Sinopsis & Review Anime Child of Kamiari Month (2021)

Ditulis oleh Mutiara Dwi C.K.
Child of Kamiari Month
1.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Child of Kamiari Month atau yang dalam bahasa Jepang dikenal dengan 神在月のこども (Kamiarizuki no Kodomo) adalah film anime yang dirilis pada 8 Oktober 2021. Film ini diproduksi oleh Liden Films dan disutradarai oleh Takana Shirai. 

Ceritanya fokus pada kisah seorang gadis berusia 12 tahun bernama Kanna Hayama. Kanna kehilangan ibunya, sehingga membuat ia tidak bisa melakukan hal yang paling disukainya: ‘berlari’. Kanna adalah seorang anak yang lahir dari keturunan Dewa yang mempunyai tugas untuk mengirimkan persembahan dari seluruh Jepang ke pertemuan para Dewa di Izumo.

Dengan tujuan untuk bisa bertemu kembali dengan ibunya, Kanna berusaha untuk menyelesaikan tugas dewa Idaten. Lalu, bagaimanakah perjuangan Kanna menyelesaikan tugas tersebut? Berikut ini Bacaterus akan mengulas sinopsis dan review film Child of Kamiari Month.

Sinopsis

sinopsis_

Kanna Hayama adalah seorang gadis berusia 12 tahun yang tinggal di Tokyo dan menyukai olahraga ‘berlari’. Suatu ketika ia bermimpi kilas balik mendiang ibunya, Yayoi Hayama yang mengajarinya berlari cepat. Namun, setelah ibunya meninggal, Kanna kehilangan motivasi berlari. Bahkan ketika ada latihan  berlari untuk lomba marathon, Kanna merasa gemetar dan tidak bisa melanjutkan latihan tersebut.

Sepulang sekolah, Kanna mampir ke kandang kelinci yang ada di sekolahnya dan merawat kelinci putih yang dipanggilnya ‘Shiro’. Lalu, Kanna dan Miki pulang bersama dan mampir ke Kuil Ushijima terdekat sebelum akhirnya mereka berpisah. Kanna kembali ke apartemennya dan masih merasa kebingungan dengan kematian ibunya, meski pun ia berusaha untuk tegar menghadapi hal tersebut.

Keesokan harinya ketika perlombaan maraton diadakan, Norimasa, ayahnya Kanna datang untuk memberikan semangat. Sempat merasa ragu mengikuti perlombaan, tapi Kanna mulai tersadar dan mulai mengikuti marathon. Meski pun pada akhirnya Kanna tidak bisa menyelesaikan perlombaan dan melarikan diri ke kuil Ushijima.

Di tengah hujan lebat, ia menangis di kuil tersebut sambil memungut dan menggunakan gelang milik ibunya. Tiba-tiba, waktu berjalan sangat lambat dan terkejut karena melihat sapi hitam besar dan muncul iblis yang hendak mencuri gelang milik ibunya. Di saat itu, muncul Shiro yang melindungi Kanna, dan yang lebih mengejutkan lagi Shiro bisa berbicara.

Shiro lalu menjelaskan asal usul dirinya yang merupakan utusan dewa untuk melindungi Kanna dan menjalankan tugas untuk mengumpulkan ‘chiso’ untuk persembahan para dewa yang akan berkumpul di Kuil Izumo yang terletak di Shimane.

Festival untuk merayakan panen tahunan tersebut dikenal sebagai ‘Kannazuki’ dalam kalender Lunar atau dikenal juga dengan ‘Kamiarizuki’ oleh orang-orang Izumo.

Shiro menjelaskan kalau Kanna adalah keturunan dewa karena ibunya, Yayoi, adalah seorang Idaten yang dulunya menjalankan tugas untuk mengumpulkan chiso untuk persembahan tersebut. Kanna merasa kebingungan, kemudian Shiro mengatakan, kalau Kanna menjalankan tugas tersebut, maka ia bisa bertemu kembali dengan ibunya di kuil Izumo sebagai seorang keturunan Idaten.

Shiro mendesak Kanna untuk melakukan tugas tersebut karena waktunya sudah hampir dekat. Mereka harus mengumpulkan persembahan dan mengirimkannya ke kuil Izumo pada pukul 7 malam. Meski pun Kanna merasa hal tersebut mustahil, tapi Shiro menjelaskan kalau saat ini waktu sedang berjalan lambat karena Kanna memakai gelang mendiang ibunya.

Perjalanan mengumpulkan chiso pun dimulai. Meski pun pada awalnya mudah tapi Shiro berkali-kali mengingatkan kalau ia harus menjaga baik-baik semua persembahan tersebut. Di tengah perjalanan, Yusha, iblis yang sebelumnya menyerang Kanna, mencegat perjalanan mereka.

Lalu, Yusha menantang Kanna untuk lomba lari. Shiro kembali menjelaskan kalau Yusha adalah keturunan iblis yang memiliki dendam turun temurun kepada Idaten.

Kanna menerima tantangan dari Yusha dan berakhir kalah dan mengembalikan chiso kepada Kanna. Tapi kemudian Yasha menemani perjalanan Kanna dan Shiro dengan maksud mengadakan perlombaan ulang di hadapan para dewa nanti agar lebih valid.

Mereka pun melanjutkan perjalanan dan sampai di kuil Suwa-taisha, di Nagano. Kemudian mereka disambut oleh dewa naga, Ryuujin, yang tidak mau memberikan chiso miliknya. Tapi malah memberikan tes untuk Kanna agar bisa mendapatkan chiso tersebut.

Namun, Kanna gagal menghadapi ujian yang diberikan oleh Ryuujin. Kemudian, Ryuujin menanyakan alasan utama Kanna melakukan tugas tersebut dan berhasil meyakinkan dirinya, sehingga Kanna mendapatkan chiso dari Ryuujin. Kanna, Shiro dan Yusha kembali melanjutkan perjalanan dan berhasil mengumpulkan chiso terakhir dari Dewa Ebisu.

Setelah lelah mengumpulkan semua chiso, mereka bertiga istirahat sejenak sebelum kembali melanjutkan perjalanan menuju kuil Izumo. Kanna kembali memimpikan kematian ibunya setelah kalah di perlombaan marathon dan menyalahkan dirinya sendiri. Saat tersadar, Kanna mendengar suara ibunya yang memanggil dirinya.

Lalu Kanna mencari-cari sumber suara tersebut dan kembali bertemu dengan ibunya. Yasha dan Shiro mencari-cari Kanna karena khawatir terjadi sesuatu. Kemudian, mereka menemukan Kanna sedang diselimuti oleh dewa peniru yang menyerupai Yayoi.

Dewa peniru tersebut mendistorsi penglihatan Kanna dan memperlihatkan Shiro dan Yasha sebagai monster menakutkan dan mencegah Kanna mendengarkan mereka.

Yasha dan Shiro berulang-ulang berusaha menyelamatkan Kanna dari aura gelap dewa tersebut. Apakah Kanna bisa menyelesaikan tugasnya tersebut, sementara kini ia diselimuti rasa gundah?

Kanna dan Petualangan untuk Menyelesaikan Tugas Dewa

petualangan kanna_

Film produksi studio Liden Films ini menceritakan kisah petualangan seorang gadis berusia 12 tahun yang bernama Kanna.

Diceritakan kalau Kanna adalah seorang anak keturunan dewa yang harus menyelesaikan tugas untuk mengumpulkan persembahan (chiso) kepada para dewa yang akan berkumpul di kuil Izumo pada bulan Kannazuki atau Kamiarizuki yang sebentar lagi akan diadakan.

Selama 99 menit ini diperlihatkan kalau karakter Kanna ini mengalami perkembangan dengan pasang surut kehidupannya. Tapi, pada akhirnya Kanna bisa bangkit kembali untuk melanjutkan hal yang ia sukai. 

Oh iya, by the way, menurut saya karakter Kanna ini sekilas mirip dengan karakter di anime Spirited Away dari Ghibli. Ceritanya juga hampir mirip-mirip kalau menurut saya.

Hubungan Ibu dan Anak yang Kuat

hubungan ibu anak_

Alur cerita film ini sangat ringan, sehingga alur ceritanya mudah untuk diikuti dan dimengerti. Film yang fokus pada karakter Kanna ini memperlihatkan bahwa ikatan antara seorang ibu dan anak itu sangatlah kuat. Sehingga, wajar sekali kalau Kanna merasa sangat terpukul ketika kehilangan ibunya.

Kanna harus menghadapi situasi yang cukup sulit diusia yang masih muda. Tapi dengan perjalanannya ini, Kanna belajar cara melepaskan rasa kesedihannya dan menumbuhkan kembali rasa percaya dirinya, sama seperti ketika ibunya masih hidup.

Mengandung Unsur Mitologi Jepang

unsur mitologi_

Di film ini unsur mitologinya sangat kental sekali. Seperti munculnya para dewa, mulai Ushigami, Ryuujin, Ebisu, Okuninushi dan masih banyak lagi. Kemudian, ada juga tentang istilah Kannazuki atau Kamiarizuki yang merujuk pada bulan Oktober di kalender Lunar Jepang. Ada juga istilah Idaten yang merupakan nama salah satu dewa di Jepang.

Selain itu gambaran kuil-kuil yang berhubungan dengan mitologi Jepang pun banyak diperlihatkan di film ini. Meski pun secara visual menurut saya tidak terlalu bagus tapi tidak jelek juga. Tapi, untuk beberapa scene memang ada yang terlihat bagus dan cukup memukau. Seperti scene ketika kemunculan dewa-dewa dan waktu yang menjadi lambat merupakan scene yang cukup memukau.

Nah, sekian ulasan film Child of Kamiari Month. Secara keseluruhan, mulai dari segi alur cerita, visual dan karakter menurut saya film ini cukup menarik untuk ditonton. Penasaran dengan filmnya? Kamu bisa menonton film ini di Netflix, ya.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram