showpoiler-logo

Sinopsis dan Review Film Drama 6 Balloons (2018)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
6 Balloons
3.3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Seorang wanita yang sedang merencanakan hari ulang tahun kekasihnya terpaksa harus mengorbankan waktunya untuk bersama adiknya yang kecanduan heroin. 6 Balloons adalah original film Netflix yang dirilis pada 6 April 2018 setelah sebelumnya ditayangkan pertama kali di festival South by Southwest pada 12 Maret 2018.

Premis film dengan cerita yang sederhana tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi seorang sutradara untuk menampilkan film seperti ini dalam kemasan yang menarik. Keuntungan film jenis ini ialah penonton akan dibuat merasa dekat dengan para karakternya, tapi dengan catatan kita harus terus-menerus mencermati setiap dialog yang dilontarkan.

Apakah tantangan ini bisa dijawab oleh Marja-Lewis Ryan yang lebih dikenal sebagai penulis naskah beberapa serial TV bernada feminin dalam film debutnya ini? Simak review kami tentang film yang ternyata diproduseri juga oleh Channing Tatum ini.

Sinopsis

Sinopsis
  • Tahun: 2018
  • Genre: Drama
  • Produksi: Campfire, Free Association
  • Sutradara: Marja-Lewis Ryan
  • Pemeran: Abbi Jacobson, Dave Franco

Di hari kemerdekaan Amerika Serikat, Katie sibuk mempersiapkan pesta kejutan ulang tahun kekasihnya, Jack. Katie menjemput ibunya yang sangat cerewet di sepanjang perjalanan. Sampai di rumah, bersama teman-temannya, Katie memeriksa seluruh persiapan pesta, baik makanan dan minumannya. Tidak berapa lama, ayahnya datang membawa beberapa minuman pilihan.

Katie harus berangkat lagi untuk mengambil kue tart yang sudah dipesannya sambil mampir untuk menjemput adik dan keponakannya, Seth dan Ella. Di sepanjang perjalanan, Katie dan Seth selalu beradu argumen tentang banyak hal, terutama tentang kecanduan Seth terhadap narkoba. Katie ingin adiknya bersih dari narkoba demi masa depan putri yang dibawah asuhannya setelah adiknya bercerai.

Katie memaksa Seth untuk mendaftarkan diri ke klinik detox. Meski awalnya Seth menolak dengan alasan tidak bisa cuti dari kerja untuk proses detoks yang paling cepat memakan waktu 10 hari, tapi akhirnya dia mengalah kepada kakaknya dan mendatangi klinik detox rahasia.

Sayangnya, klinik ini tidak menerima pembayaran dengan kartu kredit milik Katie dan merekomendasikan klinik lain yang bisa menerimanya. Karena harus memburu waktu untuk mengambil makanan sebelum pesta dimulai, Katie mengirim Seth dengan taksi online ke klinik di pusat kota.

Bersama Ella, Katie mengambil makanan yang sudah dipesan dan langsung membawanya ke rumah. Sesampai di rumah, Katie mendapat telpon dari klinik jika Seth mengalami kesakitan. Katie harus segera pergi dengan alasan mengambil kue tart.

Seth terlihat muntah-muntah saat Katie dan Elle datang, lalu mereka segera pergi dari klinik itu untuk mengobati rasa sakit yang diderita Seth. Tapi karena tidak mungkin datang ke rumah sakit, mereka mencari alternatif lain, yaitu harus menyuntikkan heroin ke tubuh Seth. Mereka ke area Skid Row hanya untuk membeli sepaket heroin yang terdiri dari 6 balon.

Seth membutuhkan suntikan. Karena Katie tidak ingin membeli suntikan dari pengedar narkoba, mereka harus membelinya di apotik. Karyawan apotik tahu jika Seth adalah pecandu narkoba saat Katie membeli satu paket suntikan dan meminjam kunci toilet. Dengan berat hati dan sedikit mengancam, karyawan apotik memberikan kunci dan mereka langsung melakukan tugas masing-masing.

Sembari Seth mempersiapkan penyuntikan, Katie mengganti popok Ella. Setelah selesai dan Seth merasa lebih baik, mereka keluar dari apotik, tetapi Seth lupa mengembalikan kunci toilet yang membuat Katie harus kembali ke apotik yang sudah tutup. Karena tidak digubris oleh karyawan apotik, Katie melempar kunci ke kaca apotik yang menyebabkan alarm keamanan berbunyi. Mereka langsung kabur dari sana.

Setelah mengambil kue tart, mereka kembali ke rumah Katie dimana pesta sudah dimulai tanpa kehadiran Katie. Dalam perjalanan, Seth berjanji jika tadi adalah kali terakhir dia menyuntikkan heroin. Jake dan kedua orang tuanya curiga dengan kehadiran Seth yang sebelumnya Katie bilang tidak bisa hadir, apalagi dengan keterlambatan kedatangannya. Tapi mereka dengan cepat mengerti situasi yang ada.

Saat tidak menyadari keberadaan Seth, Katie mencarinya hingga menemukannya di dalam mobil sedang menyuntikkan heroin kembali. Katie kecewa dan marah serta menitahkan Seth untuk masuk klinik rehabilitasi tanpa bantuannya, karena mulai saat ini Katie melepaskan masalah Seth dari hidupnya.

Efek Buruk Kecanduan Narkoba

Efek Buruk Kecanduan Narkoba

Rasanya kita sudah sangat sering menonton film dengan karakter pecandu narkoba. Mayoritas film dengan tema seperti ini ditampilkan dalam kadar drama yang sangat kuat, apalagi jika menceritakan proses si pecandu untuk keluar dari zona berbahaya tersebut. Nyaris serupa dengan apa yang ditampilkan di dalam film yang berdurasi sangat cepat ini, hanya 1 jam 14 menit saja.

Meski terkesan lebih ringan, tapi nyatanya film ini memiliki pesan yang berbobot, yaitu bagaimana beratnya memutuskan hubungan dengan saudara yang pecandu narkoba. Tentunya tidak mudah bagi Katie untuk melepaskan Seth begitu saja, apalagi banyak faktor yang mempengaruhi pertimbangannya, yaitu kedekatan emosionilnya dengan Seth dan rasa sayangnya dengan Elle, keponakannya.

Tapi begitu kenyataan bahwa Seth berkali-kali membuatnya kecewa dengan janji yang selalu diingkari dan selalu membawanya berada pada situasi serupa terus-menerus, Katie harus mengambil keputusan itu, meski berat. Karena Katie tahu, dia harus melakukan ini untuk memberikan pelajaran berharga kepada adiknya agar menjadi orang yang lebih baik dan dewasa untuk masa depan putri satu-satunya.

Faktanya, pengaruh narkoba memang sangat buruk bagi tubuh dan pikiran, apalagi seperti Seth yang harus membesarkan putrinya setelah bercerai dengan istrinya. Dia harus memiliki akal yang jernih agar bisa mendidik anaknya, sedangkan pecandu narkoba sudah pasti tidak akan bisa seperti itu. Oleh karena itu, tindakan Katie memang adalah cara yang paling tepat.

Performa Akting yang Solid

Performa Akting yang Solid

Fokus cerita film 6 Balloons ini terpusat pada dua karakter yang diperankan oleh Abbi Jacobson dan Dave Franco. Uniknya, aktris dan aktor ini sebelumnya lebih dikenal karena peran mereka dalam berbagai film bertema komedi. Maka, keputusan menempatkan mereka berdua dalam sebuah film drama mengundang tanda tanya besar, akankah mereka mampu mengemban tugas yang diberikan?

Ternyata keraguan itu dijawab dengan baik, bahkan cukup gemilang, oleh Jacobson dan Franco. Karakter Katie memang tidak memiliki kalimat yang berat untuk diucapkan, semua terasa sederhana. Tapi bukan berarti karakternya menjadi mentah, Jacobson justru berhasil berbicara dengan mata dan bahasa tubuhnya dimana dia memperlihatkan kebingungan dan ketidakberdayaannya untuk membantu adiknya.

Sedangkan Franco tampil kurus dan meyakinkan sebagai pecandu narkoba. Jika biasanya dia hanya hadir sebagai supporting actor, maka kali ini dia mencuri semua adegan yang menampilkannya. Kita dibuat ikut-ikutan bingung dengan sikap dan ucapannya yang benar-benar bisa menyudutkan kita seperti yang dirasakan oleh Katie.

Antara Realita dan Imajinasi

Antara Realita dan Imajinasi

Pasti kita dibuat bingung dengan self-help audio yang diperdengarkan dari awal hingga akhir film, visualisasi Katie dan Seth di dalam mobil yang tenggelam dan realitas pada kehidupan nyatanya. Kita pasti awalnya menduga bahwa mereka berdua pada akhirnya tenggelam bersama mobil yang mereka tumpangi ke sebuah sungai atau danau dalam sebuah kecelakaan.

Tapi nyatanya tidak! Sutradara Marja-Lewis Ryan cukup cerdik menempatkan adegan-adegan tenggelam tersebut di antara adegan-adegan lainnya dalam jalan cerita. Kita akan mengerti bahwa semua itu hanya imajinasi yang memiliki makna bahwa Katie selama ini terus tenggelam dalam masalah yang dibawa Seth dalam hidupnya dan dia harus bisa keluar dari ketenggelamannya itu.

Dan di adegan terakhir, ketika Katie keluar dari dalam mobil yang beriringan antara imajinasi dan realita, kita dibuat paham akan semua makna itu. Kita akan dibuat seolah-olah nafas kita sudah berada di tenggorokan karenanya yang kemudian akan meneteskan air mata secara tidak terduga. Hal ini adalah kesan terbaik yang dapat kita tangkap dari film ini.

Memang meski berdurasi cukup singkat, tetapi karena temponya yang lambat, membuat film 6 Balloons terasa lama dan berat. Tapi dengan performa akting yang solid dari Jacobson dan Franco, kita akan bersedia untuk terus melangkah ke adegan berikutnya dengan harapan Katie bisa menyelesaikan gunung masalah yang menimpanya secara berbarengan. Saksikan segera film ini di Netflix ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram