bacaterus web banner retina

5 Pemeran Penting dalam Film Blonde, Totalitas Akting Ana de Armas

Ditulis oleh Dhany Wahyudi

Marilyn Monroe adalah aktris Hollywood yang namanya masih dikenal bahkan hingga generasi sekarang. Banyak fotonya yang telah dipublikasikan menjadi ikon budaya pop sepanjang masa.

Dan film Blonde ini mencoba mengupas sekilas kehidupannya dari sisi psikologis sebagai efek dari eksploitasi orang-orang di sekitarnya.

Film yang menjalani masa persiapan panjang ini disutradarai oleh Andrew Dominik. Dia sudah lama vakum dari industri perfilman. Film terakhirnya adalah Killing Them Softly (2012).

Setelahnya, dia membuat dua film dokumenter berjudul One More Time with Feeling (2016) dan This Much I Know to Be True (2022). Kekayaan wawasan teknik sinema yang dimilikinya mewarnai film Blonde sebagai karya terbarunya.

Film Blonde ini adalah proyek ketiga Plan B Entertainment milik Brad Pitt bagi Netflix, setelah War Machine (2017) dan The King (2019). Tentu Ana de Armas adalah sorotan utama di film ini, sehingga dia hadir di setiap adegannya.

Hadir juga beberapa aktor dan aktris lain yang membawakan karakternya meski hanya di salah satu fase hidup Marilyn Monroe. Siapa saja mereka? Yuk, kita kenalan dengan beberapa karakter penting beserta pemeran di film Blonde ini!

Baca juga: The Mystery of Marilyn Monroe: The Unheard Tapes

1. Marilyn Monroe (Ana de Armas)

Marilyn Monroe (Ana de Armas)

Dilahirkan dengan nama Norma Jeane Mortenson, dia menjadi populer dengan nama Marilyn Monroe. Norma memiliki masa lalu yang kelam bersama ibunya yang menderita depresi.

Sehingga ketika dewasa dan sedang mengandung, muncul kekhawatiran penyakit mental ibunya menurun kepadanya, juga anaknya kelak. Mengawali karir sebagai model, Marilyn Monroe merambah ke dunia film dengan penuh rasa pedih karena eksploitasi dirinya.

Hampir seluruh sutradara, produser hingga pemilik studio tidak melihat talenta aktingnya, melainkan kecantikan dan keseksiannya saja. Tapi dia membuktikan kapasitas aktingnya di beberapa film yang kemudian membuatnya menjadi seorang bintang.

Melihat eksploitasi wanita di industri perfilman Hollywood pada masa itu, membuat batinnya meronta. Dia tidak bisa mengubahnya, karena dia tidak memiliki kekuasaan di ranah tersebut.

Dia hanya harus tampil memikat di setiap penampilan, meski mentalnya semakin rusak karena ketidakadilan yang dirasakannya.

Setiap pria yang ditemuinya tidak pernah bisa mengerti dirinya apa adanya. Dia berusaha untuk patuh kepada suaminya, tapi efek trauma masa lalunya begitu membekas dalam dirinya.

Pencariannya akan sosok ayah yang belum pernah ditemuinya menyebabkan dia memanggil suaminya dengan sebutan “daddy”. Cukup mengagetkan peran ini dipercayakan kepada Ana de Armas, setelah sebelumnya Naomi Watts dan Jessica Chastain mundur dari proyek ini.

Selain bukan orang Amerika asli, Ana de Armas juga memiliki rambut berwarna hitam. Tapi begitu dia menjelma sebagai Marilyn Monroe, semua keraguan sirna melihat performa apiknya.

Totalitasnya terlihat jelas. Keglamoran sang ikon berhasil dia tampilkan dengan baik dan tekanan mental yang diderita pun diperlihatkan secara apik. Sejujurnya, performa Ana de Armas inilah yang membuat kita betah menonton film ini hingga akhir.

2. Arthur Miller (Adrien Brody)

Arthur Miller (Adrien Brody)

Arthur Miller, atau disebut sebagai The Playwright di film ini, adalah seorang dramawan yang menjadi suami kedua Marilyn Monroe setelah mereka bercerai dengan pasangan masing-masing.

Dia adalah sosok penulis naskah yang perfeksionis. Dia sempat ragu Marilyn Monroe bisa membawakan karakter yang dia tulis untuk pentas Broadway, tapi Marilyn berhasil menepis keraguannya.

Marilyn mampu mendalami karakter Magda dengan baik, sehingga membuat Arthur kagum dengannya. Tidak hanya talenta aktingnya saja, tapi kepribadian Marilyn telah membuatnya jatuh cinta.

Dia mendukung keputusan Marilyn untuk mempertimbangkan kembali karir filmnya dan hidup bersama jauh dari kota demi mencari ketenangan.

Arthur mungkin satu-satunya pria yang tidak mengeksploitasi Marilyn. Dia tidak pernah memaksa Marilyn untuk berakting lagi, baik di film maupun pentas Broadway.

Tapi ketika Marilyn mengalami keguguran dan memutuskan untuk kembali berakting, Arthur hanya bisa menemani dan tidak banyak berkata. Bahkan ketika Marilyn mulai sering mengonsumsi obat-obat penenang, dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Adrien Brody memang aktor yang tepat untuk memerankan karakter ini. Aktingnya sudah diakui dengan raihan Oscar lewat film The Pianist (2002).

Kita bisa lihat sikap perfeksionis karakternya saat pertama kali dia menyaksikan audisi untuk pentas dramanya. Tapi karakternya tidak mendapat porsi yang banyak dalam cerita dan hilang begitu saja tanpa penjelasan yang cukup.

3. Joe DiMaggio (Bobby Cannavale)

Joe DiMaggio (Bobby Cannavale)

Joe DiMaggio, atau disebut sebagai Ex-Athlete di film ini, adalah mantan atlet baseball yang menjadi pengusaha. Dia adalah suami pertama Marilyn Monroe.

Mereka memilih hidup di New York dan jauh dari keglamoran Los Angeles. Pernikahan mereka berjalan dengan baik hingga Cass dan Eddy menunjukkan pada Joe foto-foto telanjang Marilyn di awal karirnya.

Hal ini membuat dia cenderung protektif kepada Marilyn dan sempat hampir melarangnya bermain film lagi. Rasa cemburunya semakin memuncak ketika Marilyn menampilkan adegan skirt-blowing di film The Seven Year Itch (1955) yang mengakibatkan dia melakukan kekerasan kepada istrinya tersebut.

Sebenarnya, sedari awal Marilyn tidak ingin berjumpa dengan Joe karena dia takut dengan tipikal mantan atlet yang arogan. Meski Joe sudah mencoba menata sikapnya, tabiat aslinya pun muncul saat rasa cemburunya memuncak.

Dia menenggak minuman keras dan memukul Marilyn. Tidak lama kemudian mereka bercerai. Sebagai pemeran Joe, Bobby Cannavale tampil sesuai ekspektasi. Sosok pria Italia yang tinggal di Amerika tercermin lewat penampilannya yang rapi dan elegan.

Terlihat pula di wajahnya sikap arogan yang terpendam. Sebenarnya penampilannya cukup bagus, hanya saja sama seperti karakter lainnya di film ini, karakternya harus berbagi durasi, sehingga membuat perannya terkesan dangkal.

4. Cass Chaplin (Xavier Samuel)

Cass Chaplin (Xavier Samuel)

Cass Chaplin adalah putra dari aktor terkenal di era film bisu, Charlie Chaplin. Dia juga terjun ke dunia akting, tapi tidak bisa menyamai kegemilangan karir ayahnya. Dia terus berada di balik bayang-bayang nama besar Charlie Chaplin.

Akibatnya, mental Cass rapuh. Hidupnya selalu penuh kegelisahan meski dia menutupinya dengan keglamorannya sebagai selebritis. Citranya di industri perfilman Hollywood tidak begitu baik, sehingga ketika Marilyn dekat dengannya, manajer Marilyn memintanya untuk menjauhi Cass.

Cass dan Marilyn nyaris memiliki anak, jika saja Marilyn tidak melakukan aborsi. Seolah membuktikan bahwa dia adalah bintang film dengan reputasi buruk, Cass berusaha menggoncang rumah tangga Marilyn dengan memperlihatkan foto-foto telanjang sang aktris kepada suaminya, Joe. Sedikit banyak, ulahnya ini menjadi pemicu keretakan rumah tangga Marilyn.

Mungkin nama Xavier Samuel kurang akrab di telinga kita, memang karena dia lebih banyak bermain film produksi negaranya, Australia. Namun dia pernah menggebrak Hollywood ketika berperan sebagai Riley Biers di film The Twilight Saga: Eclipse (2010) dimana dia dianggap sebagai rising star.

Meski hanya tampil sebentar, performa Xavier Samuel mampu mencuri perhatian. Perawakan bad boy yang digilai oleh kaum hawa tampak jelas padanya.

Untaian kalimat yang dia ucapkan kepada Marilyn, seolah turut menyihir pemikiran kita juga. Hanya sayang, dia hanyalah sebuah fase dalam hidup Marilyn yang harus berlalu pergi, sehingga durasi bermainnya di film ini pun tidak banyak.

5. Gladys (Julianne Nicholson)

Gladys (Julianne Nicholson)

Gladys adalah ibu dari Norma Jeane yang mengalami gangguan mental. Dia seringkali bertingkah aneh, bahkan di depan anaknya. Dia juga pernah ingin membawa Norma Jeane ke bukit yang sedang terbakar tanpa diketahui apa niatnya datang kesana.

Akibatnya dia kehilangan hak asuh anak dan ditempatkan di RSJ. Sedikit banyak, gangguan mentalnya mempengaruhi mental Marilyn.

Julianne Nicholson adalah aktris yang sering tampil di film-film drama berkualitas. Bisa kalian lihat performa apiknya di film August: Osage County (2013).

Pemilihannya sebagai ibu dari Marilyn terasa cukup tepat, karena dia mampu menghadirkan akting berkelas dalam menggambarkan seorang ibu dengan gangguan mental.

Itulah 5 karakter penting di film Blonde. Meski masih ada beberapa karakter lainnya yang mengisi film ini, tapi kehadiran mereka ini adalah penghubung benang merah cerita dan psikologis karakter utamanya.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan performa para pemerannya. Mereka semua tampil bagus. Hanya saja kesungguhan akting mereka dikecewakan oleh naskah yang kurang tergali.

Durasi nyaris 3 jam ternyata masih meninggalkan banyak lubang dalam ceritanya, apalagi film ini terdiri dari beberapa fase. Dan antar fase tersebut seolah terputus dan tidak terkoneksi dengan baik.

Di atas kekurangan ini, kita pasti tetap akan mengagumi penampilan para pemerannya. Filmnya sudah bisa ditonton di Netflix, ya!

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram