bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Indonesia 9 Summers 10 Autumns

Ditulis oleh Sri Sulistiyani
9 Summers 10 Autumns
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Di balik kesuksesan yang diraih oleh seseorang, tentulah ada peran besar orang-orang di sekelilingnya. Keluarga dan lingkungan lah yang biasanya membentuk karakter dan kepribadian seseorang, seperti kisah yang diceritakan dalam film 9 Summers 10 Autumns. 

Film yang diangkat dari novel berjudul sama ini akan mengajak kita melihat perjalanan hidup seorang anak dari kota Batu, Malang hingga meraih sukses di New York. Seperti apa kisahnya? Kamu bisa baca sinopsisnya di bawah ini. 

Sinopsis 

9 summers 10 autumns-5_

Film berdurasi 117 menit ini diawali dengan Iwan yang telah bekerja di New York. Sebuah perampokan yang menimpanya di kereta membuatnya kembali mengingat kenangan masa kecilnya hingga ia bisa menjadi dirinya yang sekarang.

Iwan lahir dari keluarga yang begitu sederhana di kota Batu, Malang. Ia merupakan satu-satunya anak laki-laki diantara 4 saudara perempuannya. 

Sang ayah (Alex Komang) yang bekerja sebagai supir angkot mendidiknya dengan tegas. Bagi sang ayah, anak laki-laki haruslah menjadi anak yang berani. Namun Iwan justru tumbuh sebagai anak pemalu dan penakut.

Kehidupannya yang banyak dikelilingi saudara perempuan juga membuatnya lebih sering berada di dapur dibanding bermain dengan anak laki-laki seusianya. 

Meski pemalu dan penakut hingga sering ditemani ibunya untuk sekolah, Iwan memiliki bakat terutama di bidang matematika. Di sekolahnya, Iwan bahkan mendapat peringkat pertama dan mahir mengerjakan semua soal yang diberikan gurunya. Namun hal itu belum cukup untuk ayahnya yang menginginkan Iwan menjadi pria yang berani. 

Hingga SMA, Iwan masih dikenal mahir dalam pelajaran di sekolahnya. Ia bahkan diminta menjadi pengajar les untuk Mida, teman wanitanya yang tampak menyukai Iwan.

Sayangnya perasaan Mida hanya dibalas Iwan dengan pernyataan bahwa mereka hanya berteman saja. Iwan juga masih menjadi sosok yang cukup pemalu dan lebih suka menyendiri. 

Setelah lulus SMA, Iwan diterima di jurusan statistika Institut Pertanian Bogor. Meski ayahnya sempat melarang, Iwan akhirnya berangkat ke Bogor dan berkuliah di sana.

Iwan pun hidup sederhana di kosan kumuh dengan bekal uang seadanya. Hal itu tak membuat semangat belajarnya menurun. Iwan justru terus menjadi mahasiswa berprestasi hingga lulus sebagai cumlaude

Setelah lulus, Iwan pun bekerja di Jakarta. Meski sudah berpenghasilan, ia masih hidup sederhana dan sebagian gajinya dikirim untuk keluarganya di Batu.

Di kantornya, Iwan juga menjadi karyawan yang rajin dan selalu diandalkan oleh atasannya. Hingga suatu hari Iwan melakukan wawancara kerja via telepon dengan perusahaan yang ada di New York dan ia pun diterima.

Seorang diri, ia merantau ke Amerika. Selama bekerja di New York dalam 9 musim panas dan 10 musim gugur, karirnya terus menanjak hingga ia dipromosikan sebagai direktur.

Kehidupannya mulai membaik dan Iwan menjadi anak yang bisa mengangkat derajat keluarganya. Semua saudaranya bisa berkuliah. Rumah keluarganya diperbaiki dan kehidupan ayah ibunya pun kini lebih baik. 

Iwan akhirnya memutuskan untuk resign dari perusahaannya dan kembali pulang ke Indonesia. Kepulangannya disambut haru oleh keluarganya.

Iwan pun menjadi pembicara di seminar-seminar dan bicara di depan umum, hal yang dulu ditakutinya. Semua yang telah dicapainya menjadi kebanggaan bagi dirinya dan kedua orang tuanya. 

Alur Maju Mundur yang Mudah Dipahami 

9 summers 10 autumns-2_

Dari awal hingga akhir film, 9 Summers 10 Autumns ini memang konsisten menggunakan alur maju mundur sebagai alur ceritanya. Sebagai penonton, kita akan menyaksikan cerita perjalanan Iwan dalam dua setting waktu. Setting waktu pertama adalah masa kecil Iwan, yaitu sejak ia lahir hingga lulus kuliah dan bekerja di Jakarta. 

Sementara setting waktu kedua adalah masa yang dijalani Iwan saat ini yang juga berjalan maju, yaitu sejak tahun 2001 hingga tahun 2010 atau selama menjalani 9 musim panas dan 10 musim gugur di New York. Meski alur ceritanya berjalan bolak-balik, kamu tak akan kesulitan untuk memahami jalan cerita dari film ini. 

Selain ceritanya yang sederhana, sang sutradara yaitu Ifa Isfansyah, juga mampu memberikan perbedaan yang signifikan dari satu setting waktu ke setting waktu lainnya. Mulai dari tone warna visualnya hingga seluruh properti dan dekorasi yang digunakan.

Bahkan adegan kilas balik masa kecil Iwan pun akan membawamu seolah bernostalgia dan memasuki masa lalu melalui visual yang ditampilkan. 

Perubahan tone warna yang digunakan pun begitu terasa, dimana kita akan melihat visual yang lebih kekuning-kuningan dan perlahan berubah seiring dengan setting waktu yang maju ke masa lebih modern.

Selain itu, keterangan tahun peristiwa yang ditampilkan di awal setiap scene juga akan membuatmu bisa memahami dengan jelas alur cerita yang berjalan maju mundur ini. 

Shot-Shot Panjang dan Estetik

9 summers 10 autumns-3_

Film 9 Summers 10 Autumns ini juga memiliki teknik sinematografi yang cukup khas dengan penggunaan shot-shot panjangnya yang sering digunakan di sepanjang film.

Sering kali kita juga melihat satu adegan yang hanya menggunakan satu shot saja. Tentu tidak mudah untuk melakukan ini, karena membuat para pemainnya harus menghafalkan dialog seluruh adegan dalam satu kali take

Namun seluruh karakter utama dan pendukung dalam film ini mampu memerankan karakter mereka dengan cukup baik.

Bahkan meski menggunakan shot-shot panjang yang cenderung tidak menggunakan shot close up, kita bisa tetap merasakan emosi dan penjiwaan yang mereka berikan di pada masing-masing peranannya. 

Selain itu, film 9 Summers 10 Autumns juga banyak memperlihatkan shot-shot yang terasa estetik, baik dalam setting waktu masa kini atau pun setting waktu kilas balik.

Ditambah dengan alunan musik di latar belakang yang cenderung pelan, visual yang tersaji pun terasa semakin indah dan memanjakan matamu saat menontonnya. 

Konflik Batin si Karakter Utama 

9 summers 10 autumns-4_

Konflik yang ditampilkan dalam film 9 Summers 10 Autumns memang lebih banyak berkutat pada konflik batin yang dialami oleh si karakter utama, Iwan yang diperankan oleh Ihsan Tarore.

Sebagai penonton, kita akan melihat bagaimana Iwan berjuang melawan ketakutan dalam dirinya untuk bisa meraih mimpi dan cita-citanya. 

Jika kamu hanya menonton filmnya saja tanpa membaca versi novelnya, pergolakan batin yang dirasakan oleh Iwan ini cukup tervisualisasikan dengan baik.

Sang sutradara bahkan juga menggunakan cara unik untuk memvisualisasikan adegan ini dengan menghadirkan sosok Iwan kecil yang berdialog dengan Iwan dewasa dan memanggilnya dengan sebutan “mas”. 

Namun jika kamu sudah membaca versi novel dari 9 Summers 10 Autumns ini mungkin akan merasa jika pergolakan batin yang dialami Iwan ini masih kurang tereksplorasi dengan maksimal. Hal ini juga bisa jadi berkaitan dengan terbatasnya durasi pada media film jika dibandingkan dengan media teks atau novel. 

Nah, itu tadi review dan sinopsis dari film 9 Summers 10 Autumns yang akan menginspirasimu untuk berani bermimpi dan mewujudkan mimpi tersebut. Siapa yang ikut terharu dan juga termotivasi setelah melihat perjuangan hidup Iwan dalam film ini? Tunjuk tanganmu di kolom komentar ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram