showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film Beast, Ancaman Singa Ganas Afrika

Ditulis oleh Gerryaldo
Beast
3.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Baltasar Kormàkur akhirnya kembali merilis film terbarunya setelah film terakhirnya yang berjudul Adrift tayang di tahun 2018 silam. Film dengan genre survival, lagi-lagi dipilih Baltasar untuk karyanya kali ini berjudul Beast. Film ini sendiri menggandeng Idris Elba sebagai aktor utama dan aktor lain yakni Sharlto Copley.

Baca Juga: 16 Film Box Office dengan Tema Survival Paling Epic

Film ini menceritakan tentang sebuah acara liburan sekaligus nostalgia dari Dr. Nate Samuels dengan anak-anak gadisnya di Afrika Selatan. Namun acara liburan yang seharusnya bahagia itu malah berubah sedemikian rupa ketika rombongan mereka diserang oleh seekor singa ganas yang berkeliaran bebas di alam terbuka.

Sinopsis

Beast_Poster (Copy)

Dr. Nate Samuels (Idris Elba) merupakan seorang dokter yang gila kerja. Hal tersebut membuat hubungan dirinya bersama dengan keluarganya perlahan melonggar dan menjadi semakin jauh mengingat ia selalu menghabiskan waktunya di tempat kerja ketimbang di rumah bersama istri dan kedua anaknya.

Kedua anak gadisnya itu bernama Meredith (Iyana Halley) dan Norah (Leah Sava Jeffries). Meredith menyukai bidang fotografi, persis seperti Ibunya. Namun hal tersebut harus ia kubur dalam-dalam ketika Ibunya sakit kanker. Hal tersebut membuat dirinya harus mengurus Ibunya sementara Nate bekerja.

Apa yang ditakutkan pun terjadi, Ibu Meredith dan Norah akhirnya meninggal dan keadaan jadi semakin buruk karena hubungan Meredith tidak terlalu baik dengan Ayahnya, Nate. Berbeda dengan Norah yang masih kecil dan memang belum mengerti apa-apa sehingga meski terkadang kesal, ia masih menyayangi Ayahnya itu.

Selepas kepergian istrinya, Nate sedih bukan main dan sadar bahwa ia harus berubah demi anak-anak gadisnya. Ia tidak mau hubungannya dengan anak-anaknya itu jadi semakin kacau balau setelah Ibu mereka meninggal. Nate akhirnya putar otak bagaimana ia harus membuat hubungan mereka kembali baik.

Tercetuslah sebuah ide untuk mengajak Meredith dan Norah pergi ke sebuah Suaka Margasatwa bernama Mopani yang terletak di Afrika Selatan untuk berlibur sekaligus bertemu dengan mak comblang dari hubungan Nate dan istrinya. Orang tersebut adalah Martin Battles, seorang biologis dan teman dekat dari istri Nate.

Mendengar akan pergi ke tempat dimana Ayah dan Ibu mereka pertama kali bertemu, Meredith dan Norah senang sekali. Namun Meredith tidak mengenyampingkan kenyataan bahwa ia masih marah dan kesal dan tidak peduli dengan Ayahnya tersebut; yang ia inginkan hanyalah pergi dan melihat alam bebas Afrika.

Begitu sampai di suaka alam tersebut, Nate dan kedua putrinya disambut hangat oleh Martin. Setelah berbincang-bincang, Martin lantas mengajak Nate dan Meredith juga Norah untuk pergi ke sebuah desa tempat istri Nate dibesarkan disana. Sementara Meredith dan Norah asyik menikmati alam, Nate dan Martin berbicara tentang hidupnya.

Ia mengatakan alasan Nate datang ke Afrika dan mengaku pada Martin bahwa ia merasa salah membuat hubungannya dengan anak-anaknya itu renggang. Martin mencoba menghibur pria itu dan berjanji bahwa mereka akan bersenang-senang selama di Afrika. Martin bahkan mengajak mereka untuk pergi ke sebuah tempat seru.

Tempat itu merupakan kawasan cagar alam, namun ternyata kawasan cagar alam itu merupakan wilayah terlarang. Saat mereka sampai di tempat itu keesokan harinya, Martin dengan bangga akan menunjukan adanya hewan eksotis yakni singa lokal; namun di tengah perjalanan, mereka mendapat kabar ada seseorang yang terluka.

Saat ditelusuri dan menyelidiki apa yang terjadi, sebuah suku Tsonga yang tinggal di wilayah sekitar cagar alam itu banyak yang tewas dan cidera parah. Martin lantas sadar bahwa singa yang ia cari itulah yang membuat petaka besar di sana, segera, Martin pun bergegas kembali untuk melaporkan kejadian itu. 

Dalam perjalanan, Nate bertemu dengan pria suku Tsonga yang terluka di tepi jalan namun ia sama sekali tidak dapat menyelamatkannya, apalagi setelah keadaan semakin buruk. Martin yang mencoba untuk melacak keberadaan singa ganas itu malah celaka. Singa pun lantas mengejar rombongan Nate.

Nate lantas berlari dan masuk ke dalam mobil. Meredith yang ada di dalam mobil lantas tancap gas untuk melarikan diri, namun naas, mobil malah menabrak pohon dan tidak bisa bergerak lagi. Hal itu membuat mereka semua terjebak di dalam mobil dan tidak bisa kemana-mana. Bantuan pun jauh sekali dari titik mereka berada.

Martin lantas menghubungi Nate lewat walkie talkie, ia mengatakan bahwa Nate harus tetap di dalam mobil dan menjauh dari singa tersebut karena hewan itu memancing Nate untuk keluar dan saat lengah singa itu akan menyerang Meredith dan Noah. Putar otak, Nate pun akhirnya merakit sebuah senapan bius untuk sang singa.

Saat berhasil melumpuhkan singa yang langsung mundur setelah ditikam senapan bius oleh Nate, akhirnya Martin ditarik kembali ke mobil untuk dirawat mengingat luka-luka yang dialami Martin cukup parah. Berhasil dirawat secara sementara, Martin mengatakan bahwa kemungkinan singa itu jadi beringas akibat para pemburu liar.

Belum lama berbicara tentang tingkah para pemburu, mereka ternyata datang menghampiri rombongan Nate. Mereka awalnya setuju untuk membawa mereka ke desa terdekat namun niat mereka berubah ketika melihat Martin yang notabenenya adalah pembenci pemburu. Proses evakuasi yang alot akhirnya membuat singa kembali menyerang.

Keadaan semakin kacau dan singa itu berhasil membunuh para pemburu. Melihat Meredith dan Norah ketakutan, Martin akhirnya mengorbankan dirinya untuk membunuh sang singa dengan membakarnya lewat bahan peledak yang ia punya.

Hal itu lantas dipakai oleh Nate untuk kabur bersama dengan kedua putrinya menggunakan truk para pemburu. Saat mereka lolos dan berlindung di sebuah gedung sekolah tua, mereka sadar bahwa singa itu bukan satu ekor saja dan siap untuk menyerang Nate, Meredith dan Norah.

Nekat, Nate pun keluar gedung dan menyerang singa lain sekuat tenaga hingga badannya sobek sampai tetua suku Tsonga dan pekerja suwaka Mopani datang menolong.

Mereka berhasil membunuh sang singa buas itu dan segera membawa Nate untuk dirawat bersama dengan Meredith dan Norah. Beberapa waktu kemudian, Nate terbangun di rumah sakit dan merasa bersyukur bahwa mereka semua selamat. Tak lama setelah itu, mereka kembali lagi ke Afrika sebagai satu keluarga utuh.

Thrills!

Beast_Thrills (Copy)

Untuk kalian para moviegoers yang doyan sekali menyaksikan film dengan premis seperti ini, dijamin sekali kalian akan suka untuk mengikuti ceritanya. Bayangkan saja, seekor singa jantan berbobot hampir 300 kilogram tidak memberi kesempatan pada Nate, Meredith, Norah dan Martin untuk selamat.

Sepanjang film kita akan dibawa tegang karena harus pintar-pintar sembunyi dari sang singa yang bukan menyerang mereka karena lapar, tapi dengan misi balas dendam menganggap mereka adalah para pemburu yang selalu mengejar dan menyerang kelompok mereka sebagai ajang olahraga. Karma is exist ya ternyata?

Nate si Super Hero

Beast

"Pahlawan tanpa sayap," mungkin kalimat tersebut cocok dipakai oleh Nate yang berhasil membabat singa jantan super ganas dan besar tadi. Hal tersebut merupakan salah satu ungkapan sayang Nate terhadap anak gadisnya. Bukan karena ia bertanggung jawab sebagai orang tua, melainkan Nate tidak mau anak gadisnya terluka.

Apalagi Nate merasa bersalah dengan mengajak Meredith dan Norah pergi ke suwaka alam itu. Seandainya mereka pergi ke tempat lain, kemungkinan hal buruk yang kita saksikan dalam film berdurasi 93 menit itu tidak akan terjadi pada Nate dan kedua putrinya. Di sisi lain, Nate berhasil menjadi hero akibat kejadian itu.

CGI Super Keren

CGI Super Keren

Sudah bisa dipastikan ya kalau singa yang dipakai untuk kebutuhan shooting film ini merupakan hasil CGI; mengingat ukurannya yang luar biasa besar dan super ganas. Sang sutradara, Baltasar, benar-benar tepat menunjuk Tarryn McCann sebagai art director mengingat karya CGI singanya yang luar biasa!

Singa dibuat benar-benar sereal mungkin sehingga kita tidak akan sadar bahwa itu bukan hewan asli. Bahkan untuk membuat CGI singa ini sendiri, tim kreatif serta Baltasar mengambil pembelajaran terhadap perilaku singa asli supaya gerak-gerik, insting, hingga cara menyerang lawan bisa diimplementasikan pada singa CGI dalam film ini. 

Film Beast sendiri sebenarnya mengalami telat produksi karena terhalang masa pandemi Covid19 namun Baltasar tetap optimis bahwa film besutannya itu akan laku keras di pasaran; dan hal itu sepertinya benar terjadi.

Film ini berhasil menarik para kritikus film untuk memberi nilai cukup baik, Showpoiler sendiri memberi skor 3.5/5 untuk film ini.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram