showpoiler-logo

Sinopsis & Review All Hail (2022), Kisah Seorang Ahli Cuaca

Ditulis oleh Siti Hasanah
All Hail
2.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kisah kejatuhan seseorang dari popularitas mungkin bukan sebuah premis baru dalam film. Bukan dua tiga film yang mengadopsi premis tersebut ke dalam alur ceritanya.

All Hail hadir dengan premis serupa tapi dengan penyajian kisah berbalut komedi. Secara singkat, film ini berkisah tentang perjuangan seorang untuk meraih popularitas kembali setelah dia melakukan satu kesalahan.

All Hail mengikuti kisah perjalanan seorang ahli cuaca terkenal di Argentina yang melakukan kesalahan dalam meramal cuaca sehingga menyebabkannya dihujat massa. Karir yang dibangunnya selama 20 tahun pun terancam tamat.

Seperti apa perjalanan sang ahli meteorologi itu? Informasi lebih lengkapnya akan disajikan dalam bentuk sinopsis dan ulasan singkat di bawah ini.

Baca juga: Sinopsis & Review Film Geostorm, Teknologi Pengatur Cuaca

Sinopsis

Sinopsis

Miguel Flores (Guillermo Francella) adalah seorang ahli meramal cuaca terkenal di Buenos Aires. Dia adalah pujaan semua orang dan dianggap sebagai Dewa Cuaca.

Jika orang hendak bepergian atau mengadakan suatu kegiatan, mereka akan bertanya terlebih dahulu kepada Miguel mengenai cuaca hari itu.

Kehebatan Miguel dalam meramal cuaca menarik seorang produser untuk membuatkan acara televisi yang menayangkan prediksi cuaca khusus Miguel.

Akan tetapi, episode pertama acara tersebut adalah awal mula petaka bagi Miguel karena rediksinya meleset. Di hari yang katanya akan cerah itu malam turun hujan es yang memporak-porandakan kota.

Ini adalah bencana yang membuat Miguel diusir dari Buenos Aires. Semua orang yang merasa dirugikan oleh prediksi salah Miguel menuntut sang ahli cuaca itu ikut bertanggung jawab atas kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan hujan es itu.

Kondisi tersebut membuat Miguel tidak bisa bebas keluar rumah lantaran dia dikejar orang-orang. Luis (Peto Menahem) bahkan mengejar Miguel dan menuntut ganti rugi atas kerusakan mobil taksinya yang dihantam hujan es.

Kebencian warga Buenos Aires membuat Miguel mengungsi ke Cordoba. Dia pun terbang ke sana dan bersembunyi ke rumah putrinya, Carla (Romina Fernandes). Namun, Miguel tidak nyaman berada di Cordoba sebab hubungannya dengan sang putri tidak harmonis.

Di tengah frustrasinya, Miguel bertemu dengan seorang pria aneh di sebuah bar. Pria itu memprediksi tentang cuaca yang rupanya sangat akurat.

Bahkan jam, menit dan detiknya pun tidak meleset sama sekali. Miguel yang tadinya menyerah, kembali bersemangat setelah bertemu dengan pria itu. Dia rela mengejar pria yang bernama Don Jose Bernardo (Norman Briski) ke rumahnya di pegunungan.

Miguel penasaran dengan dan caranya memprediksi cuaca dengan akurat seperti itu. Berkat Bernardo, Miguel terselamatkan dan dia pun mendapatkan kembali tahtanya sebagai ahli cuaca paling hebat di Buenos Aires.

Mengangkat Unsur Kepercayaan Lokal dalam Kisahnya

Mengangkat Unsur Kepercayaan Lokal dalam Kisahnya

Berbicara tentang sebuah film yang mengangkat latar belakang meteorologi, kita mungkin akan dibuat penasaran bagaimana seseorang dapat menemukan tanda-tanda dan menyimpulkan bahwa cuaca akan hujan, cerah, mendung dan berawan.

All Hail pun sekilas menampilkan bagaimana Miguel memantau cuaca selama 24 jam seminggu tanpa henti untuk mendapatkan prediksi cuaca.

Kita juga diperlihatkan adegan di mana Miguel memiliki seperangkat komputer yang merekam kondisi suhu. Sayangnya tidak ada proses lebih detail bagaimana Miguel membaca tanda-tanda alam lewat komputernya untuk mendapatkan prediksi cuaca.

Namun, semua itu terbayarkan oleh scene di mana Bernardo membaca tanda-tanda alam lewat jalan spiritual. Dalam scene tersebut pria gunung itu mengatakan bahwa ibunyalah yang mengajarkannya menangkap tanda-tanda alam dari gelembung air di dalam rebusan jagung.

Adakah yang percaya bahwa seseorang dapat meramal cuaca lewat gelembung air rebusan jagung? Cara misterius Bernardo dalam memprediksikan cuaca ini memang tidak masuk akal. Namun, ini adalah bagian yang menarik sebab terikat pada akar tradisi negara tersebut.

Menggambarkan Sifat Manusia dan Realitanya

Menggambarkan Sifat Manusia dan Realitanya

Kisah All Hail sejatinya memang banyak disajikan dalam cerita komedi. Kejadian Miguel dihujat masyarakat se-kota diperlihatkan dalam bentuk lelucon sehingga kita hanya melihat sosok bahwa kesialan Miguel ini adalah sebuah hal yang lucu.

Akan tetapi, melihat keseluruhan kisahnya, kita bisa melihat bahwa film ini ingin menggambarkan realitas di masyarakat di mana ketika seseorang berada di puncak kejayaan, semua orang akan menempel dan berlomba mendapatkan manfaat darinya.

Namun, saat mereka menemukan satu cela, orang itu dibenci seolah semua kebaikannya selama ini menguap begitu saja.

Di awal film kita diperlihatkan betapa sosok Miguel bak seorang Raja. Seandainya Miguel membuat sebuah sekte, pastilah banyak orang yang dengan senang hati menjadi pengikutnya.

Masih ingat dengan Luis yang mobil taksinya penyok dihantam hujan es? Dia adalah salah satu contoh penggemar Miguel yang buta. Luis sangat memuja Miguel.

Pria itu bahkan sekalipun tidak pernah ketinggalan siaran Miguel di media sosialnya. Dan ketika prediksi Miguel salah, Luis menjadi berang dan merasa dikhianati.

Luis bukan satu-satunya penggemar Miguel yang dibutakan oleh kekaguman pada sang ahli cuaca. Tetangga-tetangga Miguel di Buenos Aires pun kurang lebih sama. Ketika mereka mendapati Miguel salah prediksi, mereka menghujat Miguel dan tanpa ampun.

Akting Keren tapi Jalan Cerita Kurang Greget

Akting Keren tapi Jalan Cerita Kurang Greget

All Hail memang punya poin-poin menarik seperti yang disebutkan di atas. Visual dan sinematografi film ini juga patut diacungi jempol. Kita bisa menyaksikan gambaran kota Buenos Aires yang cantik lewat film ini.

Kota Cordoba pun disajikan dengan tone yang memanjakan mata. Poin menarik yang lainnya dari All Hail adalah sang aktor utama. Film satu ini dibintangi oleh aktor dengan bakat mumpuni.

Guillermo Francella berhasil menghidupkan karakter Miguel si Ahli Cuaca yang hebat dengan baik. Kita bisa melihat Miguel yang congkak, Miguel yang ketakutan dikejar masyarakat, dan Miguel yang menawan saat dia berhasil membaca tanda alam dengan benar.

Aktor satu ini menjalankan tugasnya sebagai sentral cerita dengan sukses. Kesialannya adalah sesuatu yang membuat karakter ini tampak lucu.

Karakter Bernardo yang diperankan oleh aktor senior Norman Briski di sini juga tidak hanya tampil sebagai pelengkap saja. Meski ditampilkan di tengah-tengah film, tapi dia berhasil menjadi pemeran yang memang dibutuhkan dalam film ini.

Sayangnya, cerita film ini terasa kurang lengkap. All Hail disajikan dengan alur cepat yang membuat konflik film ini kurang tereksplorasi.

Waktu 1 jam 50 menit pun jadi terasa berlalu begitu saja, terutama saat kita menyimak naskahnya yang tampak kurang powerful.

All Hail memang menarik dari segi visual. Lelucon segar dan akting komikal dari Miguel juga membuat film ini cocok untuk kamu yang mencari sebuah tontonan ringan yang menghibur di akhir pekan.

Namun, jika kamu berharap lebih pada kualitas cerita, agaknya kamu harus mencari rekomendasi film lain dengan premis yang sama dengan All Hail.

All Hail seakan tanggung dalam menyampaikan pesannya. Ingin tampak frontal, tapi naskah Miguel terlalu komikal. Ingin tampak emosional, tapi Carla tidak tampak seperti karakter penting di sini. Tidak seperti Bernardo yang memang jelas perannya.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram