bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Bad Times at the El Royale (2018)

Ditulis oleh Aditya Putra
Bad Times at El Royale
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Hotel merupakan tempat yang dipilih untuk menginap ketika kita berada di luar kota. Berada di hotel, kita akan mendapatkan kamar serta pelayanan dari karyawan hotelnya. Tapi hotel-hotel dalam film seringkali dijadikan tempat terjadinya berbagai kejadian mengerikan. Sebut saja film Psycho yang menyajikan adegan mengerikan di sebuah hotel.

Kesialan pengunjung hotel kembali diangkat di film Bad Times at the El Royale. El Royale sendiri merupakan salah satu hotel yang dulunya begitu terkenal karena pernah menjadi tempat menginap para pesohor sampai mantan presiden.

Tapi hotel yang berada di dua wilayah yaitu California dan Nevada itu menyimpan misteri sendiri. Misteri apa yang dimaksud? Simak sinopsis dan review filmnya berikut ini.

Sinopsis

bad-times-at-the-el-royale-1_

Suatu hari, El Royale mendapat empat orang tamu yang datang. Mereka adalah Daniel Flynn yang merupakan seorang pastur, Darlene Sweet yang berprofesi sebagai penyanyi, Laramie Seymour Sullivan yang bekerja sebagai salesman vacuum cleaner, dan Emily Summerspring yang merupakan seorang hippie. Masing-masing mendapat kamar yang diinginkan.

Sesampainya di kamar, Laramie langsung mencabuti alat-alat perekam suara yang disembunyikan di beberapa titik. Dia kemudian mencuri kunci master dari Miles, satu-satunya karyawan hotel yang sedang teler.

Kunci itu dia gunakan untuk membuka akses masuk ke dalam sebuah lorong rahasia. Di lorong itu, dia melihat setiap kamar menggunakan cermin dua arah sehingga semua tindakan tamu bisa dilihat. Lebih gilanya, ada kamera yang merekam hal tersebut.

Kamar yang pertama dilihat oleh Laramie adalah kamar Darlene dengan Darlene yang sedang bernyanyi. Kemudian dia melihat Daniel yang sedang membongkar lantai kamar hotelnya.

Selanjutnya dia melihat Emily yang membawa seorang remaja ke dalam kamarnya kemudian diikat dengan mulut diplester sehingga nggak bisa mengeluarkan suara. Laramie pun mengira itu adalah sebuah penculikan.

Laramie berjalan ke halaman hotel dan menggunakan telepon umum. Dia menelpon FBI untuk melaporkan apa saja yang dilihatnya di El Royale. Laramie ternyata bernama asli Dwight Broadbeck dan merupakan seorang agen FBI.

Dia ditugaskan untuk mengambil rekaman seorang petinggi negara. Dia diminta untuk mengabaikan penculikan dan fokus pada tugas utamanya.

Laramie kemudian ditugaskan untuk menjaga tamu agar nggak keluar dari hotel. Dia pun menyabotase mobil-mobil para tamu supaya nggak pergi. Daniel mengajak Darlene untuk makan malam di lounge hotel.

Darlene bernyanyi untuk mempersiapkan diri karena akan tampil di Reno. Ketika melihat Daniel memasukkan sesuatu ke dalam makanannya, Darlene memukul Daniel dengan menggunakan botol sampai Daniel pingsan.

Miles mencoba menyadarkan Daniel dan meminta untuk melakukan pengakuan dosa tapi permintaan itu diabaikan oleh Daniel. Miles mencari kunci master untuk masuk ke lorong rahasia.

Miles yang masuk ke lorong bersama Daniel menceritakan bahwa dia ditugaskan untuk merekam kegiatan para tamu dan mengirimnya pada manajemen. Dia pun mengaku punya rekaman seorang pesohor yang tewas di hotel dan berniat menunjukkannya pada Daniel.

Ketika Daniel akan melihat rekaman itu, Miles melihat Dwight mencoba membebaskan perempuan yang disandera Emily. Ternyata Emily menyekap adiknya sendiri, Rose. Emily yang merasa terancam menembak Dwight sampai tewas. Dia kemudian menembak cermin yang membuat lorong itu terlihat jelas. Tembakan Emily mengenai Miles yang terluka parah.

Sebelum ke El Royale, Emily berhasil mengambil paksa Rose dari sebuah sekte sesat pimpinan Billy Lee. Ketika Emily mencari lorong rahasia, Emily menelpon Billy dan memberi tahu keberadaannya.

Billy membawa serta anggota sektenya yang menjalankan misi untuk menghabisi siapa saja yang diinginkannya. Siapakah yang akan selamat dari segala kesialan di El Royale?

Porsi Merata pada Setiap Karakter

bad-times-at-the-el-royale-3_

Bad Times at the El Royale menampilkan banyak karakter dalam ceritanya dengan kebanyakan langsung dimulai sejak awal. Hal itu membuatnya berbeda dengan film sejenis yang menggunakan hotel sebagai lokasi dari cerita yang biasanya cenderung menghadirkan satu per satu karakter.

Tapi di film garapan sutradara yang juga menulis naskah film ini, Drew Goddard, semua bisa mendapatkan porsi yang merata.

Untuk bisa memberikan pendalaman karakter pada masing-masing, film ini menggunakan alur maju dan mundur. Setiap karakter diberi latar belakang mengapa mereka datang ke El Royale. Daniel datang untuk mencari uang rampokan yang disembunyikan saudaranya 10 tahun lalu.

Sedangkan, Dwight datang untuk tugas dari FBI. Darlene datang untuk beristirahat karena akan tampil di Reno. Emily menyembunyikan Rose dari Billy, dan Billy datang untuk mengambil pengikut yang dicintainya, Rose.

Keunikan lain dari film ini adalah setiap karakternya berada di area abu-abu. Semuanya punya masa lalu dan tujuan yang nggak bisa dibenarkan secara moral.

Tapi, mereka dihadapkan pada masalah yang kritis dan membuat mereka dihadapkan pada pilihan apakah menjadi orang yang baik atau jahat. Sosok Miles yang seperti terjebak untuk melakukan pekerjaan kotor pun sebenarnya punya masa lalu yang kelam.

Secara sinematografi, Bad Times at the El Royale bisa memanjakan mata dengan visualisasi tahun 60-an yang meyakinkan. Kamera dengan jeli bisa mengambil sudut-sudut hotel yang terasa mewah tapi menyimpan misteri di belakangnya. Pun dengan warna-warna neon yang dipakai, persis mengingatkan kita pada warna-warna yang ditampilkan kemegahan a la Broadway.

Sekuens Tertata Rapi

bad-times-at-the-el-royale-4_

Menggunakan banyak karakter dalam merangkai plot utama nggak membuat Bad Times at the El Royale menyajikan plot yang rumit. Satu per satu masalah dihadirkan dengan pendalaman yang solid.

Alhasil demi pendalaman yang kuat, tempo dalam film menjadi lambat. Bahkan durasinya pun terbilang panjang yaitu 143 menit. Hal itu menjadi sasaran kritikus film yang menganggap cerita bisa dipangkas.

Dari segi plot, durasi yang panjang sejatinya bukanlah masalah. Konflik yang dihadirkan bisa ditata dalam sekuens yang rapi. Bergulirnya satu konflik ke konflik lain bisa dibangun dengan baik sehingga film bernuansa neo noir ini berhasil menyajikan suspense yang menarik dan membuat penasaran untuk diikuti sampai akhir.

Memasukan Berbagai Unsur

bad-times-at-the-el-royale-5_

Untuk mendukung cerita yang panjang, Bad Times at the El Royale memasukkan berbagai unsur. Unsur politik nggak terlewatkan terlebih tahun 60-an menjadi dekade penting untuk perubahan budaya di negeri Paman Sam.

Ada juga alegori tentang nabi dan tokoh agama palsu yang diangkat oleh Billy Lee guna membuka kedok bahwa Daniel merupakan pastor palsu. Sosok Billy sebagai pemimpin sekte pun dikaitkan dengan Charles Manson yang aktif membunuh orang-orang di tahun 60-an.

Sebagai dekade yang dianggap berhasil merevolusi musik, film ini pun menyajikan subplot tentang musik dengan penampilan Darlene. Darlene digambarkan sebagai musisi yang dibayar jauh dari harga yang layak dan sempat dianiaya oleh produsernya. Hal itu juga yang membuat Darlene nggak patah semangat dalam mencoba selamat dari kesialan di El Royale.

Bad Times at the El Royale secara pintar menggabungkan crime, thriller dan suspense dalam sebuah cerita yang panjang. Ambisi besar tersebut dirangkum ke dalam film dengan durasi panjang dan tempo yang lambat.

Hal itulah yang membuat film ini mempunyai kekurangan. Walau begitu kekurangan itu hanyalah satu-satunya karena secara keseluruhan film ini bisa memenuhi ekspektasi kebanyakan penonton. Cukup menarik bukan? Menurutmu apa yang menarik dari film ini? Bagikan di kolom komentar, yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram