bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Film A Perfect Fit, Dia kah Pasanganmu?

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
A Perfect Fit
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Pentingnya memilih sepatu terbaik kerap luput disadari. Padahal dengan mendapatkan sepatu terbaik, kita bisa nyaman dan mampu berjalan jauh. Filosofi sepatu tersebut hadir di tengah-tengah seorang pengrajin sepatu bernama Rio dan fashion blogger bernama Saski. Keduanya sangat menyadari bahwa memilih pasangan yang tepat sama dengan memilih sepatu yang tepat.

Namun, keduanya harus menghadapi kenyataan berbeda karena masing-masing punya rencana dengan orang lain. Seolah tak punya pilihan, Rio dan Saski pasrah dan menerima keadaan. Benarkah tak ada lagi keinginan di diri keduanya untuk sama-sama? A Perfect Fit (2021) akan menyediakan jawabannya, tapi sebelum itu mari simak sinopsis dan ulasannya berikut ini!

Sinopsis

  • Tahun Rilis: Juli 2021
  • Genre: Drama, Romance
  • Produksi: Starvision Plus, Netflix Indonesia
  • Sutradara: Hadrah Daeng Ratu
  • Pemeran: Nadya Arina, Refal Hady, Giorgino Abraham

Saski (Nadya Arina) dan calon suaminya, Deni (Giorgino Abraham) terlihat sedang menyaksikan sebuah peragaan busana karya Hendry (Dave Hendrik) di Bali. Sebagai seorang fashion blogger, acara-acara seperti itu penting dia ikuti sebagai materi untuk tulisannya. Selesai acara, Deni pamit pulang lebih dulu karena harus menyiapkan acara ulang tahunnya.

Saski memutuskan untuk menyusul. Sebelum pergi, Deni berpesan pada Saski untuk mengganti sepatu yang saat ini sedang dia pakai; mengingat acara yang akan dihadiri cukup penting. Begitu hendak berpamitan, Saski ditahan oleh Bu Hadra (Christine Hakim), seorang peramal bergaya eksentrik.

Bu Hadra yang bicara dengan Saski menyampaikan bahwa Kain Grinsing dapat menolak bala. Dia berkata demikian karena sebelumnya Saski pernah menulis tentang Kain Grinsing.

Melanjutkan pembicaraannya Bu Hadra bisa melihat jika aura-aura tenun dari Kain Grinsing sudah masuk ke tubuh Saski dan menjadi awal yang baru baginya. Saski kemudian diminta memilih salah satu kartu yang dijajarkan di atas meja.

Dia lalu menyerahkan kartu tersebut pada Bu Hadra. Selanjutnya peramal itu meminta Saski menutup mata menggunakan sebilah bulu. Dia juga meminta sahabat Saski, Andra (Laura Theux) yang ikut duduk di sana untuk menjaganya dengan memberikan selembar mantra.

Saski tak percaya tapi Andra begitu menggebu memintanya untuk mencoba, terutama karena Saski terlihat bingung mengenai sepatu yang harus dia pakai. Setelah berulang kali dipaksa, Saski pun mengikuti petunjuk Bu Hadra tadi. Pada putaran ketiga, Saski membuka mata dan badannya sudah menghadap ke salah satu toko sepatu yang ada di area tersebut.

Tanpa pikir panjang, Andra masuk lebih dulu dan mendapati sang pemilik dalam keadaan bertelanjang dada. Rupanya toko sepatu tersebut masih dalam tahap renovasi dan belum buka secara resmi. Walau sudah dijelaskan bahwa tokonya belum buka, dua gadis itu keukeuh memilih sepatu yang akan dipakai.

Perhatian Saski tertuju pada salah satu sepatu tapi si pemilik toko yang diketahui bernama Rio (Refal Hady) berpendapat sepatu itu tak cocok untuknya. Rio kemudian menjelaskan bahwa mengetahui kepribadian seseorang bisa dilihat dari sepatunya. Dia lalu menawarkan diri untuk memilihkan sepatu yang cocok untuk Saski.

Pilihannya jatuh pada platform heels warna hijau menyala dengan aksen bunga-bunga di bagian belakang. Selain memilihkan, Rio juga memakaikan sepatu tersebut pada Saski. Tak lama Deni menelepon seperti mengingatkan untuk segera datang. Saski lalu bergegas memesan taksi tapi saat kotak sepatu dibuka, sepatu hijau tadi menghilang, ganti jadi sepatu yang lain.

Panik Saski pun meminta supir taksi untuk kembali ke toko sepatu yang tadi. Di tempat lain Deni meneleponnya sambil marah-marah. Dia tak mendengar penjelasan calon istrinya dan terus memotong. Katanya acara tak bisa dimulai jika Saski belum datang.

Sementara itu Saski yang buru-buru masuk ke dalam toko tak melihat ada cat di atas tangga yang disimpan di depan pintu. Dia tak sengaja menabrak tangga tersebut dan seketika sekujur tubuhnya kotor oleh tumpahan cat. Kesialan Saski tak berhenti sampai di sana karena saat akan membersihkan diri, air di toilet toko tersebut tidak mengalir.

Saat sedang kebingungan, Deni kembali menelepon. Sial layar handphone Saski tiba-tiba tak bisa dioperasikan. Dia lalu melempar handphone tersebut tanpa menyadari bahwa suaranya dan suara Rio terdengar oleh Deni di seberang sana. Mendengar ada suara pria, dia marah besar.

Bagaimana pun acara ulang tahun Deni sekaligus peresmian hotel baru milik keluarganya harus dimulai. Tak lama dari sana Saski akhirnya datang menggunakan kemeja oversized warna putih dan menggunakan penutup kepala. Deni langsung meluapkan emosinya dan tak percaya dengan penjelasan Saski. Lelaki itu menuduh Saski berbohong di depan banyak orang.

Selain berteriak, Deni juga melempar sepatu ke arah DJ untuk memintanya berhenti. Melihat sikap Deni yang kasar, Saski pergi meninggalkan acara, meninggalkan Deni yang masih terus berteriak. Ternyata dia kembali ke toko sepatu tadi untuk melampiaskan emosinya dengan melempar sepatu yang dia beli. Tanpa sengaja sepatu tersebut mengenai Rio hingga membuatnya pingsan.

Di perjalanan, Saski yang khawatir Rio berhenti bernapas mengikuti saran supir taksi untuk memberinya napas buatan. Sejurus kemudian dia akhirnya sampai ke rumah sakit. Saski lalu menyalahkan Andra atas semua kesialan yang terjadi padanya. Saski khawatir jika hal tersebut bisa membuat pertunangannya dengan Deni batal.

Saski yang merasa berhutang budi pada keluarga Deni karena sudah membiayai seluruh pengobatan ibunya tentu tak enak hati. Andra justru mengatakan bahwa tak seharusnya Saski mengganti hutang budi dengan seluruh hidupnya.

Scene berlanjut ketika Rio sudah keluar dari rumah sakit dan menemui Saski yang sedang sibuk pemotretan untuk meminta maaf. Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya pada mereka? Bagaimana nasib Deni?

Lika-Liku Cinta Pengrajin Sepatu dan Fashion Blogger

A Perfect Fit (2021) menambah satu lagi daftar film romantis Indonesia yang punya alur seringan kapas. Cocok untuk kamu yang ingin menikmati film dengan santai sambil rebahan. Disutradarai Hadrah Daeng Ratu film ini bercerita tentang lika-liku perjalanan cinta seorang pengrajin sepatu dan fashion blogger.

Pertemuan antara keduanya terjadi secara tak sengaja dan diawali dengan kesialan. Perlahan mereka jadi sering berinteraksi. Saski yang sudah punya tunangan merasa menemukan ketenangan dan kenyamanan saat bersama Rio. Namun, mengingat statusnya yang merupakan calon istri orang, Saski tak ingin mengambil langkah lebih jauh walau hatinya sangat ingin.

Rio sendiri sejak awal sudah terlihat tertarik pada Saski, tapi perjodohan yang dilakukan ibunya di kemudian hari mengubah semua. Perjalanan mereka yang penuh halangan hingga akhirnya saling menerima dan mengakui perasaan masing-masing jadi sajian utama dalam film ini.

Baca juga: 10 Pemain Film A Perfect Fit, Film Indonesia yang Seru

Sajikan Alam Bali dan Budayanya yang Indah  

Mengikuti latar belakang Saski yang diplot sebagai gadis Bali, putri dari seniman lontar, film berdurasi sekitar 112 menit ini sebagian besar melakukan pengambilan gambar di Pulau Dewata.

Hasilnya ada banyak sekali pemandangan alam Bali yang tertangkap kamera. Sinematografi pun tersaji sangat cantik sebab beberapa kali kamu akan disuguhi landscape berupa pantai, tebing dan sawah yang menghampar hijau dan cantik.

Saat Rio dan Saski berkendara, naik motor menuju suatu tempat, ketenangan Bali dan kesegaran udaranya bisa ikut dirasakan. Satu lagi: ketika Saski merasa kecewa dengan perselingkuhan Deni, terutama dengan nasibnya, Saski yang berjalan di pantai, di bawah matahari tenggelam seperti simbol yang memperlihatkan hatinya tengah sendu dan menuju ‘gelap’.

Selain alam Bali yang cantik, film A Perfect Fit (2021) juga menyelipkan unsur-unsur budaya Bali seperti ritual lukat yang bertujuan sama seperti ruwat, bebantenan, bebayuhan, perang lumpur, hingga tetabuhan yang khas sekali. Menariknya film ini juga sedikit menampilkan unsur budaya Makassar, terutama adat-adat dalam pernikahan seperti Mappacci. Asyik sekali!

Tidak Ada Konflik dan Karakter Baru

A Perfect Fit (2021) memang segar karena pilihan tone dan sinematografinya yang cantik, tapi soal konflik dan karakter, tidak ada yang baru yang ditawarkan. Kamu akan melihat dua karakter pria saling berseberangan yang sangat familiar:

Deni yang kasar, temperamental, putra dari keluarga kaya menjadi tunangan Saski. Di sisi lain, ada Rio yang santun, romantis, lemah lembut dan berhati baik menjadi lelaki idaman lain.  

Rio tipikal lelaki yang bisa merebut hati wanita dengan mudah, apalagi dari lelaki yang berperangai buruk seperti Deni. Sementara itu tak ada yang istimewa juga dengan karakter Saski, Tiara atau Andra. Tidak ada yang menonjol dan berkesan. Dari segi konflik, film ini pun termasuk yang mudah ditebak. Nyaris tak punya klimaks atau sesuatu yang dapat memancing emosi.

Beruntung A Perfect Fit (2021) punya naskah yang cantik. Tidak heran karena Garin Nugroholah yang berada di belakangnya. Hanya, keindahan dialog yang diucapkan Rio serta Saski bahkan sampai supir taksi terasa mubazir sebab eksekusi filmnya terasa kurang di beberapa tempat.

Dibintangi oleh Refal Hady dan Nadya Arina serta aktor senior seperti Mathias Muchus dan Christine Hakim, A Perfect Fit (2021) punya daya tarik tersendiri. Di antara yang kurang-kurang tersebut kamu masih tetap bisa menikmatinya, apalagi soundtrack-nya juga easy listening. Penasaran? Film ini bisa disaksikan di Netflix mulai 15 Juli 2021 ya! Selamat menonton!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram