10 Film Sejarah yang Menceritakan Tentang Ratu Inggris

Kerajaan Inggris memiliki sejarah panjang dalam pemerintahannya. Bermula dari salah satu kerajaan kecil bernama Wessex dimana salah satu rajanya, Alfred the Great, berhasil menyatukan seluruh kerajaan Anglo-Saxon di bawah kekuasaannya pada tahun 886. Sejak itu, kekuasaan kerajaan Inggris meluas hingga menembus batas benua.

Banyak kisah perjuangan dan kebijaksanaan dari para raja yang memerintah. Tapi di antara para raja itu, kerajaan Inggris juga pernah diperintah oleh seorang ratu. Bahkan, Ratu Elizabeth II adalah penguasa yang paling lama memerintah kerajaan, yaitu selama 70 tahun.

Dunia film tidak luput untuk menceritakan kembali kisah para ratu Inggris ini, baik ketika mendampingi sang raja juga ketika mereka harus duduk di tahta.

Berikut ini adalah beberapa film yang menceritakan kiprah para ratu Inggris ini di pemerintahan. Karena artikel ini bermuatan sejarah, maka kami urutkan secara kronologis.

Baca juga: 15 Film Tentang Kerajaan Inggris yang Penuh dengan Intrik

1. Elizabeth

Dibebaskan dari tahanan rumah setelah kematian Ratu Mary I, saudari tirinya, Elizabeth diangkat sebagai ratu Inggris yang baru di tahun 1558.

Dia dihadapkan dengan berbagai masalah kerajaan, seperti hutang, buruknya infrastruktur, rongrongan kerajaan tetangga dan pengkhianat di dalam kerajaannya. Penasihat kerajaan menyarankan dirinya menikah sebagai solusi dari semua masalah tersebut.

Elizabeth adalah film drama biografi karya Shekhar Kapur yang memiliki kualitas di segala sisi. Selain apiknya pengarahan sang sutradara, desain kostum yang autentik dan indah, juga desain produksinya yang detail, kekuatan utama lainnya dari film ini adalah akting Cate Blanchett sebagai sang ratu.

Di ajang Academy Awards, film ini masuk nominasi Best Picture dan Best Actress untuk Cate Blanchett, meski akhirnya membawa pulang Oscar sebagai Best Makeup.

Walau gagal di ajang Oscar, namun di BAFTA, film ini berhasil menang sebagai Outstanding British Film dan Best Actress untuk Cate Blanchett yang juga diraihnya di ajang Golden Globe Awards. Kisah film ini dilanjutkan ke Elizabeth: The Golden Age dengan latar waktu di tahun 1585.

Masalah kerajaan belum juga berkurang. Kini Ratu Elizabeth I harus menghadapi intrik pengadilan, rencana pembunuhan, armada perang Spanyol, dan kekecewaan dalam kisah asmaranya.

Namun, film sekuel ini tidaklah mampu menyamai kualitas film pertamanya, meski akting Cate Blanchett tetap menuai pujian dan mengantarkannya masuk nominasi Oscar lagi di kategori Best Actress.

Dua film ini cukup akurat dari sisi sejarah dan menggambarkan dengan tepat sosok Ratu Elizabeth I yang dijuluki sebagai The Virgin Queen.

2. Mary Queen of Scots

Di tahun 1561, Ratu Skotlandia bernama Mary Stuart kembali ke tanah airnya setelah kematian suaminya, Francis II. Dia berusaha merebut kembali tahta yang menjadi haknya.

Ratu Elizabeth I sebagai ratu Inggris dan juga sepupunya merancang pernikahan Mary dengan bangsawan Inggris untuk melemahkan posisi Mary agar tidak bisa merebut tahtanya.

Saat terjadi pemberontakan di Skotlandia, Ratu Elizabeth I memberikan perlindungan kepada Mary di Inggris. Namun, karena terdapat bukti bahwa Mary bersekongkol dengan musuh-musuhnya, Ratu Elizabeth I menjatuhkan hukuman mati kepadanya.

Di tahun 1603, saat Ratu Elizabeth I wafat tanpa memiliki keturunan, James yang merupakan putra Mary dinobatkan sebagai raja Skotlandia dan Inggris.

Mary Queen of Scots adalah film drama tentang sejarah perebutan kekuasaan antara dua sepupu, Mary dan Elizabeth. Disutradarai oleh Josie Rourke, film ini menuai pujian terutama karena performa akting yang luar biasa dari Saoirse Ronan sebagai Mary dan Margot Robbie sebagai Ratu Elizabeth I.

Di ajang Academy Awards, film ini masuk nominasi di kategori Best Costume Design dan Best Makeup and Hairstyling. Meski begitu, film ini tidak luput dari kritikan, terutama di sisi naskah dan kurang akuratnya fakta sejarah yang ditampilkan.

3. Shakespeare in Love

Memang fokus cerita film drama komedi romantis ini adalah kisah cinta antara William Shakespeare dan Viola de Lesseps, tapi peran Ratu Elizabeth I sebagai penguasa Inggris pada saat itu sangat krusial. Latar waktu cerita film ini adalah di tahun 1593, saat Shakespeare sedang menulis pentas drama Romeo and Juliet.

Ratu Elizabeth I turut menentukan nasib percintaan Shakespeare yang memiliki hubungan gelap dengan Viola yang sudah menjadi istri orang lain. Dengan kekuasaannya dan kebijaksanaannya, Ratu Elizabeth I menitahkan Viola dan suaminya pindah ke koloni Inggris di Amerika.

Meski membuat hati Shakespeare patah, tapi sang ratu mendukung karyanya dan meminta dia menulis cerita yang lebih ceria.

Judi Dench sangat pantas memerankan sosok Ratu Elizabeth I. Dia terlihat penuh kebijaksanaan dalam setiap ucapan dan gerakan yang dilakukannya. Judi Dench meraih Oscar sebagai Best Supporting Actress di atas kontroversi kemenangan film ini sebagai Best Picture dan Gwyneth Paltrow sebagai Best Actress.

Selain itu, karena memang hanyalah sebuah kisah fiktif, banyak fakta sejarah yang tidak akurat ditampilkan di film ini. Salah satunya adalah kehadiran Ratu Elizabeth I di pentas teater. Karena dalam sejarahnya, sang ratu tidak pernah tampil di muka umum.

4. The Favourite

Di tahun 1711, Ratu Anne memerintah kerajaan Britania Raya yang merupakan penggabungan kerajaan Inggris dan Skotlandia.

Pada saat itu, kerajaan sedang berperang dengan Prancis dan Ratu Anne dalam kondisi kesehatan yang buruk. Pemerintahan dijalankan oleh Sarah Churcill yang berusaha menguasai dan mempengaruhi sang ratu.

Rencana Sarah menemui batu sandungan dari sepupunya, Abigail, yang datang ke istana untuk mencari kerja. Abigail yang mengetahui kunci kedekatan Sarah dan sang ratu berusaha untuk meretas jalan menjadi orang kepercayaan sang ratu.

Dia ingin mendapatkan gelar bangsawan dan posisi di istana dengan menjebak Sarah lalu membuangnya keluar istana.

Kembalinya Sarah ke istana dihalangi oleh Abigail yang membuatnya memberikan ultimatum kepada Ratu Anne jika sang ratu tidak mengusir Abigail dari istana, dia akan membuka semua kisah hubungan mereka. Meski masih mencintai, sang ratu terpaksan mengusir Sarah, tidak hanya dari istana, tapi juga dari kerajaan.

Film drama dengan kesan black comedy ini menampilkan Olivia Colman sebagai Ratu Anne menjelang akhir pemerintahannya. Akting Olivia Colman sangat apik dan menuai banyak pujian yang mengantarkannya meraih Oscar, Golden Globe, Satellite Awards, dan BAFTA sebagai Best Actress.

Kisah dalam film ini memiliki fakta sejarah yang cukup akurat, terutama persaingan Sarah dan Abigail di istana. Namun yang masih diperdebatkan oleh ahli sejarah adalah hubungan seksual antara Ratu Anne dengan Sarah dan Abigail.

Kemungkinan ini terjadi timbul dari dugaan surat yang menjadi ultimatum Sarah. Namun, mengingat kondisi kesehatan yang buruk, hal ini sangat kecil terjadi.

5. The Madness of King George

Berdasarkan pentas drama karya Alan Bennett, film ini menceritakan kisah nyata Raja George III yang bertahta di kerajaan Britania Raya pada periode 1760 – 1820.

Fokus kisahnya adalah saat terjadi krisis dalam kerajaan di tahun 1788, di mana sang raja berada dalam kondisi kejiwaan yang buruk. Sementara itu juga terjadi perebutan kekuasaan antara faksi di parlemen dan oposisinya.

Ratu Charlotte dikenal dengan kesabarannya menghadapi keguncangan pemerintahan di zamannya. Dia berkali-kali dituduh ingin merebut kekuasaan dari suaminya dengan cara-cara licik, tapi dia pun memiliki bukti bahwa yang menuduh justru lebih berambisi daripada dirinya.

Berkat performa akting yang sangat bagus sebagai Ratu Charlotte, Helen Mirren berhasil masuk nominasi Oscar di kategori Best Supporting Actress. Dia juga masuk nominasi BAFTA di kategori Best Actress.

6. The Young Victoria

Ratu Victoria adalah salah satu pemimpin kerajaan Inggris yang sangat disegani di dalam peta sejarah. Dia naik tahta pada 20 Juni 1837 di usianya yang baru 18 tahun menggantikan pamannya, William IV, yang wafat sebulan setelah pesta ulang tahun Victoria.

Selama dia berkuasa, Inggris menjalani banyak perubahan dalam bidang industri, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, juga militer. Dan ekspansi Inggris ke belahan dunia lain dimulai pada masanya yang kini sering dikenal sebagai era Victorian.

Film drama karya Jean-Marc Vallee ini menampilkan Emily Blunt sebagai Ratu Victoria yang menjalani peran sebagai ratu di awal masa pemerintahannya. Meski dia sudah pasti menggantikan pamannya sebagai penguasa Inggris, tapi tetap ada intrik dalam prosesnya.

Di film ini diceritakan bagaimana Ratu Victoria yang masih muda menjauhi ibunya dan mengusir penasihat kerajaan. Dia menyatakan diri akan mendedikasikan hidupnya untuk rakyat.

Tidak lupa, kisah cintanya dengan Prince Albert dari Belgia diulas disini beserta fluktuasi hubungan mereka dalam berumah tangga.

Akting Emily Blunt sebagai Ratu Victoria membawanya masuk nominasi di beberapa ajang penghargaan film, seperti British Independent Film Awards, Golden Globe Awards dan Satellite Awards.

Bertaburnya pemeran terkenal di dalamnya dan keautentikan yang sangat detail berikut kostum serta lokasinyajuga  telah menjadi daya tarik film ini.

7. Mrs. Brown

Di usia 42 tahun, Ratu Victoria berduka atas wafatnya sang suami. Namun, dua tahun kemudian tersebar kabar bahwa sang ratu memiliki hubungan khusus dengan John Brown, pelayan istana asal Skotlandia.

John sendiri mulai meniti kareir di istana hingga menjadi kepala pengawal khusus ratu yang mengundang banyak kabar tidak sedap tentang hubungan mereka.

Sejak saat itu, Ratu Victoria jarang tampil di depan umum dan menimbulkan kekhawatiran dari PM Benjamin Disraeli yang meminta John untuk membujuk sang ratu agar mau kembali kepada tugasnya. Tetapi, sang ratu justru marah yang membuat hubungan mereka renggang.

Menjelang tutup usia, Ratu Victoria mengunjungi John Brown yang sedang menderita penyakit pneumonia untuk meminta maaf apabila selama ini dia belum bisa menjadi teman yang baik.

Film drama ini awalnya diproduksi hanya untuk ditayangkan di BBC saja, tapi sejak Miramax membeli hak penayangannya, film ini mulai dikenal luas.

Tentu saja, penampilan Judi Dench sebagai Ratu Victoria menuai banyak pujian dan penghargaan, antara lain di Golden Globe Awards dan BAFTA sebagai Best Actress. Sedangkan di Academy Awards dan Satellite Awards, dia hanya sebagai nominator saja.

8. Victoria & Abdul

Di tahun 1887, seorang petugas penjara di India bernama Abdul Karim diutus ke London untuk mempersembahkan mohur, koin emas dari India. Sementara Ratu Victoria yang lama hidup dalam kesendirian merasa mendapatkan teman ketika bertemu dengan Abdul.

Ratu Victoria kemudian meminta Abdul untuk tetap di London mengajarinya bahasa Urdu dan Al-Qur’an. Abdul berada di sisi sang ratu dalam setiap kesempatan.

Mengetahui bahwa Abdul sudah berkeluarga, sang ratu kemudian memboyong seluruh anggota keluarga Abdul ke istana. Bahkan, kemudian Ratu Victoria hendak memberikan gelar kebangsawanan kepada Abdul yang menimbulkan polemik di dalam kerajaan.

Film drama karya Stephen Frears ini cukup apik menggelar kisah pertemanan antara Ratu Victoria dan Abdul Karim. Meski memiliki tempo yang lambat, tapi cerita berjalan cukup lancar. Dan Judi Dench yang kembali mengulangi perannya sebagai Ratu Victoria, tampil dalam salah satu performa terbaiknya.

Judi Dench masuk nominasi Best Actress di Golden Globe Awards, Screen Actors Guild Awards dan Satellite Awards, meski tidak ada yang berhasil dia menangi.

9. The King’s Speech

Ratu Elizabeth adalah istri dari Raja George VI yang naik tahta di tahun 1936 setelah Raja Edward VIII menanggalkan gelarnya. Dia selalu mendukung suaminya agar bisa tampil berpidato dengan lancar di atas kegagapannya dalam berbicara.

Elizabeth mendatangkan ahli terapi bahasa dari Australia bernama Lionel Logue untuk melatih sang raja dalam berbicara dan berpidato.

Film drama karya Tom Hooper ini memang menitikberatkan kisahnya pada tahap demi tahap Raja George VI berlatih dengan Lionel. Tapi bukan berarti peran Elizabeth menjadi kecil. Justru dia adalah orang yang paling mendukung dibalik keberhasilan Raja George VI dalam memerintah.

Performa Helena Bonham Carter sebagai Ratu Elizabeth menuai banyak pujian dan berhasil meraih penghargaan dari BAFTA dan BIFA sebagai Best Supporting Actress. Di kategori yang sama, dia juga dinominasikan di Academy Awards dan Golden Globe Awards.

10. The Queen

Selain Judi Dench yang dua kali memerankan sosok ratu Inggris, Ratu Elizabeth I dan Ratu Victoria, maka Helen Mirren pun sudah menyamai prestasi rekannya tersebut. Setelah menjadi Ratu Charlotte di film The Madness of King George, kini dia berperan sebagai Ratu Elizabeth II di film The Queen.

Di film drama karya Stephen Frears ini, Helen Mirren membawakan sosok Ratu Elizabeth II pada saat terjadinya peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa Diana.

Sang ratu bersikukuh bahwa pemakaman Diana tidak akan dilangsungkan secara prosesi kerajaan, sementara PM Tony Blair dan rakyat menginginkan hal sebaliknya.

Sebagai sosok ratu yang bijak, Ratu Elizabeth II menyadari bahwa warganya telah mengalami banyak perubahan sikap dan cara pandang kepada keluarga kerajaan. Dilema yang dialami membuatnya harus mengambil keputusan yang tepat demi kehormatan kerajaan Inggris.

Helen Mirren sukses membawakan peran ini dan menyapu habis semua piala di berbagai ajang penghargaan, seperti Academy Awards, Golden Globe Awards dan BAFTA sebagai Best Actress.

Ratu Elizabeth II pun sangat terkesan dengan penggambaran dirinya dan sempat mengundang Helen Mirren untuk makan malam di istana. Namun sayang, dia tidak bisa hadir karena masih melakukan syuting film.

Itulah 10 film yang menggambarkan para ratu Inggris dari masa ke masa, baik yang memerintah kerajaan maupun hanya mendampingi sang raja.

Jika dilihat dari deretan film tadi, semuanya memiliki kualitas yang bagus dan selalu bersaing di berbagai ajang penghargaan film. Sungguh sangat rugi apabila kalian belum menonton semua film ini. Segera simak semua film ini, ya!