bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review A Walk to Remember, Cinta Tak Lekang Zaman

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
A Walk to Remember
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Landon yang nakal dan kerap membuat onar suatu hari dihukum untuk melakukan berbagai kegiatan oleh sekolah. Salah satunya ikut pementasan drama. Di sana dia bertemu dengan Jamie, gadis cupu yang tidak pandai bergaya, taat beribadah dan memiliki pemikiran berbeda. Landon yang kesulitan menghapal naskah meminta bantuannya. Jamie menyanggupi dengan syarat Landon tak boleh jatuh cinta padanya.

Siapa sangka saat pementasan, penampilan Jamie membuat Landon terpukau. Mulai saat itu, Landon melihat Jamie sebagai sosok yang berbeda. Sejak itu pula Landon berubah jadi semakin baik setiap harinya. Namun, kenyataan pahit harus dihadapi mereka.

A Walk to Remember yang tenar dengan lagu Only Hope ini banyak dikenang sebagai film romantis yang mengharukan. Kisah Landon dan Jamie yang sudah tayang sejak 2002 silam, masih jadi pilihan di antara film romantis terbaik. Untuk Anda pecinta film romantis, ia adalah salah satu film yang wajib ditonton. Tidak percaya? Anda boleh baca sinopsis dan ulasannya di bawah ini sebelum menontonnya.

Sinopsis

Landon Carter (Shane West) bersama Dean (Clayne Crawford), Belinda (Lauren German), Eric (Al Thompson) dan beberapa yang lain menunggu Clay Gephardt (Matt Lutz) calon anggota mereka yang baru untuk ‘pesta penyambutan’. Clay harus melompat dari sebuah papan ke arah kolam di bawahnya. Untuk melakukan itu dia ditemani Landon.

Saat berhasil melompat Clay terluka di bagian kening dan membuatnya tak sadar diri. Landon melompat ke arah air sementara yang lain bersiap menangkap dari pinggir. Namun, petugas keamanan yang keburu datang membuat mereka takut dan melarikan diri tanpa sempat menyelamatkan keduanya.

Landon hanya dibantu Eric tapi tak lama lelaki itu juga pergi. Landon tidak segera meninggalkan lokasi. Dia ingin memastikan Clay tidak apa-apa yang membuat dirinya berhasil terkejar oleh polisi. Berkat kemampuannya mengarang cerita, Landon lolos dari penjara.

Esoknya dalam keadaan dahi dan kaki terluka Landon pergi ke gereja bersama sang ibu. Di sana seorang gadis dari grup paduan suara terlihat menarik perhatiannya. Dia adalah Jamie Sullivan (Mandy Moore), teman satu sekolah Landon yang pendiam dan cenderung tidak terlalu memikirkan gaya berbusana hingga kerap diperolok siswa lainnya, termasuk Landon dan kawan-kawan.

Lolos dari hukuman polisi, kenakalan Landon mendapat hukuman dari sekolah. Dia harus membantu petugas OB setelah sekolah selesai, hari Sabtu Landon harus menjadi tutor, mengajar private bagi adik-adik kelasnya, dia juga harus ikut berpartisipasi di ajang klub drama saat akhir semester. Saat membersihkan sebuah lapangan Landon kembali bertemu dengan Jamie yang kembali diolok-olok karena sweater kunonya tapi gadis itu tampaknya tidak peduli dan tetap percaya diri.

Lagi-lagi di sana dia bertemu Jamie yang juga melakukan kegiatan serupa. Di perjalanan pulang dalam bus, Jamie mendekati Landon dengan menawarinya untuk membeli sebuah tiket undian. Usaha Jamie tidak berhasil, Landon menimpali dengan ketus. Keduanya ternyata sudah kenal dan berada dalam satu kelas sejak di taman kanak-kanak.

Landon mengenal Jamie sebagai seseorang yang suka memisahkan diri, hanya memiliki satu sweater, dan mengajar private anak-anak sebagai hiburan. Landon menebak Jamie tidak peduli dengan pendapat orang lain tentangnya. Esok hari Landon mengikuti persiapan klub drama yang akan mementaskan sebuah pertunjukan. Lagi-lagi di sana pemuda itu juga bertemu dengan Jamie yang berpartisipasi sebagai pemain dalam pementasan tersebut, begitu pun Landon, sesuatu yang tidak dia sukai.

Saat pulang, Landon menumpang pada Jamie. Di dalam mobil keduanya berebut soal pilihan musik. Jamie mengalah dan mengatakan bahwa berteman dengan orang yang tidak disukai menjadi daftar ke 42 dari hal yang ingin dilakukannya dalam hidup. Keesokan harinya di sekolan Landon menyapa Jamie lebih dulu untuk yang pertama kalinya.

Bukan tanpa maksud, Landon melakukan itu untuk meminta bantuan karena dia kesulitan menghapal naskah drama yang diberikan padanya. Jamie bersedia membantu dengan satu syarat: Landon harus berjanji untuk tidak akan jatuh cinta padanya. Syarat yang mudah dan langsung disetujuinya tanpa pikir panjang. Mereka kemudian berlatih di rumah Jamie, lengkap dengan sikap sang ayah, Reverend Sullivan (Peter Coyote), yang ketus karena tidak menyukai kepribadian pemuda itu.

Cerita berlanjut saat Landon memberhentikan mobilnya ketika melihat Jamie berjalan sendirian di pemakaman malam-lama. Jamie lalu menunjukkan sebuah teleskop yang dia buat sendiri saat berusia 12 tahun. Di sekolah, Landon yang sedang bersama teman-temannya bersikap tak peduli pada Jamie. Dia mengacuhkan gadis itu dengan menertawakannya saat diajak bicara.

Sepulang sekolah, Landon mendatangi rumah Jamie tanpa perasaan bersalah. Dia tak ingin teman-temannya tahu dirinya berteman dengan Jamie. Sebelum masuk ke rumah dan menutup pintu gadis itu menyayangkan sikapnya.

Jamie merasa sudah salah menilai Landon yang dia pikir punya sisi baik. Pemuda itu akhirnya berusaha menghapal naskah seorang diri, tanpa bantuan Jamie. Di satu sisi Landon akhirnya berani menjenguk Clay dan meminta maaf atas kesalahannya.

Hari pertunjukan drama pun tiba, sebagai tokoh utama peran Landon sangat ditunggu. Ketika scene antara dirinya dan Jamie berlangsung, gadis itu tampil sangat cantik dengan gaun dan rambut bergelombang yang diurai. Di atas panggung, Landon tiba-tiba lupa dengan naskah dan terlihat terpesona dengan kecantikan Jamie. Penonton yang hadir menyaksikan ikut terpukau, apalagi ketika Jamie mulai bernyanyi.

Selang beberapa lama setelah pertunjukan, Landon terlihat mencari-cari Jamie di sekolah. Ketika menemukan Jamie sedang duduk di kantin sambil membaca buku, pemuda itu menghampirinya tanpa ragu. Landon mencoba membuka pembicaraan tapi Jamie tidak tertarik. Tak sabar diabaikan, Landon mengatakan bahwa mungkin dirinya rindu menghabiskan waktu bersama Jamie.

Mendengar hal itu Jamie tidak percaya dan menganggapnya omong kosong. Gadis tersebut lalu meminta Landon membuktikan perkataannya. Akankah Landon akan melakukan sesuatu untuknya? Apa Jamie punya perasaan yang sama dengan pemuda itu?

Cerita Romantis yang Klasik

Bicara tentang A Walk to Remember, yang teringat adalah kisah romantis antara Landon Carter dan Jamie Sullivan. Ia merupakan sebuah film yang mempertontonkan cerita klasik antara pemuda pembuat onar yang jatuh cinta dengan gadis cupu berpenyakit parah. Berkat perasannya pemuda tersebut berubah ke arah yang lebih baik, tapi di saat bersamaan dia harus menghadapi kenyataan yang bisa membuatnya kembali merasa buruk.

Alur cerita film ini sebagian besar mungkin sudah bisa Anda tebak; mengenai bagaimana akhir film ini rasanya juga bukan sesuatu yang rahasia. Menariknya, walau begitu selama kurang lebih 1 jam 42 menit Anda tetap bisa terhanyut oleh ceritanya. Emosi yang diperlihatkan Shane West sebagai Landon, dari mulai badung hingga menangis seperti anak kecil ketika mengetahui Jamie sakit keras, bisa ikut dirasakan.

Baca juga: Ini Dia 10 Film Sad Ending yang Sangat Mengharukan

Cinta dan Ketaatan

Dalam cerita A Walk to Remember karakter Landon yang tidak percaya dengan Tuhan disandingkan dengan Jamie yang merupakan putri seorang pendeta dan begitu memegang teguh terhadap keyakinannya. Jamie menjalani hidup dengan berpegang pada kitab yang dibawanya di banyak kesempatan. Identitas dua karakter utama yang berbeda ‘dunia’ ini menyuguhkan alur cerita yang menarik.

Anda tidak hanya terhanyut oleh keromantisan sikap Landon tetapi juga banyak diingatkan oleh ketaatan dan pengkhayatan Jamie terhadap Tuhan. Pada Landon yang tidak percaya kekuasaan-Nya, Jamie mengatakan bahwa kekuasaan Tuhan seperti angin; tidak bisa dilihat tapi dapat dirasakan. Siapa pun yang percaya akan merasakan kekaguman, keindahan, kegembiraan dan cinta.

Tema cinta yang tenang dalam film A Walk to Remember membuatnya jadi sebuah tontonan yang bukan hanya romantis tetapi juga meaningful. Didukung sinematografi yang cantik dengan pilihan tone dari warna-warna tenang, tidak mengherankan jika film ini sulit dilupakan penggemarnya sekalipun sudah banyak film romantis lain yang tayang.

Dilengkapi Kutipan-Kutipan tentang Cinta dan Kehidupan

Di bagian akhir-akhir A Walk to Remember Anda akan menemukan beberapa kutipan mengenai cinta dan kehidupan. Bagian tersebut menjadi salah satu unsur yang membuat film arahan sutradara Adam Shankman ini berbeda dari film romantis arus utama. Kutipan-kutipan tersebut masih relevant bahkan hingga saat ini.

Di antaranya yang paling terkenal, ada satu kutipan tentang cinta. Kutipan tersebut berbunyi, “Love is always patient and kind. It is never jealous. Love is never boastful or conceited. It is never rude or selfish. It does not take offense and is not resentful. Love takes no pleasure in other people’s sins, but delights in the truth. It is always ready to excuse, to trust, to hope, and to endure whatever comes.”

Jika ditonton saat ini, A Walk to Remember rasanya sangat klise dan biasa saja. Hanya, untuk kisah Landon dan Jamie yang diangkat dari novel berjudul sama karya Nicholas Sparks tahun 1999 dan difilmkan tahun 2002 ini, ia semacam sebuah standar film romantis dengan premis sejenis; tentang kebahagiaan dan kesedihan, rasa menemukan dan kehilangan yang datang bersamaan. Ingin mengenang kembali kisah Landon dan Jamie?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram