bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review All My Friends All Are Dead (2021)

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
All My Friends All Are Dead
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sebuah pesta yang semula berjalan lancar dan baik-baik saja berubah kacau setelah seorang perempuan secara tidak sengaja memuntahkan peluru hingga menewaskan pemilik pesta. Alih-alih menelepon ambulans atau polisi atau segera mencari bantuan, mayat tersebut justru disembunyikan di dalam lemari oleh pasangannya.

Panik dan bingung jadi satu hingga membuatnya gelap mata dan malah membunuh seorang wanita lainnya. Rentetan kematian demi kematian yang konyol pun terjadi dalam satu malam. Semua yang hadir di pesta tersebut meregang nyawa karena kebodohan. Premis seperti itu datang dari sebuah film asal Polandia berjudul All My Friends All Are Dead. Ingin tahu seperti apa lengkapnya? Kalau begitu Snda bisa membaca sinopsis serta ulasannya lebih dulu berikut ini!

Sinopsis

  • Tanggal/Tahun Rilis:  3 Februari 2021
  • Genre:  Thriller, Dark Comedy
  • Produksi: Aurum Film
  • Sutradara: Jan Belci
  • Pemeran: Julia Wieniawa-Narkiewicz, Mateusz Wieclawek, Adam Graf Turczyk, Monika Krzywkowska

Pada 1 Januari Dabrowski Grzegorz (Michal Meyer), seorang detektif junior terlihat berdiri di depan sebuah rumah bercat putih. Di belakangnya petugas otopsi keluar-masuk ke dalam rumah tersebut. Tak lama Inspektur Kwasniewski (Adam Woronowicz) datang. Keduanya memasuki rumah dan mendapati seisi rumah berantakan dengan kapak menancap di sebuah pintu.

Seorang gadis setengah sadar tampak ditandu ke luar rumah. Memasuki sebuah ruangan, Grzegorz dan inspektur mendapati sesosok mayat tergantung menggunakan lampu-lampu yang terjalin pada sebuah kabel. Sang detektif junior muntah karena tidak tahan melihatnya. Inspektur yang tampak lebih berpengalaman, memberinya sebuah tissue, yang rupanya adalah sebuah bukti penting.

Keluar dari ruangan tersebut mereka masuk ke ruangan lain. Kali ini keduanya melihat lebih banyak mayat bergelimpangan berikut dengan darah yang tercecer di mana-mana. Sang pemilik rumah berada di rumah sakit karena mengalami syok psikogenik.

Mereka menyesal dan tak bisa memaafkan dirinya karena menyimpan pistol koleksi di dalam rumah. Putri mereka sendiri berada di sel khusus pemabuk dan putra mereka, Marek (Kamil Piotrowski), turut menjadi korban tewas dengan luka tembak di kepala. Grzegorz dan Kwasniewski tampak menikmati pekerjaan mereka, keduanya berpotret di lokasi kejadian dengan latar belakang noda darah di sebuah lukisan.

Sehari sebelumnya Marek mengadakan pesta di rumahnya. Oliwia (Aleksandra Pisula), Andzelika (Katarzyna Chojnacka) dan Daniel (Konrad Żygadło) datang saat di rumah sudah ramai orang. Peraturannya mereka boleh ke mana pun di rumah itu, kecuali ke atas karena Marek ingin mengikuti aturan yang diberikan kedua orangtuanya. Marek kemudian meminta Filip (Mateusz Więcławek), sang fotografer pesta yang baru saja keluar dari rehab untuk mengambil foto dirinya bersama  Andzelika dan Daniel.

Marek lanjut mengenalkan Anastazja (Julia Wieniawa-Narkiewicz) dan Jordan (Adam Graf Turczyk), sepasang kekasih yang punya perbedaan keinginan. Pemuda itu lanjut mengenalkan Jacques, orang Perancis, penganut Mormon, Robert (Szymon Roszak) dan Rafal (Michał Sikorski) yang gagal menggoda perempuan seksi di pesta tersebut.

Masih sibuk memperkenalkan teman-teman yang ada di pestanya, Marek lanjut mengenalkan Dariusz (Wojciech Łozowski), seorang flamboyan yang selalu dikelilingi banyak perempuan cantik. Tak lama, Pinky, seorang perempuan muda datang dan langsung melabrak Dariusz. Akibatnya perhatian seisi ruangan tertuju pada mereka berdua.

Setelah Pinky keluar, Gloria (Monika Krzywkowska) dan Pawel (Nikodem Rozbicki). Gloria yang jauh lebih dewasa terlihat bisa menenangkan Pawel yang polos. Cerita berlanjut saat Anastazja menumpahkah minuman dan mengenai kamera milik Filip. Ketika dilihat, kamera tersebut banyak berisi foto dirinya yang diambil diam-diam.

Anastazja mencoba meminta maaf pada Filip dan menawarkan merokok bersama, Filip menolak tapi gadis itu menariknya. Tak lama, pengantar pizza (Adam Bobik) datang mengantarkan puluhan kotak pizza. Marek sedikit menggodanya karena dia masih bekerja di malam tahun baru.

Sang pengantar pizza kemudian diminta menunggu di luar rumah sementara Marek mengambil uang. Di sisi lain Filip dan Anastazja sibuk berdua membicarakan banyak hal sambil sibuk berdebat siapa yang lebih dulu mau menyalakan api untuk rokok mereka.

Anastazja lalu menemukan sebuah kunci di laci tempat dia mengambil korek untuk rokoknya tadi. Dia penasaran dan mencoba membuka sebuah kotak yang rupanya berisi senjata api. Alih-alih menutupnya kembali, gadis ini malah memainkannya. Dia menodongkan senjata ke arah Filip dan berhasil membuatnya panik.

Fillip lalu mengajari Anastazja menembak ke arah manusia salju yang ada di luar rumah. Mereka ada di lantai dua, tempat yang sebenarnya tidak boleh untuk didatangi. Pistol sudah berhasil dikokang, pelatuk sudah ditarik, tapi keduanya malah hanyut bercinta dengan posisi Anastazja masih memegang pistol!

Marek yang baru saja mengambil uang dari dalam kamar, mendengar suara gaduh. Dia pun membuka pintu ruangan tempat  Anastazja dan Filip bercinta. Ketika memergoki dua orang itu, Filip segera keluar, sayang begitu pintu ditutup, Anastazja refleks menembakkan pistol dan menembus pintu, tepat mengenai Marek. Marek ambruk seketika.

Seisi rumah mendengar ada tembakan tapi mereka kembali ke kesenangannya masing-masing. Di luar rumah pengantar pizza masih setia menunggu. Sementara itu, Fillip keluar ruangan dan panik mendapati Marek sudah terbujur. Saat Filip tengah bingung, Oliwia kebetulan keluar dari ruangan lain. Dia tidak mencurigai apa pun sementara Anastazja memperlihatkan kepanikannya dengan jelas. Dia terus menyebut dirinya pembunuh dan Filip berusaha menutupinya.

Fillip mencoba menutupi kejadian ini dengan menyeret Marek ke dalam kamar lalu memasukkannya ke dalam lemari. Apa yang akan terjadi selanjutnya pada mereka? Benarkah Oliwia tidak menyadari telah terjadi pembunuhan di rumah itu?

Banyak Karakter dan Kisah Berbeda

Film yang berdurasi kurang lebih 90 menit ini menghabiskan 30 menit di awal hanya untuk mengenalkan karakternya satu per satu. Alurnya jadi sangat lambat karena hanya didominasi oleh dialog yang diucapkan Marek. Sesekali diselingi oleh dialog antara peran untuk mempertegas karakter mereka di film ini.

Saking banyaknya karakter dalam film ini, porsi scene yang didapat setiap peran tidak terlalu banyak, mereka berbagi secuil-secuil durasi, sehingga penceritaan satu konflik ke konflik yang lain pun dibuat dengan cepat dan padat. Tidak bingung untuk mengikutinya karena pembagiannya pun cukup jelas.

Anda akan berkenalan dengan Anastazja, gadis yang selalu bicara tentang cara kerja semesta dan takdir. Kekonyolannya dalam film ini menjadi sumber petaka. Dimulai dari sikapnya yang ceroboh, semua kekecauan yang menghilangkan nyawa banyak orang terjadi hanya dalam waktu beberapa jam.

Kemudian Fillip, mantan pecandu yang tidak mau berurusan lagi dengan polisi sehingga serapat mungkin menutupi peristiwa kematian Marek; sebuah sikap pengecut yang berakhir dengan mengakibatkan kematian tokoh lainnya. Di akhir film, akan ada plot twist untuk karakter ini.

Baca juga: Sinopsis dan Review Film Thriller Asal Polandia, The Hater

Singkatnya: Film tentang Deretan Mati Konyol

Sepanjang All My Friends Are Dead berlangsung, ada ada tiga bagian besar yang bisa Anda saksikan. Pertama, pengenalan karakter di awal film, lanjut dengan memperlihatkan betapa konyol dan liarnya karakter-karakter itu, lalu kematian mereka yang konyol. Singkatnya film ini adalah cerita mengenai sederet kematian para tokohnya yang terjadi secara konyol.

Tidak ada kengerian saat menontonnya, seperti ketika kita menyaksikan Final Destination; mengingat film tersebut juga bercerita tentang tragedi kematian demi kematian karakternya, melainkan perasaan heran dan tidak habis pikir. Sepanjang film Anda mungkin akan sering berkata “Why?” karena kebodohan tiap-tiap karakter.

Seperti ketika salah satu gadis seksi yang aneh tetap memegang pistol saat berputar, sehingga menyebabkan kematian karakter lain secara random. Kemudian ketika Anastazja lagi-lagi menembakkan senjata secara spontan yang berakibat pada kematian Andzelika dan Daniel yang baru keluar dari kamar. Kematian yang tidak perlu, tetapi harus karena judul film ini adalah All My Friends Are Dead.

Plot Jelas, Tidak Membingungkan

 All My Friends Are Dead mungkin menjengkelkan karena kecerobohan dan segala macam tragedi mati konyol di dalamnya, tapi film ini punya plot yang jelas dan tidak membingungkan. Film ini diceritakan secara mundur, karena sebenarnya ini semacam reka adegan dari kasus yang tengah ditangani oleh detektif junior Grzegorz dan inspektur Kwasniewski.

Dari awal film Anda sudah diperlihatkan bagaimana posisi dan keadaan mayat-mayat setiap karakter sehingga cukup membuat penasaran bagaimana mereka bisa meninggal dalam keadaan seperti itu. Seperti bagaimana mayat seorang pengantar pizza bisa tergantung dengan tali lampu di kamar mandi atau bagaimana mayat seorang laki-laki bisa berada di depan piano dalam keadaan bertelanjang dada.

All My Friends Are Dead bukan film thriller yang menegangkan. Adegan pembunuhan yang terjadi di sini pun semua dilakukan tanpa sengaja alias kecerobohan, kepanikan dan hal-hal yang semestinya bisa saja dihindari. Tidak ada pula adegan atau dialog yang lucu secara berlebihan, karena yang mereka tampilkan lebih kepada dark comedy. Jika penasaran, Anda boleh menontonnya sendiri. Ia bisa disaksikan melalui Netflix!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram