bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Ashfall, Upaya mencegah Erupsi Gunung

Ditulis oleh Siti Hasanah
Ashfall
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Di antara semua tema film, bencana alam adalah salah satu tema yang banyak digandrungi oleh para penikmat film. Gambaran kehancuran bumi akibat suatu bencana membawa ketegangan tersendiri saat menontonnya. Dalam film ini, sutradara Kim Byung seo dan Lee Hae Jun menampilkan bencana erupsi Gunung Baekdu sebagai latar utamanya. 

Kisahnya berputar pada upaya mencegah letusan yang lebih besar agar tidak melenyapkan negara-negara di Semenanjung Korea. Akan tetapi upaya tersebut mendapat penentangan dari berbagai pihak sebab berpotensi menimbulkan konflik bilateral.

Nah, untuk lebih lengkapnya, kami akan memaparkan kisah Ashfall dalam bentuk sinopsis dan ulasan singkat di bawah ini. 

Sinopsis

ashfall-1_

Korea sedang dilanda bencana. Di hari yang cerah itu, Gunung Api Baekdu yang berada di perbatasan Korea Selatan, Cina, dan Korea Utara memuntahkan lahar panas.

Letusan gunung api itu diawali dengan gempa berkekuatan dahsyat yang bahkan mampu meruntuhkan gedung tinggi di Korea Utara. Bencana erupsi Gunung Baekdu membuat Seoul dan kota lain di sekitarnya nyaris rata dengan tanah. 

Pemerintah mengadakan rapat darurat guna menanggulangi letusan susulan yang diperkirakan akan jauh lebih besar dari sebelumnya. Apabila itu terjadi, Korea dan negara tetangga lainnya akan lenyap.

Jeon Yoo Kyung (Jeon Hye Jin), Sekretaris Presiden, lantas menemui seorang pakar Geologi, Profesor Kang Bong Rae (Ma Dong Seok), yang sudah memperkirakan bencana erupsi gunung itu sejak lama.

Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Profesor Kang, letusan tersebut bisa dicegah dengan cara melubangi kaki Gunung Baekdu agar magma di dalamnya tidak termuntahkan. Namun, untuk melubangi Gunung tersebut diperlukan bom nuklir berkekuatan besar. Sialnya, hanya Korea utara yang mempunyai bom nuklir yang tepat untuk upaya pencegahan tersebut. 

Maka, pemerintah mengirimkan dua tim untuk pergi ke Korea Utara dengan misi membawa bom nuklir mereka. Kapten Jo In Chang (Ha Jung Woo) terpaksa meninggalkan Choi Jiyoung (Bae Suzy), istrinya yang sedang hamil tua demi menjalankan misi itu. 

Dia dan timnya harus menemukan Lee Joon Pyeong (Lee Byung Hoon), seorang mata-mata yang ditahan Korea Utara. Dia adalah satu-satunya orang yang tahu lokasi penyimpanan bom nuklir Korea Utara. 

Setelah bom nuklir didapatkan, Kapten Jo dan timnya harus membawa bom nuklir tersebut ke lokasi tambang untuk diledakkan. Tambang itu adalah titik yang paling tepat untuk melubangi Gunung Baekdu dan mencegah letusan magmanya. 

Sialnya, misi tersebut diketahui oleh Amerika. Dalam proses mencari bom nuklir itu, Kapten Jo dan tim diserang oleh pasukan Amerika itu. Sebagian besar anggota tim tewas dan hanya menyisakan Kapten Jo, Sersan Min dan Lee Joon Pyeong.

Rupanya Amerika tidak setuju dengan rencana Korea Selatan menggunakan nuklir untuk mencegah erupsi sehingga mereka berusaha menggagalkannya. 

Di sisi lain, Lee Joon Pyeong juga punya agenda khusus dengan bom nuklir itu. Dia akan mencuri dan menyerahkannya kepada mafia Cina sebagai penebusan putrinya yang disandera oleh mereka. 

Film Disaster Dengan Kualitas CGI Jempolan 

ashfall-2_

Ashfall memang bukanlah film pertama yang mengusung tema bencana sebagai latarnya. Tahun-tahun sebelumnya, ada film dengan tema serupa yang telah lebih dulu populer. Sebut saja film The Day After Tomorrow (2004), 2012 (2009), Deep Impact (1998), Armageddon (1998), atau film Indonesia, Bangkit (2016). 

Film-film tersebut menampilkan kekacauan yang diakibatkan oleh bencana dan membuat manusia dicekam ketakutan yang luar biasa. Akan tetapi dalam hal ini, Ashfall tampil dengan kisah yang cukup berbeda. 

Duo sutradara Kim Byung Seo dan Lee Hae Jun membuat sebuah suasana bencana yang sangat mengerikan. Kamu bisa melihat betapa menegangkannya adegan Jiyoung (Bae Suzy) terjebak dalam mobil saat gelombang tsunami yang sangat tinggi menyeretnya.

Lihat pula adegan saat Kapten Jo In Chang mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat demi melarikan diri dari tanah yang amblas.

Banyak lagi adegan-adegan lain yang menggambarkan kengerian gempa bumi dan erupsi gunung di film ini. Semua gambaran itu terlihat nyata dan tampak smooth. Tidak bisa dibayangkan jika efek CGI yang menampilkan bencana-bencana tersebut dibuat asal-asalan. Ashfall mungkin hanya akan menjadi bahan ejekan saja di forum online

Elemen visual yang ditampilkan dalam CGI ini adalah bagian yang patut diacungi jempol. Dexter Studios memang andal menggarap bagian ini dengan baik sehingga tidak terlihat real di layar kaca.

Keapikan CGI yang digarap oleh rumah produksi ini bisa kita lihat juga dalam film Along with The Gods dimana Ha Jung Woo menjadi salah satu pemerannya. 

Ada Komedi di dalam Tragedi

ashfall-3_

Rasanya tidak bisa habis pikir bahwa Lee Hae Jun dan Kim Byung Seo menulis naskah dengan muatan komedi di dalamnya dengan porsi yang pas. Ini menjadi bagian yang seru dari Ashfall. Terkadang, dialog para pemain terdengar satir, namun ada kalanya terdengar konyol dan membuat kita ingin tertawa lebar. 

Ini bisa kita temukan dalam interaksi antara Ha Jung Woo dan Lee Byung Hoon. Protagonis kita ini menampilkan bromance dengan cara yang unik.

Dua-duanya tampak saling membenci, tapi di sisi lain memperlihatkan kedekatan emosi yang erat. Tidak jarang mereka baku hantam, tembak-tembakan, dan saling menyudutkan. Tapi, toh akhirnya mereka rukun dengan caranya sendiri. 

Muatan komedi dari interaksi kedua aktor ini membuat film Ashfall jadi lebih menarik. Ketegangan memang terasa selama 128 menit penayangannya. Akan tetapi dalam durasi tersebut, sering kita temukan celetukan-celetukan dialog Lee Byung Hoon atau tingkah lugu nan naif Ha Jung Woo yang membuat kita tertawa. 

Dramatis di Akhir Kisah 

ashfall-4_

Ashfall dikategorikan sebagai film disaster dengan level kengerian dan ketegangan yang tidak main-main. Angkat topi untuk sutradara Lee Hae Jun dan Kim Byung Seo! Mereka menyuguhkan satu tontonan dengan elemen-elemen yang memuaskan. 

Apalagi dari segi cerita, dua sutradara yang juga terjun langsung menulis naskahnya ini memasukkan adegan dramatis yang membuat mata berkaca-kaca.

Ini terlihat dari kisah Lee Joon Pyeon dengan putrinya, Soon Ok (Kim Si A). Rupanya diam-diam, agen mata-mata terlatih Korea itu menyusun strategi demi menyelamatkan putrinya yang belum pernah ditemuinya secara langsung. 

Adegan lebih emosional tampak saat Lee Joon Pyeong mengorbankan diri membawa bom nuklir ke dasar tambang. Rencana awalnya tidak begitu. Seharusnya bom nuklir itu dibawa dengan menggunakan lift barang. Akan tetapi lift tersebut macet dan tidak bisa digerakkan. Satu-satunya jalan adalah harus dibawa oleh salah satu dari mereka. 

Lee Joon Pyeong memutuskan dirinyalah yang akan turun ke dasar tambang dengan nuklir yang aktif dan siap meledak. Tapi sebagai gantinya, dia ingin putrinya Soon Ok dirawat oleh Kapten Jo. Adegan ini singkat tapi bikin mata basah. Aksi heroik Lee Joon Pyeong dapat menyelamatkan negara-negara di Semenanjung Korea. 

Jadi, apakah Ashfall layak ditonton? Menurut saya pribadi, film ini menawarkan banyak aspek menarik yang bisa dinikmati. Memang ada banyak tensi, rasa haru, dan emosi dalam film ini, tapi semuanya disajikan dengan porsi yang pas. Menontonnya jadi tidak merasa rugi. 

Dilihat dari jajaran pemain yang digaet dalam film ini, nama-nama besar seperti Ha Jung Woo, Lee Byung Hoon, Ma Dong Seok, Suzy sampai aktris cilik Kim Si A pasti bikin tertarik. Nama-nama tersebut punya pengaruh kuat di setiap film yang dibintanginya. Masa sih kamu mau melewatkannya? 

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram