bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Outbreak, Wabah yang Mengerikan

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Outbreak
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Dengan alasan yang masih rahasia sebuah pesawat militer terlihat menghancurkan kamp tentara di wilayah Zaire, Afrika. Di dalam kamp tentara tersebut terdapat beberapa prajurit yang terinfeksi virus sehingga membuatnya demam dan tak lama meninggal. Kejadian ini berhasil dirahasiakan selama 28 tahun hingga suatu hari virus tersebut muncul di Amerika.

Sebagai ilmuwan, Sam tahu betapa virus ini sangat berbahaya. Namun, upayanya untuk mencegah keburu gagal. Kasus infeksi pertama akhirnya ditemukan di Cedar Creek. Penderita mengalami reaksi mengerikan dengan mengeluarkan darah dari telinga dan lubang tubuh lainnya yang disebabkan karena organ tubuhnya ‘meleleh’.

Bisa membayangkan betapa ngerinya? Jika tidak, Anda bisa menontonnya saja langsung dan lihat  Dustin Hoffman beraksi menyelamatkan penduduk Amerika Serikat. Sebelum itu, tidak berlebihan jika Anda mencari tahu tentang sinopsis dan ulasannya lebih dulu melalui artikel kami di bawah ini.

Sinopsis

  • Tanggal/Tahun Rilis: 10 Maret 1995
  • Genre: Medical Disaster Drama
  • Produksi: Punch Productions, inc.
  • Sutradara: Wolfgang Petersen
  • Pemeran: Dustin Hoffman, Rene Russo, Morgan Freeman, Donald Sutherland

Film dimulai dengan memperlihatkan keadaan mengerikan di tahun 1967. Ketika itu para tentara yang sedang berperang terserang sebuah demam aneh. Tak lama terlihat dua orang berpakaian APD lengkap turun dari helikopter dan memeriksa para tentara yang terbaring lemah di tenda. Dokter setempat menjelaskan bahwa ini bukan demam biasa dan sangat menular. Kemudian satu di antara tenaga ber-APD tersebut terlihat mengambil darah dari salah satu tentara.

Dokter setempat melanjutkan bahwa setelah 24 jam terinfeksi, pasien akan tewas dalam keadaan mengenaskan. Tak lama dua orang berpakaian APD lengkap itu pun pergi. Harapan para tentara untuk diselamatkan sangat tinggi. Mereka tampak gembira ketika melihat sebuah helikopter terbang mendekati area, tapi kegembiraan tersebut seketika berubah karena alih-alih menyelamatkan, helikopter itu justru menjatuhkan bom hingga membunuh semua tentara yang ada di sana.

Peristiwa tragis ini didalangi oleh perwira Angkatan Darat AS Jenderal Donald "Donnie" McClintock (Donald Sutherland) dan Brigadir Jenderal Billy Ford (Morgan Freeman) dengan tujuan untuk menjaga kerahasiaan virus. Akibat dari kejadian ini, beberapa monyet yang ada di kawasan tersebut juga tampak melarikan diri.

Cerita lalu berlanjut ke 28 tahun kemudian. Di United States Army Medical Research Institute of Infectious Diseases (USAMRIID) terlihat sejumlah ilmuwan sedang melakukan riset. Di tempat lain, Kolonel Sam Daniels (Dustin Hoffman) mendapat tugas dari atasannya untuk meneliti sebuah wabah level maksimum di Zaire, Afrika.

Terkait hal ini Sam lantas mengabari mantan istrinya, Dr. Roberta Keough atau Robbie (Rene Russo) sambil menitipkan dua anjing miliknya. Robbie sendiri berprofesi sebagai dokter ilmuwan di CDC, semacam lembaga pencegahan atau kontrol penyakit. Sam lalu menemui atasannya, yang ternyata adalah Jenderal Billy Ford. Tak lama, dokter ilmuwan itu pun berangkat ke Zaire.

Di dalam pesawat, Sam bertemu beberapa staf, di antaranya Mayor Salt (Cuba Gooding) dan Letnan Kolonel Casey Schuler (Kevin Spacey). Salt adalah seorang pilot yang baru pertama kali bertugas di lapangan. Sebelum berangkat dia mendapat nasihat dari Casey untuk tidak panik begitu sampai di lokasi, karena bisa membahayakan anggota yang lain.

Rombongan Sam pun tiba di lokasi. Dia mendapati penduduk lokal yang sudah terinfeksi di sana berada dalam keadaan mengenaskan. Darah keluar dari anggota tubuh yang terlihat mencair. Sam lalu ditemui oleh Dr. Benjamin Iwabi (Zakes Mokae), pemimpin setempat yang mengatakan bahwa penyakit ini tidak menular melalui udara.

Iwabi menjelaskan bahwa penyakit ini berinkubasi dua hingga tiga hari sebelum penderitanya tewas.  Scene lalu berpindah saat monyet berbulu hitam putih yang tinggal di kawasan tersebut terlihat berhasil tertanggap oleh jebakan pemburu. Cerita pun berlanjut kala Sam berhasil kembali dan menemui Billy di rumahnya. Sam meminta Billy mengeluarkan peringatan tentang bahaya wabah yang baru saja dia lihat di Zaire.

Namun, Billy menolak dengan alasan melihat waktu inkubasi yang cepat sehingga wabah tidak mungkin tersebar ke luar Zaire. Di tempat lain di sebuah kapal, terlihat monyet yang ditangkap tadi sedang diberi pisang oleh anggota kapal. Sementara itu Sam terlihat mengantar Robbie yang akan dipindahtugaskan ke Atlanta.

Sam melanjutkan tugasnya meneliti sample wabah yang dia bawa dari Zaire. Dia dan tim menemukan betapa virus ini dapat berkembangbiak dengan cepat bahkan dalam hitungan 5 jam ia mampu merusak organ tubuh dan membuatnya ‘mencair’ sehingga tubuh penderita mengeluarkan darah dari berbagai lubang. Sam dan tim menamai virus tersebut dengan Motaba.

Film berlanjut saat Billy terlihat mengambil sample virus Motaba milik Sam dan meminta staf untuk mencocokkan dengan virus yang berasal di tempat yang sama yang diambil tahun 1967. Billy kemudian menemui atasan sekaligus rekan kerjanya, Donnie untuk membicarakan virus ini. Belakangan diketahui bahwa dua orang ini adalah orang di balik APD yang mengambil sample darah para tentara yang terinfeksi pada 1967 lalu.

Anehnya Donnie tetap meminta Billy untuk merahasiakannya. Dia juga meminta Sam dijauhkan dari kasus ini karena ilmuwan tersebut terkenal kritis dan cerdas. Esok harinya, Billy memberhentikan Sam dari tugas ini dengan alasan akan menugaskan Sam menyelidiki virus lain di New Mexico.

Di sisi lain kapal yang membawa monyet tangkapan tadi sudah tiba di pelabuhan California. Ia diselundupkan oleh seorang lelaki bernama Jimbo (Patrick Dempsey). Sam sendiri tidak bisa mengalihkan fokusnya dari virus tersebut. Dia lantas meminta bantuan Robbie di CDC untuk mengeluarkan peringatan terkait bahaya virus Motaba.

Robbie lalu meneruskan ini pada atasannya, Dr. Drew Reynolds dan ditolak. Direktur CDC mengatakan tak mungkin virus tersebut akan muncul di Amerika. Di sisi lain, Jimbo ternyata diludahi oleh sang monyet, dia pun menjualnya pada Rudy Alvarez (Daniel Chodos), seorang pemilik Petshop di daerah Cedar Creek, California.

Saat bernegosiasi, monyet tersebut terlihat mencakar Rudy hingga berdarah. Rudy juga menolak karena dia menginginkan monyet betina, bukan jantan. Tak lama, Jimbo mulai menunjukkan reaksi terinfeksi. Dia tumbang hanya dalam hitungan jam yang disusul dengan Rudy. Keadaan menjadi kacau dan banyak orang mulai tertular. Bagaimana Sam dan Robbie menghadapi ini?

Film Virus dengan Gambaran Mengerikan

Outbreak (1995) sudah rilis lebih dari dua dekade lalu, tetapi kepanikan dan terornya masih related hingga sekarang. Film tentang virus ini punya penggambaran yang sangat mengerikan ketika ia berhasil menginfeksi manusia. Sejak awal film diputar, Anda diperlihatkan keadaan para tentara yang terkulai tidak berdaya. Beberapa di antaranya mengeluarkan darah dari lubang-lubang tubuh.

Ketika virus menginfeksi karakter Jimbo, kengerian lagi-lagi diperlihatkan. Dari dalam pesawat tubuhnya diceritakan mengigil hebat lalu tumbang saat pendaratan. Ketika scene dirinya dibawa ke rumah sakit pun keadaan digambarkan mencekam karena para tenaga medis diperlihatkan menggunakan APD yang sangat rapat.

Kesan keganasan sebuah virus berhasil diciitrakan secara sempurna melalui film Outbreak (1995), bahkan melalui hal-hal detail. Anda akan melihat sebuah scene ketika salah satu staf bernama Casey mengalami sobek pada APDnya. Dia panik karena khawatir sobekan pada APDnya bisa membuat udara yang tercemar virus masuk dalam tubuh. Benar saja tak lama Casey terinfeksi.

Kemudian scene ketika Robbie diceritakan tertusuk jarum suntik bekas menyuntik Casey. Karakter ini pun tak lama tertular dan sekarat. Melalui penggambaran yang sedemikian rupa dalam film Outbreak (1995) para penonton berhasil diyakinkan bahwa sebuah virus bisa jadi ancaman yang serius.

Perang antara Ilmuwan dan Militer

Berbeda dengan Contagion, sama-sama film mengenai wabah, Outbreak (!995) suguhkan subplot yang cukup dominan. Porsinya bahkan terasa lebih besar dari gagasan utama yaitu tentang penyebaran virus mematikan. Di sini, perselisihan antara ilmuwan yang diwakili karakter Sam dan pihak militer yang diwakili Donnie diandalkan untuk mengaduk-aduk emosi para penonton.

Bagaimana tidak emosi ketika pihak militer justru memutuskan untuk mengorbankan satu area atau wilayah yang terinfeksi, artinya membunuh orang-orang di wilayah tersebut agar virus tidak semakin menyebar. Di bagian awal film saja Anda sudah dibuat nelangsa ketika pihak militer Amerika Serikat  membom sebuah kamp tentara. Padahal di sana ada orang-orang yang masih ingin hidup dan berharap diselamatkan.

Di sini karakter Sam yang pintar dan kritis dianggap sebagai ancaman. Beruntung pada akhirnya Outbreak (1995) juga menyinggung soal nurani yang diperlihatkan melalui karakter Billy. Dalam keadaan serba genting, orang-orang yang berpikir untuk agenda sendiri nyatanya memang ada, tetapi tidak perlu khawatir karena orang yang masih punya hati juga ada.

Struktur dan Penjelasan Tidak Berbelit-belit

Saat menonton Outbreak (1995), Anda tidak akan kesulitan untuk memahami struktur, alur dan penjelasannya. Anda akan mendapatkan urutan yang gamblang mengenai bagaimana virus itu bisa menyebar ke Cedar Creek hingga mewabah ke banyak negara bagian di Amerika serikat. Petunjuk-petunjuk kecil seperti Jimbo yang diludahi monyet atau Rudy yang dicakar diselipkan untuk memperjelas urutannya.

Melalui kacamata seorang Sam para penonton diajak memahami situasi yang terjadi dalam film ini. Namun, Anda mungkin akan merasa kurang sreg dengan jeda waktu antara peristiwa wabah pertama dengan keadaan sekarang yang berlangsung selama 28 tahun. Terlalu lama untuk tidak melakukan apa pun guna menemukan vaksin. Apalagi saat Sam mendatangi wilayah Zaire, dia melihat orang-orang dalam keadaan memprihatinkan.

Mengingat keganasan virus tersebut, seharusnya  wilayah itu sudah punah, tak berpenghuni lagi karena semua penduduk habis terinfeksi oleh virus. Selebihnya Outbreak (1995) berhasil menebarkan kengerian dan rasa was-was terhadap satu penyebaran virus.

Di sisi lain film ini mengesankan karena berbagai faktor salah satunya karena ia melibatkan emosi. Penasaran dengannya? Mudah-mudahan saja setelah nonton ini, siapa pun bisa menjadi lebih waspada dan menjaga diri secara serius dari ancaman virus berbahaya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram