bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Bad Genius, Ketika Pendidikan Dipecundangi

Ditulis oleh Suci Maharani R
Bad Genius
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sekolah menjadi tempat untuk anak-anak mengenyam pendidikan, tapi tempat ini juga jadi momok yang menakutkan bagi para siswa. Ketika mereka diharuskan mendapatkan nilai yang sempurna, apa yang terjadi? Anak-anak itu tidak segan untuk melakukan kecurangan, dengan cara mencontek.

Inilah yang terjadi ketika Lynn menggunakan kepintarannya tidak untuk dirinya sendiri, tapi untuk anak-anak lainnya. Menjual kecerdasannya untuk anak-anak kaya, Lynn sampai nekat mencurangi tes STIC yang berstandar internasional.

Tentu saja ia tidak sendiri, Pat dan Grace yang menjadi rekan bisnisnya, serta bantuan Bank untuk menghafal jawaban. Bad Genius (2017) adalah film yang menunjukkan bagaimana pendidikan bisa dipecundangi oleh anak-anak dengan cara yang begitu mudah.

Film besutan sutradara Nattawut Poonpiriya memang menjadi kontroversi sekaligus tamparan keras untuk dunia pendidikan.

Lalu, bagaimana cara Lynn, Bank, Pat dan Grace menjalankan operasi jual beli jawaban ujian pada anak-anak sekolahan? Kamu bisa membaca sinopsis dan review film Bad Genius (2017) di bawah ini.

Baca juga: Sinopsis & Review Film Thailand The Gifted: Graduation

Sinopsis

Sinopsis

Kisah ini berawal ketika Lynn (Chutimon Chuengcharoensukying), seorang siswa sekolah menengah atas berhasil masuk sekolah paling bergengsi. Ia mendapatkan beasiswa karena prestasi akademiknya yang sangat memukau dan semua ini berkat dukungan ayahnya.

Tapi kehidupan Lynn yang biasa saja berubah, ketika gadis ini mulai berteman dan bergaul dengan Grace (Eisaya Hosuwan). Awalnya Lynn tidak sengaja membantu Grace untuk mencontek saat ujian, setelah tahu bahwa guru mereka melakukan kecurangan.

Guru tersebut memberikan bocoran soal kepada para siswa yang mengikuti kelas privatnya. Merujuk pada hubungan baik antara Grace dan Lynn, siapa sangka hubungan ini berakhir menjadi bisnis kotor yang merusak moral.

Pada awalnya Grace memberitahu pacarnya Pat (Teeradon Supapunpinyo) mengenai seberapa cerdasnya Lynn. Pat yang diharuskan untuk mendapatkan nilai sempurna oleh kedua orang tuanya, akhirnya meminta bantuan Lynn untuk mencontek.

Tentu saja bantuan ini tidak cuma-cuma, Pat dan Grace membayar Lynn cukup mahal untuk membantu mereka mencontek selama ujian. Siapa sangka aksi yang awalnya hanya diketahui segelintir orang ini, malah berakhir dengan bisnis kotor dengan hampir satu kelas.

Berkat testimoni dari Pat dan Grace, Lynn mendapatkan banyak klien yang membutuhkan bantuannya untuk mendapatkan nilai yang sempurna. hingga tercetuslah cara mencontek yang terinspirasi dari kunci nada, yang harus dihafalkan oleh para siswa.

Namun saat hari ujian berlangsung, sebuah kejadian tidak terduga membuat rencana Lynn hampir gagal. Ternyata soal ujian yang diberikan memiliki dua kode yang berbeda, alhasil Lynn harus bekerja ekstra.

Untungnya semua ini bisa diselesaikan dengan baik, tapi dari sinilah semua kegilaan mereka dimulai. Bisnis menjual kunci jawaban pun dimulai oleh Pat dan Grace, sementara Lynn menjadi mastermind.

Bisnis ini memang berjalan dengan sangat baik, mereka mendapatkan banyak uang dari menjual jawaban ujian. Hingga tawaran yang lebih besar datang, ketika anak-anak di Thailand dihadapkan dengan ujian STIC untuk sekolah di Amerika.

Lynn memiliki rencana untuk mengikuti tes STIC lebih awal di luar negeri, tapi ia tidak bisa melakukan hal ini sendirian.

Akhirnya mereka nekat meminta bantuan dari Bank (Chanon Santinatornkul), apalagi saat itu anak ini sedang membutuhkan biaya untuk bisnis binatu ibunya.

Rencana untuk mendapatkan jawaban soal STIC pun mereka buat sesempurna mungkin, termasuk membuat surat palsu untuk orang tua mereka. Tapi bisakah Lynn dan Bank memencundangi tes berkelas internasional dengan mudah?

Adegan Mencontek yang Relate dengan Kenyataan

Adegan Mencontek yang Relate dengan Kenyataan

Bad Genius (2017) tidak bisa dipungkiri menjadi tamparan keras untuk kebobrokan dunia pendidikan. Film ini menunjukkan seberapa pentingnya peringkat para siswa di sekolah bagi keluarga mereka.

Menjadi anak yang pintar dengan nilai yang sempurna, hal ini memang sangat membanggakan bagi para orang tua mereka. Namun bagaimana dengan anak-anak? Mungkin semua ini akan terasa mudah jika mereka terlahir dengan kecerdasan seperti Lynn atau Bank, tapi terlahir miskin rasanya sia-sia.

Di sisi lain, ada anak-anak bodoh dan pemalas tapi mereka terlahir di keluarga yang kaya raya. Dari sinilah simbiosis mutualisme terjalin, ketika kecerdasan bisa dibeli dengan kekuatan uang.

Anak-anak seperti Pat dan Grace yang tidak memiliki kecerdasan, mereka memakai uang untuk membeli kecerdasan tersebut. Dari sinilah kecurangan-kecurangan kecil secara perlahan menelan masa depan cerah mereka, ketika mereka terlena dengan uang.

Awalnya anak-anak ini saling mencontek dengan metode yang simpel, saling memberikan jawaban dengan berbisik. 

Lalu, melakukan hal yang lebih menantang dengan saling mengganti lembar ujian, penghapus dan lainnya yang pastinya pernah kamu lakukan bukan?

Kisah ini memang sesuai dengan realita yang ada, ketika beberapa siswa ketahuan berbuat curang saat mengikuti ujian SAT. Adegan kecurangan tes SAT ini diadaptasi ke dalam plot Lynn dan Bank yang berusaha menyabotase tes STIC. 

Fyi, SAT adalah tes standar yang digunakan agar para siswa bisa diterima untuk masuk ke perguruan tinggi di Amerika Serikat.

Terdapat empat tes, yaitu tes membaca, menulis, Bahasa hingga yang terakhir adalah tes Matematika. Jujur saja film ini membuat saya bernostalgia ke masa sekolah, saat ramai-ramai mencontek demi mendapatkan nilai tinggi. 

Chutimon Chuengcharoensukying Tampil Luar Biasa

Chutimon Chuengcharoensukying Tampil Luar Biasa

Chutimon Chuengcharoensukying atau yang akrab disapa Aokbab, sekarang ini menjadi salah satu aktris berbakat di Thailand. Tapi di tahun 2016, Aokbab hanyalan aktris pendatang baru yang sedang meniti karirnya dan mendapatkan kesempatan untuk bermain dalam sebuah film.

Menjadi film keduanya, siapa sangka Bad Genius (2017) akan mengantarnya menuju kesuksesan. Mendapatkan kesempatan untuk memerankan karakter Lynn, tidak bisa dipungkiri bahwa penampilannya luar biasa.

Gadis ini berhasil menunjukkan kesederhanaan seorang siswa dari keluarga sederhana, namun dianugerahi dengan kecerdasan yang luar biasa. Lynn adalah seorang gadis yang biasa saja, ia juga tidak nampak mencolok diantara siswa lainnya.

Namun pertemuannya dengan Grace membawa Lynn memasuki dunia lain yang belum pernah ia lihat. Grace merasakan bagaimana mudahnya mendapatkan uang, hanya dengan menjual kecerdasannya.

Lynn menemukan sebuah dunia dimana ia merasa bahwa dirinya sangat dibutuhkan oleh orang lain. Lalu secara perlahan ia melupakan hati nuraninya, karena dibutakan dengan kesuksesan dan uang.

Semua perasaan dan karakter Lynn dalam film ini berhasil ditunjukkan oleh Aokbab. Mulai dari gaya berpakaian, cara bicara, pemikiran hingga sorot matanya, semuanya terlihat begitu natural.

Gadis ini tahu dengan jelas cara untuk mengendalikan emosi dan membuat karakternya terasa real. Jujur saja saya sangat terpukau dengan kemampuan akting dan penjiwaan karakternya.

Apalagi saat mengetahui Bad Genius (2017) adalah film keduanya, sekaligus debut resminya di industri layar lebar Thailand. Untuk kamu yang mulai ngefans dengan Aokbab, ada rekomendasi film lain yang dibintanginya dan wajib banget untuk di tonton.

Happy Old Year (2019) menjadi film yang membuat kamu akan melihat pesona lain dari Aokbab, ketika ia memerankan karakter wanita dewasa.  

Versi Seriesnya yang Tidak Kalah Menegangkan

Versi Seriesnya yang Tidak Kalah Menegangkan

Mendapatkan kesuksesan yang luar biasa, di Thailand sendiri film ini mendapatkan banyak tanggapan positif. Bahkan Bad Genius (2017) berhasil bertahan di puncak Box Office Thailand selama dua minggu dengan penghasilan yang fantastis.

Tidak hanya di Thailand, film ini juga dirilis secara internasional dan langsung mendapatkan sambutan hangat terutama di Asia Timur, Tenggara dan Australia.

Berkat kesuksesannya yang luar biasa, film ini akhirnya diadaptasi menjadi serial televisi oleh GDH. Tepat pada bulan Mei tahun 2019, pihak GHD mengumumkan akan membuat Bad Genius: The Series yang tayang pada 3 Agustus hingga 8 September 2020.

Untuk versi series-nya, pihak GDH mengumumkan akan memakai aktor dan aktris muda baru. Hingga akhirnya Plearnpichaya Komalarajun, Jinjett Wattanasin, Sawanya Paisarnpayak dan Paris Intarakomalyasut, terpilih menjadi pemeran utamanya.

Disutradarai oleh Pat Boonnitipat, Serial ini terdiri dari 12 episode yang bisa kamu tonton di beberapa platform. Tidak kalah populer dengan versi filmnya, Bad Genius: The Series (2020) berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Drama/Serial TV terbaik di 17th Komchadluek Awards dan 12th Nataraj Awards. 

Tidak hanya itu, Pat Boonnitipat juga berhasil membawa pulang dua piala Sutradara Terbaik lho. Apalagi di Indonesia, baik versi serial maupun filmnya sama-sama hits dan sempat viral banget di sosmed.

Selain menjadi tamparan keras akan bobroknya pendidikan di Thailand, film ini juga memiliki pesan penting bagi para siswa. Mencontek bisa menyelamatkanmu saat di kelas, tapi hal ini akan menghancurkan masa depan cerah yang seharusnya kamu dapatkan.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram