bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis The Guernsey Literary and Potato Peel Pie Society

Ditulis oleh Yanyan Andryan
The Guernsey Literary and Potato Peel Pie Society
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Film ini didasarkan dari sebuah novel tahun 2008 dengan judul sama, yang ditulis oleh Mary Ann Shaffer dan Annie Barrows. Secara singkat, ceritanya sendiri berlatar pada tahun 1946, dan mengikuti seorang penulis di London, yang bertukar surat dengan seorang penduduk di pulau Guernsey, yang pernah berada di bawah pendudukan Nazi Jerman selama Perang Dunia II.

The Guernsey Literary and Potato Peel Pie Society ditayangkan secara perdana di Inggris Raya pada April 2018. Film ini lalu meraup pendapatan sekitar 23 juta dollar di seluruh dunia, dan umumnya menerima ulasan positif dari para kritikus. Netflix kemudian mendistribusikan film ini secara global lewat layanan streaming mereka pada tanggal 10 Agustus 2018.

Sinopsis

Sinopsis

Pada tahun 1941, di pulau Guernsey, empat orang sahabat yang bernama Dawsey Adams, Amelia Maugery, Isola Pribbey, dan Eben Ramsey diinterogasi oleh tentara Jerman karena melanggar aturan jam malam. Supaya tidak ditangkap, semuanya menjelaskan bahwa mereka adalah komunitas buku bernama The Guernsey Literary and Potato Peel Pie Society, yang baru saja melakukan pertemuan rutin.

Selang lima tahun kemudian pada 1946, seorang penulis dari Kota London, Juliet Ashton, baru saja mempromosikan buku terbarunya. Ia juga baru dikontrak oleh penerbit Sidney Stark untuk menulis cerita kepada The Times Literary Supplement tentang manfaat sastra.

Suatu waktu, Juliet menerima surat dari Dawsey Adams, yang mengatakan bahwa dirinya adalah anggota dari komunitas pencinta buku The Guernsey Literary and Potato Peel Pie Society.

Juliet lalu membalas surat dari dirinya, dan tertarik untuk menulis cerita tentang kelompok buku tersebut. Ia lalu meminta izin kepada editornya, Sidney Stark, dan mengatur jadwal untuk pergi ke pulau Guernsey

Sebelum pergi ke sana, pacarnya yang bernama Mark Reynolds melamar Juliet, dan ia pun menerima lamaran tersebut. Selanjutnya, saat tiba di Guernsey, Juliet langsung menghadiri pertemuan yang dihadiri oleh semua anggota The Guernsey Literary and Potato Peel Pie Society.

Juliet lalu diberi tahu bahwa Elizabeth, salah satu pendiri dari komunitas buku ini sedang berada di luar negeri, dan anaknya yang bernama Kit, dirawat oleh Dawsey. Kepada semua anggota, Juliet meminta izin untuk menulis artikel tentang mereka, namun Amelia kurang menyetujui terhadap rencana itu.

Walaupun ditolak, Juliet tetap berada di Guernsey untuk melakukan penelitian, dan akan menulis tentang pendudukan Jerman di pulau tersebut. Singkat cerita, Juliet akhirnya mendapatkan fakta bahwa ternyata Elizabeth telah ditangkap, dan dikirim ke Jerman. Juliet meminta pacarnya Mark, yang adalah seorang tentara, untuk membantunya dalam menemukan Elizabeth.

Sementara itu, semua anggota komunitas buku tersebut masih percaya jika Elizabeth akan segera pulang kembali. Di sisi lain, penyelidikannya terhadap kasus yang menimpa Elizabeth membawa Juliet kepada Dawsey Adams. Keduanya lambat laun semakin dekat, dan mulai menyukai satu sama lain.

Mark kemudian tiba di Guernsey untuk menemui Juliet sekaligus memberitahu kepadanya tentang kabar dari Elizabeth. Juliet lalu mengatakan kepada semua anggota bahwa Elizabeth telah dikirim ke kamp konsentrasi Ravensbruck. Di sana, dia ditembak, dan dibunuh saat mencoba melindungi sesama narapidana.

Pulau Guernsey Menyimpan Banyak Rahasia

Pulau Guernsey Menyimpan Banyak Rahasia

The Guernsey Literary and Potato Peel Pie Society adalah sebuah drama romansa dengan nilai sejarah yang cukup menarik tentang pulau Guernsey. Selain itu, film ini juga menyuguhkan pemandangan indah dari pulau tersebut sekaligus mencoba menyibak misteri dari peristiwa pendudukan Jerman di Guernsey selama Perang Dunia II.

Pulau Guernsey memang menyimpan banyak misteri sejarah, dan kita yang menontonnya seakan terlibat untuk mengetahui apa yang terjadi di sana, khususnya kasus menghilangnya Elizabeth. Film The Guernsey Literary and Potato Peel Pie Society bisa dikatakan sebagai tontonan yang cukup memuaskan, sebab film ini memadukan elemen drama romansa dengan nilai sejarah lewat cara yang menarik, dan segar.

Karakter Elizabeth sendiri diperankan oleh aktris Jessica Brown Findlay, dan ia memainkan sosok yang cukup vital di film ini. Secara misterius ia menghilang, dan kabar-kabar negatif mulai bermunculan tentang dirinya oleh penduduk  pulau Guernsey.

Karena hal itu jugalah, Juliet semakin bertahan di Guernsey untuk menyelidiki kabar menghilangnya Elizabeth, dan juga menulis cerita tentang pulau Guernsey secara utuh.

D sisi lain, warga pulau Guernsey pun nampaknya tidak ingin dipublikasikan kisahnya, dan mereka tiba-tiba enggan berbagi cerita, dan sama sekali tidak ingin menjadi narasumber untuk artikel yang dibuat oleh Juliet.

Pulau Guernsey sendiri secara geografis lebih dekat ke wilayah negara Perancis daripada ke Inggris, itulah sebabnya ia diduduki oleh Jerman saat peristiwa Perang Dunia II. Terlepas dari hal itu, sejarah tentang apa yang terjadi di Guernsey selama Pendudukan Nazi ternyata lebih kompleks daripada yang dibayakangkan.

Film ini setidaknya berusaha menyajikan rahasia tersebut dengan lumayan mendalam, meski alurnya sendiri digabungkan dengan elemen drama percintaan agar tetap populer di industri perfilman.

Para Pemeran Tampil Cemerlang

Para Pemeran Tampil Cemerlang

Lily James sebagai Juliet Ashton adalah seorang penulis muda yang mandiri, dan berbakat. Lliy masih memberikan kinerja yang luar biasa dengan karakternya itu, dan ia lumayan baik dalam mewujudkan sosok Juliet Ashton di film ini.

Sebagai karakter utamanya, Lily sudah sangat baik memberikan pesonanya kepada Juliet, dan kita yang menontonnya tidak akan pernah bosan melihatnya sepanjang film berjalan.

Lalu, ada Michiel Huisman sebagai seorang petani pencinta buku bernama Dawsey Adams, dan menjadi salah satu anggota The Guernsey Literary and Potato Peel Pie Society yang usianya terbilang muda dari yang lainnya.

Ia berhasil membuktikan bahwa dirinya sempurna sebagai Dawsey Adams, apalagi mampu memberikan ikatan yang kuat saat terlibat hubungan asmara dengan Juliet Ashton dari Lily James. Selain itu, ada juga Jessica Brown Findlay sebagai sosok Elizabeth McKenna, yang menghilang ditangkap oleh Jerman.

Di film ini, ia digambarkan sebagai karakter pemberani yang selalu mengikuti kata hatinya. Selanjutnya, Glen Powell berperan menjadi kekasihnya Juliet bernama Mark Reynolds, seorang tentara Amerika yang berharap bisa menikahi Juliet. Paling terpenting, jangan lupakan juga anggota The Guernsey Literary and Potato Peel Pie Society yang lainnya.

Mereka adalah Penelope Wilton sebagai Amelia Maugery, seorang wanita yang sedang berduka, Katherine Parkinson sebagai Isola Pribby, perempuan unik dengan banyak sikap, dan Tom Courtenay sebagai Eben Ramsey, pria paling tua di dalam kelompok tersebut, dan memiliki hati yang bijak.

Film yang Akan Disukai oleh Siapa Saja

Film yang Akan Disukai Oleh Siapa Saja

Kisah cinta yang terbangun antara Dawsey dan Juliet cukup indah untuk disaksikan dalam film ini. Para penyuka film drama romantis nampaknya bakal mendukung kisah mereka yang penuh dengan lika-liku. Selain menyoroti keduanya, chemistry antara para pemain yang terlibat pun berpadu dengan baik, dan semuanya saling menunjang satu sama lain.

Sementara itu, Mike Newell, yang pernah menyutradarai film Harry Potter and the Goblet of Fire, cukup baik dalam menggarap film yang satu ini sehingga menjadi sebuah film romansa yang populer. Sinematografinya sangat cantik dengan skema warna yang sangat cocok dengan suasana hati dan tema cerita yang disajikan.

Lalu, pemilihan kostum yang dikenakan oleh para pemain menangkap esensi, serta setidaknya berhasil menggambarkan situasi kehidupan Eropa tahun 1940an, khususnya di wilayah pulau Guernsey.

The Guernsey Literary and Potato Peel Pie Society pada akhirnya bakal menjadi film yang bahagia, dan sangat menyenangkan untuk mengetahui rahasia di balik pulau Guernsey, hingga mengikuti kisah cinta diantara Dawsey dan Juliet.

Secara keseluruhan, film ini akan disukai oleh siapa saja, bahkan untuk yang pertama kali menontonnya. The Guernsey Literary and Potato Peel Pie Society menawarkan plot sederhana dengan balutan drama romansa sejarah yang sangat mudah untuk dinikmati oleh semua penonton.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram