bacaterus web banner retina

10 Film Indonesia Terbaik yang Disutradarai Garin Nugroho

Ditulis oleh Suci Maharani R

Garin Nugroho adalah sutradara, produser dan penulis skenario yang populer di Indonesia. Dikenal sebagai sutradara senior, Garin Nugroho telah memproduksi banyak film-film underrated.

Sebut saja Cinta dalam Sepotong Roti (1990), debut penyutradaraannya ini berhasil membuat namanya dikenal secara luas. Tapi salah satu karya terbaiknya adalah film berjudul Kucumbu Tubuh Indahku (2018). 

Film yang mengeksplorasi tarian tradisional Indonesia dan romansa sejenis ini berhasil mendapatkan banyak pujian. Bahkan, Garin Nugroho berhasil membawa pulang piala sebagai “Sutradara Terbaik” di ajang Festival Film Indonesia 2018.

Garin Nugroho

Selain dua film yang disebutkan tadi, sebenarnya masih banyak film-film terbaik arahan Garin Nugroho yang populer di Indonesia maupun mancanegara.

Buat kamu para pencinta film tanah air, Bacaterus memiliki beberapa rekomendasi film-film arahan Garin Nugroho yang wajib banget kamu tonton. Memiliki tema cerita dan genre berbeda-beda, kamu bisa mencari tahu informasi lengkapnya di bawah ini.

Baca juga: 18 Film Terbaik Rizal Mantovani, Sutradara Serba Bisa

1. Kucumbu Tubuh Indahku

Kucumbu Tubuh Indahku

Kucumbu Tubuh Indahku (2018) bisa dikatakan sebagai salah satu film terbaik dan kontroversial yang pernah diproduksi oleh Garin Nugroho.

Secara komersial, film ini memang dilarang tayang di beberapa daerah. Namun, di kancah internasional film ini mendapatkan banyak pujian dan penghargaan. Sebut saja penghargaan ‘Best Movies’ di ajang Festival Des 3 Continents 2018.

Di dalam negeri, film ini berhasil membawa pulang delapan Piala Citra, salah satunya di nominasi Film Terbaik dan Sutradara Terbaik untuk Garin Nugroho.

Adapun film Kucumbu Tubuh Indahku (2018) mengisahkan seorang penari Lengger Lanang bernama Juno. Mengharuskannya berdandan seperti penari perempuan, Juno mengalami pergolakan emosi karena bingung dengan orientasi seksualnya.

2. Nyai

Nyai

Nyai (2016) adalah film garapan Garin Nugroho yang berhasil berjaya di berbagai ajang internasional. Film ini tayang di Festival Film Torino dan Festival Film Rotterdam 2016. Sedangkan di Indonesia, film ini hanya tayang di beberapa bioskop karena didistribusikan secara independen.

Nyai (2016) adalah film yang mengisahkan kehidupan seorang wanita pribumi yang terseret sebuah konflik di zaman Hindia Belanda. Saat itu Nyai dinikahi oleh pria Belanda bernama Willem ven Erk yang kini sakit-sakitan dimakan usia.

Di hadapan para tamu yang menjenguk sang suaminya, Nyai mengisahkan masa lalunya yang tragis, ketika ia berusaha mempertahankan jati dirinya. Fyi, Nyai (2016) adalah film diadaptasi dari lima novel, salah satunya adalah novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer dan Nyai Dasima karya S.M Ardan.

3. Soegija

Soegija

Soegija (2012) adalah film sejarah dan biopic garapan Garin Nugroho. Film ini mengadaptasi kisahnya dari memoar berjudul Soegija, Catatan Harian Seorang Pejuang Kemanusiaan karya Gregorius Budi Subanar.

Karakter Soegija akan diperankan oleh budayawan Nirwan Dewanto, Annisa Hertami, Wouter Zweers, Butet Kartaredjasa dan Rukman Rosadi didapuk sebagai pemeran pendukung.

Filmnya mengisahkan kehidupan Monsinyur Albertus Soegijapranata SJ, yaitu uskup pribumi pertama di Hindia Belanda. Sejak ditahbiskan hingga akhir perang kemerdekaan Indonesia, Soegija menjadi saksi hidup berbagai peristiwa penting.

Soegija menuangkan setiap peristiwa dan renungan-renungannya dalam catatan hariannya, sambil berusaha membantu masyarakat meringankan penderitaan mereka.

4. Guru Bangsa: Tjokroaminoto

Guru Bangsa: Tjokroaminoto

Masih bergenre biografi, Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015) adalah film garapan Garin Nugroho yang mengulas sejarah hidup pahlawan nasional Tjokroaminoto.

Film ini dibintangi oleh deretan aktor papan atas, sebut saja Reza Rahardian sebagai Tjokroaminoto. Lalu ada Christine Hakim, Didi Petet, Alex Komang, Egi Fedly, Sujiwo Tejo, Maia Estianty didapuk sebagai pemeran pendukungnya.

Kisahnya bermula ketika Tjokroaminoto merasa kesal melihat ketidak adilan pemerintah Hindia Belanda kepada pribumi. Tjokroaminoto memutuskan untuk keluar dari pemerintahan dan hijrah ke Surabaya bersama sang istri.

Meski ditentang banyak orang, Tjokroaminoto tidak gentar. Di Surabaya, Tjokroaminoto berhasil meningkatkan kualitas hidup para pribumi berkat kontribusinya di Sarekat Islam.  

5. Cinta dalam Sepotong Roti

Cinta dalam Sepotong Roti

Cinta dalam Sepotong Roti (1991) menjadi film debut Garin Nugroho memproduksi film panjang di Indonesia. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Fira Basuki. Kali ini Adjie Massaid, Cut Rizky Theo, Monica Oemardi dan Tio Pakusadewo didapuk sebagai pemeran utamanya.

Film ini mengisahkan tiga sahabat bernama Mayang, Harris dan Topan. Awalnya Mayang mengajak Harris, suaminya untuk berlibur sambil menyelesaikan masalah rumah tangga mereka.

Mengetahui Topan akan pergi ke tujuan yang sama, Mayang pun mengajak sang sahabat untuk pergi bersama. Dari sinilah konflik bertambah rumit, ketika Mayang tahu bahwa Topan masih menyimpan rasa padanya, hal ini yang membuat sang suami cemburu.

6. Daun di Atas Bantal

Daun di Atas Bantal

Film terbaik Garin Nugroho lainnya yang bisa kamu tonton adalah Daun di Atas Bantal (1998). Mendapatkan banyak komentar positif dari kritikus, film ini sampai dikirim jadi perwakilan Indonesia di Academy Awards.

Bahkan, film ini mendapatkan ‘Special Jury Prize’ di Tokyo International Film Festival 1998 dan Garin Nugroho dinobatkan sebagai Sutradara Terpilih di Festival Film Bandung 1999.

Film ini mengisahkan tiga anak jalanan, Sugeng, Heru dan Kancil yang hidup bersama-sama di Yogyakarta. Hidup dalam kemiskinan, ketiganya tetap berharap bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

Mereka mengemis hingga berjualan Ganja untuk mempertahankan hidup. Setiap malamnya anak-anak ini selalu berebut bantal, pertarungan konyol  ini membawa hidup mereka pada hal yang lebih tragis.

7. Under the Tree

Under the Tree

Under the Tree (2008) adalah film arahan Garin Nugroho bersama dengan Starvision Plus. Film ini dibintangi nama-nama besar, seperti Marcella Zalianty, Dwi Sasono, Ikranagara, dan Nadia Saphira dan Ayu Laksmi.

Mengeksplor keindahan bali, film ini mendapatkan sembilan nominasi di Festival Indonesia. Garin Nugroho dinobatkan sebagai Sutradara Terunggul di ajang Apresiasi Film Indonesia 2012.

Filmnya mengisahkan tiga perempuan berbeda usia yang hidup di Bali dan memiliki masalah yang berbeda-beda. Maharani yang berusia 27 tahun ingin mencari ibu kandungnya.

Lalu Dewi yang berusia 40 tahun harus menerima kenyataan kalau anak dalam kandungannya didiagnosa cacat. Terakhir ada Nian yang berusia 19 tahun, gadis remaja yang di-bully gara-gara ayahnya dipenjara karena korupsi.

8. Opera Jawa

Opera Jawa

Kalau film satu ini memang agak berbeda dari film produksi Garin Nugroho lainnya. Opera Jawa (2006) adalah film musikal yang diproduksi oleh Indonesia dan Australia.

Film ini dibintangi oleh Artika Sari Devi, Martinus Miroto, dan Retno Maruti sebagai pemeran utamanya. Mengisahkan kehidupan yang dipenuhi konflik, alurnya disampaikan lewat kisah Ramayana.

Kisahnya bermula ketika Setyo, Siti dan Ludiro terlibat dalam cinta segitiga. Perselisihan ini tidak hanya membuat keluarga mereka terpecah, tapi membuat politik dan perekonomian terguncang. Melihat rakyatnya menderita, Setyo, Siti dan Ludiro berusaha mencari jalan keluar dari prahara cinta mereka.

9. Setan Jawa

Setan Jawa

Setan Jawa (2017) adalah film hitam putih dan bisu karya Garin Nugroho. Film bisu ini adalah sebuah karya yang menggabungkan beragam seni mulai dari visual arts, teater, tari, fashion hingga musik yang saling melengkapi. Film ini dibuat dalam rangka memeriahkan Festival ART|JOG 2017.

Film ini dibintangi oleh Asmara Abigail, Haru Purwanto, Luluk ari hingga Dorothe Quin haryati dan Muhammad Fathan Irsyad. Mengadaptasi mitologi Jawa, film ini secara dramatis berhasil menekan sense mistis dan romantisme dalam kisah cinta dan pengorbanan.

Berlatar di awal abad ke-20, era industri telah menyiksa masyarakat dengan kemiskinan. Demi mendapatkan kekayaan, banyak orang yang melakukan cara-cara mistik dan harus membayar mahal kekayaan dengan sebuah pengorbanan.

10. Rindu Kami Padamu

Rindu Kami Padamu

Rindu Kami Padamu (2004) adalah film independen yang diproduksi dan disutradarai oleh Garin Nugroho. Film ini dibintangi oleh Sakurta Ginting, Didi Petet, Nova Eliza, Fauzi Baadilla, Jaja Mihardja, Neno Warisman, Raisa Pramesi, dan Reza Bukan sebagai pemeran utama.

Film ini mengisahkan kompleksitas kehidupan orang-orang yang mencari nafkah di sebuah pasar. Contohnya seperti Pak Haji Arif yang berusaha mencari uang tambahan untuk membeli kubah masjidnya.

Di tempat lain, para penghuni pasar juga dihadapkan dengan masalah hidup yang berbeda-beda. Tapi masalah inilah yang membuat para penghuni pasar mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Tidak hanya sukses di tanah air, kemampuan penyutradaraan Garin Nugroho telah diakui hingga ke kancah internasional. Garin Nugroho menjadi salah satu sutradara Indonesia yang gemar mengeksplor budaya dan kebiasaan lokal di setiap filmnya.

Dari beberapa rekomendasi di atas, kira-kira film arahan Garin Nugroho mana yang bikin penasaran?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram