bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review The Divergent Series: Allegiant (2016)

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
The Divergent Series: Allegiant
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Tris, Four, Caleb, Peter, Christina dan Tori berhasil kabur menuju dunia di luar tembok. Namun, pemandangan yang mereka liat sungguh di luar dugaan. Di tengah ancaman pembunuhan dari Edgar, anak buah Evelyn, mereka ‘diselamatkan’ oleh sekelompok orang yang rupanya datang dari Bureau of Genetic Welfare.

Kedatangan mereka tampaknya sudah ditunggu-tunggu. Di sana, Tris bertemu seseorang bernama David. Dia adalah otak di balik penciptaan dunia berfaksi-faksi yang ditinggali Tris, Four dan lainnya. Fakta baru pun terungkap, Tris harus kembali menyelesaikan sesuatu sebelum terlambat. Bagaimana persisnya The Divergent Series: Allegiant (2016)? Baca ulasan dan sinopsisnya lebih dulu di bawah ini untuk mendapatkan bocoran!

Sinopsis

Sinopsis
  • Tanggal/Tahun Rilis: 8 Maret 2016
  • Genre: Social Science Fiction, Action, Drama, Distopia
  • Produksi: Red Wagon Entertainment, Summit Entertainment, Mandeville Films
  • Sutradara: Robert Schwentke
  • Pemeran: Shailene Woodley, Theo James, Jeff Daniels, Miles Teller

Para anggota lima faksi yang hidup di dalam tembok tinggi tidak pernah tahu kehidupan semacam apa yang ada di luar tembok. Secara kebetulan, pesan rahasia dari pendiri yang tersimpan dalam kotak ‘mengarahkan’ mereka untuk keluar tembok. Masih di dalam tembok, Tris (Shailene Woodley) menolak ajakan untuk menjadi pemimpin. Dia tidak menyukai hal-hal semacam itu.

Di sana sedang berlangsung persidangan untuk pengikut Janine yang pada seri kedua lalu diceritakan sudah tewas. Walau sekarang sudah tidak ada lagi faksi, Jack Kang, mantan pemimpin Faksi Candor, (Daniel Dae Kim) tetap akan berusaha menegakkan kejujuran di kota tersebut.

Persidangan dimulai dengan menyuntik Max (Mekhi Phifer) menggunakan Serum Kejujuran. Jack bertanya apakah Max merasa benar telah membunuh orang lain. Pengikut Janine ini merasa dirinya benar karena siapa pun yang memberontak memang harus dibunuh. Sebagian besar anggota yang ada di sana menginginkan Max dibunuh, tapi orang-orang yang menginginkan Max tetap hidup tidak kalah banyak.

Jack dan pemimpin yang lain cukup dibuat bingung dengan perkara ini, tapi akhirnya Evelyn (Naomi Watts) memutuskan membunuh lelaki itu. Keputusan Evelyn bertentangan dengan Johanna (Octavia Spencer) yang berpendapat bahwa persidangan tidak semestinya didasari kebencian apalagi sampai dibunuh. Johanna dan mereka yang sependapat pergi dari arena tersebut, termasuk Four (Theo James).

Dari dalam jeruji, Caleb (Ansel Elgort) berteriak memanggil-manggil Tris dan meminta maaf atas sikapnya dan tak ingin dibunuh, tapi Tris terlanjur tidak peduli. Gadis itu ingin semuanya mengikuti pesan dari para pendiri untuk keluar dari tembok tinggi dan bertemu manusia yang lain.

Keinginan Tris masih diragukan Four karena pemuda itu tidak tahu siapa pendiri itu sebenarnya, ada kepentingan apa di balik pesan mereka. Satu-satunya cara mengetahui dunia di balik tembok adalah dengan melihatnya langsung.

Esok harinya saat Caleb akan disidang, Four diam-diam membebaskannya atas permintaan Tris. Hal ini diketahui oleh beberapa penjaga. Untuk mengecoh mereka, Four pura-pura membunuh Caleb. Peter yang melihat kejadian tersebut ingin gabung dengan Tris dan Four untuk kabur dari sana.

Upaya mereka untuk keluar dari kota tidak mudah. Four harus melewati pos penjaga yang cukup ketat. Beruntung Christina (Zoe Kravitz) datang membantu dan mereka dibolehkan pergi.

Penjaga yang curiga mengenai kejadian tersebut melapor pada Edgar (Jonny Weston) bahwa Four membawa kabur Caleb. Akibat kejadian ini, mereka dinyatakan sebagai pengkhianat dan harus dibunuh. Four dan kelompoknya yang terdiri atas Tris, Caleb, Christina, Peter (Miles Teller) dan Tori (Maggie Q) tiba di dalam hutan. Di sana tersedia segala macam senjata dan peralatan yang sebelumnya sudah disiapkan Tori.

Kelompok tersebut kemudian bergerak cepat menggunakan alat dan memanjat tembok besar yang selama ini mengurung mereka. Ternyata Evelyn sudah mengalirkan listrik ke tembok tersebut. Mengetahui hal itu Tris berinisiatif meledakannya. Dibantu Four keduanya berburu waktu dan harus segera melarikan diri dari pasukan Evelyn yang semakin dekat.

Mereka akhirnya berhasil melalui tembok tersebut tapi Tori harus tewas tertembak. Begitu sampai ke dunia di luar tembok, mereka hanya mendapati tanah-tanah gersang dengan genangan berwarna merah. Di sana tidak ada satu pun manusia terlihat. Saat berteduh di sebuah gedung karena hujan air berwarna merah mereka tampak mulai kehilangan harapan apakah ada kehidupan di sini.

Saat sudah reda mereka melanjutkan perjalanan, akan tetapi tanpa diduga Edgar berhasil menyusul dan terus menembaki. Tak punya pilihan lain selain berlari, Four, Tris, Caleb, Pater dan Christina terus berlari hingga sebuah pintu hologram berukuran besar terbuka dan membawa mereka ke dunia baru.

Di depan mereka kini sudah berjejer orang-orang berseragam menenteng senjata yang terlihat dari masa depan. Sebelumnya orang-orang tersebut pula yang berhasil membunuh Edgar. Tris dan lain sangat bingung dan tidak mengerti yang sedang terjadi. Rupanya kehadiran mereka memang sudah ditunggu oleh sekelompok orang tersebut.

Tak lama bola-bola plasma diaktifkan guna melindungi tubuh mereka dari udara yang beracun. Mereka kemudian dibawa menggunakan sebuah pesawat canggih dan akhirnya sampai ke sebuah bangunan yang tampak sangat modern tapi dengan sedikit ruang hijau di sekitarnya. Rupanya bangunan atau gedung tersebut adalah Bureau of Genetic Welfare.  

Sampai di sana mereka disambut oleh Matthew (Bill Skarsgård) dan yang lain. Mereka kemudian dimasukkan dalam sebuah tabung guna membersihkan diri dari racun-racun yang menempel pada tubuh. Bersamaan dengan itu mereka juga diminta memasukkan tangan ke sebuah tabung.

Di tangan mereka kini terdapat barcode yang anehnya berbeda-beda antara satu dan lainnya. Tris dan kawan-kawan kembali menghadapi hal baru yang membuat mereka bingung. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Ada agenda apa dengan barcode tersebut?

Pengulangan Alur dan Formula

Pengulangan Alur dan Formula

The Divergent Series: Allegiant (2016) merupakan seri ketiga dari Divergent Series yang secara garis besar tidak ada yang baru darinya. Bagian peran masih dipercayakan pada Shailene Woodley dan Theo James. Konfliknya sendiri masih seputar dikejar-kejar dan penyelamatan diri dari upaya pembunuhan; satu tipe dengan dua seri pendahulunya. Hidup Tris sebagai Divergent sempurna harus dijalani dengan sangat melelahkan.

Hal yang membuat film ini semakin seperti kering ide adalah karakter Peter yang digambarkan kembali berkhianat. Sadar sebentar dia lalu kembali lupa daratan hanya karena diiming-imingi pekerjaan di satu tempat yang baru dia datangi. Dilihat dari motifnya, bagian ini malah terasa sebagai sesuatu yang dipaksakan.

Terdapat Beberapa Kejutan

Terdapat Beberapa Kejutan

Tidak bisa dipungkiri walau terasa menggunakan alur dan formula yang berulang, The Divergent Series: Allegiant (2016) punya beberapa kejutan yang sedikit banyak bisa mengalihkan perhatian Anda dari kebosanan. Elemen-elemen mengejutkan ini bisa dirasakan antara lain ketika pertama kali Tris dan kawan-kawan mendapati bahwa tidak ada apa pun di luar sana kecuali tanah gersang dengan genangan air berwarna merah.

Kejutan lainnya adalah saat pasukan dari Bureau of Genetic Welfare yang bersenjata canggih tiba-tiba menyelamatkan mereka melalui pintu hologram. Selain mengejutkan bagian ini lumayan memancing rasa penasaran karena kita tidak tahu mereka siapa, Tris akan dibawa kemana dan sebagainya. Rasa penasaran terjaga sampai adegan saat tangan mereka mendapat barcode. Selebihnya? Anda akan bisa menebak cerita akan dibawa ke mana.

CGI dan Film yang Tak Selesai

CGI dan Film yang Tak Selesai

Jika boleh menyebutkan hal yang paling diingat dari  The Divergent Series: Allegiant (2016), itu adalah efek CGI yang tidak main-main dan akhir film yang rasanya tak selesai. CGI pada seri ketiga ini dijamin sangat memuaskan Anda.

Dimulai dengan bentuk bangunan Bureau of Genetic Welfare yang sangat futuristik, sistem barcode di tangan yang bisa dipakai membuka pintu, keberadaan drone canggih yang dikenalkan pada Four, pesawat David yang dipakai Tris, hingga Caleb yang asyik dengan pekerjaan barunya.

Sayangnya The Divergent Series: Allegiant (2016) seperti berakhir menggantung dan tak selesai. Rupanya memang menurut rencana Allegiant bukan seri terakhir. Masih ada satu film lagi yang dibuat berdasarkan novel ketiga milik Veronica Roth, yaitu  The Divergent Series: Ascendant. Namun, karena respon untuk film ini sangat mengecewakan dan keuntungan yang merosot tajam, film batal dibuat.

The Divergent Series: Allegiant (2016) menjadi film penutup dari aksi Tris, Four dan kawan-kawan yang banyak menuai ulasan negatif. Kejayaan Divergent (2014) rupanya sulit terulang. Walau demikian, akting Shailene Woodley dan Theo James di sini mempertontonkan sebuah chemistry yang membuat film ini bisa diingat dalam waktu lama. Anda yang penasaran dengan seri terakhirnya, bisa menonton segera. Selamat menyaksikan!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram