Inilah 7 Pemeran Utama di Film Mantan Manten (2019)
Mantan Manten (2019) sepertinya akan membuat para perempuan kembali mengincar pernikahan yang sesuai dengan adat. Pasalnya setelah menonton film ini, pasti akan banyak orang yang terkesima dengan kemegahan dan kesakralan dari pernikahan adat Jawa.
Hal ini tentu saja tidak terlepas dari pada pelakon yang berhasil membawakan karakter masing-masing dengan sangat baik. Sebut saja Atiqah Hasiholan yang memerankan karakter Nina, bisa begitu klop dengan Tutie Kirana pemeran Bu Mar.
Keduanya berhasil menunjukkan hubungan layaknya ibu yang sedang mengajari putrinya untuk meneruskan tradisi keluarga sebagai dukun manten. Tapi selain dari kedua karakter utamanya, kita juga tidak boleh melupakan kehadiran Arifin Putra dan Tio Pakusadewo disini.
Makanya kali ini kita akan mengajak kamu untuk berkenalan dengan para pemain dari film Mantan Manten (2019). Kira-kira siapa saja sih mereka? Jawaban lebih lengkapnya bisa kamu dapatkan di bawah ini.
Baca juga: 10 Film Terbaik Atiqah Hasiholan, dari Teater ke Layar Lebar
1. Atiqah Hasiholan (Yasnina Putri)
Yasnina Putri adalah seorang anak yatim piatu yang di sekolahkan dan diberikan kehidupan yang layak oleh Arifin Iskandar. Perempuan ini mengenyam pendidikan dan menikah di Amerika, namun setelah sang suami meninggal ia kembali ke Indonesia.
Sekembalinya ke tanah air, ia bekerja bersama dengan Arifin Iskandar dan kini dikenal sebagai manajer investasi paling sukses. Selain itu kini ia tidak sendiri lagi, pasalnya ia telah dilamar oleh Surya yang notabenenya adalah putra dari Arifin Iskandar.
Sedang menapaki kesuksesan dan kehidupan yang tenang, tak lama setelah itu Nina malah menemui kehancuran dalam hidupnya. Hal ini bermula ketika ia gagal mendapatkan awards di bidang investasi, karena ada isu ia terlibat investasi bodong.
Kehancuran ini membawanya bertemu dengan Ibu Marjanti, seorang dukun manten yang sangat berhasil membuatnya tertegun. Demi bisa menjual rumah di Tawangmangu, Nina terpaksa menjadi asisten bu Mar dan mempelajari soal paes pengantin.
Tidak mudah baginya untuk bisa hidup dengan bu Mar, apalagi keduanya memiliki cara pandang dan ego yang saling bertentangan.Namun lambat lahun Nina mulai menyadari kesalahannya dalam memandang kehidupan.
Pasalnya dari Bu Mar ia mengetahui betapa pentingnya sebuah budaya, apa itu paes dan kenapa orang begitu mementingkan hal ini? Hingga pada akhirnya Nina menemukan rasa ikhlas dan mulai bisa berdamai dengan kehidupannya, semua ini berkat bu Mar.
2. Tutie Kirana (Koes Marjanti / Dukun Manten)
Tengah disibukkan dengan segala persiapan pernikahan kliennya, Bu Mar selalu terlihat tenang menangani setiap masalah. Dengan sabar dan tekun, Bu Mar selalu berusaha membuat para manten dan keluarga yang gugup kembali tenang.
Hingga suatu hari Bu Mar bertemu dengan Nina, sejak saat itu ada sesuatu yang membuatnya senang sekaligus khawatir. Pasalnya Bu Mar merasa bahwa segala doa-doanya akhirnya dikabulkan oleh sang pencipta. Ia menginginkan seorang penerus yang bisa melanjutkan perjuangannya untuk menjaga kesakralan paes.
Bagi Bu Mar, Nina adalah sosok gadis kecil yang tersesat yang pernah ia temui dalam mimpinya. Sejak saat itu, dengan sabar dan tegas Bu Mar secara perlahan menurunkan keahliannya pada Nina.
Rasa sayangnya pada Nina memang sudah seperti rasa sayangnya pada putrinya sendiri. Namun Bu Mar tidak bisa menyalahi janjinya, hingga ia tidak sengaja telah menyakiti Nina.
Saat melihat perempuan itu merasa sangat sedih dah kecewa, rasa ini juga hinggap di hatinya. Tapi bagaimanapun juga janjinya pada keraton adalah komitmen untuk tetap menjaga kesakralan paes tidak bisa disanggah.
Itulah kenapa Ibu Mar memilih untuk menyembunyikan kenyataan, bahwa klien dari Jakarta adalah pernikahan putra Arifin Iskandar.
Bu Mar sedang mencari waktu yang tepat untuk mengatakannya pada Nina, tapi semua itu sudah terlambat. Hingga Bu Mar akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dengan rasa sedih tanpa adanya Nina disampingnya.
3. Arifin Putra (Surya)
Surya memang bukan orang lain di kehidupan Nina, pria ini dulunya teman kuliah dan sahabat dekat almarhum suaminya. Hubungan keduanya mulai berjalan sejak di Amerika hingga Nina mulai bekerja bersama dengan Arifin Iskandar.
Surya ini sebenarnya pria yang sangat penuh kasih sayang, tapi ia juga pria yang pengecut jika sudah berhadapan dengan sang ayah. Mau seberapa besar cintanya pada Nina, pada akhirnya Surya tidak akan pernah bisa melawan ayahnya sendiri.
Pasalnya selain karena harus menjadi anak berbakti, segala rahasia dan apapun yang dimilikinya sekarang berasal dari ayahnya. Makanya ketika Nina sedang dalam kesulitan, Surya malah mengikuti rencana ayahnya untuk terbang ke Australia.
Saat ia berpikir untuk berada di sisi Nina, pada akhirnya ia malah kembali meninggalkan perempuan itu lagi dan lagi. Untuk beberapa waktu Surya merasakan yang namanya dilema dan patah hati, hingga pada akhirnya ia pasrah. Surya menerima permintaan ayahnya untuk dinikahkan dengan Salma, putri dari sahabat Arifin Iskandar semasa kuliah dulu.
4. Tio Pakusadewo (Arifin Iskandar)
Arifin Iskandar adalah salah satu orang paling penting di Indonesia, ia terkenal sebagai pengusaha kaya raya dan terkenal. Sayangnya Nina telah salah menilai pria ini, pasalnya Arifin Iskandar dengan segala tipu muslihatnya malah menjadikan Nina sebagai kambing hitam.
Rencana pembuatan investasi yang dibuatnya malah menjadikan Nina sebagai tersangka kasus investasi bodong. Pria ini memang sombong dan manipulatif, namun ia bisa menyembunyikannya dengan sangat baik. Alhasil ia secara perlahan bisa membodohi Nina dan putranya untuk melakukan semua keinginannya.
Ia memaksa Surya untuk meninggalkan Nina dan menikah dengan putri dari teman semasa kuliahnya. Lebih tidak tahu malu lagi, ia memaksa Nina untuk menggantika Bu Mar merias dipernikahan putranya.
5. Marthino Lio (Ardy)
Ardy dulunya bekerja sebagai asisten Nina, pria ini yang menjaga agar semua skedul dan kebutuhan Nina terpenuhi. Ardy terlihat seperti pria yang lemah lembut dan sangat perhatian, tutur katanya juga sangat sopan dengan intonasi yang menenangkan.
Meski sudah tidak bekerja lagi dengan Nina, bagi Ardy perempuan itu adalah role model-nyabaik dalam hidup maupun berkarir. Makanya jika ia bisa membantu Nina meski hal itu sangat simpel, ia akan melakukannya dengan sungguh-sungguh.
Ardy akan langsung pergi disetiap Nina membutuhkannya, ia mendengarkan dan terkadang memberikan saran. Sepertinya ada benih-benih cinta diantara mereka, tapi kita lihat saja kemana hubungan keduanya akan berjalan.
6. Oxcel (Salma)
Mengikuti perjodohan yang sudah direncanakan oleh orang tua di zaman modern memang terdengar sangat jadul. Hal ini juga dirasakan oleh Salma, tapi gadis ini memang sangat terbuka dengan segala kemungkinan dalam hidupnya.
Pasalnya mencari jodoh bukanlah perkara yang mudah, ia juga berpikir jika orang tuanya tidak akan sembarangan memilihkannya teman hidup.
Makanya Salma akhirnya menerima perjodohannya dengan Surya, pasalnya ia juga berpikir belum tentu menemukan jodohnya sendiri.
Salma memang merasa tidak enak ketika tahu bahwa Nina yang selama ini menemaninya ternyata mantan tunangan calon suaminya. Namun ia juga berterima kasih, pasalnya Nina pada akhirnya mau menolongnya hingga proses pernikahan selesai.
7. Dodit Mulyanto (Darto)
Karakter satu ini memang akan membuat mu tertawa, Darto adalah keponakan dari Bu Mar. Pria jomblo ini mengerjakan berbagai hal mulai dari menjaga rumah hingga menyiapkan beberapa bahan makanan.
Terkadang Darto juga kerap membantu Bu Mar di saat-saat genting, contohnya mengantarkan rokok yang menjadi salah satu barang penting dalam merias manten.
Inilah tujuh pemain dan karakter yang diperankannya dalam film Mantan Manten (2019). Dari nama-nama di atas, menurutmu penampilan siapa yang paling memukau? Jangan lupa untuk membagikan jawabannya di kolom komentar di bawah ini. Selain itu kamu bisa mencari update mengenai review dari film-film Indonesia terbaru, hanya di Showpoiler.
