bacaterus web banner retina

Pemeran Film Soni (2018), Akting Memukau dari Artis Baru

Ditulis oleh Dhany Wahyudi

Film drama kepolisian biasanya identik dengan kebobrokan sistem, korupsi, kedekatan dengan mafia dan narkoba, tetapi dalam film Soni [2018] ini, fokus cerita lebih kepada karakterisasi dua orang polisi wanita dengan beda jabatan yang bertarung dengan kasus demi kasus pelecehan seksual dan kekerasan terhadap wanita, sembari mereka bertarung dengan problem rumah tangga dan kehidupan pribadinya.

Meski kebobrokan sistem dalam tubuh kepolisian sempat diungkit secara sepintas, tetapi itu bukan menjadi menu utama yang disuguhkan. Untuk film jenis ini, dibutuhkan kekuatan naskah yang bisa mendekatkan kita kepada tokoh utamanya melalui rangkaian adegan demi adegan. Untungnya, sutradara Ivan Ayr juga menggunakan handheld camera dalam proses syutingnya.

Penggunaan handheld camera ini, terutama dengan teknik single take, mampu membuat kita seolah-olah menjadi seperti cicak yang berada di dinding rumah tokoh utamanya ketika mereka beraktivitas dan berdialog. Mood film yang cenderung kelam dan sunyi menambah rasa sepi yang menggambarkan suasana hati Soni dan Kalpana dalam menjalani hidupnya.

Siapa saja yang berperan dalam film peraih Oxfam Award ini? Mereka adalah wajah-wajah baru dalam perfilman India, tetapi akting mereka tidak canggung lagi. Semua berkat pengarahan yang apik dari Ivan Ayr sebagai sutradara dan workshop yang memakan waktu berbulan-bulan, serta riset mereka terhadap karakter yang akan mereka bawakan. Mari, kita kenalan dengan mereka.

Geetika Vidya Ohlyan (Soni)

Geetika Vidya Ohlyan (Soni)

Geetika Vidya Ohlyan lahir di keluarga pencinta teater di sebuah kota kecil di India, Haryana. Petualangannya dalam dunia teater dimulai ketika dia kuliah di University of Delhi Kirori Mal College. Selama tiga tahun mengemban ilmu teater di sana, khususnya dalam literatur Inggris, Geetika banyak belajar tentang seluk-beluk seni peran.

Dalam kelulusannya, Geetika tampil dalam sebuah drama arahan Keval Arora yang berjudul The Player. Drama teater ini, yang disebutnya “Drama of Life”, adalah cikal bakal karirnya dalam dunia teater. Kecintaannya kepada panggung teater ini mengantarkannya berperan lebih dari 300 pentas dalam Zangoora-India’s First Bollywood Musical.

Geetika mempelajari dengan detail seluruh jengkal demi jengkal pernak-pernik dunia teater, sehingga dirinya tidak hanya bisa berakting saja, tetapi dia juga mampu menulis naskah dan mengarahkan beberapa pentas teater diantaranya, baik itu yang dipentaskan di panggung besar maupun hanya berupa teater jalanan.

Perjalanannya selama tiga tahun melakukan pentas professional bersama Zangoora-India’s First Bollywood Musical, kemudian mengantarkannya untuk tampil di beberapa pentas teater di New Delhi yang juga diperankan oleh beberapa artis Bollywood dan lulusan kampus teater lainnya, seperti SRC alumni, NSD alumni, Ambedkar University alumni, dan Shena Gamat.

Pengalamannya yang segudang dalam dunia teater ini, ditambah spesialisasinya dalam mengarahkan anak-anak dari berbagai usia untuk pentas teater, membuatnya masuk dalam rekomendasi tim casting untuk film Soni. Dirinya direkomendasikan oleh rekan seniornya di Delhi University dulu, yang menyebut karakter Soni ini adalah “amazing role” baginya.

Benar saja, karakter Soni kuat menancap pada dirinya. Mulai dari mimik wajah, gestur badan, dan suaranya mampu menampilkan berbagai konflik batin yang dihadapi oleh Soni. Geetika menjadi pilihan pertama ketika self-tape dirinya diterima oleh tim casting dan membuat Ivan Ayr memutuskan untuk menempatkannya sebagai pemeran Soni.

Soni sendiri diceritakan sebagai polisi wanita yang cenderung temperamental. Sifat inilah yang mengantarkannya dalam naik-turun karir kepolisiannya, karena insiden-insiden yang berawal dari ketidakmampuannya mengontrol emosi amarahnya tersebut. Sifat ini muncul, bisa jadi karena keretakan rumah tangganya, dan bisa juga karena banyaknya kasus kekerasan terhadap wanita di kotanya.

Soni ditampilkan sebagai sosok yang mandiri. Dia melakukan semua urusan rumahnya sendiri dan terlihat sekali keteraturan hidupnya yang mencerminkan sisi disiplin pribadinya. Dia juga tidak peduli dengan beberapa kali kemunculan mantan suaminya yang mengajaknya untuk rujuk dan menceritakan usaha yang sedang dirintisnya yang dianggap oleh Soni hanya “mimpi” saja.

Menurut Ivan Ayr, karakter Soni dibuat olehnya dari hasil risetnya terhadap beberapa polisi wanita di New Delhi terkait beberapa kasus kekerasan seksual terhadap wanita di sana. Respon, pemikiran dan psikologis mereka direkam baik oleh Ayr, dan dituliskan dalam naskah secara teliti dengan bantuan gurunya, Lisa Rosenberg, sebagai script consultant.

Karir perfilman Geetika pasca memerankan Soni terbilang cukup cerah. Dia terlibat dalam serial TV berjudul Pawan & Pooja sebanyak 8 episode. Setelah itu, dia ikut berperan dalam film Thappad [2020], yang kembali mengangkat tema kekerasan terhadap wanita. Film ini disutradarai oleh Anubhav Sinha dan dibintangi oleh Taapsee Pannu sebagai tokoh utamanya.

Saloni Batra (Kalpana Ummat)

Saloni Batra (Kalpana Ummat)

Sama seperti Geetika, Saloni Batra juga baru memulai karir film layar lebarnya lewat Soni [2018]. Meski sebelumnya dia pernah berakting sebanyak tiga episode dalam serial TV sukses Life Sahi Hai di tahun 2016, tetapi perannya sebagai Kalpana Ummat inilah yang membuatnya dikenal di perfilman India.

Kalpana Ummat adalah seorang inspektur polisi wanita, jabatannya setingkat kapolsek kalau di negara kita, yang menjadi atasan Soni dan rekan-rekannya di kesatuan kepolisian daerahnya. Dia memiliki suami, Sandeep, yang juga seorang polisi tetapi pangkatnya lebih tinggi darinya dan baru saja mendapat promosi di kesatuan barunya.

Selain masalah temperamental Soni yang membuatnya suka mengambil keputusan sepihak, mempertaruhkan jabatan dan kewenangannya, Kalpana juga memiliki masalah dalam rumah tangganya, yaitu belum memiliki anak setelah sekian lama menikah. Hal ini sering disinggung oleh ibunya, saudaranya, dan anggota keluarga lainnya dalam beberapa pertemuan keluarga.

Kalpana menemukan kecocokan dengan Soni karena mereka sama-sama memiliki hati yang sepi. Selain itu mereka memiliki prinsip yang sama dalam bertugas, yaitu idealis untuk taat pada hukum tanpa pandang bulu, meski yang memiliki kasus adalah tentara atau anak pejabat sekalipun. Jika salah, tetap akan disematkan sebagai pelaku meski pada akhirnya mereka harus pasrah pada kebobrokan sistem.

Saloni Batra lebih dikenal di India dalam dunia fashion yang sudah lama digelutinya. Meski cantik, tetapi dia bukanlah seorang model, tetapi dia adalah seorang desainer aksesoris. Ketika agennya membawa naskah Soni kepadanya, dia sangat tertarik untuk ikut dalam proyek ini. Dia sangat terkesan dengan karakterisasi tokoh wanitanya yang dibuat oleh seorang pria, yaitu sutradara Ivan Ayr.

Untuk memerankan sosok Kalpana, sang kapolsek wanita, Saloni melakukan riset ke kepolisian dan banyak berbicara dengan para polisi wanita yang bertugas dalam kasus-kasus kekerasan terhadap wanita di kota New Delhi. Selain itu, dia juga digembleng oleh Ivan Ayr dalam workshop yang memakan waktu beberapa bulan untuk membentuk karakter Kalpana, mulai dari mimik wajah hingga gestur badan.

Setelah sukses dengan Soni, Saloni ikut berperan dalam sebuah mini-series berjudul White Matter di tahun 2018 juga yang dirilis secara streaming di layar Hot Star, salah satu cabang dari Star Plus.

Itulah kedua pemeran utama dalam film Soni [2018] yang mengangkat sisi feminis kepolisian dalam menghadapi kasus kekerasan terhadap wanita di New Delhi yang sempat menjadi perhatian dunia di tahun 2012 silam hingga menuntut pemerintah untuk membuat undang-undang baru dalam melindungi wanita dari kasus-kasus seperti ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram