10 Film Perang Terbaik Yang Rilis di Tahun 2010-an

Tahun demi tahun sudah dilewati oleh para sutradara untuk membuat karya yang sempurna, namun hal tersebut tidak lantas membuat mereka puas. Sampai saat ini, banyak sutradara yang adu saing untuk memperlihatkan karya-karya terbaiknya, khususnya dalam film tentang perang yang selalu ditunggu para penikmat film.

Nicolai Fuglsig, Paul Greengrass, Peter Berg, dan sejumlah nama lainnya berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menghibur penonton dengan kisah-kisah konflik antar negara, aksi tembak-menembak, serta letusan bom yang melibatkan perang. Berikut ini judul film perang rentang tahun 2010 - 2019 yang wajib kalian tonton!

Baca Juga: 20 Film Terbaik yang Menceritakan Tentang Perang Dunia 2

1. Midway

Diangkat dari kisah nyata, kepulauan Midway sendiri merupakan sasaran perang pasukan Jepang setelah sebelumnya sudah menghancurkan Pearl Harbor yang mengakibatkan banyaknya tentara AS meninggal. Jepang benar-benar ingin membuat Amerika Serikat lumpuh dengan menggencarkan perang terus menerus dengan jumlah pasukan yang besar.

Tidak tinggal diam, pasukan AS yang tersisa merencanakan untuk balik menyerang Jepang. Ada sekitar 4 kapal induk Jepang yang ingin mereka hancurkan. Meski kalah jumlah, AS yakin bisa menaklukan Jepang dan membuat Jepang mundur. Namun, mereka masih menghadapi kendala dengan kode penyerangan yang telah disusun oleh Jepang.

Setelah tim AS bisa memecahkan kode tersebut, semua prajurit laut dan udara dikerahkan. Serangan yang mendadak membuat Jepang kewalahan. Empat kapal induk Jepang berhasil dihancurkan dan tenggelam. Hal ini jelas menghancurkan rencana Jepang untuk menyerang Amerika. Apakah akhirnya Jepang akan menyerah?

2. 12 Strong

Kapten Mitch Nelson (Chris Hemsworth) adalah bagian dari pasukan khusus rahasia, Green Berets. Setelah tragedi 11 September 2001, yakni penyerangan menara kembar World Trade Center, terjadi, Mitch meminta kepada atasannya untuk ditugaskan melawan Taliban dan aliansi Al-Qaeda lainnya. Mitch dan timnya akhirnya diberangkatkan ke Afghanistan.

Sesampainya di sana, Mitch meyakinkan pimpinan aliansi bagian utara, Jendral Dostum (Navid Negahban) untuk bersatu melawan Taliban. Mitch dan 11 orang timnya berperang dengan gaya lokal, yakni dengan berkuda.

Masalah datang tatkala jumlah kuda terbatas dan tidak semua anggota Green Berets bisa berkuda. Mereka juga mengalami kesulitan dalam mendeteksi keberadaan Taliban sehingga mereka meletakkan bom di posisi yang salah.

3. The Wall

Dibandingkan dengan film-film perang lain yang menghabiskan biaya produksi besar, The Wall mungkin termasuk film perang yang low-budget. Meskipun begitu, film ini menyajikan jalan cerita yang menarik dan pemilihan aktornya juga terbilang tepat.

Mengambil setting di gurun pasir Irak, dua orang tentara, Isaac (Aaron Taylor-Johnson) dan Sersan Matthews (John Cena), masih mengintai keberadaan sniper misterius yang menembak mati rekan-rekan mereka. Kala itu, perang Irak sudah berakhir. Setelah menanti lama tanpa hasil, mereka pun beranjak untuk menginvestigasi wilayah lain.

Ketenangan Isaac dan Matthews saat mengintai terusik tatkala Matthews tertembak. Sejauh mata memandang, hanya ada hamparan pasir dan tidak terlihat seorang manusia pun yang bisa dicurigai sebagai sniper.

Sadar nyawanya terancam, mereka hanya bisa bersembunyi mengamankan diri di balik reruntuhan tembok bekas perang.

4. 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi

Konflik di Libya membuat para teroris melancarkan serangan ke berbagai wilayah. Salah satu target teroris tersebut adalah Kedutaan Besar Amerika yang terletak di Benghazi, Libya. Untuk mengamankan kedutaan besar dan warga Amerika yang berada di Libya, Central Intelligence Agency (CIA) menugaskan 6 orang mantan pasukan elit tentara AS untuk berjaga.

Meskipun mantan pasukan elit ini dibantu oleh pasukan sekutu di Libya, tapi tugas mereka tidaklah mudah. Mereka harus senantiasa berjaga-jaga dan mempertaruhkan nyawanya sendiri karena situasi di sana kian memanas.

5. Land of Mine

Film ini menceritakan tentang bagaimana kisruhnya belasan tentara Jerman yang diminta untuk menjinakan sebanyak lebih dari 40.000 ranjau yang tersebar di seluruh pesisir barat Denmark. Tugas ini bukan tanpa alasan, belasan tentara ini diminta untuk menjinakan ranjau yang pihak Jerman sendiri pasang. Belasan tentara tersebut merupakan para tentara muda Jerman tawanan perang pihak Denmark.

Meski para tentara Jerman yang memasang ranjau, belasan tentara muda ini sama sekali tidak memiliki pengetahuan mengenai lokasi pastinya, sehingga ada kemungkinan akan ada yang meninggal akibat ranjau tersebut. Ditambah, mereka semua diawasi oleh seorang sersan yang kejam.

Sebagai penonton, kita akan melihat para tentara muda itu terancam bahaya atas tindakan yang sama sekali bukan dibuat oleh mereka.

6. American Sniper

American Sniper adalah film produksi 2014 karya sutradara Clint Eastwood yang dibintangi oleh Bradley Cooper sebagai sniper (penembak jitu) Navy SEAL, Chris Kyle, yang dianggap sebagai “deadliest marksman” dalam sejarah militer Amerika dengan korban mencapai 255 orang.

Sayangnya, setiap kembali ke rumah, Cyle selalu kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan keluarga dan kehidupan sosialnya. Bagaimana kelanjutan kisah salah satu penembak jitu terbaik Amerika ini?

Film ini menuai banyak pujian dan kritikan tentang penggambaran invasi Amerika ke Irak. Meski dinominasikan di 6 kategori, American Sniper hanya mampu membawa pulang Oscar untuk kategori Best Sound Editing.

Untungnya, secara komersil, film ini menuai banyak pundi-pundi dollar dari penayangan di bioskop-bioskop seluruh dunia yang mencapai $534 juta dan bertengger di posisi puncak sebagai film perang terlaris hingga saat ini.

7. Lone Survivor

Kali ini Perang Afghanistan yang menjadi setting film perang produksi Hollywood. Lone Survivor menceritakan perjuangan Marcus Luttrell (Mark Wahlberg) pada saat Operation Red Wings untuk menangkap pemimpin Taliban, Ahmad Shah.

Operasi tersebut gagal dan semua personil pasukannya gagal menyelamatkan hidup mereka, menyisakan Luttrell seorang diri yang berusaha untuk keluar dari sarang Taliban.

Dibintangi pula oleh Taylor Kitsch, Emile Hirsch, Ben Foster dan Eric Bana, kisah ini diangkat dari buku yang ditulis sendiri oleh Marcus Luttrell. Lone Survivor dinominasikan di kategori Best Achievement in Sound Mixing dan Best Achievement in Sound Editing di Academy Awards.

8. Red Dawn

Red Dawn merupakan remake dari film berjudul sama yang tayang tahun 1984 silam. Menceritakan bagaimana sekelompok anak SMA yang terdiri dari Jed Eckert (Chris Hemsworth), adik Jed; Matt (Josh Peck), rekan Jed Robert Kitner (Josh Hutcherson) dan beberapa orang lainnya, yang memberontak dan berusaha melawan invasi tiba-tiba oleh Korea Utara di Amerika.

Alasan mengapa Jed dan Matt ingin melawan adalah karena ayah mereka dibunuh oleh pihak Korea Utara dan mereka ingin membalas dendam. Mereka ingin membuat Korea Utara mundur. Kelompok yang dinamai Wolverine ini benar-benar berperang melawan tentara Korea Utara dan dengan cepat memiliki banyak anggota yang ingin bergabung.

9. The Flowers of War

John Miller (Christian Bale) merupakan seorang warga Amerika sekaligus pengusaha pemakaman. Suatu kali, ia berangkat ke kota Nanjing untuk mengurus pemakaman salah satu pendeta gereja di sana. Ketika ia memasuki gereja, beberapa perempuan warga China datang mencari perlindungan karena sedang dikejar oleh tentara Jepang yang ingin melakukan kekerasan seksual pada mereka.

Awalnya John bingung bukan main karena dirinya tidak mengerti apa-apa, belum lagi pendeta yang merupakan kepala gereja disitu pun baru meninggal. Namun, tanpa sadar John sudah memakai baju pendeta untuk menyamar sebagai pendeta dan membantu semua warga Nanjing yang diincar untuk bersembunyi di bawah gereja.

Mampukah Father John terus membantu dan menyembunyikan keberadaan para perempuan warga Nanjing yang diincar?

10. Green Zone

Amerika percaya bahwa Irak menyimpan senjata pemusnah massal yang disembunyikan di suatu tempat. Untuk mencari tahu tentang kebenarannya, negeri Paman Sam itu mengutus Chief Warrant Officer Roy Miller (Matt Damon) untuk mencari lokasi penyimpanan senjata tersebut.

Roy dibantu oleh pihak intelijen berusaha menemukan lokasi penyimpanan senjata milik Irak. Roy dan timnya melakukan tugas yang berisiko tinggi. Bahkan, mereka harus menyisir padang pasir yang dipenuhi ranjau darat.

Di tengah penyelidikan, Roy curiga dengan adanya konspirasi yang terjadi di zona hijau ini. Roy mengetahui bahwa pihak intelijen dari kedua negara berusaha mengarang cerita yang menguntungkan masing-masing pihak. Apa yang sebenarnya terjadi?

Banyak konflik yang akhirnya membuat kita para penonton turut serta berpikir bagaimana memecahkan masalah peperangan yang terjadi di deretan film perang terbaik rentang tahun 2010-2019 di atas. Dari daftar film tersebut, kira-kira mana nih yang kalian nobatkan sebagai film perang terbaik? Tulis di kolom komentar, ya!