bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Ambulance, Penyanderaan di Jalanan Los Angeles

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Ambulance
3.9
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Dua bersaudara merencanakan sebuah perampokan bank bersama tim mereka. Saat rencana mereka berantakan, mereka membajak sebuah ambulans yang membawa seorang polisi terluka.

Pelarian diri berubah menjadi penyanderaan ketika pihak kepolisian Los Angeles mengerahkan seluruh pasukannya dibantu dengan tim ahli dari FBI.

Ambulance adalah film action thriller karya Michael Bay yang dirilis pada 8 April 2022. Film ini merupakan remake dari film produksi Denmark, Ambulancen, yang dirilis pada 2005 silam.

Fokus utama film ini adalah tentang pelarian yang dilakukan oleh dua bersaudara di jalanan Los Angeles dan usaha mereka menghindari kejaran polisi.

Dengan premis seperti itu, tentu saja akan mengundang banyak ketegangan yang akan terjadi. Apakah akan banyak mobil yang meledak dan terpelanting, seperti ciri khas film-film Michael Bay sebelumnya?

Sebelum menontonnya, simak dulu review film yang tayang lebih awal di Indonesia pada 16 Maret 2022 berikut ini.

Baca juga: 10 Film Tentang Pembajakan yang Paling Menguras Emosi

Sinopsis

Sinopsis

Will, veteran Perang Afghanistan, kesulitan mendapatkan asuransi untuk membiayai pengobatan putrinya. Dia bilang kepada istrinya ada wawancara pekerjaan sopir forklift di gudang, padahal dia pergi menemui Danny, saudaranya.

Pada awalnya, Will hanya bermaksud untuk meminjam uang, tapi dia justru terlibat dalam rencana perampokan bank yang sudah disusunnya.

Rencana yang seharusnya mudah menjadi rumit ketika masuk seorang polisi, Zach, yang hendak mengajak kencan salah seorang teller. Dia tidak menduga bahwa bank itu sedang dalam situasi perampokan, dan ketika menyadarinya, dia menjadi salah satu sanderanya.

Setelah selesai mengambil uang tunai sejumlah $32 juta, mereka berjalan keluar dimana truk penjemput sudah menunggu. Rekan Zach di luar melihat gelagat aneh di dalam bank dan segera memberi peringatan kepada warga.

Tim khusus polisi yang sudah mengintai langsung bergerak dengan cepat dan menjebak para perampok membuat mereka terpencar dan tewas ditembak. Hanya meninggalkan Danny dan Will yang kemudian menembak Zach karena berusaha membekuk Danny.

Sementara itu, dua petugas ambulans bergerak masuk ketika mendapat laporan seorang polisi yang tertembak. Setelah berhasil memberi penyelamatan awal, mereka hendak membawa Zach ke rumah sakit terdekat.

Tetapi sebelum keluar dari gedung, mereka dibajak oleh Danny dan Will. Setelah berhasil mengelabui polisi, Will mengebutkan ambulans menjauh dari gedung.

Polisi baru menyadari ambulans dibajak ketika melihat salah satu petugasnya, Scott, tergeletak di area parkir. Ketika Kapten Monroe sampai, polisi langsung bergerak melakukan pengejaran.

Sempat kehilangan jejak, polisi berhasil mendeteksi keberadaan ambulans berkat pengintaian helikopter dari udara. Berita pembajakan dan penyanderaan langsung menyebar.

Berkali-kali mereka nyaris terjebak, tetapi berkat keahlian mengemudi Will dan pengetahuan jalan yang baik, mereka selalu berhasil lolos.

Seorang agen FBI, Anson Clark, bergabung ke dalam tim pengejaran sambil melakukan negosiasi dengan Danny yang selalu berujung pada kegagalan. Mendadak kondisi Zach menjadi kritis dan Cam harus melakukan operasi di dalam ambulans.

Lewat panduan tiga dokter bedah, Cam dibantu Will melakukan operasi pengambilan peluru yang membuat limpa Zach bocor.

Polisi pun memberikan kerenggangan dengan hanya mengikuti ambulans yang berjalan dengan kecepatan 30 km/jam itu dari belakang tanpa berusaha menghentikannya. Beruntung mereka bisa bergerak cepat untuk menyelamatkan Zach dan pengejaran terus berlanjut.

Danny menyuruh Will menuju sebuah lokasi dimana mereka akan berganti mobil. Sedikit lagi sampai, ternyata polisi sudah menunggu. Semua karena informasi yang diberikan oleh Cam melalui pesan singkat kepada Agen Anson menggunakan ponsel Zach.

Sedikit putus asa, Will memberikan ide kepada Danny tentang sebuah strategi militer dimana mereka berhenti di bawah jembatan lalu mengelabui pengejar dengan melarikan beberapa mobil yang sama.

Danny meminta bantuan Papi, seorang gembong kriminal, untuk membantu mengeluarkannya dari situasi ini dengan imbalan sebesar $8 juta.

Danny juga menyuruh karyawannya untuk membawa cat ke lokasi yang dia tentukan. Dengan melakukan manuver lagi, mereka berhasil lolos ke bawah jembatan dan langsung menjalankan rencananya.

Tidak berapa lama, tiga ambulans keluar dari bawah jembatan yang membuat polisi bingung, sedangkan ambulans yang mereka bawa sudah dicat warna hijau.

Ketiga ambulans berhasil dihentikan, salah satunya telah dipasangi bom dan meledakkan barikade polisi yang kemudian disambung dengan berondongan tembakan senapan mesin otomatis yang menewaskan Kapten Monroe.

Salah satu polisi berhasil mengejar dan membunuh Roberto, putra Papi, yang mengendarai ambulans yang meledak tadi. Danny dan Will berhasil sampai di markas Papi yang baru saja mendapat kabar bahwa Roberto sudah tewas.

Meminta penebusan atas nyawa anaknya, Papi tidak serta merta melepas Danny dan Will meski sudah menerima pembayaran yang dijanjikan. Papi ingin membunuh Cam dan Zach. Suasana menjadi tegang dan mencekam.

Apa yang akan dilakukan oleh Danny dan Will agar bisa keluar dari markas Papi? Akankah mereka bisa selamat sampai akhir pengejaran?

Tensi film semakin tegang yang membuat kita tetap harus menyaksikan film ini sampai akhir untuk menemui semua jawabannya dan mengetahui nasib akhir masing-masing karakternya.

Eksekusi Apik dari Premis Menegangkan

Eksekusi Apik dari Premis Menegangkan

Awalnya kita melihat aksi Danny dan timnya tidak lebih hanyalah sebagai perampokan biasa yang mengalami sedikit kekacauan. Dan kita dibuat menduga beberapa orang berwajah sangar yang mengintai di depan bank adalah rival mereka yang hendak menikung aksi perampokan tersebut.

Namun ketika mulai pecah suara tembakan, baru kita tahu bahwa para pengintai itu adalah polisi. Aksi perampokan pun kemudian berubah menjadi drama penyanderaan yang berlangsung sepanjang perjalanan ambulans di jalanan Kota Los Angeles.

Ketegangan dipicu dari segala sisi, baik dari dalam ambulans dimana ada polisi yang terluka dalam kondisi kritis maupun dari luar yang menggambarkan usaha seluruh kesatuan polisi dalam menerapkan strategi untuk menghentikan ambulans.

Tempo film yang cepat dan tensi yang semakin meninggi, menciptakan ketegangan demi ketegangan yang membuat kita seolah tidak ingin berkedip dan terus menerus menahan napas setiap kali ambulans melakukan manuver dadakan di tikungan jalan.

Jika jantung pasien tiba-tiba berhenti, itu mungkin biasa, tapi kali ini petugas medis harus melakukan operasi bedah di dalam ambulans yang sangat menegangkan.

Lewat informasi dari Agen Anson, Kapten Monroe kemudian tahu kemampuan Danny yang ternyata sangat paham dengan strategi kepolisian karena pernah menempuh pendidikan di bangku kuliah bersama dengan Agen Anson, meski tidak lulus.

Dan mengenai informasi tentang Will yang memiliki keahlian mengemudi karena pernah bertugas di medan yang lebih berat di Afghanistan.

Adegan Pengejaran yang Seru dan Penuh Ledakan

Adegan Pengejaran yang Seru dan Penuh Ledakan

Elemen utama yang menjadi andalan film ini memang adalah adegan pengejaran, yang mengutip ucapan Letnan Dhazghig adalah “most expensive car chase”, dan Michael Bay menyajikannya dalam tensi yang tinggi yang mampu memompa adrenalin kita dengan cepat.

Apalagi dengan pergerakan kamera dinamis yang berputar ke segala arah secara bebas, membuat kita kagum sekaligus kepala kita menjadi pusing.

Michael Bay memang adalah sutradara spesialis film jenis ini, dimana dia biasa menampilkan adegan mobil-mobil yang beterbangan, terpental dan meledak di jalanan.

Semua itu dihadirkan kembali dalam level yang lebih tinggi yang semakin terlihat lincah dengan editing yang cepat dan penggunaan kamera handheld yang menimbulkan efek goyang yang natural.

Setiap sudut Kota Los Angeles sepertinya dirambah di film berdurasi 2 jam 16 menit ini, bahkan beberapa landmark kota juga dijadikan arena pengejaran, seperti Staples Center.

Dan sisi sinematografinya berhasil menampilkan lansekap kota dengan sangat baik, bukan hanya dari udara, tetapi juga dari sembarang arah, terkadang dari bawah yang menampakkan kemegahan gedung yang menjulang.

Tentu saja penggunaan efek slow-motion yang menambah kesan dramatis adegan baku tembak kembali dihadirkan, meski porsinya tidak sebanyak film-film action besutan Michael Bay sebelumnya, namun terasa proporsional.

Dan kita sekali lagi menyaksikan sisi Kota Los Angeles yang sangat sering digunakan oleh Michael Bay di dalam film-filmnya, terutama film Transformers (2007).

Pengorbanan Seorang Ayah dan Rasa Persaudaraan yang Kental

Pengorbanan Seorang Ayah dan Rasa Persaudaraan yang Kental

Tidak hanya dahsyat di sisi action, ternyata film ini memiliki cerita yang cukup baik dengan pendalaman karakter tiga tokoh utamanya secara seimbang.

Dari adegan pembuka, kita tahu bahwa Will sedang kesulitan mencari asuransi untuk membiayai pengobatan putrinya, padahal dia adalah veteran tentara yang pernah mengabdi untuk negara.

Will selalu berusaha menyenangkan hati istri dan anak-anaknya, meski terpaksa berbohong. Cukup dari satu adegan saja kita langsung memahami apa yang dirasakan oleh Will.

Keefektifan karakterisasi ini juga diolah dengan tepat pada dua karakter lainnya, Danny dan Cam, yang masing-masing mendapat satu adegan dimana mereka bercerita tentang sedikit masa lalunya yang mempengaruhi sikap mereka.

Danny hanya meneruskan warisan dari ayahnya yang seorang legenda perampok bank, dan Danny sudah merampok 38 bank dalam rentang waktu 10 tahun, menurut Agen Anson.

Sedangkan Cam yang selalu bersikap dingin setelah menyelamatkan pasiennya, ternyata karena dia gagal saat menempuh pendidikan kedokteran, sehingga kini hanya menjadi petugas medis saja.

Satu hal yang tidak kita duga adalah rasa sayang Danny kepada Will, saudara angkat yang diadopsi oleh ayahnya. Terlihat seolah cuek dan tidak jujur kepada Will, ternyata Danny begitu khawatir dan sangat membela ketika Will tertembak.

Bahkan akhirnya dia rela mengorbankan dirinya agar Will bisa hidup dengan selamat. Lewat beberapa cuplikan flashback, kita akan memahami ikatan persaudaraan mereka.

Ambulance adalah paket komplit film action yang akan mampu memompa adrenalin kita dengan cepat dan stabil sepanjang film dengan berbagai rangkaian ketegangan yang seperti tidak pernah usai.

Durasi film yang cukup panjang memang akan terasa melelahkan, tapi Michael Bay cukup pintar memadatkan semuanya sehingga membuat kita tetap betah menonton hingga usai.

Sangat direkomendasikan bagi pencinta film action yang bisa mengembalikan posisi Michael Bay sebagai salah satu sutradara film action terbaik saat ini setelah tidak bergerak maju dengan franchise Transformers. Mau merasakan ketegangan drama penyanderaan di ambulans? Langsung tonton saja film ini secepatnya, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram