showpoiler-logo

Sinopsis & Review Battle: Los Angeles, Saat LA Diserang Alien

Ditulis oleh Aditya Putra
Battle: Los Angeles
2.7
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Membicarakan kebenaran alien, akan selalu menjadi topik yang menarik. Sebagian orang mempercayai bahwa mahluk dari luar angkasa itu ada dan pernah turun ke bumi. Sedangkan sebagian lagi nggak percaya karena belum ada bukti fisik yang konkrit. Di antara kegamangan dua sisi itu, film-film tentang invasi alien ke bumi seperti nggak ada habisnya.

Salah satu film yang menceritakan invasi alien ke bumi adalah Battle: Los Angeles yang terinspirasi dari adanya objek misterius di terbang di Los Angeles pada tahun 1942. Objek tersebut dianggap sebagai UFO. Filmnya sendiri membahas tentang invasi alien dan mengambil cerita di masa kini. Sebelum nonton filmnya, mari simak dulu review dan sinopsisnya!

Sinopsis

Serangkaian meteor jatuh ke bumi dan menghantam beberapa kota. Kota-kota tersebut adalah Tokyo, Rio de Janeiro, Buenos Aires, Mexico City, Hamburg, Sydney, New Orleans, Hong Kong, London, Paris, Barcelona, New York dan Los Angeles. Untuk menyelamatkan penduduk, pemerintah kota-kota tersebut mengevakuasi warganya. Ternyata meteor itu berisi makhluk-makhluk ekstraterestrial atau yang dikenal dengan sebutan alien.

Michael Nantz adalah seorang veteran pasukan militer Amerika Serikat. Dia pensiun setelah mengabdi selama 20 tahun pada negaranya. Melihat kondisi darurat yang dihadapi negaranya, Nantz memutuskan untuk kembali mengabdi. Dia pun bergabung dalam pasukan militer untuk mengamankan wilayah Los Angeles. Di bawah kepemimpinan, Letnan William Martinez, Nantz kembali bertugas.

Pasukan yang dipimpin Martinez bermarkas di Santa Monica Airport. Mengetahui bahwa pasukan alien nggak punya dukungan udara, wilayah Santa Monica yang bisa dijadikan tempat datangnya pasukan alien lain akan diledakkan. Hanya ada waktu tiga jam untuk menyelamatkan penduduk di sekitar lokasi sebelum bom meledak.

Pasukan militer langsung berkeliling dan mencoba mengarahkan penduduk ke tempat yang lebih aman. Upaya mereka langsung diserang yang mengakibatkan banyak anggota militer luka-luka dan tewas. Nantz mengajak dua rekannya, Imlay dan Harris untuk mencari anggota lain yang hilang yaitu Lenihan. Nantz bersama dua rekannya harus bertarung dengan pasukan alien.

Nantz kemudian mendapat bantuan dari Elena Santos, seorang intelijen Angkatan Udara Amerika Serikat. Sesampainya di kantor LAPD, mereka menemukan lima orang yang selamat. Kelima orang itu adalah Michele yang merupakan dokter hewan bersama dua keponakannya, Kristen dan Amy serta Hector dan ayahnya, Joe.

Helikopter datang untuk mengevakuasi anggota militer yang terluka. Tapi helikopter itu nggak bisa membawa penduduk yang selamat. Ketika lepas landas, helikopter itu diledakkan dan menewaskan empat anggota militer. Nantz bersama rekan-rekannya menemukan bus kota yang sudah nggak terpakai dan menggunakannya sebagai tempat evakuasi.

Nantz dan rekan-rekannya berhasil mengetahui bahwa para alien menggunakan drone tanpa awak yang menargetkan transmisi radio dari manusia. Santos mengungkapkan bahwa misinya adalah menemukan tempat komando pusat yang mengendalikan drone tersebut. Dengan menghancurkan komando pusat, maka drone-drone nggak akan bisa beroperasi.

Bus yang berisi Nantz, rekan-rekannya dan penduduk yang selamat pergi mencari tempat yang lebih aman. Bus mendapat serangan dari alien dan menewaskan dua rekan Nantz sedangkan Nantz dan Martinez terluka. Martinez kemudian menggunakan radionya untuk memancing agar alien datang. Dia kemudian mengorbankan dirinya sendiri dengan meledakkan diri.

Dalam sebuah berita, seorang ilmuwan memprediksi bahwa kedatangan para alien ke bumi adalah untuk mengambil air sebagai bahan bakar di tempat mereka serta mengurangi populasi manusia. Pengeboman wilayah Santa Monica ternyata gagal dilakukan. Nantz dan rekan-rekannya menemukan bahwa lokasi tersebut sudah rusak serta pasukan militer lain ditarik dari Los Angeles.

Nantz yang dari awal nggak dipercaya rekan-rekannya, mulai mendapatkan kepercayaan. Dia pun berencana membawa rekan-rekannya serta penduduk yang selamat ke titik evakuasi yang ditetapkan sebagai titik aman. Dengan sampai di titik itu, mereka akan dijemput oleh helikopter. Bisakah Nantz beserta rekan-rekannya sampai ke titik aman? Bagaimana cara mereka mengalahkan alien?

Pendalaman Cerita

Sumber: rogerebert.com

Battle: Los Angeles nggak menunggu waktu lama sebelum memperlihatkan adegan-adegan ketika para alien menyerang bumi. Praktis hanya Nantz yang diberikan porsi untuk menjelaskan karakternya. Sementara rekan-rekan anggota militernya yang lain nyaris nggak diberi porsi untuk melakukan hal serupa. Cerita langsung mengekspos tentang serangan alien menggunakan drone.

Penonton seperti dipaksa merasakan ketegangan dari serangan-serangan tersebut. Beberapa rekan Nantz tewas satu demi satu. Karena kurang pendalaman cerita, kehilangan mereka jadi nggak terlalu signifikan. Kita nggak terlalu kenal sama karakter yang hilang itu, jadi hilangnya mereka nggak cukup untuk menguras emosi. Sebagai gantinya, kita dibuat penasaran karena Nantz semakin kekurangan orang untuk ikut berjuang bersamanya.

Secara keseluruhan, film ini kurang memberikan pendalaman pada cerita. Dengan intensitas ketegangan yang disebar di sepanjang film, kita seperti hanya disajikan bagaimana alien-alien itu begitu berbahaya serta upaya Nantz dan rekan-rekannya menyelamatkan diri. Selain itu, alasan para alien menyerang bumi pun terasa terlalu dangkal.

Baca juga: Film Bertema Alien Terbaik yang Wajib untuk Ditonton!

Penggunaan Pakem Lama

Untuk urusan invasi alien, tentara Amerika-lah yang paling diandalkan. Kebanyakan film dengan tema serupa menggunakan pakem tersebut. Mungkin nggak akan menjadi masalah kalau saja pakem tersebut bisa dikemas dengan sesuatu yang baru dan menarik. Film yang menampilkan alien dan tentara sudah bejibun jumlahnya.

Battle: Los Angeles masih menggunakan pakem lama. Pasukan militer dengan Nantz sebagai anggotanya mencoba menyelamatkan Los Angeles dari serangan alien. Mereka dilanda konflik internal yaitu nggak sepenuhnya percaya kepada kemampuan Nantz. Padahal Nantz diceritakan sebagai seorang veteran dengan sederet pengalaman.

Konflik internal berpotensi menjadi subplot yang bisa mengangkat ketegangan ke titik yang lebih tinggi. Sayangnya, di film ini konflik tersebut nggak cukup masuk akal untuk diangkat. Begitu juga penyelesaiannya yang cenderung klise yaitu mereka akhirnya mempercayai kemampuan Nantz. Dialog yang seharunya menyentuh ketika Nantz beserta rekan-rekannya menyebut nama-nama rekan lainnya yang tewas ketika bertugas pun nggak mampu membangun emosi yang diharapkan.

Penggunaan Special Effect

Battle: Los Angeles tentu punya kelebihan yang membuatnya layak untuk ditonton, yaitu dari special effect. Kita akan dibawa melihat kota Los Angeles porak-poranda, jalanan lenggang dengan banyaknya gedung yang runtuh. Begitu juga dengan pasukan alien yang menunjukkan kesan futuristik walau menjadi sasaran kritik sebagian orang karena terlalu mirip robot.

Adegan tembak-tembakan dan ledakan di film ini pun terbilang sangat mewah dan realistis. Terlebih ketika memperlihatkan adegan di udara. Ada adegan helikopter yang meledak, penggunaan special effect di adegan itu terlihat begitu smooth. Kesan dunia apokaliptik karena serangan alien secara keseluruhan bisa ditampilkan dengan nyaris sempurna.

Battle: Los Angeles bukan jenis film yang menguras emosi. Kekurangan dalam pendalaman cerita menjadi masalah terbesarnya. Di sisi lain, film ini bisa memberikan visualisasi serangan alien yang menyenangkan untuk ditonton. Kalau kamu menyukai film yang menggunakan special effect, harus banget nonton film ini! Ada rekomendasi film serupa? Atau mungkin mau ikut mengulas? Langsung saja tuliskan di kolom komentar ya, teman-teman!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram