bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis Supernova: Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh

Ditulis oleh Sri Sulistiyani
Supernova: Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sebuah film bergenre romance biasanya hanya menyajikan kisah cinta antara pasangan dengan konflik yang harus mereka hadapi untuk tetap bertahan dalam hubungan tersebut. Namun bagaimana jika sebuah film drama romantis kemudian digabungkan dengan unsur fiksi ilmiah?

Film Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh mencoba menggabungkan kedua elemen ini menjadi sebuah film yang unik dan tak biasa. Bagi kamu yang ingin menikmati film tentang romansa sekaligus juga menguji pemikiranmu tentang alam semesta, film ini bisa menjadi rekomendasi tontonanmu.

Sinopsis

Supernova Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh

Film Supernova: Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh diangkat dari novel berjudul serupa karya Dewi Lestari yang juga merupakan buku pertama dari seri Supernova. Film ini dibuka dengan adegan dua orang mahasiswa asal Indonesia, Ruben dan Dimas yang bertemu di salah satu acara. Keduanya kemudian merasa cocok satu sama lain hingga akhirnya memutuskan menjalin hubungan.

Film pun beralih pada rentang waktu sepuluh tahun setelah kejadian tersebut, dimana Dimas dan Ruben tampak telah tinggal bersama. Keduanya tengah berimajinasi untuk membuat sebuah mahakarya sebuah cerita fiksi berbalut sains. Mereka pun mulai menciptakan tokoh-tokoh mereka, yang mereka namakan Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh.

Bersamaan dengan kisah Ruben dan Dimas, penonton juga akan melihat kisah cinta antara Ferre, pengusaha muda yang sukses dan memiliki mimpi masa kecil menjadi ksatria, bersama Rana, seorang wartawan yang ia sebut sebagai putri. Namun keduanya menjalani cinta tersembunyi karena Rana sudah memiliki suami bernama Aswin.

Supernova Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh (2)

Kehidupan Rana bersama Aswin sebenarnya baik-baik saja. Aswin adalah pria yang baik, sukses, dan berasal dari keluarga terpandang yang dipilihkan orang tua Rana sebagai suaminya. Kehidupan rumah tangganya yang wajar dan berjalan normal pun mulai goyah saat Rana tergoda pada Ferre dan mulai menjalin hubungan dengannya.

Di sisi lain, muncul pula seorang wanita bernama Diva. Ia adalah seorang bintang yang cantik dan sempurna dan digambarkan seperti sebuah bintang jatuh dari angkasa. Diva ternyata tinggal tepat di samping rumah Ferre, dimana Ferre pertama kali melihatnya pada suatu malam saat sebuah bintang jatuh meluncur di langit malam.

Rana yang akhirnya memilih untuk kembali pada Aswin pun membuat Ferre putus asa. Di tengah kekacauan hidupnya tersebut, Diva datang dan membuatnya jatuh cinta. Namun Diva bukanlah sosok wanita biasa, ia merupakan sosok dibalik Supernova.

Semua tokoh tersebut kemudian terkait dalam satu benang merah yang sama. Satu hal mempertemukan mereka, sebuah otak cyber Supernova yang mampu menjawab semua pertanyaan di alam semesta. Seperti tokoh Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh yang Ruben dan Dimas ciptakan, keduanya pun tersadar bahwa mereka hanyalah sebuah imajinasi dari pencipta mereka.

Paduan Drama, Misteri, dan Sains

Paduan Drama, Misteri, dan Sains

Seperti yang sudah disinggung di awal, film Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh bukanlah film drama romantis belaka. Film ini mengangkat tema besar mengenai alam semesta serta penciptaan semua hal di dalamnya. Semua elemen tersebut dilebur menjadi satu dalam balutan kisah romantisme antara Ferre dan Rana.

Maka, jangan heran jika kamu akan menemukan istilah-istilah ilmiah yang terselip di antara dialog yang diucapkan oleh para pemainnya. Meski terkesan rumit, film ini juga tetap menjanjikan cerita yang menghibur karena plot utama yang disajikan tetaplah mengenai hubungan cinta yang terjalin antara Ferre dan Rana.

Selain istilah-istilah ilmiah, dalam film ini penonton juga akan disuguhkan dengan kalimat-kalimat puitis yang begitu indah yang begitu khas dari novel-novel karya Dewi Lestari. Setelah menonton film ini, mungkin kamu akan mendapatkan kutipan-kutipan indah yang berasal dari dialog para pemainnya di sepanjang film.

Bertabur Bintang-Bintang Papan Atas

Bertabur Bintang-Bintang Papan Atas

Film Supernova: Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh bisa dibilang sebagai salah satu film yang begitu banyak menampilkan para bintang-bintang papan atas perfilman Indonesia. Mereka adalah Herjunot Ali, Raline Shah, Fedi Nuril, Hamish Daud, Arifin Putra, hingga Paula Verhoeven yang memulai debut aktingnya dalam film ini.

Kehadiran para bintang-bintang papan atas ini mampu mengisi porsi dan peran mereka masing-masing dengan totalitas akting mereka. Lihatlah Hamish Daud dan Arifin Putra yang berperan sebagai pasangan gay, yang sudah bisa terlihat dari gesture mereka sebelum keduanya menyatakan identitas mereka masing-masing.

Sementara Herjunot Ali, Raline Shah, dan Fedi Nuril juga menunjukan chemistry yang tak perlu diragukan lagi. Ketiga aktor tersebut memang sudah sering kali dipasangkan dalam beberapa judul film sebelumnya, sehingga kehadiran mereka terasa cocok untuk memerankan peran Ferre, Rana, dan Aswin dalam film ini.

Penampilan Paula Verhoeven juga menjadi poin unik tersendiri dalam film ini. Film Supernova: Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh memang merupakan debut film pertama bagi Paula yang lebih berpengalaman dalam dunia modelling. Namun pemilihan Paula tampaknya memang dibutuhkan mengingat sosok Diva dikisahkan sebagai supermodel yang cantik dan sempurna.

Sentuhan Grafis dan Animasi di Sepanjang Film

Sentuhan Grafis dan Animasi di Sepanjang Film

Selain menyajikan dialog yang puitis serta istilah-istilah ilmiah yang disampaikan oleh para pemerannya, keunikan lain dari film Supernova: Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh ini adalah penggunaan grafis dan animasi yang muncul dalam beberapa scene di sepanjang film dan tentunya memberi warna tersendiri dari film ini.

Mengingat film ini memang diangkat dari novel yang menggabungkan unsur sains dan fantasi, penggunaan grafis dan animasi dalam film juga tampak relevan untuk memberikan visual sesuai dengan yang dideskripsikan pada novelnya. Grafis dan animasi yang ditampilkan dalam film ini juga tampak cukup canggih dan terlihat futuristik.

Tidak banyak film-film Indonesia yang menyajikan unsur grafis dan animasi dengan teknologi yang cukup baik, terutama bagi film-film yang mengangkat tema drama. Hal ini tentunya akan memberikan visual yang berbeda dari film ini dan juga bisa membuat para penontonnya turut terbawa dalam kisah fantasi yang disajikan.

Itulah sedikit review dan sinopsis dari film Supernova: Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh, sebuah kisah drama romantis yang berpadu dengan misteri, sains, dan fantasi. Jalan cerita yang cukup kompleks dari film ini akan memberikan kamu pengalaman tersendiri saat menonton film yang diangkat dari salah satu novel yang cukup pupuler ini.

Apakah kamu sudah menonton versi film dari Supernova: Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh ini? Bagaimana tanggapanmu setelah menonton kisah Ferre, Rana, Diva, Ruben, dan Dimas dalam film tersebut? Bagian apa yang menurutmu paling menarik dari film ini? Ceritakan di kolom komentar ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram