bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film As Good as It Gets (1997)

Ditulis oleh Siti Hasanah
As Good As It Gets
4.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Pasca penayangan film Joker di beberapa tahun silam, isu kesehatan mental mulai marak diserukan. Kalau di film Joker, isu kesehatan mental dikemas secara kelam. Bagaimana jadinya kalau masalah mental dikemas dalam cerita yang lucu dan segar? Di tahun 1997, James L. Brooks menahkodai film As Good as It Gets.

Film ini dibintangi aktor legendaris Jack Nicholson – yang sebelumnya sudah terkenal dengan film lawas lainnya seperti One Flew Over the Cuckoo’s Nest (1975), The Shining (1980), dan Batman (1989). Dikenal sebagai aktor yang memiliki spesialisasi memerankan karakter neurotic, kali ini Nicholson memerankan novelis pengidap OCD akut.

Untuk mengenal lebih jauh tentang karakter Nicholson sebagai Melvin Udall beserta kisah romantis uniknya, ini dia sinopsis dan ulasan lengkapnya!

Sinopsis

as good as it gets-6_

Di kisahkan seorang novelis sukses bernama Melvin Udall yang tinggal di salah satu apartemen di New York. Udall seorang dengan pengidap Obsesive Compulsive Disorder (OCD), dimana penderitanya harus melakukan tindakan yang bersifat obsesif dan berulang-ulang agar terhindar dari kecemasan atau ketakutan.

Karena sifatnya yang obsesif ini, Melvin menjadi sosok yang egois, sangat terobsesi dengan hal rapi juga bersih, bahkan cenderung menyebalkan bagi lingkungan sekitarnya. Suatu ketika, Melvin harus pindah ke apartemen baru, dan ternyata lingkungannya tidak sesuai dengan hal yang dia harapkan.

Mulai dari kehadiran anjing dari tetangganya bernama Simon – yakni seorang seniman sekaligus seorang gay, kehadiran keduanya dianggap bukan hal yang menyenangkan bagi Melvin. Sikapnya yang rasis, seksis, homophobic, dan seringkali menghina fisik membuat dirinya sendiri merasa terganggu dengan lingkungan apartemen barunya.

Pada awal film, seluruh scene akan memperlihatkan keseharian Melvin yang memiliki perilaku obsesif, mulai dari sabun batang yang digunakan sekali bilas, berjalan kaki menghindari trotoar retak, dan selalu pergi ke tempat makan yang sama sembari membawa alat makan sendiri. Di restoran ini lah Melvin merasa dimengerti oleh seorang pelayan bernama Carol.

Semua keseharian tampak sama dan membuat Melvin nyaman, hingga suatu hari Simon dirampok dan dia harus dilarikan ke rumah sakit. Kekasih Simon meminta Melvin untuk mengurus Verdell – anjing Simon dirawat olehnya. Melvin tidak suka harinya diganggu oleh Verdell, terlebih dia tidak suka ada orang atau hewan datang ke kediamannya.

Seiring berjalan waktu, Melvin mulai luluh dan terbiasa dengan kehadiran Verdell. Walaupun kehadiran Verdell membuat kebiasaannya perlahan berubah, salah satunya dimulai saat Melvin harus pindah tempat duduk agar bisa mengawasi Verdell yang tidak bisa masuk ke dalam restoran.

Empati Melvin perlahan naik, setelah luluh dengan Verdell, suatu hari Carol terpaksa harus keluar kerja karena ingin dekat dengan anaknya yang memiliki asma dan alergi akut. Keluarnya Carol membuat hari-hari Melvin mengalami perubahan lagi. Tidak ingin kehilangan pola hidup lainnya, Melvin pun berusaha mengembalikan Carol ke restoran tersebut.

Belum lagi, selepas Simon kembali pulih dari rumah sakit, Simon ingin meminta Verdell kembali – di saat Melvin sudah nyaman hidup dengan Verdell. Jatuh bangun Melvin untuk mempertahankan kebiasaannya tersebut justru membuat rasa empatinya yang dulu sangat keras bahkan nol besar, menjadi lebih lunak.

Terlebih, usaha jatuh bangunnya Melvin kepada Carol justru menyadarinya jika Melvin sebenarnya punya hati dengan Carol si pelayan restoran. Lalu apa yang akan Melvin lakukan untuk menghadapi gangguan OCD nya dan siasatnya untuk mengembalikan semuanya seperti sedia kala? Lalu apakah Melvin bisa mengungkapkan perasaan sebenarnya kepada Carol?

Potret Lika-Liku Seseorang Dengan Gangguan Mental

as good as it gets-2_

Walaupun isu gangguan mental sebelumnya digembar-gemborkan pada film Joker karya Todd Philips, sebenarnya di tahun 90an isu ini sudah pernah terang-terangan dibahas. Baik itu dari karya Martin Scorsese di film The Aviator, Black Swan karya Darren Aronofsky, dan masih banyak lagi. Namun, jika biasanya gangguan mental hanya sebagai pemanis cerita saja.

Sementara itu, di As Good as It Gets, karakter Melvin Udall sebagai pengidap OCD menjadi kekuatan ceritanya. Bagaimana karakter utama dan karakter pembantu bisa berdamai dengan kebiasaan satu ini. Tentu bukan hal mudah bagi pengidap serta lingkungan untuk bisa berdamai dengan gangguan OCD satu ini.

Uniknya, latar belakang yang serius ini bisa dikemas secara menarik, bahkan kocak untuk disimak. Setiap kebiasaan Melvin yang tidak lazim bagi orang normal ini justru menarik dan nampak realistis. Maksud realistis di sini, bisa jadi sering dialami oleh orang-orang yang juga mengidap OCD. Walaupun OCD yang diidap bisa berbeda dengan karakter Melvin ini.

Perkembangan Karakter yang Rapi Sekaligus Mengetuk Hati

as good as it gets-3_

Di awal cerita, penonton akan dibuat kesal sekaligus tergelitik dengan sikap Melvin yang tega membuang Verdell ke tempat sampah. Kemudian Melvin merasa terganggu dengan kehadiran Simon dan menghina Simon – yang seorang gay. Lalu sikap seksis dan banyak menuntut kepada Carol saat makan ke restoran langganannya.

Namun siapa yang menyangka, sepanjang cerita, karakter Melvin ini menjadi karakter yang membikin geregetan. Melvin perlahan menjadi orang yang tidak sesumbar akan kebaikannya membantu Carol secara tulus – di mana awalnya ia hanya ingin Carol kembali bekerja dan melayaninya. Kemudian secara tulus membantu Simon yang bangkrut pasca kerampokan.

Perkembangan karakter Melvin ini terbilang sangat mulus dan menyenangkan. Dari seorang novelis kejam dan keras kepala, empatinya diuji hingga pada akhirnya menjadi sosok yang manis dan tulus bagi orang sekitarnya. Bahkan hingga film selesai, karakter Melvin ini sangat berkesan di hati penonton.

Memberi Pesan Optimistis Bagi Pengidap OCD

as good as it gets-4_

Terlepas film ini mengungkap kisah seorang Melvin yang mengidap OCD, film ini juga memberi pesan positif bagi yang sedang mengalami hal yang sama dengan Melvin. Berharap sembuh atau memaksakan lingkungan untuk mengerti kondisi satu ini rasanya memang tidak mungkin, namun bukan berarti mustahil untuk hidup berdampingan dengan OCD.

Perkembangan karakter Melvin yang tadinya kukuh dengan kebiasaannya, egois, dan berhati keras perlahan melunak. Pada akhirnya berubah karena keadaan terasa sangat mulus. Perasaan Melvin melunak bukan tanpa alasan, karena akhirnya Melvin menyadari dia tidak bisa hidup sendiri. Dia pun terdorong untuk menjadi baik demi orang yang dia sayangi.

Semuanya Melvin lakukan untuk menjadi baik dimulai perlahan-lahan, dari rajin meminum obatnya kembali walaupun minum obat bukanlah hal yang dia suka. Kemudian menjadi lebih ekspresif dengan perasaannya, dan tentunya membuka diri untuk bisa lebih komunikatif dengan menerima Simon menjadi roommate-nya.

Cerita Romansa Unik

as good as it gets-5_

Bagi pecinta film drama komedi romantis, mungkin sesekali bisa lirik film satu ini. Mungkin pengalaman menonton drama komedi romantis akan terasa berbeda dengan rom-kom pada umumnya. Mungkin drama komedi yang disuguhkan As Good as It Gets tidak memiliki karakter utama yang good looking, romantis cliché, atau elemen rom-kom umumnya.

Namun di sini, kesan romantis yang disuguhkan diperlihatkan secara perlahan. Tidak terasa terburu-buru, bahkan cenderung bikin geregetan. Seluruh elemen romantis yang disuguhkan di sini ada di dialog yang dibuat oleh Melvin – sebagai karakter utama untuk Carol. Bahkan bisa dikatakan, film ini menunjukkan performa terbaik seorang Jack Nicholson.

Itu dia ulasan lengkap dari As Good as It Gets, siapa sangka ya? Isu mental health seperti OCD ini bisa dikemas secara cerdas dan menghibur. Film ini bisa menjadi tontonan segar akhir pekan.

Bagi kamu yang juga fans Jack Nicholson, film ini bisa menjadi referensi tontonan kamu. Apalagi kalau sedang mencari film rom-kom dengan cerita yang unik! Tertarik untuk menonton film satu ini?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram