bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis Knives Out, ‘Misteri Pembunuhan Klasik’

Ditulis oleh Glen Sahetapy
Knives Out
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Seberapa banyak diantara kalian yang menyukai film misteri, terutama yang mengangkat tema pembunuhan? Cukup banyak mungkin.

Para pencinta serial Sherlock dari BBC yang dibintangi oleh Benedict Cumberbacth atau seri CSI mungkin adalah para penggemar film bertemakan kasus misteri pembunuhan. Dan jika kamu adalah penggemar novel misteri karya Agatha Christie, ini adalah film yang kamu cari.

Knives Out merupakan sebuah film karya sutradara film Star Wars: The Last Jedi, Rian Johnson…, iya, sutradara Star Wars, yang dirilis pada tahun 2019. Dibintangi oleh aktor-aktor papan atas seperti Daniel Craig, Chris Evans, Christopher Plummer, Michael Shannon, Jamie Lee Curtis, juga Don Johnson, film ini akan membawa kita masuk ke dalam sebuah kisah misteri klasik seperti yang biasa kita temukan dalam novel-novel kriminal.

Untuk kamu yang suka dengan film misteri, mari simak seperti apa keseruan dari Knives Out dalam ulasan berikut ini!

Sinopsis

Sinopsis2

Fran (Edi Patterson), seorang asisten rumah tangga dari kediaman penulis novel kriminal kenamaan Harlan Thrombey (Christopher Plummer) menemukan majikannya tewas dengan sebilah pisau di tangan. Hasil penyelidikan pihak kepolisianpun memastikan bahwa Harlan tewas karena bunuh diri.

Namun, Marta Cabrera (Ana de Armas), perawat pribadi Harlan dan keluarga besar Thrombey yang masih dalam suasana berduka dikejutkan dengan penyelidikan lanjutan yang dilakukan oleh seorang detektif swasta bernama Benoit Blanc (Daniel Craig).

Dengan didampingi oleh pihak kepolisian, seluruh anggota keluarga Thrombey harus menjalani pemeriksaan dari sang detektif swasta. Satu persatu anak maupun cucu Harlan diinterograsi, termasuk Marta karena ada kecurigaan bahwa Harlan tewas karena dibunuh.

Sinopsis3

Blancpun mengakui pada pihak berwenang bahwa ada seseorang yang membayarnya untuk menyelidiki kasus kematian Harlan tersebut. Blanc lantas menemukan bahwa hampir seluruh anggota keluarga Thrombey memiliki motif untuk membunuh sang penulis.

Puncak dari penyelidikan kasus kematian Harlan adalah saat Blanc menginterograsi Marta yang tidak dapat berbohong. Jika ia melakukannya, sang perawat akan merasa mual dan muntah. Dari sudut pandang Marta, kita akan dibawa pada apa yang sebenarnya terjadi di malam sang penulis tewas.

Kematian sang penulis ternyata disebabkan oleh perawatnya sendiri. Secara tidak sengaja, Marta memberikan Harlan morfin dengan dosis yang melampaui batas normal, dan ia tidak dapat menemukan obat penawarnya. Hingga, Harlan menyusun sebuah skenario bunuh diri agar Marta tidak dituduh melakukan malpraktik.

Namun kasus kematian Harlan tidak berhenti sampai disitu. Keluarganya dibuat heboh karena ternyata, sang penulis kaya raya tersebut mewariskan seluruh hartanya pada Marta yang saat itu tengah berusaha agar jangan sampai Blanc dan pihak kepolisian mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi. Sementara seseorang sepertinya tengah mengatur siasat untuk menjatuhkan Marta.

Misteri, Komedi, Modern

Misteri, Komedi, Modern

Rian Johnson sebagai sutradara sukses menyuguhkan aroma misteri yang kental sejak awal kisah bergulir. Setting rumah tua dengan segala ornamennya, cuaca yang dingin, semuanya menyatu dengan sangat baik. Sejenak, para penggemar buku-buku misteri pembunuhan seperti karya-karya Agatha Christie akan merasa bahwa Rian tengah membawa kita masuk dalam sebuah dunia dari salah satu buku-buku tersebut.

Seandainya ini adalah kisah Miss Marple atau Hercule Poirot. Murder on the Orient Express, masih ingat? Dan, semuanya itu bukan kebetulan. Rian Johnson ternyata memang adalah penggemar dari kisah-kisah karya penulis legendaris tersebut.

Dalam wawancara dengan situs bfi.org.uk, ia mengakui bahwa karyanya ini memang dipengaruhi oleh kisah-kisah milik Agatha Christie yang diangkat ke layar kaca. Selain aroma misteri, sang sutradara juga harus dipuji karena berhasil menyuguhkan bumbu komedi dalam ceritanya ini.

Misteri, Komedi, Modern

Ada beberapa adegan yang mungkin akan membuat kamu tertawa seperti saat karakter Ransom yang diperankan oleh Chris Evans membuat seluruh anggota keluarga Thrombey saling caci maki, atau ketika keluarga tersebut berang saat mengetahui Harlan menunjuk Marta sebagai ahli warisnya, namun lantas berusaha membujuk Marta karena sekarang, sang perawat menguasai harta orangtua mereka.

Satu hal lagi yang patut dipuji dari karya Rian Johnson ini adalah, setting yang terasa modern, dekat dengan kehidupan nyata. Contohnya, karakter Jacob Thrombey (Jaeden Martell) yang tidak pernah lepas dari ponselnya, Joni Thrombey (Toni Collette) yang merupakan seorang influencer Instagram –dan memiliki produk skincare sendiri, related banget, kan?- hingga perdebatan tentang keberadaan imigran di Amerika Serikat.

Kebanyakan kisah misteri seolah ingin membawa penontonnya dalam sebuah plot yang ‘dark’ sehingga tidak memasukan elemen-elemen dunia nyata yang harusnya mengelilingi para tokohnya. Dan Rian berhasil mengeskpos unsur-unsur modern tersebut, hingga ‘googling’ juga hadir sebagai sebuah jokes yang akan mengingatkan kamu pada diri kamu sendiri. Brilian sekaligus fun.

Whodunit

Whodunit

Whodunit merupakan sebuah istilah yang telah menjadi sebutan genre untuk film yang menyuguhkan misteri pembunuhan. Bagi para penggemar film dengan tema ini tentunya akan berusaha untuk mengeluarkan ‘insting detektif’-nya dengan menbak-nebak, siapa kira-kira pelaku dari tindak kejahatan tersebut. Sudah barang tentu, jika berhasil menebaknya kamu pasti girang.

Saat menyaksikan Knives Out, kamu bisa jadi sudah bersiap-siap untuk memecahkan kasus kematian Harlan Thrombey. Tapi mungkin ‘kemampuan detektif’ yang kamu miliki seakan teralihkan setelah dari sudut pandang Marta, kita mengetahui bahwa ternyata, kasus Harlan Thrombey memang adalah kasus bunuh diri. Hal itu bahkan terungkap sejak awal cerita.

Untuk sementara, Rian Johnson akan membawa kita pada ‘reverse whodunit’, menjadi bagaimana cara Marta untuk dapat terhindar dari perbuatannya tersebut, sementara satu-satunya orang yang mengetahui motif yang sebenarnya telah tewas. Namun setelah itu, kita akan menyadari bahwa sepertinya ada permainan orang ketiga. Disnilah kita akan kembali memutar otak, whodunit?

Benoit Blanc

Benoit Blanc

Sherlock Holmes mungkin adalah salah satu tokoh detektif swasta fiktif paling kenamaan yang kita tahu. Dan ada dua aktor yang telah memerankannya baik di layar kaca maupun layar lebar, yaitu Benedict Cumberbatch dan Robert Downey jr. Dalam kisah ini, kita akan diperkenalkan pada tokoh Benoit Blanc. Yang menarik dari karakter detektif swasta adalah, mereka dikisahkan memiliki ciri khas masing-masing.

Sebut saja Sherlock Holmes milik Guy Ritchie yang mengingatkan kita pada…Tony Stark(?). Atau Hercule Poirot hasil rekaan Agatha Christie yang tampil dalam Murder on the Orient Express dengan kumis Belgianya yang khas tersebut. Sepertinya mereka hadir dengan keeksentrikan mereka entah dari tingkah laku atau penampilannya. Namun Benoit Blanc yang diperankan oleh Daniel Craig tidak seeksentrik itu.

Namun, karakter ini tampil dengan aksen yang khas, dan Rian Johnson mengonfirmasi bahwa aksen aktor asal Britania Raya tersebut merupakan logat wilayah selatan Amerika Serikat, tepatnya Mississippi. Dalam film ini dikisahkan bahwa Benoit Blanc sepertinya bukan seorang detektif swasta sembarangan karena ia sangat terkenal. Malahan, aksi detektif penikmat cerutu ini pernah diekspos oleh media The New Yorker.

Benoit Blanc2

Salah satu adegan ‘epik’ dari Benoit Blanc adalah, saat ia berusaha mendapat kesaksian dari Wanetta Thrombey (K Callan). Wanita tua renta yang merupakan ibunda dari Harlan tersebut dikisahkan sudah linglung, bahkan ketajaman penglihatannya diragukan.

Namun sang detektif berhasil mengajaknya berbincang-bincang diawali dengan kata-kata filosofis yang menarik perhatian ‘Great Nana’. Sedangkan cucu-cucunya sendiri tidak mampu berkomunikasi dengan nenek mereka tersebut.

Dari awal kemunculannya, seolah kita sudah berharap, Benoit Blanc harus menyelesaikan kasus lain selain ini. Benar saja. Pada Februari 2020, Lionsgate selaku studio yang mendistribusikan Knives Out telah memastikan bahwa mereka tengah mengembangkan sebuah sekuel dengan karakter Benoit Blanc dan pastinya, akan kembali diperankan oleh Daniel Craig.

Rian Johnson yang bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis naskah memang patut untuk diacungi jempol. Dengan begitu banyak kritik positif untuk film yang juga masuk nominasi dan berhasil meraih beberapa penghargaan ini, menurut kami sendiri, Knives Out memang adalah film yang wajib tonton.

Motif yang tragis memang sering ditemukan dalam cerita-cerita drama kriminal, dan Knives Out berhasil menghadirkannya dengan apik. Apalagi, akhir-akhir ini kita sangat jarang menemukan sebuah kisah suspense yang begitu menarik di bioskop.

Wajar apabila Knives Out berhasil meraih keuntungan total 309.2 juta USD di box office. Plot twist disertai bumbu komedi memang membuatnya menjadi sebuah film misteri yang fun untuk disaksikan.

Belum lagi, akting para aktor watak yang bermain di dalamnya juga sangat mendukung cerita yang dibangun oleh Rian Johnson. Dan bila Benoit Blanc kembali, tentu saja kita tidak akan melewatkannya begitu saja. Punya pendapat sendiri tentang film ini? Jangan ragu untuk mengisi kolom komentar di bawah.     

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram