bacaterus web banner retina

10 Pemeran Penting dalam Film KKN Di Desa Penari

Ditulis oleh Suci Maharani R
• Diperbaharui 20-03-2024

KKN Di Desa Penari akhirnya melakukan penayangan dan berhasil mendapatkan apresiasi penonton. Meski banyak yang merasa kurang puas, tapi pesona para pemeran yang ada di film ini memang tidak bisa dianggap remeh.

Dibintangi oleh aktris dan aktor muda berbakat Indonesia, penampilan Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara hingga Aghniny Haque memang luar biasa. Berkat kemampuan akting dan penjiwaan karakter yang ditampilkan, mereka berhasil memerankan Nur, Widya, Bima dan Ayu dengan sangat baik.

Apalagi banyak penonton yang sangat mengapresiasi penampilan Tissa Biani dan Adinda Thomas, karena aktingnya sangat natural. Keduanya berhasil membuat para penonton bisa merasakan setiap kengerian yang sedang mereka alami.

Kali ini Bacaterus akan membahas mengenai siapa saja jajaran pemeran sekaligus penjelasan karakter yang ada di film KKN Di Desa Penari. Penasaran ada siapa saja? Untuk mendapatkan informasi lebih lengkapnya, kamu bisa membacanya di bawah ini.

1. Tissa Biani (Nur)

Tissa Biani (Nur)

Nur berasal dari keluarga yang sangat taat beragama, karena ia lulusan dari pesantren bersama dengan Bima. Gadis ini memiliki penampilan yang sangat sederhana, tutur bahasanya sangat sopan, dan selalu menjaga tata kramanya.

Saat pertama kali mengikuti Ayu bersama kakaknya mendatangi sebuah desa di pelosok hutan, firasat dalam hati Nur sudah tidak tenang dan kerasan. Hingga ketika mereka melakukan KKN di desa tersebut, Nur mulai menyadari kenapa ia merasa tidak tenang selama berada di sana.

Ternyata, Nur baru mengetahui bahwa desa yang mereka pilih bukanlah desa sembarang, desa tersebut dikuasai oleh sosok penari cantik bernama Badarawuhi. Yang lebih mengejutkan, Nur baru tahu bahwa Bima dan Ayu adalah dalang dari semua malapetaka.

Nur berusaha menyelamatkan Widya yang sejak awal menjadi sasaran dari Badarawuhi, ia sampai bersikukuh dengan Bima dan Ayu. Namun keadaan sudah sangat buruk, pasalnya perbuatan syirik Bima dan Ayu sudah terlampau jauh.

Meski marah dan kesal, Nur tetap berusaha menyelamatkan ketiga temannya, meski pada akhirnya hanya Widya yang berhasil selamat.

2. Adinda Thomas (Widya)

Adinda Thomas (Widya)

Widya memang sangat polos dan apa adanya, makanya gadis ini selalu berani untuk mengungkapkan rasa penasarannya. Saat ia dan kawan-kawannya memasuki daerah hutan, Widya dikejutkan dengan suara gamelan dan sosok seorang penari cantik di salah satu sudut.

Gadis ini sempat menanyakan mengenai hal yang didengar dan dilihatnya, tapi tidak ada penjelasan yang pasti. Namun Widya tidak menyadari, bahwa pertemuannya dengan sosok penari itu akan membawanya ke hal yang lebih gila.

Sejak hari pertama Widya menginjakkan kaki di desa tersebut, gadis ini kerap merasakan gangguan mistis dari sosok penari cantik itu. Bahkan Widya beberapa kali kerasukan, yang membuatnya kerap berperilaku seperti seorang penari di siang maupun malam hari.

Dari penuturan Mbah Buyut, Widya memang memiliki daya tarik bagi lelembut yang membuat mereka mengincarnya. Untungnya ada Nur yang selalu berusaha menjaga Widya dari gangguan Badarawuhi, meski gadis ini sempat terjebak di angkara murka.

Berkat pertolongan Mbah Buyut, Widya berhasil kembali ke dunia nyata dan berkumpul lagi bersama teman-temannya.

3. Achmad Megantara (Bima)

Achmad Megantara (Bima)

Dalam kasus ini, perbuatan Bima memang bukanlah hal yang patut untuk dikatakan benar. Pria ini nekat meninggalkan Tuhannya untuk bersekutu dengan Jin bernama Badarawuhi.

Di suatu malam, Bima mengaku mendapatkan mimpi yang terasa begitu nyata ketika ia melihat Widya dililit ular. Untuk menyelamatkan dan mendapatkan hati Widya, pria ini memilih untuk bersekutu dengan Badarawuhi.

Tidak hanya itu, Bima yang berada dalam pengaruh, sampai melakukan hal tidak senonoh bersama Ayu di tapak tilas. Tempat yang sangat dikeramatkan oleh masyarakat itu malah digunakan oleh mereka sebagai tempat berzina. Alhasil sukma Bima terjebak di angkara murka

Bima lalu menjadi pendamping Badarawuhi dan dikelilingi oleh ular-ular kecil yang disebut sebagai anaknya bersama setan tersebut.

4. Aghniny Haque (Ayu)

Aghniny Haque (Ayu)

Ayu sebenarnya gadis yang baik hati dan selalu berpikiran positif, makanya ia kerap mengajak teman-temannya untuk semangat selama KKN. Sebenarnya sudah sejak lama Ayu menyimpan perasaan kepada Bima, sayangnya pria itu malah menyukai gadis lain.

Suatu hari Ayu didatangi oleh Badarawuhi dan diiming-imingi untuk bisa menggaet hati Bima dengan sebuah selendang.

Ayu masuk ke dalam jebakan sang jin, hingga ia benar-benar bisa mendapatkan Bima seutuhnya. Mereka melakukan perzinaan di salah satu bilik yang ada di tapak tilas, tempat keramat desa.

Namun Ayu tidak menyadari kalau selendang dan gelang yang kini ada ditangannya membawanya pada malapetaka. Kini Ayu menjadi sosok dawuh baru, gadis ini terus saja menari untuk menghibur penduduk desa lelembut.

5. Calvin Jeremy (Anton)

Calvin Jeremy (Anton)

Sama seperti kawan-kawannya, Anton terlihat sangat antusias untuk menjalankan masa KKN di desa. Pria ini menjalankan prokernya dengan hati-hati, hingga berbagai kejadian aneh mulai dirasakannya.

Anton kerap mendengar ada suara desahan pria dan wanita dari kamar Bima dan menemukan sajen. Ia menceritakan semua ini kepada Nur, hingga Anton tahu bahwa desa ini ternyata bermasalah.

6. M Fajar Nugraha (Wahyu)

6. M Fajar Nugraha (Wahyu)

Sebenarnya Wahyu adalah sosok anak yang baik dan penuh semangat, hanya saja mulutnya terkadang tidak bisa dikontrol.

Wahyu kerap mengucapkan berbagai macam hal-hal sembarangan, yang sempat membuat Pak Prabu tersinggung. Hingga suatu malam pria ini menyadari bahwa perkataan sembarangannya telah menyinggung penunggu desa.

7. Kiki Narendra (Pak Prabu)

7. Kiki Narendra (Pak Prabu)

Sebenarnya petaka yang terjadi kepada Nur, Widya, Bima dan Ayu bisa saja dicegah jika Pak Prabu sejak awal sudah jujur. Sebagai kepala dusun, Pak Prabu secara tidak langsung sudah menjerumuskan anak-anak ini ke hal yang berbahaya.

Pria ini berbohong mengenai keberadaan desa lain, karena tapal tilas merupakan perbatasan desa lelembut. Ia juga tidak menceritakan soal perkara makam ditutupi kain hitam, hingga sosok Badarawuhi kepada semua anggota KKN.

Pak Prabu tidak memberikan peringatan yang jelas kepada anak-anak ini, hingga mereka akhirnya kecolongan. Nyawa Ayu dan Bima sudah tidak bisa tertolong lagi, karena keduanya sudah menjadi sekutu dari Badarawuhi.

8. Aulia Sarah (Badarawuhi)

Aulia Sarah (Badarawuhi)

Baca Juga: 5 Mitos Badarawuhi yang Ada dalam Kisah KKN di Desa Penari

Tidak ada hal yang pasti mengenai siap sosok Badarawuhi yang dikenal sebagai penguasa desa lelembut ini. Namun satu hal yang pasti, sosok penari cantik dan siluman ular ini sejak awal sudah memilih Widya sebagai penerusnya.

Itulah kenapa Badarawuhi sampai menggoda hingga mempengaruhi Ayu dan Bima. Bahkan sosok ini tidak segan-segan untuk mencelakakan Nur, jika gadis itu berusaha menggagalkan rencananya.

9. Diding “Boneng” Zeta (Mbah Buyut)

Diding “Boneng” Zeta (Mbah Buyut)_

Mbah Buyut sebenarnya penduduk dari desa sebelah, namun pria ini sudah sejak lama dikenal sebagai tetua di desa tersebut. Makanya semua orang sangat menghormati Mbah Buyut

Pria ini juga menjadi sosok penjaga bagi masyarakat sekitar. Mbah buyut juga yang berhasil membawa pulang Widya dengan selamat dari angkara murka dan Badarawuhi.

10. Dewi Sri (Mbak Dok)

Dewi Sri (Mbak Dok)_

Mbah Dok adalah sosok kasat mata yang sudah sejak lama menjaga Nur. Kehadiran Mbah Dok di desa membuat Nur kerap mengalami gangguan. Mbah Dok kerap bertarung dengan para penduduk desa lelembut, hanya untuk menjaga Nur.

Inilah beberapa karakter yang ada dalam film KKN Di Desa Penari. Kira-kira dari beberapa karakter di atas, karakter mana nih yang paling bikin kamu terkesan? Jangan lupa untuk membagikan jawabannya di kolom komentar di bawah ini!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram