bacaterus web banner retina

11 Film Perang Indonesia yang Membangkitkan Nasionalisme

Ditulis oleh Sri Sulistiyani

Sejarah mencatat bahwa bangsa Indonesia sempat dijajah oleh bangsa Belanda selama 350 tahun atau selama tiga setengah abad. Selama kurun waktu yang cukup lama tersebut, ada banyak peperangan dan pertempuran yang terjadi untuk merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah.

Hal ini juga akhirnya banyak menginspirasi para sineas Indonesia untuk mengangkatnya dalam sebuah film. Film-film yang menceritakan mengenai peperangan dan perjuangan umumnya terinspirasi dari seorang tokoh atau peristiwa tertentu yang dikemas sedemikian rupa sehingga memberikan tontonan film yang menarik.

Berikut 11 film perang dari Indonesia untuk rekomendasi tontonan yang seru sekaligus juga membangkitkan jiwa nasionalisme dan rasa cinta tanah air.

Baca juga: 15 Film Sejarah Indonesia yang Akan Menambah Pengetahuan

1. Kadet 1947

Kadet 1947

Kadet 1947 (2021) juga tidak boleh dilupakan dalam list film perang Indonesia. Kali ini, peperangan yang ditampilkan oleh Rahabi Mandra dan Aldo Swastia bukanlah perang daratan.

Mereka menampilkan perang di jalur udara yang jarang banget ditampilkan kepada para penonton. Kisah ini ditampilkan dengan baik oleh Bisma Karisma, Kevin Julio, Omara Esteghlal, Marthino Lio hingga Wafda Saifan.

Mengisahkan sekelompok kadet muda di sekolah penerbangan Angkatan Udara Maguwo, Sigit, Mul, Har dan adji berambisi untuk ikut perang melawan Belanda. Mereka ingin melindungi tanah air.

Namun ambisi ini terjanggal status mereka sebagai pelajar dan izin dari atasan. Kira-kira apa yang dilakukan oleh keempat penerbang muda Indonesia ini untuk ikut membantu melawan musuh?

2. Darah dan Doa

Darah dan Doa
Tahun Rilis 1949
Genre ,
Sutradara
Pemeran Ella Bergen Del Juzar

Film Darah dan Doa merupakan film yang cukup penting dalam sejarah perfilman Indonesia. Darah dan Doa merupakan film Indonesia pertama yang resmi diproduksi oleh Indonesia setelah berakhirnya perang kemerdekaan.

Film ini disutradarai oleh Bapak Perfilman Indonesia, Usmar Ismail. Tanggal pengambilan gambar pertama film ini juga diperingati sebagai  hari film nasional.

Darah dan Doa juga memiliki judul lain yaitu The Long March (of Siliwangi) dan Blood and Prayer. Film ini mengisahkan perjalanan Kapten Sudarto, prajurit divisi Siliwangi Ri yang melakukan long march dari Yogyakarta ke Jawa Barat setelah diserang pasukan Belanda dalam Aksi Polisionil.

Meskipun efek sinematografi yang diperlihatkan dalam film ini belum sebagus film-film perang masa kini, namun Darah dan Doa tetap mendapatkan banyak pujian sebagai film yang menjadi tonggak awal perfilman nasional.

3. Merah Putih

Merah Putih

Merah Putih merupakan film pertama yang menjadi rangkaian dari film trilogi merdeka. Film ini dirilis dengan semboyan “untuk merdeka mereka bersatu”. Film ini mengambil setting waktu di tahun 1947 pada masa terjadinya agresi militer Belanda ke I di Jawa Tengah dengan karakter-karakter fiktif yang berperan sebagai tentara Indonesia.

Dalam kisah ini, dikisahkan lima mengenai lima orang kadet yang memiliki latar belakang suku dan agama berbeda namun menjalin persahabatan selama masa perang.

Suatu hari, kamp latihan diserang Belanda hingga membunuh seluruh kadet dan hanya menyisakan empat orang saja. Mereka kemudian bergerilya dan menyusun strategi untuk kembali melawan Belanda.

4. Darah Garuda

Darah Garuda

Film Darah Garuda sering juga disebut dengan Merah Putih 2 karena film ini merupakan film kedua dari trilogi merdeka. Film Darah Garuda masih mengambil setting di masa tahun 1947 dan berkisah mengenai kelanjutan cerita keempat kadet yang selamat dari serangan Belanda dan melakukan aksi gerilya untuk kembali menyusun strategi perang.

Di tengah masa gerilya tersebut, keempat kadet yang seringkali terpecah karena masalah latar belakang sosial, suku, atau agama kembali menyerang kamp tawanan milik Belanda untuk menyelamatkan perempuan yang mereka cintai. Di film ini juga diceritakan sosok mengenai Jenderal Soedirman dan Jenderal van Mook.

5. Hati Merdeka

Hati Merdeka

Hati Merdeka merupakan rangkaian akhir dari trilogi merdeka dan menjadi penutup dari dua film sebelumnya. Berbeda dari dua film lainnya, film ini mengambil setting waktu di tahun 1948 ketika masa awal revolusi Indonesia. Dalam film ini, para kadet melakukan misi perjalanan ke Bali untuk membalas dendam pada Belanda.

Di Bali, mereka menemui berbagai rintangan, mulai dari harus berhadapan dengan kelompok milisi KNIL yang dipimpin oleh seorang kolonel Belanda, pertemuan dengan pemimpin pemberontak bawah tanah, hingga menghadapi rasa takut mereka untuk menghadapi meriam kapan perang Belanda.

6. Jenderal Soedirman

Jenderal Soedirman

Kamu pasti sudah sering mendengar nama salah seorang pahlawan besar Indonesia Jenderal Soedirman. Di tahun 2015, kisah mengenai jenderal besar tersebut diceritakan dalam sebuah film dengan judul sama seperti namanya.

Film ini terfokus pada bagaimana kisah perjuangan Jenderal Soedirman dalam memimpin gerilya setelah agresi militer Belanda II di tahun 1947.

Setelah Belanda memutuskan perjanjian Renville dan kembali menyerang Indonesia melalui agresi militer, Jenderal Soedirman yang sedang didera sakit paru-paru berat tetap memimpin perjalanan gerilya. Jenderal Soedirman membuat Jawa menjadi medan perang gerilya hingga Belanda kehabisan waktu dan logistik mereka.

7. Battle of Surabaya

Battle of Surabaya

Film Battle of Surabaya merupakan film animasi dalam negeri yang menggabungkan kisah mengenai tokoh fiktif dan tokoh-tokoh dalam sejarah. Battle of Surabaya mengambil latar peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang dikisahkan dari sudut pandang seorang anak laki-laki berumur 13 tahun bernama Musa.

Musa merupakan seorang anak yang menjadi kurir surat rahasia antara tentara dan para pejuang tanah air. Selain memperlihatkan bagaimana pertempuran 10 November yang terjadi kala itu, film ini juga banyak menceritakan mengenai kesetiakawanan dan semangat pantang menyerah. Battle of Surabaya juga meraih banyak penghargaan dari ajang festival Internasional.

8. I Leave My Heart in Lebanon

I Leave My Heart in Lebanon

I Leave My Heart in Lebanon merupakan sebuah film yang menceritakan mengenai kiprah pasukan garuda yang bertugas menjaga perdamaian di Lebanon, Timur Tengah.

Film ini juga melibatkan banyak personel TNI lengkap dengan persenjataan mereka. Bahkan para pemain film ini sempat menjalani Military Boot Camp untuk bisa total memerankan tokoh militer.

Film I Leave My Heart in Lebanon bercerita mengenai kehidupan Kapten Satria yang menjalani tugas rutinnya dengan diselingi berbagai kejadian yang menegangkan.

Selain mengikuti kisah cinta Kapten Satria dan kekasihnya, di film ini kamu juga bisa melihat konflik yang terjadi antara Israel dan Lebanon serta berbagai pertikaian antar tentara kedua negara tersebut.

9. Perburuan

Perburuan

Perburuan merupakan film yang diangkat dari salah satu novel karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer dengan judul yang sama. Film Perburuan mengambil setting waktu pada masa enam bulan setelah tentara PETA mengalami kekalahan saat menyerang pasukan Jepang.

Kekalahan tersebut membuat Hardo, sang shodancho PETA kembali pulang ke kampung halamannya di Blora. Namun ia terus diburu oleh tentara Jepang yang menganggapnya musuh negara. Selain perang melawan penjajah, di film ini juga diperlihatkan bagaimana bangsa Indonesia berperang melawan kebodohan dan tradisi yang menahan bangsa ini untuk maju.

10. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta

Sultan Agung Tahta, Perjuangan, dan Cinta

Film Sultan Agung : Tahta, Perjuangan, dan Cinta merupakan film biopik yeng mengisahkan tentang kehidupan Raja Mataram ketiga, Sultan Agung Hanyakrakusuma yang memerintah pada tahun 1613 hingga 1646.

Film ini menceritakan kisah sebelum Raja Mataram tersebut naik tahta hingga masa kepemimpinannya kala harus bertempur melawan VOC.

Film ini juga banyak menyuguhkan banyak adegan laga dan kolosal ketika Sultan Agung memimpin pasukan mataram untuk melawan VOC yang mulai memasuki Indonesia. Selain itu, kamu juga akan banyak melihat pemandangan indah Mataram di masa lalu.

11. Merah Putih Memanggil

Merah Putih Memanggil

Film Merah Putih Memanggil menceritakan mengenai kisah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang bertugas untuk menjadi wakil Indonesia dalam misi penyelamatan WNI dari aksi teroris internasional. Film ini juga cukup menarik perhatian karena menggunakan senjata militer asli dalam proses shooting-nya.

Para TNI tersebut harus menyelamatkan para sandera yang ditawan didalam sebuah kapal pesiar di wilayah perairan negara Tongo. Untuk misi ini, mereka bahkan merencanakan sebuah operasi gabungan dengan bantuan pasukan khusus dan sejumlah pesawat tempur.

Seru sekali kan film-film yang mengisahkan perang tadi. Selain seru dan menegangkan,film-film tadi juga banyak memberi pesan moral untuk mencintai tanah air dan menghargai perjuangan para pahlawan. Film perang manakah yang pernah kamu tonton dan menjadi favoritmu? Bagikan pengalaman menontonmu di kolom komentar ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram