Sinopsis & Review All Nighter (2017) yang Seru dan Kocak


Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Di era modern, berbagai aktivitas yang dilakukan manusia sering kali nggak kenal waktu. Kebanyakan melakukan aktivitas sehari-hari pada siang hari dan beristirahat pada malam hari. Tapi ada banyak juga orang yang melakukan aktivitas di malam hari. Terlebih, di kota besar yang mobilitas manusianya terus bergerak selama 24 jam.
Sebagian harus tetap melek di malam hari demi menyelesaikan pekerjaan, tapi ada juga yang menghabiskan malam dengan berpesta. Di film All Nighter, ada seorang anak muda dan seorang ayah yang terpaksa menghabiskan malam mereka untuk sebuah misi menemukan seseorang. Sebelum menonton filmnya, simak dulu sinopsis dan reviewnya dari Bacaterus ini yuk!
Baca juga: Daftar Film Komedi Terbaik Sepanjang Masa
Sinopsis

Tahun Rilis | 2017 |
Genre | Comedy, Drama |
Sutradara | Gavin Wiesen |
Pemeran | ∙ Lio Tipton ∙ Emile Hirsch ∙ J.K Simmons |
Review | Baca di sini |
Martin adalah seorang musisi yang tinggal bersama kekasihnya, Ginnie. Suatu malam, Ginnie mengajak Martin untuk makan malam bersama dengan ayahnya, Mr. Gallo. Gallo adalah seorang pebisnis kaya raya dan Ginnie merasa bahwa malam itu merupakan malam yang tepat untuk mempertemukan sang kekasih dengan ayahnya.
Ketika makan malam, Martin terintimidasi oleh Mr. Gallo. Dia berusaha mencairkan suasana tapi Mr. Gallo masih enggan memberikan sambutan yang ramah. Mr. Gallo tampak meragukan Martin yang bekerja sebagai musisi. Saking tegangnya situasi malam itu untuk Martin, dia sampai menumpahkan minuman ke pakaian Mr. Gallo.
Enam bulan kemudian, Martin mendapatkan tamu yang nggak diduga-duga. Mr. Gallo mendatanginya dengan alasan nggak bisa menghubungi Ginnie sama sekali. Martin mengatakan bahwa dia dan Ginnie sudah putus tiga bulan sebelumnya. Karena Mr. Gallo akan pergi ke Jenewa keesokan harinya, dia mengajak Martin untuk mencari Ginnie.
Tujuan pertama Martin dan Mr. Gallo adalah rumah Gary dan Roberta yang terakhir Martin dengar ditinggali oleh Ginnie. Sesampainya di rumah Gary dan Roberta, Mr. Gallo diberitahu bahwa Ginnie sudah pindah tiga minggu sebelumnya. Mereka pun menyarankan agar Mr. Gallo dan Martin mendatangi kafe tempat Ginnie bekerja dulu.
Sesampainya di kafe, Martin menanyakan pada Tracy, salah satu pegawai, apakah Ginnie masih bekerja. Tracy mengatakan bahwa Ginnie sudah berhenti bekerja di kafe dan kini bekerja di sebuah restoran.
Sayangnya, dia nggak ingat nama restorannya. Hanya saja, dia mengatakan bahwa manajer kafe, Lizzie, mengetahui nama restoran tersebut. Tapi, Lizzie tengah melakukan yoga di tempat bernama Moglu.
Ketika Mr. Gallo menelpon, Martin tanpa sengaja bertemu Lizzie. Lizzie sempat mengira Martin belum bisa melupakan Ginnie. Dia akhirnya luluh dan memberi tahu Martin bahwa Ginnie bekerja di sebuah restoran bernama Bibola.
Di Bibola, mereka menemukan fakta bahwa Ginnie sudah berhenti bekerja. Salah satu pegawai menyarankan agar Martin dan Mr. Gallo mengunjungi Ricoco, sebuah tempat hiburan malam yang biasa Ginnie datangi.
Di Ricoco, Martin berhasil menemui beberapa teman Ginnie untuk mencari informasi. Mereka malah menyangka Martin masih ingin balikan dengan Ginnie. Martin pun bertemu dengan Trevor, seorang DJ di Ricoco yang menyukai Ginnie. Trevor malah menghina Martin dan merendahkan Ginnie yang membuat Mr. Gallo memukul Trevor dan kemudian pergi dari Ricoco.
Ketika akan pergi, Martin dan Mr. Gallo bertemu Megan yang mabuk berat. Khawatir dia akan menyetir dalam keadaan mabuk, Martin dan Mr. Gallo mengantar Megan ke rumahnya.
Ketika Mr. Gallo ganti baju karena bajunya terkena muntah dari Megan, pacar dari Megan datang. Dia mengira Martin dan Mr. Gallo berniat buruk pada Megan. Perkelahian pun terjadi tapi Martin berhasil menyelamatkan Mr. Gallo.