showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film Anna and the Apocalypse (2017)

Ditulis oleh Aditya Putra
Anna and the Apocalypse
3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Film dan serial bertema zombie masih menjadi unsur yang terus diangkat dari waktu ke waktu. Walau formula tersebut terbilang cukup usang dan terlalu repetitif tapi nggak menyurutkan para sineas untuk menggunakannya. Sebut saja film macam Resident Evil yang dibuatkan sekuelnya atau serial seperti The Walking Dead yang sudah sampai season kesepuluh sejauh ini.

Tema zombie sering diotak-atik oleh sejumlah sineas dengan kemasan berbeda-beda. Ada yang memadukannya dengan drama bahkan yang paling kontras adalah dengan komedi yang bertolak belakang dengan rasa ngeri. Anna and the Apocalypse pun muncul dengan kemasan berbeda bahkan bisa dibilang paling nyentrik. Ini dia sinopsis dan review Anna and the Apocalypse.

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 2017
  • Genre: Horror, Comedy, Musical
  • Produksi: Blazing Griffin, Parkhouse Pictures, Constellation Creatives, Creative Scotland
  • Sutradara: John McPhail
  • Pemain: Ella Hunt, Malcolm Cumming, Sarah Swire, Christopher Leveaux, Marli Siu, Ben Wiggins

Di Little Haven, Wales, Anna Shepherd adalah seorang remaja yang akan segera lulus dari SMA. Dia memutuskan untuk mengambil rehat dalam studinya selama setahun dan bepergian ke Australia. Hal itu nggak disetujui Tony, sang ayah. Keputusan Anna itu membuatnya nggak seserius teman-teman seangkatannya yang ingin melanjutkan pendidikan atau langsung bekerja.

Anna bermasalah dengan pasangan cinta semalamnya, Nick. Teman-teman sekolah Anna punya masalah berbeda-beda. John diam-diam menyukai Anna. Chris yang doyan membuat film kesulitan di bidang akademik. Steph berupaya mencari keadilan karena baginya kepala sekolah, Mr. Savage adalah seorang diktator.

Acara malam Natal sekolah diadakan. Lisa, pacar dari Chris tampil, sementara Anna harus bekerja bersama temannya John di sebuah tempat bowling. Setelah acara selesai, Chris bersama Steph membuat film yang mendokumentasikan kegiatan Lisa membantu tunawisma. Di malam yang sama, Tony, Savage dan nenek dari Chris terjebak di sekolah karena sebuah virus mulai menginfeksi orang-orang dan mengubah mereka menjadi zombie.

Bekerja di tempat yang sama membuat Anna dan John memiliki kedekatan. Pada pagi hari, Anna dan John pergi bersama ke sekolah. Mereka melihat keanehan di sekitar. Orang-orang mulai berperilaku aneh mulai dari gaya berjalan sampai penampilan. Di taman, mereka bertemu dengan seorang zombie yang menyerang. Anna menghabisi zombie itu menggunakan jungkat-jungkit.

Merasa terlalu berbahaya untuk pulang ke rumah maupun pergi ke sekolah, Anna dan John memutuskan untuk pergi ke tempat bowling. Di sana mereka bertemu Steph dan Chris yang sedang bersembunyi dari zombie. Steph mendengar kabar bahwa akan ada evakuasi yang dilakukan anggota militer ke sekolah, mereka pun memutuskan untuk pergi ke sekolah ketika keadaan mulai aman.

Anna dan Steph kedatangan petugas kebersihan tempat bowling yang ternyata sudah berubah menjadi zombie. Steph membunuhnya tapi ternyata ada kelompok zombie yang berusaha masuk ke dalam tempat bowling. Anna, Steph, Chris dan John berhasil menghabisi kelompok zombie itu. Mereka menyadari bahwa upaya untuk kembali pada orang-orang tersayang akan menjadi sulit.

Pada keesokan harinya, Anna, Steph, Chris dan John menemukan bahwa para anggota militer yang melakukan evakuasi sudah menjadi zombie. Mereka memutuskan pergi ke sekolah untuk mengetahui orang-orang tersayang mereka apakah masih hidup. Di perjalanan, mereka bertemu Nick dan teman-temannya yang menikmati membunuh para zombie.

Nick dan teman-temannya bergabung dengan Anna, Steph, Chris dan John. Anna mengatakan pada John bahwa rencananya ke Australia nggak akan berubah walau keadaan sekarang memburuk. Di perjalanan menuju sekolah, Anna, Chris, Steph, John, Nick beserta teman-temannya harus menghadapi serangan para zombie.

Mereka berhasil kabur tapi John yang tergigit memilih mengorbankan diri agar Anna dan teman-temannya bisa kabur. Sementara itu, teman-teman Nick dihabisi oleh zombie. Anna, Steph, Chris dan Nick sampai di sekolah dan menemukan zombie berhasil menerobos masuk. Anna berhasil menemukan Savage yang menyatakan bahwa Tony sudah tergigit oleh zombie.

Savage bilang kalau Tony juga sempat meminta Savage untuk membunuhnya. Anna dan teman-temannya berpencar untuk mencari keluarga mereka sedangkan Steph mencari kendaraan yang bisa digunakan untuk melarikan diri. Berhasilkah Anna dan teman-temannya menyelamatkan diri dan keluarga mereka?

Menggabungkan Berbagai Jenis Genre

Keunikan Anna and the Apocalypse adalah keberaniannya menggabungkan berbagai jenis genre. Horror, musikal dan komedi digabungkan menjadi satu dalam durasi terbilang pendek yaitu 98 menit. Eksperimen yang berani membuat film ini menjadi salah satu film yang ambisius tanpa menghilangkan tujuan utamanya yaitu hiburan.

Dari segi komposisi, unsur horror, musikal dan komedi dikemas secara merata. Kita akan disuguhi adegan mengerikan didatangi atau dikejar zombie, kemudian membunuhnya dengan alat yang nggak lazim. Di adegan lain, para pemeran akan menyanyikan lagu yang sesuai dengan mood dalam cerita.

Kalau biasanya melihat film tentang zombie akan digempur secara intens dengan rasa tegang, film ini memberi sensasi lain. Ada komedi yang membuat suasana lebih menyegarkan. Ada juga adegan musikal yang terkesan random tapi cukup memberikan hiburan. Walau terkesan nggak serius, tapi film ini ditata sedemikian rupa agar unsur-unsur yang ada nggak terlalu dominan dibandingkan yang lain.

Baca juga: Film Zombie Terseram yang Bakal Membuat Kamu Ngeri

Unsur Musikal yang Digarap Serius

Kesan horror dari film bertema zombie ditampilkan di Anna and the Apocalypse sebagaimana film dengan tema sejenis. Sementara unsur komedi dikemas dengan komedi khas British yang lebih banyak menekankan pada dialog. Unsur lainnya yaitu musikal perlu mendapat perhatian khusus karena digarap secara serius.

Di film ini, bukan hanya pemeran-pemerannya yang menyanyikan lagu melainkan mereka juga menunjukkan koreografi yang tertata. Adegan-adegan musikal itu malah terlihat menjadi sebuah pertunjukkan sendiri. Mungkin bagi yang kurang menyukai film musikal akan sedikit terganggu karena kemunculannya yang nggak bisa ditebak.

Kejutan seperti itu akan terasa lain kalau kamu adalah penggemar netral yang terbuka pada hiburan jenis apapun. Unsur musikal yang ada di film ini bisa menjadi daya tarik tersendiri karena kamu akan sulit menemukan yang seperti ini di film lain. Bisa jadi film ini akan menjadi pengalaman pertama kamu menonton film horror yang dibumbui unsur musikal.

Dari segi visual, adegan musikal bisa digarap dengan menarik. Kekurangannya ada di lagunya. Nyaris nggak ada lagu yang akan mudah diingat padahal lagu yang catchy seperti menjadi keharusan bagi film musikal. Sebagian besar penonton hanya mengingat lagu berjudul Hollywood Ending yang benar-benar meninggalkan memori tersendiri.

Pendalaman Cerita

Dengan menggabungkan berbagai genre ke dalam satu film, Anna and the Apocalypse menyisakan sedikit kekurangan. Kekurangan itu adalah dari segi cerita yang kurang pendalaman. Padahal dari segi chemistry, para pemainnya berhasil menampilkan kerja sama yang baik. Satu per satu karakter yang hilang karena terinfeksi virus kurang berhasil mengundang simpati.

Mungkin karena dimaksudkan untuk mengangkat unsur komedi, kehilangan satu karakter nggak membuat kita benar-benar merasa kehilangan. Begitu juga dengan tingkah para karakter yang konyol di saat-saat genting. Sang sutradara, John McPhail, sepertinya memang mamfokuskan film ini menjadi hiburan ringan, sehingga pendalaman cerita hanya digali secukupnya.

Anna and the Apocalypse merupakan sebuah film ambisius dengan menggabungkan horror, komedi dan musikal. Bagi yang menyukai film musikal, nggak ada salahnya memasukkan film ini ke daftar list to watch kamu. Setelah itu, kamu bisa membagikan pengalamanmu ke pembaca di kolom komentar, teman-teman!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram