bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review August Rush (2007), Musik dan Keajaiban

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
August Rush
4.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sebagai seorang anak yang sejak kecil tinggal di panti asuhan, Evan punya kepercayaan bahwa kedua orangtuanya di luar sana akan menemukan dia melalui musik. Anak lelaki itu meyakini bahwa mereka akan kembali bersama, mengikuti suara-suara.

Diperankan oleh Freddie Highmore, Keri Russell dan Jonathan Rhys Meyers, film August Rush merupakan salah satu film musikal terbaik yang bisa Anda nikmati. Karya sutradara Kirsten Sheridan ini wajib Anda saksikan sebab di dalamnya ada banyak keajaiban. Sebelum itu, tidak ada salahnya menyimak sinopsis dan review-nya di bawah ini lebih dulu. Lanjutkan membaca yuk!

Sinopsis

Sinopsis august rush

Seorang anak laki-laki bernama Evan Taylor (Freddie Highmore) berada di sebuah padang rumput yang luas. Sembari menikmati angin yang bertiup menggesek rerumputan hingga menciptakan suara-suara yang merdu dari alam, dia mengkhidmati dan menyatu dengan suasana. Sayang, orang-orang di tempatnya tumbuh, di sebuah panti asuhan khusus anak laki-laki, mencoba melarang Evan mendengarkan musik.

Namun, saat sendiri Evan merasa musik tumbuh dalam dirinya. Dia berandai-andai jika bisa belajar musik, mereka akan mendengar, kedua orangtuanya akan menyadari bahwa Evan adalah putra mereka lalu menemukannya.

Evan anak laki-laki yang jenius dalam bermusik. Suara-suara dari alam terdengar seperti alunan musik di telinganya. Kebiasaan ini membuat dia dianggap aneh oleh kawan-kawan di asrama, sehingga Evan kerap di-bully. Bagaimana pun Evan sangat percaya pada kekuatan musik, seperti orang-orang percaya pada sebuah cerita dongeng. Dia membayangkan bahwa hal-hal yang dia dengar berasal dari ayah dan ibunya.

Evan anak yang percaya bahwa suatu saat dia akan kembali bertemu dengan kedua orangtuanya, Lyla Novaceck (Keri Russell) dan Louis Connelly (Jonathan Rhys Meyers). Alur berjalan mundur ke sebelas tahun lalu dan menceritakan kehidupan kedua orangtua Evan saat dulu.

Lyla adalah seorang pemain cello profesional dan kerap tampil di berbagai pertunjukan bergengsi, sementara Louis merupakan vokalis band yang bebas. Kehidupan keduanya bagai langit dan bumi. Pada suatu malam keduanya bertemu di atap sebuah bangunan. Mereka sama-sama menikmati alunan gitar dan suara-suara yang terdengar lalu berciuman.

Mereka bersama semalaman dan terbangun pada pagi hari. Louis meminta Lyla untuk menemuinya, Lyla hanya tersenyum sembari bergegas pergi. Hari itu Keduanya harus sama-sama pergi sebab mereka punya acara; Lyla dengan sang ayah dan Louis dengan anggota band-nya.

Memiliki keyakinan yang kuat dan percaya kedua orangtuanya ada di luar sana, menginginkan dan merindukannya, Evan menolak diadopsi. Pada suatu pagi anak itu memutuskan pergi dari panti asuhan berjalan menyusuri jalan dengan salju tebal di kanan dan kiri.

Pertemuan singkat antara Lyla dan Louis rupanya meninggalkan kesan mendalam bagi keduanya. Hingga suatu hari Lyla menyadari dirinya tengah mengandung. Berbulan-bulan pun berlalu dan perutnya semakin membesar. Sementara itu, Louis yang belum mengetahui hal ini memutuskan berhenti dari band.

Suatu malam ketika Lyla bertengkar dengan sang ayah perihal pengasuhan bayi, wanita itu berlari ke arah jalan dan tertabrak. Sesaat setelah Lyla sadar, ayahnya memberi kabar bahwa bayi Lyla meninggal dunia.

Alur maju membawa cerita kembali pada Evan, yang kini berada di sebuah toko milik pria asing di tengah kota. Evan terus berjalan, mengikuti suara-suara yang dia dengar, mulai dari suara kereta, sirine polisi, suara bendera berkibar, baginya suara-suara itu seperti orchestra dan dia pemimpinnya. Saking menikmatinya, Evan kehilangan kartu nama Jeffries (Terrence Howard), pengelola panti asuhan yang dia tinggali.

Dalam keadaan bingung, seorang pengamen jalanan menarik perhatiannya. Dia menghampiri dan memberikan sejumlah uang. Sejurus kemudian keduanya menjadi akrab dan pengamen cilik yang bernama Arthur (Leon Thomas III) itu membawa Evan menemui Maxwell Wallace atau Wizard (Robin Williams).

Wizard adalah pengamen jalanan yang mengumpulkan anak-anak dengan bakat musik, untuk dia manfaatkan sebagai pengamen juga. Mereka tinggal di sebuah gedung pertunjukan yang tidak terpakai lagi. Di suatu pagi, saat yang lain masih tertidur, Evan memainkan sebuah gitar tapi dengan cara cukup unik. Nada-nada yang dia hasilkan sangat indah sehingga membuat Wizard dan anak-anak yang lain kaget sekaligus kagum.

Di sisi lain, Louis kini berprofesi sebagai pekerja dan tinggal di San Francisco. Dia berhenti bermain musik tapi masih menyimpan Lyla di hatinya. Di Chicago, Lyla menjalani hari barunya sebagai guru musik pengganti. Wanita ini pun memutuskan tidak lagi bermain cello. Trauma di masa lalu membuatnya terluka di dalam. Lalu, apakah Lyla dan Louis dapat kembali bersama? Apakah mereka bisa menemukan Evan?

Film Drama Musikal Menguras Emosi

Film Drama Musikal Menguras Emosi

August Rush  merupakan drama musikal dengan plot cerita yang emosional. Berkisah tentang seorang anak laki-laki penghuni panti asuhan yang punya mimpi dan keyakinan bertemu kedua orangtuanya suatu saat nanti. Dia tidak punya teman kecuali musik dan suara-suara alam. Dia meyakini musik dapat membawanya kembali kepada kedua orangtua.

Evan anak yang mandiri dan berhati lembut. Setiap menceritakan tentang keyakinannya bahwa suatu saat dia akan kembali bertemu dengan ayah dan ibu, anak itu berkaca-kaca dan menangis. Anda akan ikut terbawa perasaan dengan mudah ketika melihat wajahnya.

Perasaan terharu ketika menonton August Rush bukan hanya hadir ketika melihat Evan dan segala hal yang ada di dirinya. Anda juga akan terbawa perasaan, ikut merasakan rindu, sakit hati, cinta yang begitu dalam saat menyaksikan Lyla dan Louis. Dari sebuah pertemuan singkat dan tidak sengaja, mereka jatuh cinta hingga bertahun-tahun dan tidak bisa saling melupakannya.

Musik dan Keajaiban

Musik dan Keajaiban

Sebuah film, dengan kekuatan jalan ceritanya, seringkali berhasil menciptakan sebuah perasaan yang sulit dijelaskan. Menonton August Rush Anda akan merasakan hal semacam itu. Film musikal ini tidak memiliki banyak konflik yang rumit, tapi terasa istimewa di hati. Evan dan kecintaannya pada musik memperlihatkan bahwa keajaiban itu ada bagi mereka yang percaya.

Tanpa tahu harus menuju ke mana, Evan diceritakan hanya mengikuti suara-suara di sekitarnya. Hingga akhirnya dia berhasil tiba di sebuah kota besar. Satu-satunya hal yang dia percaya adalah suara-suara itu akan membawanya bertemu dengan kedua orangtua, suatu saat nanti. Melalui musik pula, Evan menyebar keajaiban bagi orang-orang sekitar; bagi Wizard, Hope dan lainnya.

Musik membawanya menjadi mahasiswa termuda sekaligus paling jenius. Dia dikagumi juga disegani. Bukan hanya itu, musik pada akhirnya menjadi tempat kembali bagi Lyla dan Louis. Mereka yang sudah meninggalkan musik selama sepuluh tahun lebih karena sebuah alasan sentimental, memutuskan untuk “pulang”, dengan alasan yang sama.

Perjalanan Menemukan Keluarga

Perjalanan Menemukan Keluarga

Sepanjang 114 menit, Anda akan mengikuti Evan, mengikuti mimpinya untuk bisa bertemu kembali bersama kedua orangtua. Perjalanan yang penuh emosi dalam film ini dijamin akan membuat Anda merinding bahkan menangis. Sejauh Evan pergi dan bermain musik, tujuannya hanya untuk bertemu kedua orangtuanya. Hinga suatu saat, keajaiban itu pun terjadi.

Plot cerita August Rush benar-benar disusun dengan sangat baik. Perjalanan seorang anak kecil bernama Evan yang penuh keajaiban, gejolak dan ambisi orang-orang dewasa di sekitarnya akan membuat hati Anda hangat saat menonton film ini. Bagaimana pun, sebuah keluarga pada akhirnya akan kembali bertemu, melalui cara yang rahasia, termasuk musik.

Menyaksikan August Rush dari menit awal hingga akhir, Anda akan dibuat terkesan dengan kekuatan jalan cerita, naskah, serta emosi yang ditampilkan tiap-tiap karakter. Penampilan Freddie Highmore, Keri Russell dan Jonathan Rhys Meyers sangat istimewa dan luar biasa mengaduk emosi. Jika tidak percaya Anda bisa menontonnya langsung melalui Netflix sekarang juga!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram