showpoiler-logo

Sinopsis & Review Bad Boy vs Crazy Girl, Kisah Anak SMA Ala Wattpad

Ditulis oleh Suci Maharani R
Bad Boy vs Crazy Girl
2.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Mau tahu bagaimana jadinya jika anak laki-laki yang nakal dan gadis muda yang nekat disatukan? Sepertinya kamu wajib banget menonton drama berjudul Bad Boy vs Crazy Girl (2022).

Drama garapan sutradara sutradara Emil Heradi dan Josephine L ini, sebenarnya diadaptasi dari novel karya Asriaci. Lalu Devano Danendra dan Megan Domani didapuk untuk memerankan dua karakter tadi.

Bad Boy vs Crazy Girl (2022) memang drama yang pas dengan anak muda, karena gaya storytelling dan visualnya ala-ala wattpad. Drama ini juga lebih menitik beratkan pada romansa dan persahabatan remaja. Meski cukup enjoyable untuk ditonton, ternyata ada beberapa catatan soal drama ini.

Mulai dari beberapa plot yang terlalu didramatisir hingga berbagai pesan positif yang terasa ambigu. Lalu bagaimana kenakalan Liam dan Kate selama mereka tinggal di sekolah asrama?

Buat kamu yang penasaran dengan ceritanya, jangan lupa untuk membaca sinopsis dan ulasan Bad Boy vs Crazy Girl (2022) di bawah ini ya!

Baca juga: Sinopsis & Review Dignitate (2020), Adaptasi Watpadd Populer

Sinopsis

Sinopsis

Kate (Megan Domani) dan Liam (Devano Danendra) bisa dikatakan anak paling nakal dan sulit diatur. Tapi jangan salah paham dulu, pasalnya mereka memiliki alasan dibalik perilaku menyebalkan ini.

Kate sudah sering diultimatum oleh kedua orang tuanya, karena mereka tidak menyukai kekasih sang putri. Sementara bagi Kate, sang kekasih adalah orang yang paling mengerti dan memahami perasaannya.

Semenjak sang kakak meninggal, orang tua Kate jauh lebih protektif padanya dan secara tidak langsung membuat Kate merasa diasingkan.

Sementara untuk Liam, pria yang memiliki passion di bidang musik ini memang sering ribut dengan kedua orang tuanya terutama sang ayah. Alasannya, karena ayah Liam selalu memaksanya untuk meninggalkan musik dan belajar soal bisnis.

Sang ayah ingin Liam menjadi seorang pebisnis hebat, agar semua orang bisa menghormatinya. Namun bagi Liam, ia tidak ingin jadi ekor sang ayah dan hanya ingin menjalani hidup sesuai keinginannya.

Sikap Liam dan Kate yang tidak terkendali ini, membuat keduanya dikirim ke sekolah asrama. Disanalah keduanya kembali bertemu untuk kedua kalinya, pasca kecelakaan beberapa hari sebelumnya.

Masuk ke sekolah asrama, baik Liam dan Kate sama-sama berusaha untuk kabur dari sekolah tersebut. Apalagi peraturan di sekolah ini sangat-sangat ketat, salah satunya adalah dilarangnya penggunaan ponsel.

Hal ini membuat keduanya uring-uringan, pasalnya Liam dan Kate tidak bisa menghubungi pacar masing-masing dan takut hubungan mereka berakhir. Pada awalnya, Liam dan Kate saling menjatuhkan satu sama lain. Rencana kabur yang mereka lakukan secara personal, malah berakhir dengan kegagalan.

Hingga saat pacar masing-masing mulai merajuk, Liam mengajak Kate untuk bekerjasama dengannya agar biasa dikeluarkan dari sekolah. Mengikuti rencana Liam, Kate mengumumkan bahwa ia akan membuat farewell party besar-besaran.

Beralasan akan pindah sekolah, Kate berhasil menyakinkan seluruh siswa disekolahnya untuk datang ke pesta tersebut. Sementara untuk mengelabui kepala sekolah dan seluruh staf, Kate menyamar sebagai sekretaris pemilik yayasan.

Berdalih acara pertunangan anak pemilik yayasan, ternyata kepala sekolah dan para staff malah ditinggalkan di sebuah klub malam. Pesta yang berjalan meriah itu tiba-tiba berakhir jadi bencana, ketika kebakaran tiba-tiba terjadi.

Bahkan ada dua siswi yang hampir menjadi korban, jika Kate dan Liam gagal menyelamatkan mereka. Hal ini membuat seluruh kebohongan Liam dan Kate terekspose, serta membuat seluruh siswa marah. Bahkan kawan-kawan dekat Liam dan Kate di sekolah, tidak mau berbicara dengan mereka.

Akibat kebodohannya ini, Liam dan Kate terpaksa mendapatkan pendidikan khusus di asrama. Sementara siswa lainnya dipulangkan dan mengikuti pembelajaran secara online. Namun kenakalan mereka tidak berakhir disini, karena Liam dan Kate berhasil kabur dari asrama.

Niatnya Liam dan Kate ingin bertemu dengan pacar masing-masing, tapi hasilnya malah membuat mereka patah hati. Berniat untuk healing, Liam dan Kate malah terdampar disebuah pulau antah berantah.

Namun dari sinilah keduanya memahami apa arti hidup, cinta dan keluarga yang sesungguhnya. Bahkan dari sini juga Kate dan Liam menyadari, bahwa ada cinta yang mereka rasakan pada satu sama lain. Tapi saat keduanya mulai berubah, Liam dan Kate malah akan dipindahkan ke sekolah baru oleh orang tua mereka.

Masih belum mendapatkan maaf dari para sahabatnya di asrama dan belum mengutarakan perasaan masing-masing. Kira-kira bagaimana cara Liam dan Kate untuk tetap bisa bersekolah di asrama?   

Terlalu Dramatis dan Mengejar Scene ala Wattpad

Terlalu Dramatis dan Mengejar Scene ala Wattpad

Bagi kamu yang sering membaca wattpad, pasti sudah tidak aneh dengan cerita kumpulan anak muda keren di sekolah. Premis satu ini memang populer banget, apalagi jika ditambahkan dengan bumbu romansa, kecemburuan hingga kenakalan remaja lainnya.

Hal ini juga bisa kamu lihat dan rasakan saat menonton Bad Boy vs Crazy Girl (2022). Salah satu yang paling mencolok adalah gaya busana Kate dan teman-temannya yang terlalu modis.

Berlatar di sekolah asrama yang ketat, bagaimana anak-anaknya bisa bebas memakai seragam dengan berbagai fashion item. Sebut saja choker hingga fishnet stocking. Bagi saya tim stylish, penulis hingga sutradara secara tidak langsung memberikan contoh kurang baik untuk anak muda.

Hal lain yang terasa kurang masuk akal, bagaimana bisa sekolah asrama memiliki petasan di gudang? Beralasan sebagai barang sitaan, rasanya agak mustahil petasan sebesar itu berhasil dibawa masuk ke asrama.

Gaya wattpad ini menjadi salah satu hal yang paling saya sayangkan, karena berujung membuat alurnya jadi melenceng dari premis utamanya. Vibes ala-ala wattpad juga terasa banget dari sinematografinya lho. Bagi saya, drama ini berusaha memberikan visualisasi dan tone warna yang ditampilkan.

Berbagai gambar yang ditampilkan sebenarnya cukup artistik, apalagi pemilihan warna terang memang terkesan youth dan aesthetic. Sayangnya ada beberapa waktu dubbing suara dan gerakan mulutnya terasa kurang pas.

Pesan Positif yang Terasa Ambigu

Pesan Positif yang Terasa Ambigu

Harus saya akui, bahwa Bad Boy vs Crazy Girl (2022) terasa sangat kosong. Drama ini seharusnya mengisahkan kenakalan anak muda dan cara mereka menemukan jati diri.

Dalam enam hingga tujuh episodenya, drama ini memang berisikan kenakalan hingga kegilaan Kate dan Liam. Barulah di episode delapan hingga akhir, ada tanda-tanda bahwa Kate dan Liam yang telah menemukan jati diri mereka.

Kalau ditanya soal pesan positif, saya tidak akan berbohong bahwa tidak banyak pesan positif yang didapat dari Bad Boy vs Crazy Girl (2022). Namun ada satu scene di episode sembilan, saat para siswa mendemo sekolah soal penggunaan gadget atau telepon genggam.

yi, asrama yang jadi tempat sekolah Liam dan Kate melarang penggunaan telepon genggam pada para siswanya. Para siswa melakukan demo dengan mengatakan “Kami pelajar bukan narapidana, ini sekolah bukan penjara”.

Mereka menuntut agar siswa diperbolehkan memakai telepon genggam dengan alasan bisa membantu pembelajar jadi lebih efektif. Tapi sepanjang drama ini berjalan, telepon genggam hanya digunakan untuk menghubungi pacar bukan belajar.

Pesan yang harusnya jadi hal positif, malah berakhir jadi blunder dan terasa membingungkan untuk saya. Sebenarnya ada banyak dialog-dialog yang seharusnya jadi hal positif, tapi berakhir jadi blunder.

Menurut saya, penulis cerita Dono Indarto kurang memperhatikan hal-hal kecil dan riset mendalam. Pasalnya, kehidupan asrama dan beberapa dialog yang ditampilkan justru terasa saling bertabrakan.

Tempat Kumpulnya Aktor Muda Indonesia

Tempat Kumpulnya Aktor Muda Indonesia

Meski dari alurnya ceritanya terasa seperti visualisasi wattpad, saya ingin memuji kualitas akting dari aktor muda Indonesia di drama ini. Untuk pasangan utamanya yaitu Devano Danendra dan Megan Domani, keduanya menampilkan akting yang luar biasa. Jujur saja, Megan Domani memang salah satu aktris muda Indonesia yang memiliki potensi akting yang luar biasa.

Sementara untuk Devano Danendra, ini pertama kalinya saya melihat aktingnya. Aktor muda ini terlihat cukup menjanjikan, pasalnya saya bisa melihat sang aktor berusaha menyatu dengan karakternya.

Ia juga memiliki pengendalian emosi dan ekspresi wajah yang pas dengan karakter Liam. Kualitas akting yang mumpuni juga datang dari tiga karakter pendukung yang jadi sahabat Kate.

Mereka adalah Zenia Zein yang memerankan Kate, Montserrat Gizelle yang memerankan Anna dan Grace Emmanuela sebagai Melody. Ketiganya memberikan development karakter yang pas dan sangat menyakinkan.

Mereka sama-sama kuat, tapi tidak terkesan ingin mencuri perhatian dari pasangan utama. Tapi yang paling mencuri perhatian saya adalah kehadiran Gabriella Ekaputri sebagai Laura.

Aktris cantik dan populer ini memang tampil luar biasa dan selalu bisa mencuri perhatian. Karakter Laura yang bawel, manis dan agak matre ini selalu bikin penonton fokus padanya.

Kalau soal akting, saya akui bahwa Gabriella memang sangat potensial. Kemistrinya dengan Devano Danendra juga terasa menggemaskan dan bikin penonton terhibur.

Inilah sinopsis dan ulasan singkat saya setelah menonton drama Bad Boy vs Crazy Girl (2022). Meski enjoyable untuk ditonton, sangat disayangkan drama ini terasa kosong.

Baik alur hingga dialognya, kurang bisa memberikan impact yang positif untuk anak muda yang menontonnya. Meski begitu, kualitas akting dan sinematografinya memang luar biasa.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram