bacaterus web banner retina

Review Film Parasite (2019) Film dengan Sederet Penghargaan

Ditulis oleh Arrin Nur Fitriani
Parasite
4.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

‘Parasite’, film box-office Korea Selatan ini sempat menggemparkan dunia perfilman internasional dengan sederet penghargaan. Bagaimana tidak? ‘Parasite’ menjadi film pertama Korea sekaligus Asia yang berhasil membawa pulang piala ‘Best Picture’ di ajang Oscars. Bercerita tentang isu sosial  yang terjadi di Korea Selatan.

Definisi parasite atau parasit adalah organisme yang kebutuhan makannya baik dalam seluruh daur hidupnya atau sebagian dari daur hidupnya bergantung pada organisme lain. Membuat penonton menyadari sudut tergelap kelas sosial, dimana daur hidup seperti parasit juga bisa terjadi pada manusia.

Kejutan cerita dan visual pengambilan gambar film ini membuktikan kelayakannya bertengger di kancah internasional seperti Cannes. Digambarkan sebagai ‘komedi tanpa badut, tragedi tanpa penjahat’, ini review film ‘Parasite’ yang Bacaterus siapkan untukmu!

Sinopsis

Sinopsis Parasite

Bak mendapat tiket lotre, Ki-woo ditawari temannya Min-hyuk menggantikan dirinya menjadi guru les bahasa Inggris untuk anak dari keluarga Park yang kaya raya. Memberikan batu keberuntungan dan menyerahkan pekerjaannya pada Ki-woo, Minhyuk pergi menuntut ilmu ke luar negeri. Tanpa melewatkan kesempatan, Ki-woo menerima tawaran itu juga berpura-pura soal latar belakangnya.

Ki-woo dan keluarganya yakni ayahnya Kim Ki-taek, ibunya Chung-suk, dan saudara perempuannya Ki-jeong, tinggal di apartemen semi-bawah tanah disebut juga banjiha yang kecil dan kumuh. Bekerja harian melipat kotak pizza dengan penghasilan yang sangat minim, keluarga Kim kesulitan memenuhi kebutuhan harian mereka.

Menjadi guru les privat untuk Da-hye, anak perempuan dari Park Dong-ik dan istrinya Choi Yeon-gyo juga kakak dari Da-song, keluarga ini memiliki kehidupan yang berbanding terbalik dengan keluarga Kim. Tak menaruh curiga pada Ki-woo, ia menjadi guru les Da-hye. Lelah hidup dibawah garis kemiskinan, ia dan keluarganya berkomplot agar semuanya bisa bekerja di rumah keluarga Park.

Membutuhkan guru terapis seni untuk Da-song anak bungsu keluarga Park, Ki-woo merekomendasikan Ki-jeong sebagai Jessica untuk mengajar. Keduanya menemukan cara untuk membawa ayah serta ibunya untuk turut bekerja disana, rencana mereka pun berhasil.

Konflik menegangkan dimulai kala keluarga Park pergi sehari semalam untuk pergi berkemah dalam rangka memberi Da-song hadiah ulang tahun, namun mengurungkan niatnya karena hujan yang sangat deras. Rencana keluarga Park yang akan kembali ke rumah, membuat keluarga Kim kalang kabut di rumah.

Pasalnya saat itu mereka sedang berpesta pora, mabuk-mabukan dan menikmati fasilitas rumah mewah keluarga Park. Di saat yang sama juga, Mun-gwang datang ke rumah menunjukkan sebuah bunker tempat suaminya, Geun-se sembunyi selama 4 tahun dari rentenir. Sama-sama terancam dilaporkan poisi, Mun-gwang dan Geun-se disekap keluarga Kim dalam bunker.

Saat lengah, Mun-gwang melarikan diri ke ruang keluarga namun ia ditendang Chung-suk dan terpental ke bawah membentur dinding dan meninggal. Keesokan harinya pesta ulang tahun Da-song digelar. Geun-se memanfaatkan keadaan ia menyekap Ki-woo dan memukulnya dengan batu, menusuk Ki-jeong dengan pisau hingga tewas untuk balas dendam kematian istrinya.

Adegan saling menyerang dan membunuh tak terhindarkan, Ki-taek berhasil melarikan diri. Ki-woo dan ibunya dihukum dan menjalani masa percobaan. Pada akhir cerita dari film ini, pastinya akan membuat kamu tercengang dan nggak menyangka. Hal inilah yang membuat Parasite mendapatkan sederet penghargaan.

Prestasi Menjadi Promosi

Prestasi Menjadi Promosi

Menjadi salah satu film yang tayang di Festival Film Cannes 2019, ‘Parasite’ banyak dibicarakan sedari April padahal filmnya sendiri baru tayang di Cannes pada 21 Mei dan dirilis di Korea pada 30 Mei 2019.Seakan masih kurang menjadi bahan perbincangan, Bong Joon-ho sang Sutradara berhasil meraih penghargaan paling bergengsi dalam festival yakni Palme d’Or.

Menjadikannya sutradara asal Korea Selatan pertama yang mendapatkannya. Film ‘Parasite’ ini juga mendapatkan standing ovation selama lima menit lho dalam festival tersebut. Prestasi inilah yang kemudian mengantarkan mereka ke arah promosi. Mendapatkan distributor perfilman asal Amerika yang tertarik, Parasite menjadi pembuka kesempatan film produksi Korea lain untuk tayang di banyak negara.

Tak sampai situ, prestasi dan promosi mereka ini rupanya mengantarkan mereka ke ajang Oscar. Parasite mendapat empat penghargaan yakni dalam kategori ‘Best Picture’, ‘Best Director’. ‘International Feature Film’, dan ‘Original Screenplay’. Menjadi non-english language film pertama yang menuliskan sejarah untuk ‘Best Picture’ di Oscar.

Produksi Film

Produksi Film

Pengambilan gambar utama berlangsung selama 77 hari, bertempat di Jeonju dan sekitar Seoul. Latar yang digunakan baru dibangun sepenuhnya termasuk rumah keluarga Park dan banjiha. Sinematografer mempertimbangkan arah matahari di tempat terbuka dan mengingat posisi matahari untuk jangka waktu yang diinginkan.

Kamu yang sudah nonton film ini pasti tahu, jika ‘Parasite’ bukan hanya menjual satu aspek perfilman. Segala jenis aspek seperti visual yang nyaman ditonton berkat komposisi apik gambarnya dan scoring momen yang tepat. Tak heran sinematografi yang dihasilkan menjadi poin plus pendukung cerita.

Total dengan 13 orang pemain, karakter padat menjadi kekuatan film ini. Chemistry yang baik ditunjukkan oleh para aktor dan aktrisnya dalam setiap adegan. Hanya dengan melihat ekspresi yang mereka tunjukkan, membuat imajinasi penonton muncul untuk mengikuti suasana atau alur cerita dari film.

Mengangkat Isu Sosial Kapitalisme

Mengangkat Isu Sosial Kapitalisme

Bukan Bong Joon-ho sepertinya jika tidak membuat film dengan kritikan yang digambarkan dengan cerdas. Seperti ‘Snowpiercer’ dan ‘Okja’, dua film bergenre Sci-fi thriller ini berhasil nyentil menyadarkan siapa manusia sebenarnya. Dibalut dengan komedi satir, ‘Parasite’ menjadi gambaran metamorfosis kapitalis sempurna yang sempat jadi isu nasional Korea Selatan di tahun 1948-1960.

Kesenjangan sosial digambarkan dalam visualisasi yang tampak dan yang abstrak. Judul ‘Parasite’ dipilih dengan makna ganda didalamnya. Bong joon-ho menuturkan bahwa cerita film ini mengenai keluarga miskin yang menyusup ke dalam rumah orang kaya yang nampak jelas mengacu pada orang miskin. Melihat dengan sisi lain, keluarga kaya yang juga parasite dalam hal pekerjaan.

Tak sedikit orang yang membuat ulasan mengenai ending film ini karena penuh intrik dan simbol yang membuat penonton dan kritikus terpesona. Bang Joon-ho memang seringkali memasukan isu-isu sosial dalam film yang ia garap dengan harapan masyarakat akan lebih sadar dengan permasalahan tersebut.

Mengangkat Isu Sosial Kapitalisme2

Alur cerita yang dibuat memang sanggup menghipnotis penonton terbawa suasana dalam film. Kabarnya sang sutradara sendiri pernah menjadi tutor bagi putra sulung keluarga kaya rasa di Seoul diawal usia 20 tahunan. Buat yang suka film thriller, realistis, dan menipu serta pesan kritikan isu sosial didalamnya, film ‘Parasite’ bisa kamu jadikan option.

Namun agaknya buat kamu tak menyukai film thriller, siap-siap menutup mata saat adegan klimaks film dimulai. Parasite memang pantas mendapat penghargaan, film ini pusan moral yang smart namun tak terlalu sulit dipahami karena tata bahasa yang sederhana.

Berkat kesuksesannya yang tayang di berbagai negara dan meraup untuk yang tidak sedikit. Parasite membuka jalan bagi industri perfilman Korea Selatan untuk lebih dikenal di kancah internasional.

Gimana? Cocok kan masuk dalam list film yang rekomen buat ditonton? Kalau kamu mau berbagi pendapat kalian tentang film ini, silahkan tulis dikolom komentar ya dan baca artikel menarik lainnya yang Bacaterus siapkan untuk kamu.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram