bacaterus web banner retina

6 Hal yang Bikin Noktah Merah Perkawinan Wajib Ditonton oleh Pasangan

Ditulis oleh Suci Maharani R
Noktah Merah Perkawinan _

Noktah Merah Perkawinan (2022) memang berbeda dari film-film komersial Indonesia pada umumnya. Justru, film ini memberikan banyak pembelajaran penting terutama untuk pasangan mudah Indonesia.

Mengadaptasi kisahnya dari sinetron jadul, Sabrina Rochelle Kalangie berhasil merangkumnya menjadi kisah rumah tangga yang ciamik dan menusuk hati.

Ada banyak pembelajaran yang bisa kita ambil, contohnya mengenai perselingkuhan yang tidak disengaja. Hingga pemikiran soal, apakah cinta cukup untuk mempertahankan rumah tangga?

Film ini menyinggung berbagai isu yang bisa memperkeruh rumah tangga. Tapi yang bikin sakit hati adalah melihat kondisi anak dari Ambar dan Gilang yang jadi korban yang paling tersakiti.

Buat kamu yang belum menonton Noktah Merah Perkawinan (2022), Bacaterus akan merangkum beberapa nilai moral yang ada dalam film ini. Buat kamu yang sudah penasaran, bisa membaca informasi lengkapnya hanya di bawah ini.

Baca juga: Sinopsis & Review Noktah Merah Perkawinan, Runtuhnya Rumah Tangga

1. Silent Treatment Tidak Menyelesaikan Masalah

Silent Treatment Tidak Menyelesaikan Masalah

Melihat perilaku Gilang dalam Noktah Merah Perkawinan (2022), kita bisa katakan bahwa sikapnya memang seperti pria pada umumnya. Sudah tidak aneh kalau pria kerap memendam perasaannya, alis melakukan silent treatment untuk menyelesaikan masalah.

Namun dalam rumah tangga, silent treatment bukanlah cara terbaik untuk menyelesaikan pertengkaran atau masalah. Dan dalam Noktah Merah Perkawinan menunjukkan, bahwa silent treatment hanyalah cara untuk menyelesaikan masalah secara instan dan menumpuk permasalah.

Seperti bom waktu, masalah yang ditumpuk dan dianggap tidak penting malah jadi pemicu untuk pertengkaran yang lebih besar. Hal inilah yang terjadi pada Gilang, saat silent treatment yang dilakukannya malah membuatnya hilang kendali.  

Makanya, komunikasi kerap dijadikan sebagai faktor utama yang membuat rumah tangga berjalan dengan baik. Dalam film ini Gilang dan Ambar memiliki komunikasi yang sangat buruk.

Keduanya bagaikan kutub yang berseberangan, ketika Ambar adalah sosok yang blak-blakan. Maka Gilang menjadi sosok yang tidak pernah mau membicarakan masalah hingga tuntas.

2. Arti Perselingkuhan dan Pelakor

Arti Perselingkuhan dan Pelakor

Buat kamu yang masih penasaran apa sih perselingkuhan itu? Noktah Merah Perkawinan (2022) menjelaskannya dengan baik. Perselingkuhan adalah ketika kamu menikmati menghabiskan waktu dengan orang lain yang bukan pasangan mu sendiri.

Dalam film ini baik Gilang dan Yuli tidak pernah mengutarakan cinta mereka, tapi keduanya menikmati momen kebersamaan tersebut. Dalam hati kecil Gilang, ia merasa nyaman dan menikmati menghabiskan waktu bersama dengan Yuli.

Pria itu merasa seperti mendapatkan kehangatan yang sudah lama tidak dirasakannya dari Ambar. Sedangkan penjelasan soal pelakor, film ini memperlihatkan bahwa kamu sudah menjadi pelakor ketika membuat suami orang nyaman bersamamu.

Gadis muda ini mengakui, bahwa ia nyaman saat bersama dengan Gilang. Yuli baru merasakan bagaimana dihormati dan dilindungi oleh pria, hal yang tidak pernah didapatnya dari sang kekasih. Namun hal yang patut diapresiasi, Yuli masih memiliki perasaan yang membuatnya sadar dengan perbuatannya buruk yang tidak sengaja ia lakukan ini.

3. Rumah Tangga Itu Dijalani oleh Dua Kepala

Rumah Tangga Itu Dijalani oleh Dua Kepala

Masih berhubungan dengan komunikasi, Noktah Merah Perkawinan (2022) menunjukkan bahwa rumah tangga itu dijalankan oleh dua kepala. Itulah kenapa, masalah dalam rumah tangga harus selalu dibicarakan dan diselesaikan bersama-sama. Dalam film ini kita ditunjukkan bagaimana hasilnya jika masalah rumah tangga berusaha diselesaikan sendiri.

Berawal dari Gilang yang curhat kepada ibunya soal ibu mertuanya, masalah yang awalnya kecil malah bertambah besar. Bahkan masalah yang sebelumnya tidak pernah ada, secara perlahan-lahan datang dan bikin suasana jadi keruh.

Di sisi lain, rasa enggan Gilang berhadapan dengan Ambar, membuat usaha untuk mempertahankan rumah tangga yang dilakukan istrinya jadi sia-sia. Ketika Ambar sudah sangat terbuka untuk membahas berbagai masalah yang ada dalam rumah tangganya.

Gilang malah menolak untuk berbicara dan kerap kabur-kaburan. Jika hanya satu pihak yang ingin mencari jalan untuk menyelesaikan masalah, bagaimana mana bisa? Tak heran kalau Ambar merasa muak dan lelah karena hanya ia yang selalu berusaha untuk mempertahankan.

4. Jangan Libatkan Orang Tua

Jangan Libatkan Orang Tua

Noktah Merah Perkawinan (2022) secara gamblang memperlihatkan bagaimana rumah tangga tradisional tetap berjalan. Ketika orang tua terus-terusan ikut campur dalam rumah tangga anaknya, tanpa memperdulikan perasaan mereka.

Dalam film ini ibu Gilang memang lebih agresif karena selalu saja merendahkan Ambar bahkan di hadapan cucu-cucunya sendiri. Kesalahan Gilang yang menceritakan kesulitan dalam rumah tangga hingga masalah mertuanya pada sang ibu memang jadi boomerang.

Karena hal inilah yang menyulut berbagai masalah untuk rumah tangganya. Sementara untuk ibunya Ambar, kamu akan kesal melihat wanita ini begitu mengandalkan Gilang dalam hidupnya.

Ia terus menerus meminta bantuan sang menantu untuk menolong putranya di luar negeri. Saya tidak heran kenapa Gilang sampai stres berhadapan dengan mertuanya itu.

Tidak aneh juga jika Ambar kesal dengan ibunya, karena ia diperlakukan tidak adil oleh ibunya sendiri. Setidaknya, ibu Ambar tidak mau ikut campur ketika ia tahu Gilang memiliki hubungan dengan Yuli.

5. Anak Selalu Jadi Korban Paling Tersakiti

Anak Selalu Jadi Korban Paling Tersakiti

Seperti yang sudah disinggung sejak awal, anak Gilang dan Ambar menjadi korban yang bikin hati penonton hancur. Dalam filmnya, Bagas diperlihatkan sebagai sosok anak yang pendiam dan kerap terlihat murung.

Bahkan di sekolah, Bagas sampai berani melakukan berbagai kenakalan. Ternyata, semua ini terjadi pasca Bagas memergoki kedua orang tuanya bertengkar hebat.

Banyak orang tua yang beranggapan, bahwa anak mereka tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Kenyataannya, mereka memiliki kepekaan dalam melihat kondisi kedua orang tuanya.

Bagas yang tidak berani bertanya, mulai masuk dalam pemikirannya sendiri. Berbagai ketakutan yang ia rasakan, disalurkannya dengan cara membangkang hingga bersikap nakal di sekolah.

Anak ini merasa kasihan pada ibunya, karena Ambar selalu direndahkan oleh neneknya. Bahkan sikap tegas dan kasih sayangnya pada Ambar diperlihatkan saat ia melarang Ambar untuk makan sate yang dibawa neneknya. Dari sini kita bisa belajar, bahwa anak yang kerap dianggap tidak tahu apa-apa justru memiliki perasaan yang lebih peka.

6. Manfaat dari Konsultasi Pernikahan

Manfaat dari Konsultasi Pernikahan

Satu hal lagi yang mungkin terasa awam dan kerap dianggap tidak penting oleh para pasangan. Apakah perlu untuk bertemu dengan konsultan pernikahan, saat kita memiliki masalah dengan pasangan.

Tentu hal ini tidaklah wajib, karena lebih baik jika mereka menyelesaikan masalahnya sendiri. Tapi jika masalah yang dihadapi tidak kunjung selesai,m tidak ada salahnya meminta bantuan orang lain.

Banyak orang yang berpikir, meminta bantuan psikolog lebih berbahaya dibandingkan orang tua. Nyatanya, psikolog akan berperan sebagai penelaah yang memiliki kode etik.

Kamu tidak perlu khawatir masalah rumah tangga tersebar luas, karena mereka diwajibkan merahasiakannya. Psikolog tidak akan menghakimi mu, justru ia membantu agar kamu dan pasangan bisa saling terbuka.Tapi seperti yang dikatakan oleh Ibu Kartika, bahwa tidak ada jaminan bahwa rumah tangga kamu akan bertahan.

Karena tugasnya bukan untuk menyelamatkan rumah tangga, hanya membantu untuk mengarahkan pasangan mengambil keputusan yang tepat. Segalanya dipegang oleh pasangan itu sendiri, mereka masih mau mempertahankan atau mengakhiri.

Inilah enam poin penting yang membuat Noktah Merah Perkawinan (2022) wajib banget ditonton oleh pasangan muda di Indonesia. Film ini mengadaptasi berbagai masalah lumrah yang kerap dihadapi oleh pasangan.

Mungkin film ini tidak bisa dijadikan pedoman, setidaknya bisa jadi salah satu pembelajaran untuk mengatasi berbagai krisis dalam rumah tangga.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram