The Man Who Knew Infinity
Srinivasa Ramanujan
G. H. Hardy
Janaki
John Edensor Littlewood
Sir Francis Spring
Bertrand Russell
Major MacMahon
Doctor
Ibu Ramanujan
Narayana Iyer
PLOT & SINOPSIS
Pada tahun 1914, Inggris sedang menjajah India. Srinivasa Ramanujan berjuang keras untuk bertahan hidup menafkahi dirinya dan keluarganya. Dia begitu mencintai matematika. Minimnya pendidikan membuat harapannya terganjal. Ramanujan mendapat kabar bahwa dia diterima di sebuah kantor untuk mengurusi akuntansi. Sir Francis, petinggi di kantor merasa kagum pada kemampuan Ramanujan dalam menghitung.
Rekan-rekan di tempat kerjanya pun mengakui hal tersebut. Mereka merasa dia memiliki kemampuan yang setara walau nggak menempuh pendidikan formal. Dia kemudian diberi kesempatan untuk menulis penemuannya supaya bakatnya nggak sia-sia dan bisa mendapat perhatian orang-orang yang ahli di bidangnya. Penemuan Ramanujan dibuat ke dalam bentuk surat. Surat-surat itu dikirim kepada profesor-profesor di berbagai universitas. Salah satu yang menerima suratnya adalah G.H. Hardy, seorang ahli matematika di Cambridge University. Merasa tertarik, dia pun mengundang Ramanujan untuk datang ke Inggris dan menemuinya untuk diuji hasil temuannya.
Sesampainya di Cambridge, Ramanujan berhadapan dengan banyak hal yang nggak terduga. Dari mulai tindakan rasis sampai komentar yang meremehkan. Hardy yang kagum pada karya Ramanujan masih menyimpan keraguan. Ramanujan menyadari bahwa dia menderita tuberculosis. Hal itu diperparah dengan sang istri yang nggak kunjung membalas surat-suratnya. Tapi itu nggak menghentikan perjuangannya di Cambridge. Hardy terus membimbingnya supaya bisa menciptakan karya yang benar-benar layak untuk dipublikasikan.