bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Automata (2014), Robot Tanpa Protokol

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Automata
2.1
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Seorang penyelidik asuransi bagi produsen robot melakukan investigasi atas beberapa robot yang dianggap melanggar protokol.

Tapi kemudian justru dia dianggap sebagai pengkhianat dan diburu oleh pimpinan perusahaan. Dia harus mencari jalan untuk kembali kepada istrinya yang sedang hamil dan meluruskan kesalahpahaman masalah ini.

Automata adalah film sci-fi karya Gabe Ibanez yang dirilis oleh Millennium Entertainment secara terbatas pada 10 Oktober 2014.

Merupakan produksi bersama antara Spanyol dan Bulgaria, film dengan latar waktu masa depan yang dekat ini berusaha mengangkat kembali cerita tentang pemberontakan robot terhadap manusia.

Dengan kisah yang klise, apa yang hendak disampaikan oleh film ini? Simak review berikut untuk mengetahuinya lebih dalam.

Baca juga: 20 Film Sci-Fi Terbaik yang Sangat Seru dan Wajib Ditonton

Sinopsis

Sinopsis

Bumi, tahun 2044. Sudah 20 tahun silam umat manusia mengalami cobaan terbesar dalam sejarah. Badai radiasi sinar matahari telah memusnahkan 99% jumlah populasi manusia dan menyisakan segelintir saja yang hidup dalam kesengsaraan.

Untuk membantu kehidupan mereka, manusia menciptakan robot yang dijuluki Pilgrim. Namun selain itu, tidak ada teknologi lain yang berfungsi.

Jacq Vaucan melakukan investigasi atas laporan adanya robot yang memodifikasi diri sendiri. Robot tersebut sudah ditembak hancur oleh seorang polisi bernama Wallace. Setelah melakukan otopsi, mereka menemukan ada suku cadang yang hilang.

Jacq kemudian mencari sebuah robot yang dianggap telah mencuri suku cadang itu hingga ke luar kota. Setelah menemukannya di dekat kontainer, robot itu justru membakar dirinya sendiri.

Mereka melakukan otopsi terhadap robot itu dan menemukan sebuah baterai berbahan nuklir yang bisa membuat hidupnya lebih lama.

Mereka mencoba untuk menghidupkan robot itu dan berhasil. Tapi ketika Jacq melemparkan pertanyaan, robot itu justru membuat dirinya korslet dan terbakar lagi. Jacq membawa semua bukti itu kepada Robert, atasannya.

Dia berspekulasi ada seorang teknisi yang telah mengubah protokol robot-robot tersebut. Robert menolak spekulasi ini, tapi berjanji akan mengizinkannya pindah ke luar kota jika Jacq menemukan bukti.

Memang Jacq berkeinginan untuk hidup di luar kota yang dianggapnya lebih tenang, tapi ide ini tidak disukai oleh istrinya yang sedang mengandung. Meski akhirnya Rachel menyetujui ide suaminya.

Dalam investigasi yang dilakukan oleh Jacq dan Wallace, mereka menemukan Cleo, robot yang diduga dimodifikasi juga.

Wallace bilang ke Jacq bahwa dari pemilik Cleo mungkin mereka bisa menemukan teknisi tersebut. Wallace juga sempat marah ke Jacq tentang pembagian hasil penjualan baterai di pasar gelap.

Penelusuran Jacq membuatnya bertemu dengan Dr. Dupre yang menyatakan bahwa dia tidak mungkin mengubah protokol Cleo, robot ciptaannya, karena akan merusak CPU Cleo.

Jacq meninggalkan CPU dari robot yang terbakar dengan maksud Dupre bisa melakukan eksperimen dengannya. Dupre memanggil Jacq setelah menginstal CPU itu ke Cleo yang langsung bisa mereparasi dirinya sendiri.

Tapi sebelum pembicaraan mereka tuntas, Dupre dibunuh oleh tim yang diutus dari ROC, perusahaan pencipta robot dimana Jacq bekerja. Jacq berhasil melarikan diri dengan bantuan Cleo namun mereka mengalami kecelakaan di daerah berpasir.

Jacq terluka dan dibawa oleh Cleo menyeberangi gurun pasir bersama tiga robot lainnya. Meski tidak ada yang patuh kepadanya, setidaknya robot-robot itu menjaga Jacq tetap hidup dengan menyediakan makanan dan minuman.

Karena memikirkan kondisi istrinya, Jacq menghubungi Robert lewat penyeranta yang kemudian mengirim Wallace ke gurun.

Wallace mengancam Jacq dan menembak dua robot hingga mati. Jacq kemudian menembak Wallace dengan pistol suar dan rekan Wallace pergi dengan membawa baterai dari salah satu robot.

Pimpinan ROC mengungkapkan kepada Robert bahwa robot pertama yang dibuat tidak memiliki protokol seperti yang lainnya, dan robot itu hilang. Mereka juga bilang bahwa Jacq telah berpihak kepada robot.

Robert dipaksa ikut memburu Jacq karena mereka mengancam nyawa istri Jacq dan bayinya yang baru saja lahir. Jacq sendiri akhirnya bertemu dengan robot pertama tersebut yang memberikan berbagai alasan filosofis kepadanya.

Jacq akhirnya mengerti dan memberikan kepada robot itu baterai nuklir yang ada padanya. Lalu mereka membuat robot baru dengan baterai tersebut.

Sebagai gantinya, para robot memperbaiki sebuah mobil supaya Jacq bisa kembali ke kota. Namun di dalam perjalanan dia bertemu dengan Robert yang tergeletak di gurun dalam kondisi sekarat.

Menyadari bahaya mengancam para robot dan istrinya, Jacq kembali ke perbatasan untuk menyelamatkan mereka.

Berhasilkah Jacq menyelamatkan para robot agar bisa hidup bebas? Bisakah dia bertemu dengan istri dan bayi yang belum pernah dilihatnya? Simak terus keseruan film ini yang semakin menegangkan untuk menemukan semua jawabannya.

Ide Cerita Menarik dengan Eksekusi yang Buruk

Ide Cerita Menarik dengan Eksekusi yang Buruk

Automata membuka kisahnya dengan latar belakang yang dijelaskan panjang lebar lewat beberapa paragraf tulisan di layar.

Layaknya film-film sci-fi tentang masa depan yang suram pasca sebuah peristiwa besar yang menyapu banyak kehidupan di bumi, film ini sangat lengkap menyajikan latar belakangnya, sehingga tidak ada misteri lagi yang perlu dicari.

Karena memang bukan itu misteri yang akan kita saksikan, melainkan mengapa ada beberapa robot yang melanggar protokol. Ada hal yang perlu kita ketahui tentang protokol ini.

Terdiri dari dua saja, yaitu yang pertama tidak boleh menyakiti semua bentuk kehidupan dan yang kedua tidak boleh memodifikasi diri sendiri. Protokol nomor dua inilah yang menjadi misterinya.

Ide ini cukup menarik karena kita akan digiring kepada pencarian fakta bagaimana ini bisa terjadi. Prediksi yang diajukan oleh Jacq ialah ada teknisi, dengan julukan “clocksmith”, yang mengubah sistem pada beberapa robot.

Namun tidak dijelaskan secara detail dari mana Jacq bisa menyatakan adanya sosok clocksmith ini. Dan kemudian kita hanya mengikuti penelusuran Jacq dengan berbagai prasangkanya.

Entah kita merasa kecewa atau tercengang dengan fakta bahwa tidak ada sosok clocksmith pada akhirnya, melainkan hanya satu robot yang memiliki pemikiran sendiri dan mempengaruhi robot lainnya.

Jadi intinya, robot pertama itu berevolusi hingga memiliki keinginan sendiri. Namun cara dia mempengaruhi robot lain tidak ditampakkan secara detail, hanya tiba-tiba robot-robot lain berubah secara drastis.

Ada hal aneh lainnya tentang protokol robot ini. Disebutkan protokol pertama ialah mereka tidak boleh menyakiti semua bentuk kehidupan, terutama manusia.

Tapi kemudian Cleo yang diceritakan adalah robot yang bekerja di rumah bordil berkata bahwa dia “specialize in pleasure and pain”. Berdasarkan protokol pertama, bukankah seharusnya Cleo tidak boleh mengenal kosakata seputar “menyakiti”?

Selain itu Wallace sebagai polisi tidak jelas niatnya dalam kasus ini. Dia yang melaporkan adanya robot yang memodifikasi diri, dia pula yang menembaknya, dan dia juga ingin menjual suku cadang robot di pasar gelap.

Tapi semua ini dilaporkan secara terang-terangan kepada Jacq dan Robert. Cukup aneh ada polisi korup yang jujur dalam setiap niat dan tindakannya.

Kemudian ketika mengejar Jacq, pihak ROC menculik istri Jacq beserta bayinya dan dibawa dalam perburuan. Tindakan ini dilakukan tanpa alasan yang jelas.

Di dalam cerita, penculikan ini sebagai ancaman kepada Robert agar dia mau ikut mengejar Jacq, tapi tidak diceritakan adanya kedekatan antara Robert dan istri Jacq.

Rachel sendiri memiliki pemikiran yang mengundang pertanyaan saat dia bilang tidak mau pindah ke daerah pantai dan tetap ingin tinggal dan membesarkan anak mereka di kota yang bobrok itu.

Padahal sudah sangat jelas, tidak ada kebaikan yang bisa diandalkan dari kehidupan di kota. Mungkin lebih baik hidup menyendiri di tempat yang aman dan nyaman.

Dan hal yang paling absurd dalam cerita ialah bagaimana perusahaan yang memerintahkan salah satu karyawan penuh dedikasi untuk melakukan penyelidikan lalu menuduhnya berkhianat dan dalang semua modifikasi robot mereka.

Hal ini mungkin akan lebih masuk akal jika dibeberkan dalam beberapa adegan, bukan hanya dari satu adegan saja.

Tapi ada satu adegan yang ter-absurd dan menyembulkan pertanyaan tak terjawab, yaitu dua anak kecil yang membunuh Dupre di laboratoriumnya.

Jelas mereka pembunuh kiriman ROC, tapi tidak diceritakan sebelumnya, dan sesudahnya, tentang tim pembunuh yang terdiri dari anak kecil.

Penggambaran yang Indah tentang Masa Depan yang Muram

Penggambaran yang Indah Tentang Masa Depan yang Muram

Meski kita akan dibuat bingung dengan jalan cerita yang muram dan menuntut kita untuk berpikir keras, meski hasilnya mengecewakan, namun sisi sinematografi film dengan durasi 1 jam 49 menit ini cukup apik.

Penggambaran kehidupan masa depan umat manusia pasca peristiwa badai besar ditampilkan dalam skala yang tidak buruk, meski masih ada kesan murahan di sisi efek visualnya.

Setidaknya dari pencahayaan dan peletakan kamera sudah cukup menghadirkan kesan dramatis tentang kehidupan umat manusia yang nyaris punah.

Hanya sangat disayangkan, editing-nya cenderung kasar yang membuat perpindahan adegannya terlihat tidak mulus, terutama pada saat adegan action.

Sedikit banyak kita melihat film ini mengambil referensi untuk penggambaran masa depan dari dua film sci-fi legendaris, yaitu Blade Runner (1982) dan Mad Max (1979).

Teknologi masa depan yang terlihat kuno, seperti penggunaan penyeranta, sama seperti yang ditunjukkan di film Blade Runner. Dan gurun pasir yang luas nyaris serupa dengan yang ada di film Mad Max, hanya saja di sini pasirnya berwarna putih.

Terlalu Banyak Hal Klise

Terlalu Banyak Hal Klise

Selain dua film tadi sebagai referensi visual, ternyata ceritanya juga menghadirkan banyak hal klise yang sudah pernah ada di film-film lainnya.

Jika bercerita tentang robot dan keinginannya untuk hidup bebas, banyak film lain yang memiliki kualitas naskah lebih baik dari film ini. Contohnya I, Robot (2004) dan Chappie (2015).

Dan sudah jelas, pengaruh 4 film ini sangat terasa kental mewarnai Automata secara keseluruhan. Sehingga membuat kita akan selalu membanding-bandingkannya dengan film-film tersebut selama menontonnya.

Walhasil, Automata tidak bisa tampil dengan nilai orisinalitas yang tinggi. Banyaknya kesamaan dengan film sejenis membuat film ini akan mudah dilupakan sesaat setelah menontonnya. Mungkin yang teringat hanya visualisasi gurun pasir yang terpisah jurang di adegan terakhirnya.

Bagi fans Antonio Banderas, film ini bisa kalian pertimbangkan untuk masuk ke dalam watchlist. Apalagi film ini didukung oleh para pemeran terkenal lainnya, seperti Dylan McDermott, Melanie Griffith, dan Robert Foster.

Hanya sayangnya, karakter mereka tidak berperan banyak bagi cerita dan sedikit kurang jelas karena tidak banyak mendapat durasi adegan yang cukup.

Cocok bagi kalian yang suka memeras pikiran dan menyebar berbagai prediksi akan alur ceritanya, Automata bisa menemani waktu luang saat sendiri. Selamat menyaksikan!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram