jade sebagai juniornya. 

Selain suka pulang lebih awal, Mongkol juga suka tidur di kantor. Pokoknya dia benar-benar makan gaji buta. Kerjaannya hanya merepotkan para junior. King dan Uea sudah geram, tapi Jade enggak berani melaporkan pada Bas, atasan mereka, karena malas jika terjadi drama. 

Sementara dua senior lainnya kadang pulang duluan juga dengan alasan pribadi seperti anaknya lah, suaminya lah, dan sebagainya. Ya, seperti inilah yang terjadi di dunia nyata. Kadang di tempat kerja orang-orang itu enggak semuanya bekerja sepenuh hati. 

Terus, adanya oknum ordal alias orang dalam. Seharusnya P'Bas, atasan di Divisi Desain, yang mendapatkan promosi. Tapi, tiba-tiba saja bos besar memperkenalkan keponakannya yang baru pulang dari luar negeri, Krit. Dan, ya, Krit bukan hanya dikenalkan pada para pegawai tapi sekaligus pengumuman pengangkatan jabatan untuknya.

Mengejutkannya ternyata Mongkol memanggil bos besar sebagai paman juga. Makanya dia suka semena-mena sama juniornya ya karena itu perusahaan keluarganya! Yang menyenangkan adalah, semua pegawai tahu busuknya Mongkol. Mereka juga merasa ketidakadilan untuk Bas.

Ada momen kecil yang menyentuh bagi saya. Ketika Krit diperkenalkan, enggak ada satupun pegawai yang berdiri untuk menunjukkan hormat. Tapi ketika Bas berdiri untuk kembali bekerja, semua pegawai ikut berdiri.

Sangat terlihat loyalitas para pegawai jatuh pada siapa, kan? Namun ternyata di Thailand juga sering terjadi kasus ordal yang enggak mementingkan kualitas pekerja tapi koneksi semata.

Product Placement Khas Drama Thailand

Di episode 6, mulai kelihatan nih, ada iklan yang lumayan mengganggu. Biasanya kalau ada sponsor untuk drama Thailand, pasti dimasukkan ke adegan, bukan? Nah, di Bed Friend juga sama seperti itu. Kebetulan di episode 6 produk yang didagangkannya benar-benar ditunjukkan kalau aktornya sedang berjualan.

Enggak ada, kan, orang yang membuka botol minuman kemasan lalu mencium aromanya? Terus memuji minuman itu secara berlebihan kalau kejadiannya di dunia nyata? Iklan seperti ini cukup membuat vibes dramanya jadi turun menurut saya.

Karena drama ini sangat serius (walau diselipi komedi sedikit) tapi keseluruhan ceritanya begitu berat dan kompleks. Jadinya ketika ada sisipan product placement seperti ini, cukup merusak jalan cerita kalau menurut saya.

Membingungkan Buat yang Nonton Cut Version

So, seperti kebanyakan series Thailand lainnya (series ya bukan sinetron), Bed Friend juga dibagi dua. Serial ini tersedia dalam versi Cut dan Uncut. Kalau versi Cut ya pasti ada yang dipotongnya. Enggak cuma bagian hot-nya saja, tapi kadang bagian dari cerita juga ada yang ikut dipotong.

Seperti pada Episode 7, ada adegan persahabatan Jade dan Uea di Uncut Version yang enggak didapatkan oleh penonton Cut Version. Padahal scene itu penting banget untuk perkembangan cerita, kan?

Jadinya kadang membingungkan buat yang nonton Cut Version secara gratisan di YouTube. Pastinya akan lebih mantul kalau nonton yang lengkap tapi berbayar di iQiyi atau GagaOOLala.

Menurut saya pihak Bed Friend bisa banget bikin penontonnya ingin subscribe ke versi yang berbayar. Sebab, editing-nya kelihatan banget sengaja dipotong di bagian yang membuat penonton gregetan.

Banyak Adegan Disturbing

Buat yang enggak suka dengan adegan mengganggu seperti pelecehan, kekerasan (dalam rumah tangga oleh orang tua, atau oleh orang terdekat), manipulasi, dan sebagainya, mungkin agak terganggu ketika menonton serial ini. Dan, semua adegan tersebut berporos pada karakter utama serial ini, Uea.

Orang tua Uea, bos Uea, juga mantan pacar Uea semuanya melakukan tindakan enggak menyenangkan pada Uea, yang membuat karakter Uea selalu menderita dan selalu harus diselamatkan. Jadi jika kamu sensitif dengan topik seperti ini, mungkin akan skip berkali-kali ketika menonton serialnya.

Mana Mai-Jade Couple?

Buat pengikut serial ini dan juga anak-anak Domundi, pasti tahu kalau Bed Friend berkesinambungan dengan serial Middleman's Love. Series itu merupakan spin-off dengan bintang utama Jade (Yim Pharinyakorn) dan Mai (Tutor Koraphat). Dan, sudah di-hint beberapa kali kalau di Bed Friend Jade dan Mai akan bertemu.

Tapi, sampai episode 8, kedua soon-to-be-couple ini belum juga dipertemukan. Penggemar keduanya sangat menantikan adegan di mana Jade menggonggong bersama anjing di depan kantor, lalu dilihat oleh anak magang, yakni Mai. Mungkin kita harus menunggu Uea dan King resmi pacaran dulu untuk mendapatkan adegan itu, ya?

Getting Boring

Setelah Episode 9, di Episode 10 merupakan kedamaian yang mungkin selama ini ditunggu-tunggu oleh Uea, atau juga oleh penonton. Tapi, menurut saya cerita Bed Friend jadi sangat membosankan. Karena semua konflik di serial ini sudah selesai, dan sekarang penonton disajikan momen-momen manis King dan Uea saja.

Well, mungkin karena 'jatah' episode serial ini sudah habis, jadinya satu episode didedikasikan untuk kebahagiaan Uea setelah menderita di sepanjang sembilan episode terasa 'adil'.

Mungkin juga karena sepanjang sembilan episode ceritanya sangat intens, tapi tiba-tiba di episode terakhir jadi santuy, saya jadi enggak terbiasa dan mengharapkan sesuatu yang lebih. Tapi saya yakin semua penonton setuju kalau ending Bed Friend terlalu terburu-buru.

Apalagi dengan kemunculan 'rival potensial' yakni cowok yang suka Uea di Episode 9. Dia datang tiba-tiba dan juga pergi tiba-tiba. Jadinya enggak ada gunanya dia di sana, kalau cuma dikasih screentime dua menit doang.

Saya juga merasa kecewa dengan enggak adanya Mai dan Jade di episode ke sepuluh. Seharusnya, jika mengikuti pilot trailer, diceritakan Mai dan Jade beremu ketika Jade melakukan dare menggonggong di depan kantor.

Tapi, pada versi Cut di YouTube, scene tersebut sangat pendek. Jadi pastinya penonton yang menunggu interaksi Jade dan Mai (Tutor Koraphat) kecewa banget. Padahal mereka akan menjadi bintang utama dalam Middleman's Love, spin-off kisah ini, tapi sampai Episode 10 pun mereka enggak dibahas lebih jauh.

Hanya pada detik-detik akhir sebelum Bed Friend tamat, ada Mai yang ceritanya mau melamar jadi pegawai magang, dan disambut oleh Jade sebagai senior yang baik dan ramah. Sudah, begitu saja interaksi mereka di serial ini.

Mungkin bagi yang ingin menonton adegan Mai dan Jade dengan durasi lebih panjang terpaksa harus subscribe ke situs berbayar, bukan yang gratisan (walau resmi) dari YouTube Mandee Channel.

Overall, jujurly, saya enggak have fun menonton serial ini. Soalnya banyak sekali hal triggering yang mungkin enggak nyaman ditonton sebagian orang.

Untuk adegan 18+ juga tergolong cukup banyak (dan sedikit ekstrim) dibandingkan serial BL lainnya. Bagi yang menonton serial demi cerita, bukan demi adegan hot, pastinya merasa adegan-adegan itu enggak diperlukan, dong.

Bukannya saya enggak menghargai kerja keras semua orang di balik layar dan juga para aktor dan aktrisnya. Mungkin Bed Friend bukan serial untuk saya, tapi siapa tahu kamu menyukainya. Ini semua kembali pada selera masing-masing.

Sejujurnya saya malah lebih excited dengan Middleman's Love karena ceritanya Jade yang selalu menjadi si tengah dalam segala hal, tapi kemudian akhirnya merasakan juga menjadi si nomor satu setelah bertemu Mai. Cerita tentang mereka terlihat jauh lebih ringan daripada King dan Uea yang kisahnya rumit.

Kamu sudah nonton Bed Friend juga? Bagaimana tanggapanmu tentang serial ini?