10 Pemeran Pompeii, Kisah Fiktif Meletusnya Gunung Vesuvius
Pompeii diproduksi dengan budget yang besar, sekitar $100 juta, dan dipersiapkan sebagai salah satu film blockbuster untuk tahun 2014.
Tapi dengan kualitas yang jauh dari harapan di segala sisi, membuat film ini tidak berhasil mencapai ekspektasi semua pihak. Bahkan film ini hanya berhasil meraih pendapatan sebesar $23 juta saja di Amerika.
Meski terselamatkan dengan pendapatan total dari seluruh dunia yang mencapai $117 juta, tidak ayal membuat film ini dicerca oleh para kritikus film dan penontonnya.
Walau begitu, film ini sebenarnya didukung oleh deretan pemeran yang sedang berada pada tingkat popularitas yang cukup baik. Mau berkenalan dengan mereka? Langsung simak artikel berikut ini, ya!
1. Milo (Kit Harington)
Milo adalah seorang budak yang dibawa dari Londonium ke Pompeii untuk terjun ke arena gladiator. Julukannya adalah “The Celt”, sesuai dengan suku asalnya, yaitu Celtic.
Meski sudah menjadi budak sejak kecil, Milo bukanlah keturunan seorang budak. Dia adalah satu-satunya orang dari suku Celtic yang selamat dari pembantaian Jenderal Corvus di tahun 62 M.
Oleh karena itu, sangat wajar baginya menyimpan dendam kesumat kepada jenderal kerajaan Romawi tersebut. Dan ketika dirinya dibawa ke Pompeii, kesempatan menuntut balas dendam itu semakin besar karena sang jenderal pun sedang berada di kota yang sama.
Meski menjadi seorang gladiator, Milo sebenarnya memiliki hati yang baik. Dia tampak terampil dalam menangani kuda, bahkan kuda yang liar pun bisa dijinakkan dengan baik. Dengan kebaikan hati ini juga, Milo menjalin persahabatan dengan pesaingnya di arena gladiator.
Hidupnya yang selama ini berwarna kelam dan pekat dengan aroma balas dendam, menjadi berwarna dengan kehadiran Cassia yang melintasi hidupnya.
Merasa jatuh hati, Milo juga sangat memahami apa yang dirasa oleh Cassia dari perjodohannya dengan Jenderal Corvus. Dan ketika gunung Vesuvius meletus, satu hal yang hanya ada di pikirannya, yaitu menyelamatkan Cassia.
Saat bermain di film Pompeii ini, nama Kit Harington sedang berkibar berkat kesuksesan serial Game of Thrones yang dibintanginya. Tapi sungguh sayang, dia tidak berhasil menampilkan performa akting yang bagus di film ini sehingga penampilannya terasa datar saja.
2. Cassia (Emily Browning)
Cassia adalah gambaran seorang wanita muda yang mandiri dan memiliki pemikiran maju. Dia adalah putri tunggal pasangan Severus dan Aurelia, gubernur Pompeii.
Cassia baru saja kembali dari Roma setelah menyelesaikan pendidikannya disana. Dan dia sama sekali tidak menyangka jika akan dijodohkan dengan Jenderal Corvus yang usianya jauh lebih tua darinya.
Tentu saja dia hendak menolak perjodohan ini, tapi dia tidak berdaya di bawah ancaman sang jenderal. Padahal di dalam hatinya, sedang tumbuh rasa cinta kepada Milo, seorang budak yang dijumpainya di jalan.
Dan Cassia sangat terkejut mendapati Milo menjadi salah satu petarung di arena gladiator. Demi Milo, dia pernah berusaha untuk melarikan diri, tapi gagal.
Bisa dibilang, Cassia berpikiran lebih maju dibandingkan para wanita lain di zamannya. Hanya saja, di masa itu, wanita hanya menjadi perhiasan bagi kaum pria dan belum memiliki hak untuk memiliki pemikiran sendiri. Demi cinta, hidupnya berakhir tragis dalam balutan debu vulkanik gunung Vesuvius.
Emily Browning tidak bisa menampilkan performa akting yang lebih baik di film ini. Padahal saat syuting film ini, karirnya sedang bagus, meski lebih banyak bermain di film-film independent.
3. Aurelia (Carrie-Anne Moss)
Istri gubernur Pompeii ini adalah ibu yang bijak bagi Cassia. Dia sangat mencintai putrinya dan berusaha memberikan yang terbaik bagi kehidupan Cassia di masa depan.
Tentunya dengan menjodohkan Cassia dengan Jenderal Corvus bukanlah jalan pilihannya, tapi Aurelia telah berusaha memberikan pemahaman akan posisi wanita di zaman ini kepada Cassia.
Carrie-Anne Moss tampil cukup bagus dengan kewibawaannya sebagai istri seorang pejabat dan ibu yang bijak. Hanya saja karakternya tidak digali lebih dalam dan hanya menjadi dekorasi cerita yang mudah terlupakan.
4. Atticus (Adewale Akinnuoye-Agbaje)
Sebagai seorang petarung gladiator, Atticus memang sangat pantas menjadi juaranya. Memiliki postur tubuh yang tinggi dan besar serta tenaga yang kuat, membuat sosoknya ditakuti oleh siapapun yang berhadapan dengannya.
Tapi dibalik kesan angker dirinya, dia adalah sosok yang lembut dan baik hati. Dia berteman baik dengan Milo yang awalnya dianggap rival olehnya.
Atticus juga adalah orang yang sangat menghargai arti solidaritas. Meskipun pertemanannya dengan Milo mengantarkannya kepada akhir hidupnya, dia berjuang untuk harga dirinya dengan melawan Proculus yang hendak membunuh Milo dan Cassia.
Pompeii bukanlah film yang menampilkan akting terbaik aktor Inggris ini, semua karena karakterisasi yang dangkal akibat dari naskah yang buruk.
5. Ariadne (Jessica Lucas)
Ariadne adalah pelayan Cassia yang selalu menyertainya sejak di Roma hingga kembali ke Pompeii. Dia selalu menyindir Cassia yang dilihatnya jatuh hati kepada Milo.
Kedekatan mereka lebih terlihat sebagai sebuah pertemanan dibandingkan antara majikan dan pelayannya. Performa akting aktris Kanada ini sebenarnya tidak mengecewakan, hanya saja perannya terlalu kecil untuk dikembangkan.
6. Severus (Jared Harris)
Severus adalah gubernur yang memerintah di kota Pompeii. Dia ingin menjadikan Pompeii sebagai salah satu kota utama di bawah kerajaan Romawi.
Oleh karena itu, dia membutuhkan dukungan dari Jenderal Corvus, baik dari segi politik juga dana. Demi mewujudkan itu semua, dia rela menjodohkan putrinya kepada sang jenderal.
Dibalik sikapnya yang seolah jahat kepada Cassia, dia sebenarnya adalah ayah yang sangat menyayangi putrinya itu. Terbukti ketika dia mengetahui kebusukan sang jenderal, dia tidak ragu untuk melawannya meski itu membuatnya meregang nyawa.
Jared Harris adalah aktor terkenal asal Inggris yang diakui kualitas aktingnya di film-film yang dibintanginya, tapi film ini bukanlah salah satu diantaranya.
7. Senator Quintus Attius Corvus (Kiefer Sutherland)
Senator kerajaan Romawi ini adalah karakter tipikal dalam film-film bertema kerajaan. Pasti ada satu sosok ambisius, serakah dan tidak ada kesan kebaikan sama sekali pada kepribadiannya.
Merintis karir dari militer, salah satu jenderal Romawi ini menggunakan kekuatan politiknya untuk memuaskan nafsu dan ambisinya akan kekuasaan.
Dia mendesak Severus untuk menjodohkan dirinya kepada Cassia sebagai imbalan dukungannya atas kota Pompeii.
Corvus juga sangat menikmati pertandingan gladiator hingga tidak sadar bahwa Milo adalah salah satu orang yang selamat dari pembantaian yang dilakukannya di masa lalu. Dengan akting yang cenderung biasa saja, Pompeii bukanlah salah satu film terbaik Kiefer Sutherland.
8. Marcus Proculus (Sasha Roiz)
Marcus Proculus adalah panglima kepercayaan Jenderal Corvus. Dia mengiringi jenderal yang sudah menjadi senator itu ke Pompeii.
Proculus sangat patuh kepada Corvus hingga dia bersedia terjun ke arena gladiator untuk berhadapan satu lawan satu dengan Milo. Karakter ini diperankan oleh aktor Kanada yang populer lewat serial Grimm. Tidak banyak yang bisa dia lakukan, hanya memasang wajah bengis saja.
9. Graecus (Joe Pingue)
Graecus adalah juragan budak dari Londonium. Dia membawa beberapa budaknya untuk diterjunkan bertarung di arena gladiator.
Karakternya yang keras adalah cerminan seorang pengusaha ambisius yang mencari keuntungan dari dunia perbudakan. Penampilan aktor Kanada yang turut bermain di film The Book of Eli (2010) ini cenderung biasa saja untuk karakter pelengkap cerita.
10. Bellator (Currie Graham)
Bellator adalah sosok pelatih budak yang jahat. Dia mewujudkan perintah Corvus untuk membunuh Milo di arena gladiator, tapi rencananya gagal karena ketangguhan Milo dan Atticus.
Karena sifat kasar dan bengisnya, dia sangat dibenci oleh para petarung lain, sehingga ketika mereka dibebaskan, Bellator adalah orang pertama yang mereka habisi.
Itulah 10 aktor dan aktris yang bermain di film Pompeii. Film ini melakukan syutingnya di Cinespace Film Studios yang berlokasi di Ontario, Kanada.
Jadi wajar saja jika sebagian besar pemeran pendukungnya berasal dari negara di Amerika bagian utara tersebut. Meski tidak sebanding dengan film-film kolosal dengan seting di zaman Romawi, Pompeii masih cukup layak untuk ditonton.
Terutama karena adegan meletusnya gunung Vesuvius yang memang menjadi puncak ketegangan film ini. Untungnya, adegan bencana ini ditampilkan dengan kadar yang tidak mengecewakan. Selamat menyaksikan!
