bacaterus web banner retina

20 Film Adaptasi Video Game yang Wajib untuk Ditonton

Ditulis oleh Dhany Wahyudi

Siapa yang tidak suka bermain video game? Bukan hanya anak kecil yang suka bermain jenis permainan elektronik ini, bahkan orang dewasa pun banyak yang tergila-gila dengan berbagai jenis dari video game ini. Apalagi di era teknologi modern seperti sekarang, video game sudah bisa dimainkan dimana saja dan kapan saja

Dengan banyaknya perangkat video game saat ini, perusahaan game berlomba-lomba membuat game yang menarik untuk dimainkan. Yang paling banyak mendapat sambutan adalah game berjenis action-adventure.

Dengan kisah yang menarik, seringkali menuntut gamers untuk berpikir keras, gameplay yang semakin realistis dalam pergerakannya dan tentu saja grafis yang ciamik yang mampu memanjakan mata para gamers sejati.

Hollywood melihat peluang dari maraknya video game di dunia dengan mengadaptasi beberapa game tersebut ke dalam film layar lebar. Elemen-elemen yang ada di dalam game-nya, sebisa mungkin dihadirkan kembali di film sehingga kesan realistis tersebut semakin nyata.

Rata-rata, film dari adaptasi video game ini berhasil menarik minat penonton dan berada di jajaran box-office AS, meski terkadang kualitasnya masih di bawah rata-rata. Sehingga belum ada film jenis ini yang masuk nominasi Oscar. Berikut ini kami pilihkan deretan film adaptasi video game terbaik yang pernah diproduksi oleh Hollywood.

Baca juga: 10 Film Tentang Game yang Paling Seru dan Bikin Penasaran

1. Pokemon: Detective Pikachu

Adaptasi Video Game_Pokemon Detective Pikachu_

Siapa yang tidak kenal dengan Pokemon? Kali ini Pikachu hadir dalam film live-action berdasarkan karakter dirinya sebagai detektif dari video game yang dirilis di Nintendo 3DS pada tahun 2018.

Film ini menceritakan petualangan Tim Goodman, mantan pelatih Pokemon, bersama Pikachu yang merupakan peliharaan ayahnya demi menguak misteri kematian sang ayah dan konspirasi dibaliknya.

Di film ini, penampilan Pikachu sangat lucu dengan memakai topi yang biasa dipakai Sherlock Holmes, menandakan bahwa dia adalah detektif.

Meski ceritanya sedikit kurang menarik, namun pameran efek visualnya patut dipuji, terutama tampilan dunia di mana manusia dan pokemon hidup berdampingan. Selain itu, performa Ryan Reynolds sebagai pengisi suara Pikachu juga memberi warna tersendiri.

2. The Super Mario Bros. Movie

Adaptasi Video Game_The Super Mario Bros. Movie_

Akhirnya video game legendaris dari Nintendo ini mendapatkan film adaptasi yang lebih baik dalam bentuk animasi setelah gagal dalam versi live-action di tahun 1993 silam. Film ini menceritakan awal mula petualangan Mario dan Luigi di Mushroom Kingdom demi melawan kekuasaan jahat Dark Lands yang dipimpin oleh Bowser.

Pencinta video game-nya dahulu pasti sangat senang dengan semua nostalgia saat memainkannya ditampilkan lagi lewat film yang diproduksi oleh studio animasi Illumination ini. Kita bisa menyaksikan Mario melompat, berlari, kebut-kebutan dengan mobil balap, bahkan berkolaborasi dengan Donkey Kong.

Meski masih dianggap kurang memaksimalkan potensi yang ada, nyatanya film ini disukai oleh penonton di seluruh dunia yang menempatkan The Super Mario Bros. Movie sebagai film terlaris di tahun 2023. Kabarnya, film ini adalah pembuka dari rencana semesta baru dari berbagai video game Nintendo.

3. Sonic the Hedgehog

Adaptasi Video Game_Sonic the Hedgehog_

Sonic the Hedgehog adalah karakter populer dari video game produksi Sega. Sejak kemunculannya di tahun 1991, sudah berbagai macam versi video game yang dirilis untuk console Sega Genesis, Nintendo, Dreamcast, Xbox dan Playstation.

Landak biru dengan kecepatan lari yang luar biasa ini juga memiliki banyak serial animasi yang juga menjadi acara favorit anak-anak.

Di film live-action dengan bintang James Marsden dan Jim Carrey ini, Sonic the Hedgehog bekerja sama dengan seorang sheriff di kota kecil untuk menghentikan rencana jahat Dr. Robotnik yang ingin menjadikannya sebagai bahan eksperimen.

Dengan cincin yang dimilikinya, Sonic bisa berpindah ke berbagai lokasi, tidak hanya di bumi, tapi juga hingga ke planet lain.

Kesuksesan film Sonic the Hedgehog dilanjutkan dengan sekuelnya, Sonic the Hedgehog 2 (2022). Sedangkan Sonic the Hedgehog 3 tayang di tahun 2024, begitu juga sebuah serial spin-off yang menceritakan petualangan Knuckles.

4. Mortal Kombat

Film Adaptasi Video Game_Mortal Kombat [1995]_

Liu Kang, Johnny Cage, Sonya Blade dan Lord Raiden adalah nama-nama terkenal di dunia arcade game. Para karakter ini angkat nama lewat game Mortal Kombat yang kemudian menjadi populer di kalangan pencinta fighting game. Film adaptasinya mengambil kisah dan elemen dari versi pertama game-nya dan sedikit elemen dari seri keduanya.

Film yang dibintangi oleh Christopher Lambert ini banyak menuai pujian dari kritikus film dan fans setianya karena adegan silat yang baik, atmosfir film yang nyaris sama dengan versi game-nya dan lokasi-lokasi yang eksotis antara lain di Los Angeles dan Thailand.

Tetapi sayangnya, naskah yang terlalu biasa menjadi nilai minus film yang kemudian diikuti oleh sequel-nya, Mortal Kombat: Annihilation (1997) yang mendapat banyak kritikan pedas. Sebaiknya kita minta Sub-Zero untuk berkata: “Finish Him!!

5. Final Fantasy: The Spirits Within

Film Adaptasi Video Game_Final Fantasy The Spirits Within_

Hironobu Sakaguchi adalah kreator dari game berjenis role-playing ini. Kepopuleran game yang hadir di perangkat Playstation ini telah menghadirkan beberapa seri yang semuanya sangat digandrungi oleh para gamers.

Bersama Hollywood, Jepang memproduksi film ini yang biayanya membengkak hingga lebih dari $100 juta. Sebagian besar dana tersebut digunakan untuk proses rendering animasi fotorealistik yang di masa itu membutuhkan peralatan dan tenaga kerja yang banyak.

Hasilnya memang tidak mengecewakan secara kualitas. Para kritikus film dan gamers pun mengakuinya. Tetapi pendapatan film adaptasi video game terbaik ini sangat mengecewakan sehingga tidak bisa meraup keuntungan dan membuat perusahaan Square Pictures, sebagai rumah produksinya, bangkrut.

6. Rampage

Adaptasi Video Game_Rampage_

Pecahan patogen hasil eksperimen rahasia di stasiun luar angkasa mengenai tiga hewan di bumi yang berubah menjadi monster berukuran raksasa. Salah satunya adalah gorila albino yang diberi nama George.

Mulai mengalami perubahan menjadi liar, George berusaha ditenangkan oleh Davis, ahli primatologi yang selama ini memeliharanya. Bersama, mereka melumpuhkan dua monster lainnya sekaligus menguak konspirasi jahat dibaliknya.

Film arahan Brad Peyton ini merupakan adaptasi dari video game berseri yang populer di berbagai console, seperti Nintendo dan PlayStation. Menuai banyak kritikan yang menyorot kelemahan naskah dan lambatnya tempo, Performa Dwayne Johnson dan adegan aksi serta visual efeknya mendapat pujian.

7. Prince of Persia: The Sands of Time

Film Adaptasi Video Game_Prince of Persia The Sands of Time [2010]_

Jake Gyllenhaal berperan sebagai Prince Dastan, tokoh utama dari game yang berjudul sama ini. Kepopuleran game ini dikarenakan kisah yang menarik dan gameplay yang cukup unik, di mana jika gamers menggunakan “pasir waktu” ini, gerakan musuh menjadi lambat dalam bentuk slow-motion.

Elemen ini dihadirkan kembali dalam versi film dengan sangat baik. Selain Gyllenhaal, hadir pula Gemma Arterton sebagai Princess Tamina dan dua aktor senior, Ben Kingsley sebagai Nizam dan Alfred Molina sebagai Sheik Amar. Kesetiaan film ini dengan versi game-nya banyak mengundang pujian dari para gamers.

8. The Angry Birds Movie

Film Adaptasi Video Game_The Angry Birds Movie_

Sebuah pulau dihuni oleh sekelompok burung yang tak bisa terbang namun hidup dalam kegembiraan. Lalu apa yang membuat mereka marah?

Suatu hari, bangsa babi berwarna hijau datang menawarkan perdamaian dan persahabatan. Tapi hanya tiga burung aneh yang menyadari ada rencana jahat dibalik kedatangan mereka.

Permainan aplikasi smartphone ini begitu populer sejak peluncurannya di tahun 2009. Setahun diluncurkan, tercatat sudah 12 juta orang memainkannya. Jadi, wajar apabila film adaptasinya langsung direncanakan dan akhirnya dirilis di tahun 2016.

Cukup mengejutkan banyak pihak karena film ini tampil lebih baik dari perkiraan awal, terlebih karena video game-nya sendiri tidak memiliki cerita. Menjadi film box-office yang sukses menghibur para penontonnya, film sekuelnya dirilis di tahun 2019 dengan respon dan pencapaian yang sama.

9. Uncharted

Film Adaptasi Video Game_Uncharted_

Bagi penggemar video game bergenre action adventure, Uncharted pasti menjadi salah satu pilihan utama. Keseluruhan seri dalam franchise-nya sangat diminati oleh para gamers sedunia.

Maka tidak heran apabila film adaptasinya sangat ditunggu. Namun, ternyata tidak mudah mewujudkan proyek yang sempat tertunda hingga 12 tahun ini.

Meski dianggap terlalu muda, aksi Tom Holland sebagai Nathan Drake cukup disukai dan menjanjikan rencana film lanjutan dengan kesuksesan film ini di tangga box-office.

Adegan aksinya sangat mendebarkan, terutama ketika Nathan bergelantungan di udara. Setelah di belakang bagasi pesawat, Nathan bergelantungan lagi ketika membawa kapal Magellan dengan helikopter.

Namun, para fans video game-nya sedikit kecewa dengan konsepnya yang mereka anggap tidak sejalan dengan cerita aslinya. Selain itu, teka-teki yang disajikan pun terlalu mudah untuk dipecahkan.

10. Monster Hunter

Adaptasi Video Game_Monster Hunter_

Di balik dunia yang kita tempati ini, ada dunia lain yang berisi bangsa monster dalam ukuran yang sangat besar. Kapten Artemis terlempar ke dalamnya saat dia menjalani tugas militernya.

Tidak tahu bagaimana untuk bisa kembali ke dunianya, dia menempuh petualangan bersama Hunter, penyintas lain yang sudah lama hidup di dunia itu.

Paul W. S Anderson memang suka membuat film adaptasi dari video game. Setelah Mortal Kombat (1995) dan rangkaian film Resident Evil, bersama Milla Jovovich dia mencoba menerjemahkan video game Monster Hunter ke dalam film.

Penggemar video game yang populer di PlayStation 2 sejak tahun 2004 ini, pasti senang dengan kehadiran film yang menampilkan banyak ragam monster di dalamnya.

Selain memiliki efek visual yang rapi, adegan aksi yang seru dan iringan musik yang megah, film ini justru mendapat kritikan terkait pengarahan Paul W.S. Anderson yang masih belum maksimal serta editing-nya yang kasar.

11. Resident Evil

Resident Evil

Merupakan adaptasi video game terkenal produksi Capcom yang di Asia lebih dikenal dengan judul Biohazard. Film ini dibintangi oleh Milla Jovovich dan disutradarai oleh Paul W.S. Anderson.

Mengambil setting dan elemen dari game Resident Evil dan Resident Evil 2, film ini disambut cukup hangat oleh para gamers yang cukup puas dengan terjemahan visualisasinya yang mendekati nuansa game-nya sendiri. Karena kesuksesan petualangan pertama Alice dalam melawan sekelompok zombie ganas, dibuatlah beberapa sequel.

Resident Evil: Apocalypse yang mengambil cerita dari Resident Evil 3: Nemesis dan Code: Veronica, menampilkan karakter tambahan seperti Jill Valentine dan Carlos Olivera, yang harus melarikan diri dari Raccoon City sebelum sebuah misil akan menghancurkan kota itu.

Resident Evil: Extinction (2007) melanjutkan kisah kelompok survivor ini yang akan menyeberangi gurun Mojave menuju Alaska yang dianggap sebagai tempat teraman.

Resident Evil: Afterlife (2010) melanjutkan petualangan Alice dalam menghancurkan Umbrella Corporation yang dianggapnya bertanggung jawab atas merebaknya virus mematikan ini. Resident Evil: Retribution (2012) mengisahkan petualangan Alice untuk berusaha melarikan diri dari fasilitas rahasia milik Umbrella Corporation.

Kelima film ini meraup keuntungan berlipat dari peredarannya di bisokop-bioskop di seluruh dunia, juga termasuk penjualan home video-nya. Sehingga tidak heran jika kualitasnya banyak dicibir oleh kritikus film, selama masih banyak peminat, film ini akan terus dibuat.

12. Warcraft

Warcraft

Film ini juga diambil dari game dengan nama yang sama. Warcraft merupakan film fantasi yang penjualan tiket bioskopnya terbilang sukses. Film ini mampu meraup pendapatan hingga US $ 433,7 juta dari budget pembuatan filmnya yang hanya US $ 160 juta.

Warcraft menceritakan tentang Dunia Azeroth yang dihuni manusia akan terancam punah setelah menghadapi perang dengan kaum Orc.

Anduin Lothar, pemimpin kaum manusia, dan Durotan, pemimpin kaum Orc, akan saling berhadapan satu sama lain untuk mendapatkan wilayah demi kelangsungan hidup rakyat mereka. Siapakah yang akan menjadi pemenang?

13. Silent Hill

Film Adaptasi Video Game_Silent Hill [2006]_

Salah satu video game bergenre horror terbaik ini memang pantas di adaptasi ke dalam film. Sutradara Christophe Gans adalah salah satu fans berat dari games ini. Oleh karenanya, dia mencurahkan seluruh kemampuannya untuk mendapatkan hak cipta dari Konami agar bisa dijadikan sebuah film.

Hasilnya, film adaptasi video game terbaik ini sangat mencekam, apalagi dengan atmosfir hening yang sama dengan versi game-nya, membuat kita terasa masuk ke dalam cerita dan kota yang hilang itu.

Sayangnya, Silent Hill: Revelation (2012) tidak bisa mengulangi kesuksesan yang sama dan banyak mendapat caci-maki dari kritikus film dan para gamers.

14. Need for Speed

Film Adaptasi Video Game_Need for Speed [2014]_

Para gamers sejati pasti pernah dan menyukai salah satu dari serial game balapan mobil ini. Need for Speed: Undergorund adalah salah satu seri terbaiknya. Film adaptasi video game terbaik ini mencoba menerjemahkan berbagai macam adegan balapan di game produksi Electronic Arts ini ke dalam layar lebar.

Tampilan balapan di jalan raya dan di pegunungan sangat baik dan mendebarkan, apalagi jika kita menonton dalam format 3D. Sayangnya, cerita yang digulirkan cenderung klise, sehingga menjadi membosankan.

15. DOA: Dead or Alive

DOA Dead or Alive [2006]__

Film adaptasi video game terbaik ini berkisah dengan turnamen yang melibatkan petarung hebat di seluruh dunia. Turnamen diadakan di sebuah pulau misterius dan pemenangnya bisa membawa pulang hadiah sebesar US $ 10 juta.

Pertarungan ini melibatkan tiga jagoan wanita, Christie Allen si pencuri perhiasan kelas kakap, Tina Armstrong si pegulat cantik yang tak terkalahkan, dan Kasumi yang merupakan putri seorang ninja.

Mereka bertiga menemukan kejanggalan dalam turnamen tersebut. Bahkan, mereka juga menemukan fakta bahwa uang hadiah turnamen tersebut akan dibawa kabur oleh penyelenggaranya sendiri.

Berhasilkah mereka menggagalkan rencana licik si penyelanggara itu? Mampukah mereka bertiga keluar dari pulau misterius itu hidup-hidup? Temukan jawabannya di DOA: Dead or Alive.

16. Hitman

Film Adaptasi Video Game_Hitman [2007]_

Hitman adalah game action populer yang diproduksi oleh Square Enix, sebelumnya oleh Eidos Interactive. Cerita yang penuh dengan misteri di dalam game-nya, coba untuk di terjemahkan ke layar lebar lewat karakter Agent 47 yang diperankan oleh Timothy Olyphant.

Film yang dipenuhi dengan adegan action yang cukup baik dan setting di benua Eropa yang eksotis ini sayangnya tidak di apresiasi dengan baik oleh para kritikus film, meski berhasil meraih keuntungan yang lebih dari cukup. Hal ini membuat produksi film sequel-nya dihentikan di tengah jalan.

Di tahun 2015, dimunculkan reboot dari film ini, yaitu Hitman: Agent 47 yang menghadirkan adegan action yang lebih baik dengan gerakan kamera yang dinamis. Lagi-lagi, kritikus film mencibir film ini sehingga membuat masa depan franchise ini menjadi buram.

17. Lara Croft: Tomb Raider

Lara Croft Tomb Raider

Angelina Jolie memang adalah aktris yang pantas memerankan karakter Lara Croft dari game Tomb Raider produksi Square Enix ini. Kemiripan fisiknya adalah nilai terpenting yang mampu memukau para gamers dan penonton umum.

Film ini menampilkan petualangan Lara Croft dalam memburu artifak kuno yang juga diperebutkan oleh saingannya, The Illuminati. Meski termasuk salah satu film dengan pendapatan terbaik, film karya sutradara Simon West ini lumayan mendapatkan serangan negatif dari para kritikus film.

Lara Croft Tomb Raider: The Cradle of Life (2003) berusaha menjawab kritikan itu dengan menghadirkan adegan action yang lebih baik.

Tetapi dengan pendapatan yang lebih buruk dari film pertamanya, membuat franchise ini terpaksa vakum lama sebelum akhirnya dirilis Tom Raider (2018) dengan Alicia Vikander yang berperan sebagai Lara Croft.

18. Assassin’s Creed

Assassin's Creed

Assassin's Creed diadaptasi dari video game dengan judul yang sama dan dibintangi Michael Fassbender sebagai aktor utama. Plotnya bercerita tentang seorang kriminal bernama Callum Lynch yang diselamatkan dari hukuman mati oleh Abstergo Industries, wujud modern dari organisasi orde templar.

Callum dipaksa untuk mengikuti Animus Project dan menyaksikan ingatan leluhurnya. Lewat ingatan tersebut Callum mengetahui bahwa moyangnya adalah bagian dari organisasi pembunuh rahasia, Assassins's Society.

Dari semua ritual yang ia jalani tersebut, Callum mendapatkan keahlian dan pengetahuan untuk melawan musuh para Assassins, yakni organisasi ksatria templar yang ada di masa kini.

19. Doom

Film Adaptasi Video Game_Doom [2005]_

Bagi penyuka game dengan jenis first-person shooter, Doom produksi id Software adalah salah satu yang terbaik. Hak cipta filmnya sendiri sempat berpindah-pindah karena kegagalan tenggat waktu produksi dengan kontraknya.

Setelah dirilis, film ini disambut cukup baik oleh fans setianya yang memuji salah satu adegan, yaitu first-person shooter yang diambil dari perspektif karakter yang diperankan oleh Dwayne Johnson, yang tampil tepat seperti dalam versi game-nya.

Tetapi secara keseluruhan, film ini bisa dibilang gagal total. Oleh karenanya, sesumbar produsernya yang akan membuat film sequel-nya terpaksa bungkam.

20. Max Payne

Film Adaptasi Video Game_Max Payne [2008]_

Video game produksi Rockstar Games ini cukup popular karena keseruan kisah petualangan action Max Payne dalam memburu organisasi pembunuh seluruh anggota keluarganya.

Nuansa gelap dan penuh kesuraman yang semakin kelam dengan beberapa adegan mimpi yang sebenarnya cukup susah untuk dimainkan, semakin menambah keasyikan memainkan game ini. Apalagi ketika kita menggunakan slow-motion yang hadir seperti adegan bullet time ala The Matrix.

Elemen-elemen itu coba dihadirkan kembali lewat adapatasi filmnya yang memasang Mark Wahlberg sebagai sosok Max Payne. Karena menampilkan cerita yang sangat jauh berbeda dengan versi game-nya, film ini mengundang cibiran dari para gamers, sehingga mendapat rating yang cukup buruk di berbagai situs film internasional.

Membuat film dari adaptasi video game memang sulit, terutama untuk memenuhi harapan para fans setia dari game itu sendiri. Terbukti dengan banyaknya film adaptasi yang diproduksi, hanya segelintir saja yang cukup baik kualitasnya meski sebagian besar berhasil meraih keuntungan berlipat.

Harapan kita sebagai moviegoers, sebaiknya produser dan sineas film berusaha untuk lebih serius lagi dalam menggarap film-film jenis ini, jangan hanya menerjemahkan apa yang sudah ada dalam versi game-nya, tetapi akan lebih baik lagi jika memiliki alur cerita yang baik juga.

Semoga film adaptasi video game ini semakin berkualitas untuk ke depannya. Kita tunggu saja, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram