bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review A Monster Calls, Sulitnya Merelakan Kepergian

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
A Monster Calls
3.9
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Seorang bocah menyadari bahwa hidup ibunya yang menderita kanker tidak akan lama lagi. Sering bermimpi buruk, dia kemudian berteman dengan monster penjelmaan sebuah pohon yang menceritakan tiga kisah kepadanya dengan imbalan dia harus melengkapinya dengan kisah keempat.

A Monster Calls adalah film drama fantasi karya J.A. Bayona yang dirilis oleh Focus Features pada 6 Januari 2017 setelah sebelumnya dirilis secara terbatas pada 23 Desember 2016.

Berdasarkan novel karya Patrick Ness yang terbit di tahun 2011 dimana dia juga yang menjadi penulis naskahnya, film ini mencoba mengungkap sisi psikologis seorang bocah lengkap dengan imajinasi dari rasa takutnya.

Film ini menuai banyak pujian dari berbagai pihak meski penghasilannya tidak menguntungkan studio yang memproduksinya. Hanya mendapatkan sekitar $3 juta saja dari bujet sebesar $43 juta tentunya bukanlah ukuran kualitas sebuah film.

Mau tahu bagaimana jalan cerita dan apa saja kelebihan film berjudul A Monster Calls ini? Simak review berikut untuk lebih jelasnya.

Baca juga: Sinopsis & Review Underwater, Bertahan dari Monster Laut

Sinopsis

A Monster Calls

Conor O’Malley, bocah berusia 12 tahun, memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ibunya yang bernama Lizzie. Sebagai penderita kanker, Lizzie sering melakukan kemoterapi tetapi tidak juga menyembuhkan penyakitnya.

Sang nenek, Grandma, sering mengunjungi dan menyarankan Lizzie untuk dirawat di rumah sakit dan Conor tinggal bersamanya.

Di sekolah, Conor sering diganggu oleh teman sekelasnya, Harry. Dia juga sering bermimpi buruk yang menggambarkan tanah yang longsor dan ibunya terseret ke dalamnya.

Conor mencurahkan isi hatinya dengan menggambar yang merupakan bakat yang diwariskannya dari sang ibu, yang menurut ayahnya adalah pelukis berbakat yang terpaksa memadamkan mimpinya setelah melahirkan Conor.

Suatu malam, tepat jam 12:07, Conor melihat sebuah pohon yew berubah menjadi sebuah monster yang merangsek ke dalam rumahnya dan bilang kepada Conor bahwa dia akan menceritakan tiga buah kisah yang nanti Conor harus menceritakan untuknya kisah keempat sebagai imbalannya.

Kisah pertama ialah cerita seorang pangeran muda yang melarikan diri dari istana yang dikuasai oleh ibu tirinya, yang ternyata adalah seorang penyihir, bersama kekasihnya. Dia membunuh kekasihnya saat tidur di bawah pohon yew dan menjadikan sang ratu sebagai kambing hitam sehingga dia bisa mengkudeta tahta dan menjadi raja.

Sang ratu sendiri dibawa pergi oleh monster pohon yew ke tempat yang jauh. Saat kondisi ibunya semakin parah dan dirawat di rumah sakit, Conor tinggal bersama neneknya.

Ketika neneknya pergi, Conor berkeliling rumah dan penasaran dengan sebuah kamar di lantai atas. Kemudian, dia menunggu kehadiran sang monster yang datang untuk menceritakan kisah kedua.

Kisah kedua ialah cerita tentang seorang tabib yang meracik obat dari pohon yew. Pengobatannya mengalami penentangan dari seorang pendeta yang berceramah dan mempengaruhi warga untuk tidak membeli obat darinya, bahkan dia juga menghalangi sang tabib dari pohon yew tersebut.

Hingga kemudian dua putri sang pendeta sakit keras. Pengobatan modern dan doa tidak juga menyembuhkan. Tidak ada jalan lain, pendeta mendatangi sang tabib untuk meminta pertolongan agar mau menyembuhkan kedua putrinya.

Tapi sang tabib menolak dan kedua putri pendeta meninggal dunia. Sang monster mendatangi rumah pendeta dan menghancurkannya.

Conor ikut terlibat dalam proses penghancuran ini yang ternyata setelah disadarinya dia sedang menghancurkan ruang tamu rumah neneknya.

Ketika neneknya pulang dan mendapati bahwa ruang tamunya sudah berantakan, bahkan jam besar peninggalan kakeknya juga rusak, sang nenek hanya terdiam dan bersedih.

Dokter memberikan terapi terakhir dengan menggunakan ekstrak pohon yew. Conor meminta sang monster untuk menyembuhkan ibunya.

Di sekolah, Harry tidak mau mengganggu Conor lagi yang dianggapnya tidak ada. Sang monster datang menceritakan kisah ketiga tentang seorang yang tidak terlihat tapi tidak mau dianggap begitu dan marah kepada lawannya.

Imajinasi dari sang monster ini membuat Conor menyerang Harry di kantin hingga membuatnya dirawat di rumah sakit dan orang tua Harry mengajukan tuntutan.

Tapi kepala sekolah tidak menghukumnya dengan pertimbangan situasi keluarganya yang sedang berada dalam kesulitan. Conor mulai menyadari bahwa hidup ibunya tidak lama lagi, dia berlari ke pohon yew.

Pohon yew terbangun dan meminta kisah keempat dari Conor, yaitu mimpi buruknya. Seketika dia melihat ibunya berada di pemakaman dan terjerembab masuk ke dalam lubang besar akibat longsor.

Conor berusaha meraih tangan ibunya, tapi karena tidak kuat pegangan itu pun terlepas dan ibunya hilang di kedalaman lubang besar. Sang monster kemudian mendesak Conor untuk menyatakan kejujuran.

Apa yang selama ini disimpan di dalam hati Connor sehingga diminta untuk jujur oleh sang monster? Lalu, bagaimana kondisi kesehatan ibunya? Tonton terus film yang semakin menarik ini sampai akhir untuk mengetahui apa yang terjadi pada Conor.

Film Keluarga Bernuansa Kelam dan Cerita yang Dalam

Film Keluarga dengan Nuansa Kelam dan Cerita yang Dalam

Dari adegan pembuka, kita sudah mulai paham, bahwa A Monster Calls bukanlah film keluarga biasa. Nuansa kelam dan kesuraman sudah tercipta di beberapa adegan awal yang langsung menancapkan pondasi yang kokoh bagi bangunan cerita dan emosi tokoh utamanya.

Bayangan kematian dan hidup tanpa kehadiran sosok tersayang menggelayut sendu di setiap adegannya. Problematika keluarga Conor untuk bocah seusianya terbilang cukup pelik.

Dia hanya hidup bersama ibunya setelah ayahnya memilih tinggal di Los Angeles dengan keluarga barunya meninggalkan mereka di Inggris.

Kedatangan ayahnya tidak juga membawa kebahagiaan bagi Conor, justru semakin membuka luka lama yang sudah merekah cukup lebar.

Kemudian, ibunya menderita kanker stadium akhir yang tidak kunjung sembuh lewat kemoterapi dan harus dirawat di rumah sakit.

Conor tidak menyukai neneknya yang terlihat berwatak keras dengan untaian kalimat dingin dari mulutnya. Dan yang semakin menambah beban psikologisnya adalah gangguan dari teman sekelasnya yang selalu meremehkannya.

Special Effect Halus dengan Animasi Suram

Special Effect yang Halus dengan Animasi Beratmosfer Suram

Kita sudah menyangka bahwa tiga kisah yang diceritakan oleh sang monster yang tampil dengan special effect yang halus dan detail adalah penggambaran psikologis Conor sebagai alegori dari kehidupan nyata yang dijalaninya.

Dua kisah awal ditampilkan dengan animasi yang memiliki atmosfer penuh kesuraman, apalagi kedua cerita itu mengandung elemen kematian, dan membuat Conor bingung dengan paradoks yang menghadirkan efek frustasi.

Bagaimana tidak, ratu penyihir yang seharusnya jahat di kisah pertama ternyata dikudeta oleh pangeran licik yang kemudian menjadi raja yang baik kepada rakyatnya.

Di kisah kedua, pendeta yang menjadi teladan di masyarakat menghalangi pengobatan seorang tabib yang berakhir dengan kematian dua putrinya karena tabib tersebut tidak ingin membantu mengobati.

Kisah yang membingungkan dengan karakter abu-abu ini sebenarnya adalah penggambaran tentang sosok anggota keluarganya di kehidupan nyata.

Kita sudah menduga bahwa ratu penyihir yang dikira jahat adalah sosok nenek yang terkesan dingin tapi ternyata adalah orang yang penuh kasih sayang dan mencintai cucunya sepenuh hati. Bahkan dia sudah menyiapkan kamar sendiri bagi Conor di rumahnya.

Kisah kedua lebih dekat kepada harapan kesembuhan ibunya lewat terapi dengan ekstrak pohon yew dan nasihat untuk meneguhkan keimanan atas semua cobaan.

Jangan seperti pendeta yang diceritakan menjual imannya demi kesembuhan kedua putrinya padahal selama ini dia adalah panutan di masyarakat dalam bidang agama.

Baca Juga: 20 Film Fantasi Terbaik yang Membawa Imajinasi Penonton

Pengaruh Imajinasi dalam Kehidupan Nyata

Pengaruh Imajinasi dalam Kehidupan Nyata

Dua kisah yang diceritakan oleh sang monster menyerap ke dalam sanubari Conor yang masih mencoba untuk mencerna semuanya.

Dan ketika dia tidak tahan lagi dengan perlakuan Harry kepadanya, sang monster muncul di sekolah menceritakan kisah ketiga yang memprovokasi Conor untuk memukul Harry secara membabi-buta.

Sikap destruktif ini memang wajar terjadi pada bocah di usia pra-remaja seperti Conor yang belum menemukan jati dirinya, apalagi dia harus berhadapan dengan problematika keluarga yang sangat pelik.

Memiliki teman imajinasi hanyalah gambaran dari masalah psikologis yang terjadi, sehingga terkadang tidak sadar bahwa imajinasi itu berdampak juga pada kehidupan nyata.

Kejujuran yang diminta oleh sang monster dari Conor adalah pernyataan bahwa dia sudah sejak lama menginginkan semua berakhir, yaitu dia tahu bahwa ibunya tidak akan hidup lama lagi dan ingin ibunya cepat meninggal dunia agar tidak lebih lama menderita karena kanker.

Dengan terus menelusuri ceritanya dari sisi sinematografi ini, kita kemudian akan paham bahwa memang sangat berat untuk merelakan kepergian orang terkasih dan kejujuran hati adalah kunci untuk mengatasi semua masalah dalam hidup.

Dan percayalah pula, bahwa A Monster Calls adalah film berkualitas tinggi yang wajib kalian tonton dengan keapikan pengarahan J.A. Bayona dalam menciptakan dunia imajinasi sebagai alegori dari kehidupan nyata yang penuh problematika pelik.

Misteri jam 12:07 membuat kita sangat terenyuh ketika di detik terakhir kita paham bahwa itu adalah waktu kematian Lizzie.

Sungguh rugi apabila kalian belum menonton film peraih 9 piala dari ajang Goya Awards (sekelas Oscar di perfilman Spanyol) ini. Jangan tunggu lebih lama, tonton filmnya sekarang juga, ya! Selamat menonton!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram